pada asas penyelenggaraan. Berikut ini yang merupakan prinsip penyelenggaraan yang paling
benar:
A. Mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas,
akuntabilitas, Efisiensi dan efektivitas
B. Mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib dan mendahulukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi atau golongan
C. Keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, ekonomi, efisiensi dan efektif
D. Mandiri, jujur, adil, kepastian hukum dan sama kedudukan didepan hukum
E. Mandiri jujur adil dan makmur
Jawaban A
Jawaban D
Jawaban D
A. Peserta Pemilu yang perolehan suaranya di bawah 4% dari jumlah suara sah secara nasional
akan kehilangan perolehan kursi anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
B. Peserta Pemilu yang perolehan suaranya di bawah 4% dari jumlah suara sah secara nasional
akan kehilangan perolehan kursi anggota DPR saja, dan pasti tetap dapat kursi anggota DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
C. Peserta Pemilu yang perolehan suaranya di bawah 4% dari jumlah suara sah secara nasional
akan kehilangan perolehan kursi anggota DPR dan anggota DPRD Provinsi, tapi masih akan
dapat kursi anggota DPRD Kabupaten/Kota.
D. Peserta Pemilu yang perolehan suaranya di bawah 4% dari jumlah suara sah secara nasional
akan kehilangan perolehan kursi anggota DPR, tetapi masih mungkin dapat kursi anggota DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
5. Pada tanggal berapa jadwal pemungutan suara pemilihan umum yang sesuai dengan PKPU
Nomor 3 Tahun 2022
A. 17 Februari 2024
B. 15 Februari 2024
C. 14 Februari 2024
D. 13 Februari 2024
E. 18 Februari 2024
Jawaban C
6. KPU RI, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten Kota bersifat hirarkis ketentuan ini diatur dalam
undang-undang nomor 7 Tahun 2017 pasal dan ayat berapa ?
A. Pasal 5 ayat 3
B. Pasal 9 ayat 2
C. Pasal 9 ayat 1
D. Pasal 1 ayat 5
E. Pasal 2 ayat 1
Jawaban C
7. Berapa jumlah anggota KPU, KPU Provinsi KPU Kabupaten Kota PPK dan PPS ?
A. 9-7-5-5-3
B. 11-7-5-5-3
C. 7/5-5/7-5-5-5
D. 9-5/3-5-5-3
E. 7-5/7-3/5-5/3
Jawaban E
Jawaban D
Jawaban D
10. Dibawah ini pernyataan yang benar mengenai lama masa kerja PPK?
A. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/kota paling lambat 6 bulan sebelum penyelenggaraan
pemilu dan dibubarkan paling lambat dua bulan setelah pemungutan suara
B. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/kota paling lambat 8 bulan sebelum
penyelenggaraan pemilu dan dibubarkan paling lambat dua bulan setelah pemungutan suara
C. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/kota paling lambat 10 bulan sebelum penyelenggaraan
pemilu dan dibubarkan paling lambat dua bulan setelah pemungutan suara
D. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten kota paling lambat 1 tahun sebelum penyelenggaraan
pemilu
dan dibubarkan paling lambat dua bulan setelah pemungutan suara
E. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat enam bulan sebelum
penyelenggaraan
pemilu dan dibubarkan paling lambat satu bulan setelah pemungutan suara
Jawaban A
A. Seseorang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya.
B. Saksi peserta pemilu dengan sengaja tidak menandatangani berita acara pemungutan dan
penghitungan suara.
C. Petugas PPS dengan sengaja tidak memperbaiki DPS setelah mendapat masukan dari
masyarakat
dan Peseta Pemilu.
D. Seseorang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri
sendii
atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih.
E. Seseorang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau degan menggunakan
kekuasaan yang ada padanya pada saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi sesorang
untuk
terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu
Jawaban : B
12. Dalam hal terjadi perhitungan dan pemungutan suara ulang susulan dan pemilu lanjutan,
masa kerja PPK PPS diperpanjang.PPK, PPS dibubarkan paling lambat berapa bulan setelah
pemungutan suara?
A. 1 bulan
B. 2 bulan
C. 3 bulan
D. 4 bulan
E. 5 bulan
Jawaban B
13. Status Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu kabupaten/kota dan Panwaslu adalah Pilihlah
jawaban yang paling tepat
A. Bawaslu bersifat tetap. Bawaslu Provinsi. Bawaslu kabupaten/kota dan Panwas bersifat
adhoc
B. Bawaslu dan Bawaslu Provinsi bersifat tetap sementara Bawaslu kabupate/kota dan Panwaslu
bersifat adhoc
C. Bawaslu. Bawaslu Provinsi Bawaslu Kabupaten dan kota dan Panwaslu bersifat ad-hoc
D. Bawaslu. Bawaslu Provinsi. Bawaslu kabupaten/kota bersifat tetap Panwaslu bersifat adhoc
E. Bawaslu Bawaslu Provinsi Bawaslu kabupaten kota dan Panwaslu tetap Panwaslu Desa
bersifat ad-hoc
Jawaban D
14. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan tugas wewenang dan kewajiban Panwaslu
Kecamatan
A. Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kecamatan
B. Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam undang-undang di wilayah kecamatan
C. Melaksanakan pemuktahiran data pemilih, penetapan data pemilih sementara dan daftar
pemilih tetap
D. Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan serta merekomendasikan
hasil pemeriksaan dan pengkajian kepada pihak-pihak yang diatur dalam undang-undang
E. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
Jawaban C
15. Pemeriksaan pengaduan dan atau laporan atas adanya dugaan pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh anggota Bawaslu dilakukan oleh
A. Dengan Kehormatan KPU
B. Dewan Kehormatan Bawaslu
C. Dewan Kode Etik KPU
D. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
E. Dewan Penegakkan Etika Bawaslu
Jawaban D
Jawaban E
Jawaban D
18. Tahapan penyelenggaraan pemilu dimulai paling lambat....... bulan sebelum hari pemungutan
suara
A. 24
B. 25
C. 22
D. 20
E. 21
Jawaban D
19. Seluruh tahapan Pemilu merupakan objek pengawasan. Setiap penyimpangan harus diproses
sesuai dengan aturan yang berlaku. Di antara penyimpangan berikut manakah yang sangat
mempengaruhi hasil pemilihan
Jawaban E
20. DKPP bersidang untuk melakukan pemeriksaan dugaan adanya pelanggaran kode etik yang
dilakukan penyelenggara pemilu Siapakah yang dimaksud dengan penyelenggara Pemilu ?
