Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERSONAL CALON ANGGOTA BAWASLU KABUPATEN MANDAILING NATAL

PENGANTAR
Tiada kata terindah diucapkan selain puja dan puji kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita kesehatan, kesempatan untuk melaksanakan kegiatan aktivitas keseharian kita
sehingga penulis dapat menyusun mak`alah ini. Salawat beserta salam kita hadiahkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah merubah pola pikir manusia dari alam
kegelapan hingga alam terang benerang seperti apa yang kita rasakan sekarang ini.
Pemilu Indonesia itu sungguh kompleks. Kompleksitasnya tidak saja disebabkan oleh sistem
pemilihan yang digunakan, jumlah pemilih yang tersebar di berbagai wilayah dengan kondisi
geografis berbeda, jenis dan jumlah kursi yang diperebutkan, jumlah partai politik, calon anggota
legislatif, dan calon pejabat eksekutif yang berkompetisi, tetapi juga oleh lembaga penyelenggara
yang terlibat mengurus pemilu.`
Dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum, anggota Bawaslu Kabupaten/Kota juga dapat
dipegaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, baik yang sejalan maupun tidak
sejalan dengan misi Bawaslu. Pihak yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi
Bawaslu adalah Pemerintah dari tingkat Provinsi sampai Desa, Aparat Penegak Hukum seperti
kepolisian, kejaksaan maupun Pengadilan, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Tim Pemantau Pemilu
yang telah terdaftar secara resmi pada pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri, Perguruan
Tinggi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama. Sedangkan pihak-pihak yang harus
diwaspadai yang dapat mengganggu misi Bawaslu adalah oknum tertentu yang ada di dalam Partai
Politik maupun calon perseorangan yang mempunyai kepentingan dan melakukan kecurangan
sehingga pemilu dapat terganggu.
Makalah ini dibuat merupakan persyaratan untuk menjadi anggota Bawaslu Kabupaten
Mandailing Natal, semoga bermanfaat dan menjadi acuan bagi penulis maupun bagi yang
membacanya dalam melaksanakan pengawasan kepemiluan khususnya di Daerah. Kritik dan saran
sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini kedepannya dan semoga kita menjadi
tauladan bagi sesama untuk mencapai apa yang kita harapkan kini dan akan datang.

