Dengan Memanjatkan Puji Syukur Kepada ALLAH SWT, Tuhan Semesta Alam karena
dengan Ridho dan Rahmat-Nya Makalah Personal (esai) Bakal Calon Anggota Bawaslu
Kabupaten /Kota dapat di Selesaikan Dengan Baik.
Nama saya Beri Piramsa, M.Pd, Nama Panggilan saya Beri. Saya lahir di Desa Rantau
Bayur Tanggal 11 Desember 1990 saya anak ke Empat dari Enam Bersaudara, Nama ayah
Saya Efendi (ALM) dan Ibu Saya Aslamia. Saya Hidup dikeluarga yang harmonis dan disiplin
walau kehidupan kamis tergolong kurang Mampu. Masa kecil saya selalu bermain dengan
teman-teman dan saudara saya. Orang tua saya begitu menyayangi kami. Ayah saya selalu
mengajarkan tentang cara bersosialisasi, menghargai karya orang lain dan kedisiplinan
dalam mengerjakan apapun sehingga sampai saat ini saya senantiasa selalu menghargai
setiap karya orang lain dan terbiasa dengan dengan Hidup disiplin.
Lulus dari SMP Negeri Semangus saya melanjtkan sekolah di SMA Negeri Muara
Lakitan. Karena sudah aktif ikut kegiatan ekstrakulikuler di SMA Negeri Muara Lakitan saya
juga aktif ikut Pramuka dan Osis sehingga saya terpilih menjadi ketua osis. Sewaktu masa
SMA saya mengambil jurusan IPA karena jurusan IPA merupakan Jurusan yang saya sukai
terutama pada mata pelajaran Biologi karena dengan mempelajari biologi kita bisa
memahami cara berinteraksi dengan semama mahluk hidup dan mensyukuri nikmat tuhan.
Selama menempuh pendidikan di SMA Negeri Muara Lakitan saya memiliki teman-teman
berbagai karakter dan guru-guru yang professional memotivasi saya untuk mencari ilmu
lebih giat lagi karena saya berfikir bahwa ilu itu sangat penting untuk kemajuan saya dan
membentuk kepribadian saya lebih dewasa dalam berpikir dan mengambil keputusan
terutama tata cara menghargai pendapat orang lain.
Setelah selesai Pemilu saya melanjutkan Perkuliahan Saya dengan Mengambil Strata
2 (S.2) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Konsentrasi Pendidikan Biologi di
Universitas Bengkulu. PEMILUKADA Bupati dan Wakil Bupati Musirawas tahun 2020 saya
kembali ikut seleksi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (PANWASCAM) kecamatan Muara
Lakitan Alhamdulillah saya terpilih kembali menjadi anggota (PANWASCAM) Muara Lakitan
dan dipercaya teman-teman menjadi Ketua.
Selain menjadi tenaga pendidik saya mengisi kegiatan sehari-hari dengan aktif di
Karang Taruna Kecamatan Sebagai Ketua Umum, dan menjadi ketua panitia pemilihan
kepala desa semangus baru pada pemilihan kepala desa serentak tahun 2021, sampai awal
bulan juli tahun 2022 saya menikah dengn wanita asal desa Teluk Kijing Kecamatan Lais
kabupaten Musi Banyuasin dan pindah domisili menjadi warga kabupaten Musi Banyuasin.
Bulan November tahun 2022 saya kembali mengikuti seleksi Panitia Pemilihan Umum
Kecamatan (PANWASCAM) di Kecamatan Lais dan Alhamdulillah saya terpilih Lagi dan
dipercaya teman-teman untuk Menjadi Ketua.
Selama berproses ada beberapa orang yang menjadi acuan kuat dalam membentuk
karakter saya selain kedua orang tua dan istri saya Isnawati yang selalu mensupport, yaitu
pak taufik hidayat selaku guru mata pelajaran Biologi yang selalu membimbing dan
mendidik serta memotivasi saya selama sekolah di SMA Negeri Muara Lakitan, Pak Zico
Fakhrurrozi selaku dosen sekaligus mentor akademik dalam menyelesaikan perkuliahan dan
yang selalu memotivasi dan membuka wawasan saya tentang betapa pentingnya pendidikan
dalam menjalani kehidupan agar selamat dunia dan akhirat serta senior-senior saya sala
satunya kak Lendri Alfikar yang tanpa henti selalu memberikan wejangan, saya dalam
menjalani kehidupan, bertindak dan mengambil keputusan serta memberdayakan karakter
yang ada dalam diri kita untuk dijalankan dan menjadi panduan di masa yang akan datang.