A. KPU, Bawaslu dan lembaga pemantau Pemilu
B. KPU Bawaslu dan partai politik
C. KPU Bawaslu lembaga pemantau pemilu dan partai politik
D. KPU dan Bawaslu
E. KPU Bawaslu dan tim kampanye
Jawaban D
BACA JUGA
Kisi Kisi Soal PPK PPS Tentang Demokrasi Sistem Pemilu dan Kepartaian
Latihan Soal PPS,PKD,PPK PANWAS Rekrutmen Penyelenggara Pemilu 2024
Jadwal Tahapan Pembentukan PPS (Panitia Pemungutan Suara)
21. Jadwal waktu pendaftaran partai politik peserta pemilu ditetapkan oleh KPU paling
lambat ............ bulan sebelum hari pemungutan suara
A.18
B. 20
C. 22
D. 19
E. 25
Jawaban A
A. 352
B. 445
C. 350
D. 577
E. 575
Jawaban E
23. Jumlah kursi DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan paling sedikit ......... kursi dan paling banyak
...... kursi
A. 20 dan 35
B. 20 dan 45
C. 20 dan 55
D. 25 dan 55
E. 35 dan 75
Jawaban C
24. Jumlah kursi anggota DPD untuk setiap provinsi ditetapkan sebanyak
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 2
Jawaban B
A.Pantarlih
B. PPS
C. PPK
D. KPU Kabupaten/Kota
E. semua jawaban benar
Jawaban B
26. TPS mengumkan daftar pemilih sementara DPS selama ...............ntuk mendapatkan
tanggapan dan masukan masyarakat
A. 17 hari
B. 10 hari
C. 14 hari
D. 15 hari
E. 20 hari
Jawaban C
27. Pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu
yang memenuhi persyaratan di perolehan kursi paling sedikit ....... dari jumlah kursi DPR atau
memperoleh 25% dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya
A. 25%
B. 20%
C. 4%
D.10%
E.15%
Jawaban B
28. Berikut ini adalah pernyataan yang benar mengenai daftar calon tetap anggota DPR. DPRD
provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota kecuali........
A. Daftar calon tetap disusun berdasarkan nomor urut dan dilengkapi dengan pasfoto terbaru
B. Daftar calon tetap anggota DPR DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten kota diumumkan oleh
PPS C. KPU menetapkan daftar calon tetap anggota DPR
D. KPU Provinsi menetapkan daftar calon tetap anggota DPRD provinsi
E. KPU kabupaten/kota menetapkan daftar calon tetap anggota DPRD kabupaten kota
Jawaban B
29. Hai kampanye pemilu dapat dilakukan melalui ........
A. pertemuan terbatas
B. pertemuan tatap muka
C. pemasangan alat peraga di tempat umum
D. rapat umum
E. Semua jawaban Benar
Jawaban E
30. Metode kampanye pemilihan umum yang dilaksanakan sejak tiga hari setelah calon peserta
pemilu ditetapkan sebagai peserta pemilu sampai dengan dimulainya masa tenang adalah
A. pertemuan terbatas
B. pertemuan tatap muka
C. penyebaran bahan kamarnya kepada umum
D. pemasangan alat peraga di tempat umum
E. semua jawaban benar
Jawaban E
31. Dalam Pemilu, Pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun. Pernyataan tersebut merupakan makna prinsip penyelenggaraan Pemilu yang:
A. Langsung
B. Umum
C. Bebas
D. Rahasia
E. Jujur dan Adil
Jawaban C
32. Berikut ini termasuk Tugas, wewenang, dan kewajiban KPPS, kecuali ...
A. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksi peserta Pemilu yang hadir dan Pengawas
Pemilu Lapangan
B. mengumumkan dan menempelkan daftar pemilih tetap di TPS
C. mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS
D. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
E. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada KPU Kabupaten/Kota dan Bawaslu
Kabupaten/Kota
Jawaban E
A. KPU Kabupaten/Kota
B. KPU RI
C. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
D. KPPS
E. PPS
Jawaban A
34. Berikut ini termasuk syarat untuk menjadi anggota PPK, PPS, KPPS, PPLN, dan KPPSLN,
kecuali ...
A. Warga Negara Indonesia
B. Berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun
C. Mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, dan adil
D. Berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau sederajat
E. Tidak menjadi anggota partai politik yang dinyatakan dengan surat pernyataan yang sah atau
sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik
yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus partai politik yang bersangkutan.
Jawaban B
35. Pasca melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan Daftar Pemilih Sementara
(DPS), maka kegiatan selanjutnya yang dilakukan PPS adalah...
Jawaban C
36. Dalam melakukan pemutkhiran data pemilih, KPU Kabupaten/Kota dalam hal ini dibantu
oleh …
A. Pantarlih
B. Pantarlih dan PPS
C. Pantarlih, PPS, dan PPK
D. Pantarlih, KPPS, PPS, dan PPK
E. Pantarlih, KPPS, PPS, PPK dan Pengawas Pemilu
Jawaban C
37. Sesuai dengan Pasal 6 ayat (2) UUD 1945, syarat untuk menjadi calon Presiden (Capres) dan
Wakil Presiden (Wapres) diatur dalam:
A. Undang-Undang Dasar
B. Undang-Undang
C. Peraturan Pemerintah
D. Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU)
E. Peraturan Bawaslu (Perbawaslu)
Jawaban B
Jawaban A
Jawaban B
40. KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti Putusan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara, atau Putusan Mahkamah Agung RI paling lama...