Panyabungan, Juli 2018

Adra Syukur
BAGIAN PERTAMA
Saya seorang insan ciptaan Allah SWT yang terlahir 33 tahun yang lalu dari keluarga petani
di salah satu kampung terpencil di Desa Sukaramai jorong Koto Sawah Kecamatan Ujung Gading
Kabupaten Pasaman Barat, anak keempat dari enam bersaudara yang dilahirkan pada tanggal 04
Juli 1985 dari pasangan H. Yasman dan Hj. Bismi yang diberi nama oleh kedua orang tua saya Adra
Syukur, terlahir dari keluarga sederhana dan seorang anak petani sawit dan petani padi darat
(berladang) saya semasa kecil sangat disenangi dan disayangi saudara-saudari dan sanak keluarga
saya.
Saya menempuh pendidikan formal SD tepatnya di SD Impres 39 Parit Balingka yang tidak
jauh dari rumah kami tersebut dengan jarak tempuh lima belas menit perjalanan dengan berjalan
kaki pada masa itu, namun hal tersebut tidak menjadi rintangan bagi saya untuk menjalaninya
demi ilmu, hamdalah dengan semangat dan kegigihan akhirnya bisa menamatkan sekolah dasar
dengan baik.
Tidak sampai disitu demi menggapai cita-cita, saya melanjutkan pendidikan Madrasah
Tsanawiyah Negeri ujung Gading yang berada di ibu kota Kecamatan desa kami dengan jarak
tempuh satu jam dengan mendayung sepeda setiap harinya selama tiga tahun untuk menimbah
ilmu dan belajar agama membuat kedewasaan dan kemandirian semakin tertanam dalam diri saya
pribadi bagaimana mendapat ilmu agama untuk keteguhan iman dan ilmu sosial demi menjadi
seorang yang mempunyai tanggungjawab terhadap tuntutan yang ingin digapai setinggi mungkin
demi masa depan yang lebih baik.
Setelah selesai menimbah ilmu tiga tahun di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ujung Gading
saya melanjutkan kejenjang menegah atas tepatnya di Madrasah Aliyah Negeri yang juga berada
ibu kota kecamatan desa kami tepatnya di Jalan Bangka Kecamatan Ujung Gading, untuk
mematangkan diri saya menimbah ilmu kelanjutan atas dan mematangkan kedewasaan, pola pikir
dan kemandirian diri saya. Selama di MAN mengenali teman-teman dengan berbagai karekter dan
guru-guru yang berpendidikan tinggi yang membuat saya semakin berpikir bahwa ilmu itu sangat
penting untuk kemajuan diri kita sendiri.
Setelah tiga tahun menuntut ilmu kejenjang menengah atas dengan semangat dan
kemauan tinggi saya pada tahun 2004 kemudian melanjutkan kejenjang Perguruan
tinggi/Universitas di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Badan
Layanan Umum Sekolah Tinggi Agama Islam Mandailing Natal (BLU STAI-Madina) sekarang STAIN
Madina yang beralamat di Jl. Prof. Dr. Andi Hakim Nasution Panyabungan, Kabupaten Mandailing
Natal, dengan berbekalkan ilmu yang didapat dari madrasah, semangat dan kemauan yang tinggi
saya berkuliah di Fakultas Tarbiyah mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam dari tahun 2004
hingga tahun 2011 saya menyelesaikan Studi S1, selama proses perkuliahan saya aktif dalam
organisasi eksternal dan internal Kampus di eksternal saya aktif di organisasi Pengkaderan yaitu
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan di Internal aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Perguruan Tinggi/Institut. Kegiatan sehari-hari saya yang telah mempunyai dua putra ini adalah
berwira usaha dengan membuka warung kelontong di rumah dan juga berkebun.
Ada beberapa orang yang pernah menjadi acuan kuat dalam karakter diri saya hingga saat
ini menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari saya yaitu kedua orang tua saya terutama
Ibunda tercinta yang sangat berperan kuat dalam kehidupan dan jati diri saya hingga saya bisa
menjadi seperti sekarang ini, Istri saya Yakinah yang tidak pernah bosan memberikan masukan-
masukan kepada saya bagaimana menjalani kehidupan ini, dan kakak-kakak kandung saya salah
satunya Indra Oloan. Mereka memiliki keinginan yang kuat dalam menggapai sesuatu hal apapun
itu untuk di raih contohnya persoalan pendidikan yang selalu mengatakan bahwa pendidikan
adalah hal yang penting untuk kemajuan diri kita pribadi dalam menggapai cita-cita yang ingin kita
raih nantinya, bagaimana memberdayakan karakter yang ada dalam diri kita untuk kita jalankan
dan pegang teguh dimasa-masa yang akan datang.
Diluar dari pada itu banyak sosok senior yang menjadi pegangan teguh saya demi acuan
kuat untuk mencapai cita-cita saya semasa saya di bangku kuliah dulu seperti : Abangda
Armansyah Matondang yang sekarang ini merupakan Salah seorang Dosen di UMA Propinsi
Suamatera Utara, yang banyak mengajari saya bagaimana dunai pergerakan mahasiswa dan
bagaimana strategi dalam menghadapi persoalan yang dihadapi kini dan akan datang, Abangda
Raja Batak Daulay Selaku Alumni HMI yang selalu memberikan motivasi dan ilmu kepada saya
dalam berorganisasi dan bagaimana bersosialisasi yang baik kepada masyarakat, dan sahabat saya
Faisal Ardiansyah Caniago yang selalu berprinsip bahwa sesuatu dapat dikerjakan ketika mau untuk
melakukannya, dia selalu mendorong saya untuk terus berjuang sesulit apapun keadaan itu.
Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan
nilai dan prinsip. Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila tindakannya sesuai dengan
nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya.
Menurut saya, integritas pribadi selalu akan diuji oleh realitas sosial, dan sesuatu yang
dihasilkan dari dalam diri, maka kekuatan di luar diri bisa saja tidak memiliki integritas. Keberanian
saya untuk menerima tanggung jawab pribadi, selalu saya ikuti dengan kemampuan untuk
memperkuat integritas pribadi, dan saya harus dapat menjadi pribadi yang dibutuhkan banyak
orang untuk mengekspresikan kejujuran, keadilan, menghormati pandangan yang berbeda dengan
integritas pribadi untuk kemanusiaan dan cinta.
Dari teori integritas tersebut diatas saya menyakini dan menilai bahwa tingkat integritas
saya 90%. Mengapa?Pertama, saya selalu melakukan tindakan berdasarkan norma, hukum dan
aturan yang berlaku baik umum maupun khusus. Kedua, dalam tugas dan kegiatan sehari-hari saya,
selalu mengutamakan kepentingan banyak orang. Ketiga, melihat persoalan secara netral sesuai
dengan pokok persoalan dengan santun dan tidak mencapur adukan perasaan, hubungan keluarga
dan sebagai pengganggu dalam penyelesaian persoalan orang lain. Keempat, hubungan yang baik
tentu saja hanya dapat dicapai bila ada unsur trust dari warga masyarakat, dan hal itu hanya dapat
kita peroleh ketika kita mempunyai integritas, setidaknya “integritas” di mata masyarakat umum.
Keyakinan saya dari point tersebut diatas didukung oleh faktor perantauan, karena saya terbiasa
merantau dan jauh dari sanak famili sehingga sangat kecil kemungkinan untuk melakukan
nepotisme, dan lingkungan keluarga yang terbiasa mandiri dan menjalani kehidupan apa adanya.