Dari mereka saya memiliki karakter yang kuat dalam mengambil keputusan penting dalam
hidup, mejalani kehidupan yang bersosial serta mengedepankan adab dari pada ilmu dalam
kehidupan sehari-hari.
Integritas merupakan komponen yang paling penting dalam menjalani kehidupan
karena Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan
dengan nilai dan prinsip. Dalam etika integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran
dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hypocrisy (hipokrit atau munafik).
Seseorang dikatakan “mempunyai Integritas”apabila tidakannya sesuai dengan nilai,
keyakinan dan prinsip yang dipegangnya. Cara melihat ciri seseorang apakah berintegritas
atau tidak ditandai dengan perkataan dan perbuatan. Seseorang yang mempunayai
integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan
dengan motif dan kepentingan pribadinya.
Menurut saya, integritas pribadi selalu akan diuji oleh realitas sosial, dan sesuatu
yang dihasilkan dari dalam diri kita, maka kekuatan diluar diri bisa saja tidak memiliki
integritas. Sering sekali realitas kehidupan soaial, politik, ekonomi selalu
mempersembahkan integritas yang sangat miskin dan lemah. Dampaknya, integritas pribadi
yang kuat harus menjadi sangat bermoral dan berkualitas tinggi. Untuk itu saya
memberanikan diri agar dapat mengalahkan tantangan dari realitas integritas di luar diri
yang lemah dan tak berdaya. Keberanian saya untuk menerima tanggung jawab pribadi,
selalu saya ikuti dengan kemampuan untuk memperkuat integritas pribadi, dan saya harus
dapat menjadi pribadi yang dibutuhkan banyak orang untuk mengekspresikan kejujuran,
keadilan dan menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengan integritas pribadi
untuk kemanusiaan dan cinta.
Dari teori integritas dan keyakinan saya menyaklini dan menilai bahwa tingkat
integritas saya 90%. Mengapa saya yakin integritas saya 90%? Pertama, saya selalu
mengedepankan norma, hukum dan aturan yang berlaku sebelum bertindak. Kedua, dala
kehidupan sehari-hari saya selalu menempatkan kepentingan orang banyak diatas
kepentingan saya pribadi, keluarga maupun golongan. Ketiga, melihat persoalan dari
berbagai sudut pandang dan bersikap netral pada pokok persoalan, tidak mencampur
adukan dengan perasaan, hubungan kerabat yang mengaganggu dalam penyelesaian
persoalan orang lain. Keempat, Setiap keputusan yang saya ambil selalu berdampak positif
dari penilaian masyarakat.
BAGIAN KEDUA
Kecurangan dalam kepemiluan apapun alasannya tidak dapat dibenarkan dan
ditoleransi. Pemilu harus berlangsung dengan Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan
Adil sebagaimana tertera pada pasal 2 Undang-undang No 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
Pengalaman saya sebagai pengawas pemilu kecamatan Muara Lakitan dalam konteks
Pemilhan Umum maupun Pemilihan Kepala Daerah sering sekali terjadi kecurangan atau
manipulasi yang tidak dapat terelakkan, ada kecurangan yang bersifat ditoleransi dan ada
kecurangan yang sama sekali tidak dapat di toleransi, hal ini merupakan problematika dalam
Pemilihan Umum maupun Pemilihan Kepala Daerah baik dari segi pengawasan dan
penyelenggaraan. Oleh karena itu saya sangat tidak setuju jika ada kecurangan yang dapat
ditoleransi karena bagi saya kecurangan merupakan tindak kejahatan yang harus di tindak
lanjuti karena dalam ilmu hukum setiap kecurangan, pelanggaran maupun kesalahan harus
ditindak apakah termasuk pelanggaran berat ataupun ringan itu merupakan keputusan akhir
setelah dilakukan kajian.
Contoh; Pertama seringkali pada saat pencocokan dan penelitian data pemilih
(COKLIT) yang dilakukan oleh Petugas PANTARLIH seharusnya dilakukan dengan datang dan
bertemu langsung dengan orang yang di COKLIT tapi Petugas PANTARLIH tidak melakukan
itu semua dengan cara mendata dari rumah dan meminta data dari pemerintah desa dalam
hal ini kepala dusun. Kedua, Keterlibatan Pemerintah desa dan ASN yang memihak salah
satu PASLON padahal sudah jelas dalam UU No. 7 Tahun 2017 Melarang Pemerintah Desa
dan ASN untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Ketiga, salah satu caleg dengan dalil
Tausiyah menyelipkan ajakan atau mempengaruhi untuk memilih yang bersangkutan
padahal sudah jelas dalam UU dialarang berkampanye di tempat ibadah.