Jawaban D
41. Berikut beberapa profesi yang tak boleh menjadi anggota partai kecuali:
A. Kepala Desa
C. Perangkat Desa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 29 huruf (g)
menyatakan: “Kepala Desa dilarang: (g). menjadi pengurus partai politik.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 64 huruf (h) yang
berbunyi: “Anggota Badan Permusyawaratan Desa dilarang: (h). menjadi pengurus partai
politik.”
Pembahasan :
setelah kita membaca kita dari bebrapa jawaban diatas semua pilihan jawaban
merupakan undang-undang tentang pemilihan umum tapi hanya satu yang merupakan
landasan hukum pelaksanaan pemilihan kepala daerah yaitu pilihan A (undang-undang
Nomor 10 tahun 2016)
manakah yang merupakan jawaban yang paling tepat teman-teman yang pernah
menjadi penyelenggara Pemilu tentu dengan mudah dapat menjawab pertanyaan ini
yaitu pilihan B undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum
undang-undang ini merupakan penyatuan dan penyederhanaan undang-undang Pemilu
sebelumnya yaitu undang-undang nomor 42 tahun 2008 tentang pemilihan tentang
pemilihan umum presiden dan wakil presiden
maka jawaban yang paling tepat adalah pilihan B yaitu undang-undang Nomor 7 Tahun
2017.
D. pasal 22e undang-undang Dasar 1945 pasal 23e undang-undang dasar 1945
Pembahasan:
Mari kita perhatikan dan fahami satu persatu isi dari pasal dalam pilihan jawaban soal
nomor 2 yaitu pasal 1 ayat 2 undang-undang Dasar 1945 Mari kita lihat pada pasal 1
ayat 2 berbunyi “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-
undang dasar jadi pilihan ini merupakan dasar hukum pembentukan undang-undang
dasar Nomor 7 Tahun 2017
berarti pasal 22 C ayat 1 undang-undang Dasar 1945 mari kita lihat juga pasal 22c ini
yaitu ayat 1 yang “berbunyi anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih di setiap provinsi
melalui pemilihan umum” maka pilihan B merupakan dasar hukum pembentukan
undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 sedangkan pilihan C yaitu pasal 6 undang-
undang Dasar 1945 pada pasal 6 ini menyatakan “calon presiden dan calon wakil
presiden harus Seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri tidak pernah menghianati
menghianati negara serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden”
syarat-syarat untuk menjadi presiden dan wakil presiden diatur lebih lanjut dengan
undang-undang maka Pasal 6 undang-undang Dasar 1945 ini merupakan dasar hukum
pembentukan undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 sedangkan di Pasal 22e 6 dan
Dasar 1945 ini merupakan pasal dalam undang-undang dasar yang secara khusus
mengatur tentang pemilihan umum sedangkan
Pilihan D pada pilihan di tentang pasal 23e undang-undang Dasar 1945 dan ini
merupakan jawaban pada soal kedua ini karena pasal 23e undang-undang Dasar 1945
itu mengatur tentang Badan Pemeriksa Keuangan jadi yang bukan merupakan dasar
hukum pembentukan undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 adalah pilihan pasal 23e
undang-undang Dasar 1945
A. Kpu
B. Bawaslu
C. Dkpp
D. kepolisian dan
E. KPPS
Pembahasan:
Sesuai dengan pasal 1 undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Hai nomor 7 tentang
pengertian istilah disebutkan bahwa penyelenggara pemilu adalah Lembaga yang
menyelenggarakan pemilu yang terdiri atas Komisi Pemilihan Umum badan pengawas
pemilu dan dewan kehormatan penyelenggara Pemilu sebagai satu kesatuan fungsi
penyelenggara Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat anggota
Dewan Perwakilan Daerah presiden dan wakil presiden dan untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat daerah secara langsung oleh rakyat maka
A. pasal 3
B. pasal 4
C. pasal 5
D. Pasal 6
E. pasal
Pembahasan:
hak-hak penyandang disabilitas dalam pemilu secara khusus Dilindungi dalam undang-
undang nomor 7 Tahun 2017 yaitu pada pasal 5 yang berbunyi “penyandang disabilitas
yang memenuhi syarat mempunyai kesempatan yang sama untuk sebagai pemilih
sebagai calon anggota DPR sebagai calon anggota DPD sebagai calon presiden atau
wakil presiden sebagai calon anggota DPRD dan Sebagai penyelenggara pemilu”
maka jawaban yang tepat untuk soal keempat ini adalah C pasal 5
5. melakukan penyelidikan dan verifikasi serta pemeriksaan atas aduan dan atau
laporan dugaan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh penyelenggara
Pemilu merupakan tugas dari
A. Bawaslu
B. KPU
C. kepolisian
D. kejaksaan
E. DKPP
Pembahasan:
rujukan yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah pasal 159 undang-
undang Nomor 7 Tahun 2017 yang berbunyi DKPP bertugas a menerima aduan dan
atau laporan dugaan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh penyelenggara
pemilu dan melakukan penyelidikan dan verifikasi serta pemeriksaan atas aduan dan
atau laporan dugaan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh penyelenggara
pemilu.
Maka jawaban yang paling tepat untuk soal kelima ini adalah DKPP
6. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang salah tentang peserta pemilu
adalah
Pembahasan:
Pemilu DPD Hai Sesuai dengan pasal 1 angka 27 undang-undang Nomor 7 Tahun
2017 disebutkan peserta pemilu adalah partai politik untuk Pemilu anggota DPR
anggota DPRD provinsi kota DPRD kabupaten kota perseorangan untuk Pemilu
anggota DPD dan Pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik untuk Pemilu presiden dan wakil presiden.