BAGIAN KEDUA
Pemilu merupakan proses politik yang dinamis dan hanya bisa berjalan lancar dan tertib
apabila dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan merupakan
suatu hal yang amat penting bahwa kehendak rakyat tidak dikecewakan dengan cara memastikan
bahwa pemilu diselenggarkan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil demi
perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan Negara yang demokratis
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam konteks pemilu sering kali terjadi kecurangan atau manipulasi yang tidak dapat
terelakkan, ada kecurangan yang bersifat ditoleransi dan ada sama sekali tidak bisa ditoleransikan,
hal ini merupakan sebuah problematika dalam pemilu baik dari aspek pengawasan dan
penyelenggaraan. Oleh karena itu saya tidak setuju jika ada kecurangan yang dapat ditoleransi
karena kecurangan atau manipulasi sekecil apapun itu merupakan pelanggaran dan setiap
pelanggara harus ditindak lanjuti karena di dalam ilmu hukum setiap kesalahan ataupun
pelanggaran harus ditindak, masalah pelanggaran itu termasuk kategori berat atau ringan itu
merupakan putusan akhir. Seperti contoh : Pertama, kasus pembersihan tanda gambar peserta
Pemilu, apabila telah memasuki masa tenang maka seluruh alat peraga kampanye harus
dibersihkan, apabila ada salah satu calon yang masih melanggar hal itu makanya harus ditindak
tegas dengan memberikan teguran secara tertulis kepada yang bersangkutan dan menurunkan
gambar tersebut.
Kedua, soal pembuatan berita acara penghitungan suara, yaitu terjadi rekayasa tertentu
sehingga target suara di situ terpenuhi. Rekayasa tertentu itu bisa berupa pemberian sejumlah
uang kepada para petugas TPS termasuk para saksi atau ditraktir makan di warung agar menyetujui
berita acara yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Ketiga, pengiriman berita acara dan kotak suara dari TPS ke KPPS. Tahap ini juga rawan
karena bisa saja ditengah jalan kotak suara yang asli diganti kotak lain atau isi kotak suara ditukar
dengan surat suara lain yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Pemilu tidak lepas dari kecurangan, dan terjadi bukan saja karena terbukanya peluang
untuk itu, tetapi juga karena kurangnya kesadaran serta pemahaman akan peraturan perundang-
undangan yang mengaturnya sebab mencapai sesuatu sedapat mungkin untuk menghindari
kecurangan atau manipulasi tergantung kepribadian seseorang karena apabila kecurangan telah
dilakukan satu kali maka untuk menutupi kecurangan tersebut kita harus melakukan kecurangan
lagi. Oleh karena itu saya tidak ingin melakukan kecurangan karena masih banyak jalan keluar
lainnya dalam mencapai sesuatu tersebut tinggal bagaimana usaha dan upaya yang akan kita
lakukan menuju kebenaran yang hakiki tersebut.
Dalam kehidupan bermasyarakat seringkali kita dihadapkan pada situasi untuk
memutuskan sesuatu sementara dasar hukum ataupun aturan yang melandasinya kurang jelas. Bila
saya menghadapi hal demikian tentu saja saya tetap berpedoman pada Undang-undang atau
peraturan yang ada hubungannya dengan permasalahan tersebut dengan tetap melakukan
konsultasi dengan pihak-pihak yang terkait dan kita anggap lebih mampu dan lebih menguasai
persoalan tersebut, kalaupun demikian bisa dilihat dari kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat
seperti hukum adat misalnya, karena di Indonesia disamping hukum yang tertulis ada juga yang
tidak tertulis seperti kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat dan tidak bertentangan dengan
kepentingan umum, kesusilaan dan peraturan perundang-undangan lainnya.