Pemilu tidak lepas dari hal negatif tentang kecurangan, dan terjadi bukan saja karena
ada kesempatan untuk melakukanya tetapi karena kurangnya kesadaran serta pemahaman
akan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya, sebab untuk mencapai
kepentingan atau keinginan kita melakukan kecurangan, untuk menutupi kecurangan
tersebut kita melakukan kecurangan lagi. Oleh karena itu saya tidak ingin melakukan
kecurangan karena masih banyak jalan lain yang lebih efektif dalam mencapai suatu yang
kita inginkan dengan cara berikhtiar, Berdo’a dan dengan kejujuran dan menerima hasil
akhir sebagai suatu hasil yang terbaik buat kita.
BAGIAN KETIGA
Sebagai kader karang taruna saya sangat aktif di berbagai bidang kepemudaan
seperti:
Bidang sosial: Menjadi Ketua penggiat sosial Kecamatan Muara Lakitan yang aktif
membantu siswa SMA kurang mampu dan berprestasi untuk melanjutkan perkuliaahan
dengan mendapatkan beasiswa KIP dari kemendikbud sehingga membantu asa siswa untuk
menggapai cita-cita serta menjadi Relawan PMI Kabupaten Musi Rawas yang aktif membatu
masyarakat terdampak bencana salah satunya kebakaran dan bajir yang sering terjadi di
Kabupaten Musirawas dengan mengadakan aksi penggalangan dana untuk meringankan
beban korban bencana.
Bidang Budaya: saya aktif sebagai kader PKK kecamatan yang berperan
mensosialisasikan dampak negatif pengaruh NARKOBA terhadap masyarakat terutama kaum
remaja jangan sampai salah melangkah dan terjurumus ke NARKOBA yang berdampak
pergaulan bebas sehingga merusak masa depan. Jika masa depan kaum pemuda rusak maka
sangat berdampak pada keberlangsungan Negara.
Selama aktif pada kegiatan sosial, politik dan budaya saya bayak di bantu oleh
berbagai pihak seperti Pemerintah kabupaten Musirawas dan parusahaan swasta yang ada
di kecamatan Muara Lakitan, seperti ketika ada bencana banjir bandang di kecamatan
muara lakitan kami banyak mendapat bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Musirawas
untuk kami salurkan di setiap desa yang berdampak bencana, padaBidang Politik saat
pemilihan kepala desa kami juga di bantu oleh pihak pemerintah kabupaten dan Persuahaan
Swasta dalam bentuk bantuan Materil dan Keamanan. Begitu pula dengan Bidang budaya
kami mendapatkan apresiasi dari pemerintah Kabupaten Musirawas dengan
mensosialisasikan dampak bahaya narkoba bagi kaum pemuda.
Dalam melakukan kegiatan baik itu di bidang sosial, politik maupun budaya ada
beberapa orang yang sangat berperan atara lain orang tua, Teman-teman organisasi,
Pemerintah Kabupaten Musirawas, Pemerintah Kecamatan Muara Lakitan, pemerintah desa
dan Perusahaan Swasta yang ada di wilayah kecamatan muara lakitan,
Prinsip hidup yang positif sebagai dasar yang sangat membantu dalam pembentukan
karakter saya. Menjadi ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Muara lakitan dan
Kecamatan Lais saat ini, bukan lah hal yang mudah karena di hadapkan dengan
permasalahan dan karakter serta budaya yang berbeda, namun prinsip kerja jujur, dan
ikhlas semua pekerjaan terasa menjadi mudah.
BAGIAN KEEMPAT
Jika saya menjadi anggota Bawaslu Kabupaten Musi banyuasin saya akan berpegang
teguh pada norma-norma penyelenggara pemilu dan perundang-undangan yang berlaku
dan akan bersikap netral, Independen Serta menjunjung tinggi Integritas Penyelenggara
Pemilu dengan bersikap adil dan tidak memberikan janji atau menerima janji atau
pemberian dari pihak manapun yang di perkirakan ada hubungannya dengan pekerjaan di
Bawaslu Kabupaten Musi Banyuasin.