Maka, jawaban yang paling tepat untuk soal keenam ini adalah A Karena untuk Pemilu
presiden dan wakil presiden kita belum menganut atau kita tidak menganut calon
perseorangan untuk presiden dan wakil presiden Hai calon presiden dan wakil presiden
harus diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
A. PPK
B. KPPS
C. PPLN
D. PTPS
E. tps
Pembahasan:
untuk menjawab pertanyaan ini Hai Mari kita merujuk kepada pasal 89 ayat 2 undang-
undang Nomor 7 Tahun 2017 di sebutkan bahwa “Bawaslu sebagaimana dimaksud
ayat 1 terdiri atas Bawaslu Bawaslu Provinsi Bawaslu kabupaten kota Panwaslu
Kecamatan Panwaslu Kelurahan atau Desa Panwaslu luar negeri dan pengawas TPS.
Maka, jawaban yang paling tepat untuk soal ketujuh ini adalah Hai di PTPS atau disebut
juga dengan pengawas TPS.
A. Bawaslu Provinsi
B. Panwaslu Desa
C. ptps
D. Panwaslu LN
E. KPPSLN
Pembahasan:
untuk menjawab soal nomor 8 ini kita kembali merujuk pada pasal 89 ayat 2 undang-
undang Nomor 7 Tahun 2017 Hai yang mana disebutkan bahwa “jajaran Bawaslu
adalah Bawaslu RI Bawaslu Provinsi Bawaslu kabupaten kota Panwaslu Kecamatan
Panwaslu Kelurahan Desa Panwaslu luar negeri dan pengawas TPS
Maka, jawaban yang paling tepat untuk soal nomor 8 ini adalah KPPSLN karena KPPS
LN ini merupakan bagian dari KPU
A. 1 orang ex-officio dari unsur KPU dua orang ex-officio dari unsur Bawaslu dan
Lima orang tokoh masyarakat
B. dua orang ex-officio dari unsur KPU dua orang ex-officio dari unsur Bawaslu dan
tiga orang tokoh masyarakat
C. 1 orang ex-officio dari KPU satu orang ex-officio dari unsur Bawaslu dan Lima
orang tokoh masyarakat
D. 1 orang ex-officio dari unsur KPU satu orang ex-officio dari unsur Bawaslu dan
empat orang tokoh masyarakat tujuh orang tokoh masyarakat
Pembahasan:
untuk menjawab pertanyaan ini Mari kita merujuk pada pasal 155 undang-undang
Nomor 7 Tahun 2017 Hai pada ayat 4 disebutkan bahwa DKPP sebagaimana dimaksud
pada ayat satu berjumlah tujuh orang yang terdiri atas satu orang ex-officio dari unsur
KPU dan satu orang Hai ex-officio dari unsur Bawaslu dan Lima orang tokoh
masyarakat.
Maka, yang paling tepat untuk pertanyaan kesembilan ini adalah C 1 orang ex-officio
dari unsur KPU satu orang ex-officio dari unsur Bawaslu dan Lima orang tokoh
masyarakat
Pembahasan:
untuk menjawab pertanyaan ke-10 ini kita merujuk pada pasal 167 undang-undang
Nomor 7 Tahun 2017 pada angka 6 disebutkan
Maka, Jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan Kapan tahapan Pemilu dimulai
adalah jawaban A 20 bulan sebelum hari pemungutan suara.
11. Berikut beberapa profesi yang tak boleh menjadi anggota partai kecuali:
A. Kepala Desa
C. Perangkat Desa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 64 huruf (h)
yang berbunyi: “Anggota Badan Permusyawaratan Desa dilarang: (h). menjadi
pengurus partai politik.”
Jawaban d
a. Sebanyak 7 orang
b. Sebanyak 5 orang
c. Sebanyak 3 orang
Jawaban b
a. 3 Orang
b. 7 Orang
c. 4 Orang
d. 5 Orang
Jawaban d
4. Terdapat kepala desa yang ditemukan mendukung salah satu calon dan/atau salah
satu pasangan calon sehingga adanya pihak yang diutungkan dan dirugikan atas
tindakan atau keputusan kepala desa tersebut, atas dasar demikian kepala desa
terbukti melanggar dan termasuk klasifikasi dari jenis pelanggaran....
b. Administrasi Pemilu
c. Pidana Pemilu
Jawaban c
a. Formulir Model A
b. Formulir Model B
c. Formulir Model D
d. Formulir Model C
Jawaban a
6. Presiden dan Wakil Presiden memegang Jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali dalam masa
jabatan, frasa tersebut diatur dalam...
Jawaban a
a. Sebanyak 3 Orang
b. Sebanyak 5 orang
c. Paling banyak 5 orang
Jawaban a
a. 2002
b. 2000
c. 2001
d. 2003
Jawaban a
Jawaban c
Jawaban c
d. Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut lain selain dari tanda
gambar dan/atau atribut peserta pemilu yang bersangkutan
Jawaban b
12. Jenis Formulir model apa yang digunakan pada saat adanya Laporan dari
masyarakat mengenai terjadinya dugaan pelanggaran Pemilu
Jawaban b
Jawaban b
14. Temuan atau Laporan Dugaan pelanggaran pemilu diputuskan untuk ditindak lanjuti
atau tidak ditindak lanjuti paling lama...
a. 3 hari kalender sejak ditemukannya dugaan pelanggaaran Pemilu dan diregistrasi
b. 3 hari kerja sejak ditemukannya dugaan pelanggaaran Pemilu dan diterima
c. 7 hari kerja setelah temuan atau laporan diterima dan diregistrasi
d. 7 hari kalender sejak ditemukannya dugaan pelanggaaran Pemilu diterima dan
diregistrasi
Jawaban c
15. Dalam Pemilu Pemilih diharuskan memberikan suranya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun. Pernyataan tersebut merupakan makna prinsip penyelenggaraan
pemilu yang...