BAGIAN KETIGA
Kegiatan menurut saya penting yang pernah saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari
antara lain : Bidang Sosial penyuluhan lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh DPP Majelis
Mahasiswa Muslim Mandailing Natal (M FOUR) Kabupaten Mandailing Natal dengan peserta
perwakilan SMP/SMA/SMK se- Kecamatan Panyabungan, saya sebagai panitia dan moderator,
kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan penyuluhan betapa pentingnya lingkungan
disekitar kita yang bersih dan sehat. Dampak para pelajar dapat mengetahui dan mensosialisaikan
kepada keluarga dan masyarakat disekitarnya pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. Insya
Allah untuk moment-moment selanjutnya ingin melakukan hal tersebut lebih besar lagi.
Pada Kegiatan pengkaderan Mahasiswa yaitu Latihan Kader I (LK-1) Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang Mandailing Natal dengan materi Ke-HMI an, bertujuan memberikan
pemahaman tentang arti pentingnya berorganisasi di luar kampus demi untuk berinteraksi dan
menjaga kekompakan dengan sesama mahasiswa. Dampak membangun kemandirian diri dan
termotivasi untuk mengetahui kepemimpinan dalam diri kita di tengah-tengah masyarakat
nantinya dengan mengabdi.
Dalam kegiatan dan aktivitas saya ada beberapa orang yang sangat berperan antara lain
pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dan OKI/OKP, Pelajar
dan Mahasiswa, karena kegiatan yang dilaksanakan tersebut langsung menjadi objeknya yakni
sebagai peserta, oleh karena itu mereka sangat penting terutama dalam mengabdi dan
mensosialisasikan kepada masyarakat yang diperoleh dari kegiatan yang mereka ikuti.
Berorganisasi merupakan salah satu cara untuk berinteraksi dengan orang lain, di dalam
organisasi juga kita belajar bagaimana melakukan kegiatan secara bersama-sama (teamwork),
berbicara dihadapan orang ramai, memimpin sidang, mencari jalan keluar apabila menemui
permasalahan, melakukan kegiatan administrasi, pengawasan, kontrol sosial terhadap pemerintah.
Sehingga pengalaman dalam berorganisasi sangat bermanfaat apabila kelak menjadi salah satu
anggota Bawaslu Kabupaten Mandailing Natal, sebab Bawaslu merupakan organisasi juga, sehingga
diperlukan kerjasama, kegiatan administrasi, pengawasan, penyuluhan dan lain-lain yang telah
biasa kita lakukan di dalam organisasi lainnya.
Referensi hidup dan aktualisasi serta aktivitas selama sekolah dasar hingga kini tentunya
sangat membantu pembentukan karakter seseorang, terutama saya yang sedang menjalaninya.
Menjadi anggota Bawaslu bukanlah hal yang mudah dan ringan, namun satu keyakinan bahwa
kerja jujur, ikhlas dan siap mewakafkan jiwa dan raga untuk jalan kebaikan merupakan modal
utama dalam bekerja.