a. Rahasia
c. Langsung
d. Bebas
Jawaban d
16. Hari yang dimaksud dalam penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilu
adalah...
a. Hari kerja
b. Hari Libur
c. Hari kalender
d. Hari Nasional
Jawaban a
b. Bawaslu Kabupaten/Kota
Jawaban b
Jawaban a
Jawaban a
24. Amandemen UUD 1945 dilakukan sebanyak empat kali, maka perubahan kedua
pada tahun...
a. Tahun 2002
b. Tahun 2001
c. Tahun 1999
d. Tahun 2000
Jawaban d
b. Sebanyak 5 orang
c. Sebanyak 3 orang
Jawaban c
26. Pengawas Pemilu perlu melakukan identifikasi dan pemetaan potensi rawan
pelanggaran pengawasan Pemilu, pada tahapan...
a. Tahapan Kampanye
d. Semua Tahapan
Jawaban d
27. Untuk memperoleh kursi DPR, Partai Politik Peserta Pemilu harus memperoleh
jumlah suara minimal 4% secara nasional, syarat tersebut dikenal dengan Istilah...
a. Proporsional terbuka
b. Parlemantary Threshold
c. Presidential Threshold
d. Electoral Threshold
Jawaban b
28. Untuk mengambil keputusan diambil melalui mekanisme Rapat Pleno yang diatur
dalam...
b. Waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui
d. Bukti
Jawaban b
a. Abhan
b. Hasyim Asya'ri
c. Arif Budiman
d. Rahmat Bagja
Jawaban d
Jawaban d
a. UU No 3Tahun2008
b. UU No 7 Tahun 2017
c. UU No 5Tahun 2013
d. UU No 4Tahun 2008
Jawaban b
Jawaban d
Jawaban a
a. Kesesuaian tanda tangan dalam formulir Laporan Dugaan Pelanggaran dengan KTP-
el
d. Pihak terlapor
Jawaban c
Jawaban b
Jawaban a
39. Berikut ini yang tidak termasuk dalm 4 pilar kebangsaan adalah...
b. Pancasila
d. Undang-Undang 1945
Jawaban c
40. Ketika terjadinya dugaan pelanggaran netralitas ASN dan telah terbukti, maka
pengawas pemilu merekomendasikan...
a. Pemerintah
b. Etik PNS
c. KASN
d. KPU
Jawaban c
41. Alasan yang paling tepat untuk menjelaskan penyebab hadirnya lembaga pengawas
pemilu di Indonesia adalah....
Jawaban d
42. Rumusan Pancasila terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan
a. 16 Agustus 1945
b. 15 agustus 1945
c. 17 Agustus 1945
d. 18 Agustus 1945
Jawaban d
43. Berikut ini adalah pihak yang harus tunduk pada Kode Etik Penyelenggara Pemilu
adalah...
a. Pemerintah Daerah
b. Petugas kampanye
c. Pengawas pemilu
d. Peserta pemilu
Jawaban c
44. Dalam hal terdapat laporan pelanggaran Pemilu oleh salah satu peserta pemilu,
Panwaslu Kecamatan dalam menangani suatu pelanggaran berdasarkan...
Jawaban d
c. Ketidaktepatan waktu pada proses pelaksanaan setiap tahapan Pemilu sesuai jadwal
yang telah ditentukan
Jawaban d
47. Perlengkapan Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS meliputi antara lain,
kecuali...
a. Tinta
Jawaban d
b. Rancangan UUD
Jawaban c
49. Apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan Panwaslu Kecamatan tidak dapat
menjalankan tugasnya, pengawasan tahapan penyelenggaraan pemilu untuk
sementara dilaksanakan oleh....
a. Panwaslu Kelurahan/Desa
b. KPU
c. Bawaslu Kabupaten/Kota
d. Bawaslu Provinsi
Jawaban c
50. Dalam Penegakan Hukum Pemilu, Bawaslu dengan lembaga lainya tergabung
dalam sentra penegakan hukum terpadu (Sentra Gakkumdu) yang terdiri dari...
Jawaban b
Menurut UUD 1945, gubernur, walikota, dan bupati dipilih secara ....
d. Demokratis
d. indikator untuk mengetahui peta kekuatan politik; dan saluran akses ke
kekuasaan.
3. Hingga saat ini perubahan UUD 1945 telah dilakukan sebanyak empat kali.
Perubahan pertama dilakukan pada tahun....
a. 1998
b. 1999
c. 2000
d. 2001
e. 2002
4. Dibawah ini yang tidak terdapat pada Pasal 22 E UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945):
a. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil setiap lima tahun sekali.
d. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah
adalah perseorangan.
a. 35 Partai
b. 36 Partai
c. 37 Partai
d. 39 Partai
a. 45 Partai
b. 46 Partai
c. 47 Partai
d. 48 Partai
d. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Presiden Dan Wakil
Presiden;
a. 2015-2016
b. 2015-2016-2017
c. 2015-2016-2017-2018
d. 2015-2016-2017-2018-2019
11. Pada pemilu serentak tahun 2019 memilih secara langsung Anggota DPR, DPRD
dan DPD, dengan sistem pemilu proporsional terbuka terbatas, tentang ambang
batas partai politik terdapat dalam UU No 7 Tahun 2017 pasal…
a. 3 %
b. 4 %
c. 5%
d. 6%
13. Dalam UU Pemilu No 10 Tahun 2016 Pasal 107 terdapat 1 (satu) pemenang
pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur peserta dengan
memperoleh suara lebih dari…
a. Perolehan kursi paling sedikit 15% dari jumlah DPR atau 25 dari suara sah secara
nasional
b. Perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah DPR atau 25 dari suara sah secara
nasional
c. Perolehan kursi paling sedikit 25% dari jumlah DPR atau 30 dari suara sah secara
nasional
d. Perolehan kursi paling sedikit 30% dari jumlah DPR atau 35 dari suara sah secara
nasional
a. 20 Partai
b. 21 Partai
c. 22 Partai
d. 23 Partai
16. Peserta pemilu tahun 2019 terdapat partai nasional dan partai local yaitu…
a. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
b. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi;
c. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
d. 2,5% (dua koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi;
18. Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 2.000.000 (dua juta) sampai dengan
6.000.000 (enam juta), pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan jika
terdapat perbedaan paling banyak sebesar
a. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
b. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi;
c. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
d. 2,5% (dua koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi;
19. Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 6.000.000 (enam juta) sampai dengan
12.000.000 (dua belas juta) jiwa, pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan
jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar
a. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
b. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi;
c. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
d. 2,5% (dua koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi;
20. Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa,
pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan jika terdapat perbedaan paling
banyak sebesar
a. 0,5% (nol koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi.
b. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
c. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Provinsi;
d. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Provinsi;
a. 0,5% (nol koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
b.. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
c. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
d. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
22. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan 250.000 (dua ratus lima
puluh ribu) jiwa sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suara dilakukan apabila terdapat perbedaan paling banyak
sebesar:
a. 0,5% (nol koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
b. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
c. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
d. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
23. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu)
jiwa sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa, pengajuan perselisihan perolehan
suara dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar :
a. 0,5% (nol koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
b. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
c. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
d. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
24. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa,
pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan jika terdapat perbedaan paling
banyak sebesar :
a. 0,5% (nol koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
b. 1% (satu persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
c. 1,5% (satu koma lima persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara
oleh KPU Kabupaten/Kota;
d. 2% (dua persen) dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota;
27. Syarat untuk menjadi calon anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPU
Kabupaten/Kota dalam UU Pemilu No 7 Tahun 2017 terdapat pada pasal...
a. Pasal 19
b. Pasal 20
c. Pasal 21
d. Pasal 22
28. Struktur dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia yaitu…
c. KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN, KPPLN, PPDP
d. KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN, KPPLN, PPDP, PTS
29. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dibentuk dan dibubarkann pada saat
menjelang berlangsung dan selesainya penyelenggaraan di tingkat kecamatan,
yakni :
a. 3 (tiga) orang
b. 5 (lima) orang
31. Lembaga negara yang merupakan satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu
adalah:
b. Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan Komisi Penyiaran
Indonesia
a. Peraturan Bersama Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu;
b. Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu;
c. Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu
d. Peraturan Bersama KPU, Bawaslu, DKPP Nomor 13 Tahun 2012, Nomor 11 Tahun
2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu
34. Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota diberhentikan dengan tidak
hormat karena tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas dan kewajibannya
selama…
35. Dalam hal anggota KPU Provinsi dinyatakan terbukti bersalah karena melakukan
tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
maka anggota yang bersangkutan...
c. diberhentikan sebagai anggota KPU Provinsi setelah mendapat surat keterangan dari
Pengadilan Negeri
36. Penggantian antarwaktu anggota KPU yang berhenti dilakukan dengan ketentuan
…
a. anggota KPU digantikan oleh calon anggota KPU urutan peringkat berikutnya dari
hasil pemilihan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
b. anggota KPU digantikan oleh calon anggota KPU urutan peringkat berikutnya dari
hasil pemilihan yang dilakukan oleh Tim seleksi
c. anggota KPU digantikan oleh calon anggota KPU urutan peringkat berikutnya sesuai
usulan presiden
b. melakukan pelanggaran
38. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dibentuk dan dibubarkann pada saat
menjelang berlangsung dan selesainya penyelenggaraan di tingkat kecamatan,
yakni :
d.Bersama Bawaslu Menegakkan keadilan Pemilu, Bersama Rakyat Kita Awasi Pemilu.
a.Presiden
b.Mendagri
c.DPR
d.KPU
a. Tidak dapat mmelaksanakan tugas selama 2 (dua) bulan tanpa alasan yang sah
d. melakukan pelanggaran
a. Panwas Kecamatan
b. Panwas Kab/Kota
c. Bawaslu Provinsi
45. Pelanggaran pada Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dilaporkan kepada :
a. Kepolisian
b. Pengawas Pemilu
c. KPU
d. DKPP
46. Panwaslu Kabupaten/Kota merekomendasikan pelanggaran administrasi Pemilihan
kepada:
a. KPU
b. KPU Provinsi
d. Bawaslu Provinsi
47. KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota memeriksa dan memutus pelanggaran
Administrasi berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi dan/atau Panwaslu
Kabupaten/Kota paling lama:
48. Tindak Pidana pada Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, oleh Panwas
Kabupaten/Kota diteruskan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia paling
lama
a. APBN
b. APBD
a. KPU Kabupaten/Kota
b. PPK
c. PPS
d. Panwaslu
a. Bawaslu Provinsi
b. Panwaslu Kabupaten/Kota
d. Pemantau Pemilu
54. Dalam UU No 7 Tahun 2017 terkait hak memilih terdapat pada pasal...
a.Pasal 195
b.Pasal 196
c.Pasal 197
d.Pasal 198
56.PKPU Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pemutakhiran Data Dan
Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Pemillhan Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota, terkait pemilih terdapat pada
pasal 5 yaitu:
b.Genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara
atau sudah/pernah kawin;
a.Dinas Komplencapir
d.Disdukcapil
58.Menurut UUD 1945 amandemen, Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten,
dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya
dipilih melalui…
b.pemilu
59.Pernyataan yang benar mengenai pengertian pasangan calon dalam Perppu No. 1
Tahun 2014 adalah sebagai berikut adalah …..
a.Calon Gubernur, Calon Bupati, dan Calon Walikota yang diusulkan oleh Partai Politik
atau gabungan Partai Politik; dan/atau calon perseorangan yang didukung oleh
sejumlah orang.
c.Peserta Pemilu anggota DPR dan DPRD adalah partai politik yang memiliki kursi di
parlemen
d.Partai politik yang mengikuti Pemilu anggota DPR dan DPRD adalah partai politik
yang memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu
60.Dalam UU No 7 Tahun 2017 pada Pasal 221- 286 yaitu membahas tentang
pencalonan …
b.persyaratan Calon Presiden dan Wakil Presiden , calon anggota DPR, DPD, dan
DPRD
c.Persyaratan Calon Presiden dan Wakil Presiden , calon anggota DPR, DPD, dan
DPRD, Gubernur dan Wakil Gubernur
d.Persyaratan Calon Presiden dan Wakil Presiden , calon anggota DPR, DPD, dan
DPRD, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/wakil walikota
a.Pertemuan terbatas
b.Pengumuman di Masjid-Masjid
c.Pertemuan tatap muka dan dialog
62.LPPDKsingkatan dari?
63.Hasil audit terhadap laporan Dana kampanye wajib diumumkan oleh KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota paling lambat .... setelah KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota menerima laporan hasil audit dari kantor akuntan publik.
b.BPK
c.KPU
b.BPKP
a.kotak suara;
b.surat suara;
c.tinta;
b.Keputusan KPU
d.Keputusan Bawaslu
d.TNI
b.Tokoh masyarakat
c.Tokoh agama
d.Tokoh adat
72.Jumlah surat suara yang dicetak untuk keperluan pemungutan suara adalah:
a.sama dengan jumlah Pemilih sementara ditambah dengan 2,5% (dua setengah
persen)dari jumlah Pemilih sementara sebagai cadangan
b.sama dengan jumlah Pemilih tetap ditambah dengan 2,5% (dua setengah persen)dari
jumlah Pemilih tambahan sebagai cadangan
c.sama dengan jumlah Pemilih tetap ditambah dengan 2,5% (dua setengah persen)dari
jumlah Pemilih tetap sebagai cadangan
d.sama dengan jumlah Pemilih tetap ditambah dengan 2,0% (dua persen)dari jumlah
Pemilih tetap sebagai cadangan
b.hari libur atau hari yang diliburkan, tanggal dan waktunya ditetapkan dengan
Keputusan KPU Provinsi dan KPUKabupaten/Kota.
c.Hari libur sekolah
a.memberi tanda satu kali pada surat suara ataumemberi suara melalui peralatan
Pemilihan suarasecara elektronik
76.Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain pada saat
memberikan suaranya diTPS:
c.dapat dibantu oleh petugas KPPS atau orang lain atas permintaan Pemilih
81.Dalam pelaksanaan pemungutan suara, salah satu kegiatan KPPS adalah kecuali:
a.Ketua KPPS dan paling sedikit 2 (dua) anggota KPPSserta dapat ditandatangani oleh
saksi calon
b.Saksi calon
d.Ketua PPS
c.dimulai pukul 06.00 dan berakhir pada pukul 14.00 waktu setempat
a.surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS dan pemberian tanda satu kali pada
nomor urut, foto, atau nama salah satu Calon Gubernur, Calon Bupati, danCalon
Walikota dalam surat suara.
b.pemberian tanda satu kali pada nomor urut, foto, atau nama salah satu Calon
Gubernur, Calon Bupati, dan Calon Walikota dalam surat suara
a.Pemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap pada TPS yang bersangkutan
danPemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tambahan
b.Pemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tambahan dengan menunjukkan surat
pemberitahuan dari PPS untuk memberikan suara di TPS lain
c.Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik atau surat keterangan penduduk sesuai TPS domisili
87.Dalam hal surat suara terdapat tulisan dan/atau catatan lain maka surat suara
dinyatakan:
a.Sah
c.tidak sah
c.jumlah surat suara yang tidak terpakai dan jumlah surat suara yang dikembalikan oleh
Pemilih karena rusak atau keliru ditandai.
a.Penghitungan suara dilakukan sampai dengan selesai di TPS oleh KPPS dan dihadiri
oleh saksi calon, pengawas TPS, pemantau, dan masyarakat
b.Saksi calon yang menghadiri pelaksanaan penghitungan suara harus membawa surat
mandat dari calon yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada KetuaKPPS.
c.Dalam hal terdapat proses penghitungan suara yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, saksi calon yang hadir dapat mengajukan
keberatan kepada KPPS
a.Berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suaradi tandatangani oleh Ketua KPPS
dan palingsedikit 2 (dua) orang anggota KPPS serta dapat ditanda tangani oleh
saksi calon.
b.KPPS wajib memberikan 1 (satu) eksemplar salinanberita acara dan sertifikat hasil
penghitungan suarakepada saksi calon Gubernur, saksi calon Bupati, saksicalon
Walikota, PPL, PPS, PPK melalui PPS sertamenempelkan 1 (satu) eksemplar
sertifikat hasilpenghitungan suara pada tempat pengumuman di TPSselama 7
(tujuh) hari.
c.Berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara ditandatangani oleh Ketua KPPS
dan paling sedikit 3 (tiga) orang anggota KPPS serta dapat ditandatangani oleh
saksi calon.