BAGIAN KEEMPAT
Dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum, anggota Bawaslu Kabupaten/Kota juga dapat
dipegaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, baik yang sejalan maupun tidak
sejalan dengan misi Bawaslu. Pihak yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi
Bawaslu adalah Pemerintah dari tingkat Provinsi sampai Desa, Aparat Penegak Hukum seperti
kepolisian, kejaksaan maupun Pengadilan, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Tim Pemantau Pemilu
yang telah terdaftar secara resmi pada pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri, Perguruan
Tinggi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama. Sedangkan pihak-pihak yang harus
diwaspadai yang dapat mengganggu misi Panwaslu adalah oknum tertentu yang ada di dalam
Partai Politik maupun calon perseorangan yang mempunyai kepentingan dan melakukan
kecurangan sehingga pemilu dapat terganggu.
Apabila saya terpilih menjadi anggota Bawaslu Kabupaten Mandailing Natal, maka strategi
yang tepat untuk menghindari intervensi negatif dari pihak lain adalah dengan memegang
komitmen atas apa yang telah disepakati dan diatur oleh undang-undang, keterbukaan, saling
kerjasama dengan sesama anggota dan tim work di internal Bawaslu itu sendiri, dan tetap berlaku
independen artinya tidak pernah memberikan janji-janji atau sebaliknya tidak pernah bersedia
untuk menerima janji-janji atau pemberian dari pihak manapun yang diperkirakan ada
hubungannya dengan pekerjaan di Bawaslu sehingga saya tidak tersandera oleh kepentingan
tertentu dalam arti kata independensi yang utuh. Selanjutnya memperlakukan sama terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan dalam Pemilu dan pemegang kekuasaan.
Setiap anggota keluarga memiliki pengaruh penting pada diri saya terutama ibu yang selalu
mengingatkan jagan pernah bohong harus selalu jujur. Keluarga merupakan bagian dari kehidupan
kita. Mendengarkan suara mereka terutama yang lebih tua adalah perbuatan terpuji, namun
demikian tidak semua suara mereka dapat mempengaruhi keputusan atau jalan yang akan saya
tempuh, sepanjang suara keluarga atau teman untuk arah yang baik maka patut untuk didengarkan
tapi apabila telah menyangkut pekerjaan apalagi untuk melakukan kecurangan maka suara itu tidak
perlu didengarkan apalagi dilaksanakan. Sebab setiap perbuatan memerlukan tanggungjawab dan
yang akan bertanggungjawab adalah diri kita sendiri di hadapan Allah SWT nantinya.

BAGIAN KELIMA
Ketertarikan saya dengan kepemiluan dan demokrasi diawali sejak duduk dibangku kuliah.
Ketertarikan tersebut didorong oleh keanehan demokrasi di Indonesia saat itu, dimana selama
orde baru, pilar-pilar demokrasi seperti partai politik, lembaga perwakilan rakyat, dan media massa
berada pada kondisi lemah dan selalu dibayangi oleh mekanisme reccal, sementara partai politik
tidak mempunyai otonomi internal. Media massa selalu dibayang-bayangi pencabutan surat izin
usaha penerbitan pers (SIUPP). Sedangkan rakyat tidak diperkenankan menyelenggarakan aktivitas
sosial politik tanpa izin dari pemerintah.
Buku-buku yang pernah saya baca tentang Kepemiluan dan Demokrasi antara lain : undang-
undang Nomor 7 Tahun 2017, PKPU dan Kumpulan Perbawaslu.
Karena dengan membaca buku ini sudah bisa menjalankan tugas-tugas dalam kepemiluan.

BIODATA
Nama : ADRA SYUKUR
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan/Jabatan : Wiraswasta
Tempat dan Tanggal lahir/Umur : Sukaramai, 4 Juli 1985/ 33 Tahun
Alamat : Jl. Pos Bermula LK. II Kelurahan Sipolu-polu,
Kecamatan Panyabungan, Kabupaten
Madina, SUMUT
Nama Istri : Yakinah
Jumlah Anak` : 2 Orang Putra
Ahmad Adra Rayhan
Zaky Al-Rajhi

No. Pendaftaran : 006


No. HP. : 0812 6258 3932

Anda mungkin juga menyukai