91.PPS wajib mengumumkan salinan sertifikat hasil penghitungan suara dari seluruh
TPS di wilayah kerjanya dengan menempelkan salinan tersebut di tempat umum
selama:
b.saksi calon
c.Panwas Kabupaten/Kota
93.Pemungutan suara di TPS dapat diulang jika dari hasilpenelitian dan pemeriksaan
Panwas Kecamatan terbuktiterdapat 1 (satu) atau lebih keadaan sebagai
berikutkecuali:
a.pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutandan penghitungan suara tidak
dilakukan menurut tatacara yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan;
b.petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yangsudah digunakan oleh
Pemilih sehingga surat suaratersebut menjadi tidak sah;
c.lebih dari seorang Pemilih menggunakan hak pilih lebihdari satu kali, pada TPS yang
sama atau TPS yangberbeda dan/ataulebih dari seorang Pemilih yang tidak
terdaftar sebagaiPemilih, mendapat kesempatan memberikan suara padaTPS
c.penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas dan/atau saksi calon,
PPL, dan masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara
jelas
b.perselisihan antara KPU Provinsi dan peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
mengenai penetapan perolehan suara hasil Pemilihan
d.perselisihan antara Bawaslu Provinsi dan peserta Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota mengenai penetapan perolehan suara hasil Pemilihan
99.Musyawarah sengketa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota wajib dihadiri oleh…
a.Pemohon
b.Termohon
a.Panwaslu Kabupaten/Kota
b.Panwaslu Kecamatan
c.Pengawas Pemilu Lapangan
101. Sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara Pemilihan antara Calon
Gubernur, Calon Bupati, dan Calon Walikota dengan KPU Provinsi dan/atau KPU
Kabupaten/Kota sebagai akibat dikeluarkanya Keputusan KPU Provinsi dan/atau
KPU Kabupaten/Kota, adalah:
d.Sengketa Pemilihan
Jawaban.
1. D
2. D
3. B
4. C
5. C
6. D
7. A
8. D
9. C
10. C
11. D
12. A
13. D
14. B
15. A
16. C
17. C
18. B
19. A
20. A
21. D
22. C
23. B
24. A
25. C
26. A
27. D
28. B
29. D
30. C
31. A
32. D
33. B
34. A
35. D
36. A
37. A
38. D
39. A
40. C
41. B
42. B
43. C
44. C
45. A
46. B
47. D
48. A
49. C
50. D
51. B
52. C
53. D
54. D
55. A
56. D
57. D
58. D
59. B
60. A
61. B
62. B
63. D
64. A
65. A
66. A
67. D
68. A
69. B
70. A
71. A
72. C
73. A
74. B
75. A
76. C
77. A
78. D
79. D
80. A
81. D
82. D
83. A
84. A
85. A
86. D
87. C
88. D
89. D
90. C
91. D
92. D
93. D
94. D
95. D
96. A
97. A
98. C
99. C
100. D
101. c
Materi Rekam Jejak calon anggota PPK dan PPS meliputi:
Bagaimana kiprah mengenai anggota PPK, PPS dan KPPS pada Pemilu atau
Pilkada sebelumnya
Masyarakat dapat memberi tanggapan dan masukan terkait proses perekrutan
anggota PPK, PPS dan KPPS
Tips Lolos Tes Wawancara PPK, PPS dan KPPS Pemilu 2024
Berikut ini beberapa tips lolos tes wawancara dalam rekrutment PPK, PPS dan KPPs
pada pemilu 2024 diantaranya:
1. Ketika memperkenalkan diri mulai dengan ucapan salam dan terima kasih lalu
perkenalkan diri anda secara singkat, jelas dan akhiri dengan salam
2. Tunjukan bahwa anda tertarik dan berkomitmen dalam pekerjaan anda.
3. Apabila anda ditanya tentang situasi dimana anda harus memilih 1 dari 2 pilihan
yang sama penting maka dahulukan pekerjaan
4. Jangan menunjukan sikap seperti yang menggurui pewawancara dan bersikap
sewajarnya.
5. Kuasai materi kepemiluan dan kewilayahan
Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebut PPK adalah panitia yang dibentuk
oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada di tingkat
kecamatan atau sebutan lainnya dan bersifat sementara.
Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah panitia yang
dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkat
kelurahan/desa atau nama lain dan bersifat sementara.
PPK dan PPS mempunyai kewajiban untuk sosialisasi penyelenggaraan pemilu dan
atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang PPK dan PPS kepada masyarakat
Dasar Hukum Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPK & PPS pada Pemilu 2024 adalah
Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 dan PKPU Nomor 3 tahun 2018 yang
telah diubah dengan PKPU Nomor 36 tahun 2018.
A. Tugas PPK
Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPK ada di Bab III PKPU Nomor 3 tahun 2018
Pasal 21 ini berisi tentang tugas dari PPK:
B. Wewenang PPK
Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPK ada di Bab III PKPU Nomor 3 tahun 2018
Pasal 22 ini berisi tentang wewenang dari PPK:
C. Kewajiban PPK
Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPK ada di Bab III PKPU Nomor 3 tahun 2018
Pasal 23 ini berisi tentang kewajiban dari PPK:
A. Tugas PPS
Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPS ada di Bab III PKPU Nomor 3 tahun 2018
Pasal 26 ini berisi tentang tugas dari PPS:
B. Wewenang PPS
Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPS ada di Bab III PKPU Nomor 3 tahun 2018
Pasal 27 ini berisi tentang wewenang dari PPS:
1. Membentuk KPPS
2. Mengangkat petugas pemutakhiran data pemilih
3. Melakukan bimbingan teknis kepada petugas pemutakhiran data pemilih
4. Melakukan monitoring dan supervisi pelaksanaan pemutaran data pemilih yang
dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih
5. Menetapkan Petugas Ketertiban TPS
6. Menetapkan hasil perbaikan DPS untuk menjadi DPT
7. Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan
8. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
C. Kewajiban PPS
Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPS ada di Bab III PKPU Nomor 3 tahun 2018
Pasal 28 ini berisi tentang kewajiban dari PPS:
1. Membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan PPK dalam melakukan
pemutakhiran data pemilih, DPS, daftar pemilih hasil perbaikan dan DPT
2. Menyampaikan daftar pemilih kepada PPK
3. Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara
dan setelah kotak suara disegel
4. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran kepada KPU Kabupaten/Kota paling lama 2 bulan setelah pemungutan
suara
5. Mengumumkan salinan sertifikat hasil penghitungan suara dari setiap TPS
6. Meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama
setelah rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS
7. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
Panwaslu Kelurahan/Desa atau nama lain
8. Membantu PPK dalam menyelenggarakan pemilu kecuali dalam hal
penghitungan suara
9. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota dan PPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
10. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan