Anda di halaman 1dari 16

SOAL LATIHAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH

1. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat (4)
maka pemilihan kepala daerah dilaksanakan secara langsung
a. Benar
b. Salah
2. Pemilihan kepala daerah serentak dilaksanakan pada tahun:
a. 2015, 2016, 2017, 2018, 2021
b. 2014, 2016, 2018, 2020, 2024
c. 2015, 2017, 2018, 2020, 2024
d. 2014, 2015, 2017, 2019, 2020
3. Berikut ini adalah regulasi yang mengatur tentang pemilihan kepala daerah:
a. UU Nomor 1 Tahun 2015, UU Nomor 8 Tahun 2015, UU Nomor 10 Tahun 2016
b. UU Nomor 1 Tahun 2014, UU Nomor 10 Tahun 2015, UU nomor 1 Tahun 2016
c. UU Nomor 10 tahun 2015, UU Nomor 8 Tahun 2015, UU Nomor 10 Tahun 2016
d. UU Nomor 1 Tahun 2014, UU Nomor 8 Tahun 2015, UU Nomor 10 Tahun 2016
4. Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota maka
pemilihan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali secara serentak di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
a. Benar
b. Salah
5. Berikut ini adalah tahapan persiapan dalam pemilihan kepala daerah, kecuali:
a. perencanaan program dan anggaran;
b. pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih
c. Penyusunan peraturan penyelenggaraan pemilihan
d. Pengumuman pendaftaran pasangan calon
6. Yang termasuk tahapan penyelenggaraan dalam pemilihan kepala daerah adalah:
a. Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan
b. Pembentukan PPK, PPS dan KPPS
c. Pendaftaran pasangan calon
d. Semua benar
7. Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2015 KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kegiatan
setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Pemilihan Walikota
dan Wakil Walikota kepada:
a. DPRD Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada KPU Provinsi dan
Gubernur
b. Bupati dengan tembusan kepada KPU Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
c. KPU Provinsi dengan tembusan KPU
d. KPU dengan tembusan KPU Provinsi
8. Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Berusia paling rendah 25 tahun
b. Berpendidikan paling rendah Strata 1 atau sederajat
c. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyaikekuatan hukum tetap
d. jawaban a dan c benar
9. Untuk mendaftar sebagai pasangan calon Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati,
Walikota, dan Wakil Walikota maka harus memenuhi syarat belum pernah menjabat sebagai
Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati,Walikota, dan Wakil Walikota selama 2 (dua)
kali masa jabatan dalam jabatan yansama untuk Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon
Bupati, Calon Wakil BupaCalon Walikota, dan Calon Wakil Walikota.
a. Benar
b. Salah
10. Sebagai anggota KPU Kabupaten/Kota dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta
pemilihan Walikota dan Wakil Walikota maka saya wajib menyampaikan semua informasi
penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota kepada masyarakat.
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
11. Tugas, wewenang, dan kewajiban PPS adalah sebagai berikut, kecuali:
a. membantu KPU Kabupaten/Kota dan PPK dalam melakukan pemutakhiran data
Pemilih, Daftar Pemilih Sementara, daftar Pemilih hasil perbaikan, dan Daftar
Pemilih Tetap
b. membentuk KPPS
c. melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan calon perseorangan
d. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS di wilayah
kerjanya

12. Anggota KPPS diangkat dan diberhentikan oleh:


a. Ketua KPU Kabupaten/Kota
b. PPK
c. PPS atas nama Ketua KPU Kabupaten/Kota
d. PPK atas nama Ketua KPU Kabupaten/Kota
13. PPS Wajib menumumkan Daftar Pemilih semnentara dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu)
hari untuk mendapatkan masukan/tanggapan masyarakat
sebab
Tugas, wewenang, dan kewajiban PPS membantu KPU Kabupaten/Kota dan PPK dalam
melakukan pemutakhiran data Pemilih, Daftar Pemilih Sementara, daftar Pemilih hasil
perbaikan, dan Daftar Pemilih Tetap.
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
14. Tahapan pembentukan Panwas Kecamatan adalah serbagai berikut:
a. dibentuk 1 (satu) bulan sebelum tahapan pertama penyelenggaraan Pemilihan
dimulai dan berakhir paling lambat 2 (dua) bulan setelah seluruh tahapan
penyelenggaraan Pemilihan selesai.
b. dibentuk 2 (dua) bulan sebelum tahapan pertama penyelenggaraan Pemilihan
dimulai dan berakhir paling lambat 2 (dua) bulan setelah seluruh tahapan
penyelenggaraan Pemilihan selesai.
c. dibentuk 2 (dua) bulan sebelum tahapan pertama penyelenggaraan Pemilihan
dimulai dan berakhir paling lambat 1 (satu) bulan setelah seluruh tahapan
penyelenggaraan Pemilihan selesai.
d. dibentuk 1 (satu ) bulan sebelum tahapan persiapan Pemilihan dimulai dan berakhir paling
lambat 1 (satu) bulan setelah seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilihan selesai.
15. Ketika menemukan suatu pelanggaran yang dilakukan oleh PPS yang mengakibatkan
terganggunya penyelenggaraan tahapan Pemilihan di tingkat Desa atau sebutan lain/Kelurahan
maka sebagai PPL saya wajib menyampaikan temuan tersebut kepada Panwas Kecamatan
a. Setuju
b. Sangat setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
16. Peserta pemilihan kepala daerah adalah:
a. Pasangan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Pasangan calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati, serta Pasangan calon Walikota dan Calon Wakil Walikota
Yang diusulkan oleh Partai Politik
b. Pasangan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Pasangan poe calon Bupati
dan Calon Wakil Bupati, serta Pasangan calon Walikota dan Calon Wakil Walikota
Yang diusulkan oleh Gabungan Partai Politik
c. Pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang.
d. Semua jawaban benar

17. Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan wakil walikota
menjadi tanggung jawab bersama KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
a. Benar
b. Salah
18. Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah
memenuhi persyaratan perolehan sebagai berikut:
a. paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah atau 20% (dua puluh persen) dari akumulasi perolehan suara sah
dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang
bersangkutan.
b. paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan
suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
di daerah yang bersangkutan.
c. paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah atau 20% ( dua puluh persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam
pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang
bersangkutan.
d. paling sedikit 25% ( dua puluh lima persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah atau 25% ( dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara
sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah
yang bersangkutan.

19. Calon perseorangan dapat mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota jika memenuhi syarat dukungan jumlah penduduk
yang mempunyai hak pilih dan termuat dalam daftar pemilih tetap di daerah bersangkutan pada
pemilihan umum atau Pemilihan sebelumnya yang paling akhir dengan jumlah lebih dari
500.000 (lima ratus ribu) sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa harus didukung paling
sedikit:
a. 10% (sepuluh persen)
b. 8,5% (delapan setengajh persen)
c. 7,5% (tujuh setengah persen)
d. 6,5% (enam setengah persen)

20. Partai Politik atau gabungan Partai Politik dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun
pada proses pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota.
sebab
Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik terbukti menerima imbalan pada proses
pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil
Walikota.Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang bersangkutan dilarang mengajukan
calon pada periode berikutnya di daerah yang sama
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
21. Verifikasi dan penelitian adaministrasi terhadap dukungan pasangan calon perseorangan
dilakukan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota dan dapatberkoordinasi dengan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupa ten/Kota.
a. Benar
b. Salah
22. Verifikasi faktual terhadap dukungan pasangan calon perseorangan Gubernur dan Wakil
Gubernur dilakukan oleh :
a. KPU Provinsi
b. KPU Kabupaten/Kota
c. PPK
d. PPS
23. Verifikasi dukungan faktual pasangan calon perseorangan dalam pemillihan Bupati dan Wakil
Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota dilakukan dengan menemui langsung setiap
pendukung calon.
Sebab
Verifikasi dukungan faktual pasangan calon perseorangan dalam pemillihan Bupati dan
Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota dilakukan dengan metode sampling
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
24. Dalam hal pasangan calon perseorangan mengundurkan diri dari pasangan calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati serta pasangan calon Walikota dan Calon Wakil Walikota setelah
ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota, pasangan calon dikenai sanksi administratif berupa
denda sebesar
a. Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah)
b. Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima milyar rupiah)
c. Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
d. Rp15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah)
25. Pemilihan kepala daerah dengan 1(satu) pasangan calon dikenal sejak pelaksanaan pilkada
serentak pada tahun:
a. 2015
b. 2016
c. 2017
d. 2018
26. Dalam pemilihan kepala daerah dengan satu pasangn calon, jika perolehan suara pasangan calon
kurang dari dari 50% (lima puluh persen) dari suara sah, pasangan calon tersebut tidak boleh
mencalonkan lagi dalam Pemilihan berikutnya
a. Benar
b. Salah
27. Berdasarkan pasal 57 UU Nomor 1 Tahun 2015, untuk dapat didaftar sebagai Pemilih, warga
negara Indonesia harus memenuhi syarat:
a. tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya
b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
c. pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 (tujuh belas)tahun atau sudah/pernah
kawin
d. semua benar

28. Yang digunakan sebagai sumber data dalam penyusunan daftar pemiliha pemilihan kepala
daerah adalah sebagai berikut:
a. Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Kepala Daerah Terakhir
b. Daftar Pemilih Tetap Pemilu Terakhir
c. Daftar Pemilih Tetap pemilihan umum terakhir dengan mempertimbangkan
Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan
a. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan
29. Pada pemilihan Kepala Daerah, dalam hal masih terdapat penduduk yang mempunyai hak pilih
belum terdaftar dalam daftar Pemilih tetap, yang bersangkutan dapat menggunakan hak pilihnya
dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, dan dicatat oleh KPPS dalam:
a. Daftar Pemilih Tetap
b. Daftar pemilih Tambahan
c. Daftar Pemilih Khusus
d. Daftar pemilih Pindahan
30. Kampanye yang dapat difasilitasi oleh KPU Kabupaten/Kota dengan didanai APBD dan dapat
didanai dan dilaksanakan oleh Partai Politik dan/atau pasangan calon adalah sebagai berikut:
a. penyebaran bahan Kampanye kepada umum
b. Pemasangan alat peraga
c. iklan media massa cetak dan media massa elektronik; dan/atau
d. Jawaban a dan b benar
31. Semua yang hadir dalam kampanye pertemuan terbatas yang diadakan oleh pasangan calon
hanya dibenarkan membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut pasangan calon
yang bersangkutan.
a. Benar
b. Salah
32. Di bawah ini yang termasuk dalam pelanggaran pidana kampanye adalah:
a. menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah
b. menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan
c. melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau dengan kendaraan di
jalan raya
d. melakukan kegiatan Kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi
KPU Kabupaten/Kota.
33. Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota
dilarang menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di daerah lain dalam waktu
6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan
calon terpilih.
Sebab
Dalam hal Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil
Walikota selaku petahana menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di
daerah lain dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai
dengan penetapan pasangan calon terpilih maka petahana tersebut dikenai sanksi pembatalan
sebagai calon oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
34. Dana Kampanye pasangan calon yang diusulkan Partai Politik atau gabungan Partai Politik
dapat diperoleh berikut ini, kecuali:
a. sumbangan Partai Politik dan/atau gabungan Partai Politik yang mengusulkan
pasangan calon
b. sumbangan pasangan calon
c. sumbangan perseorangan dan/atau badan hukum swasta.
d. sumbangan perseorangan dan/atau badan hukum asing
35. Sumbangan dana Kampanye dari perseorangan paling banyak :
a. RP25.000.000,00 ( dua puluh lima juta rupaiah)
b. Rp50.000.000,00 (lima pul;uh juta rupiah)
c. Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah)
d. Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
36. Laporan sumbangan dana Kampanye dan pengeluaran disampaikan oleh pasangan calon
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur kepada KPU Provinsi dan pasangan calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati serta pasangan calon Walikota dan Calon Wakil Walikota kepada KPU
Kabupaten/Kota dalam waktu:
a. 1 (satu) hari sebelum masa Kampanye dimulai dan 1 (satu) hari sesudah masa
Kampanye berakhir.
b. 3 (tiga ) hari sebelum masa Kampanye dimulai dan 3 (hari) hari sesudah masa
Kampanye berakhir.
c. 1 (satu ) hari sebelum masa Kampanye dimulai dan 3 (hari) hari sesudah masa
Kampanye berakhir.
d. Sejak dimulai masa Kampanye dan 1 (satu) hari sesudah masa Kampanye berakhir.
37. Berikut ini adalah jenis perlengkapan pemungutan suara di TPS sebagaimana diatur dalam pasal
78 UU Nomor 1 Tahun 2015:
a. Kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, formulir C
b. Kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel,alat untuk
memberi tanda pilihan
c. Kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, formulir C,Salinan
DPT
d. Kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel,alat untuk memberi
tanda pilihan, salinan DPT
38. Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPS melakukan kegiatan berikut ini, kecuali:
a. Menempelkan Salinan DPT pada papan pengumuman
b. mengeluarkan seluruh isi kotak suara;
c. menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan;
d. menandatangani surat suara yang akan digunakan oleh Pemilih.
39. Surat suara untuk Pemilihan dinyatakan sah jika:
a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; dan
b. pemberian tanda satu kali pada nomor urut, foto, atau nama salah satu
pasangancalon dalam surat suara.
c. Surat suara distempel oleh ketua KPPS
d. Jawaban a dan b benar
40. Dalam hal terdapat proses penghitungan suara yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, maka pihak-pihak yang dapat mengajukan keberatan
kepada KPPS adalah sebagai berikut:
a. saksi pasangan calon, pengawas TPS, Pemantau
b. saksi pasangan calon, pemantau, masyarakat
c. saksi pasangan calon, pengawas TPS, Pemantau dan masyarakat
d. saksi pasangan calon, pengawas TPS, Pemantau dan masyarakat melalui
pengawas TPS
41. PPK wajib menyerahkan berita acara pemungutan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil
penghitungan suara kepada KPU Kabupaten/Kota paling lambat 5 (lima) hari setelah berita
acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari PPS diterima.
a. Benar
b. Salah
42. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dalam pemilihan Bupati bdan Wakil Bupati
serta Walikota dan Wakil Walikota dilaksanakan secara berjenjang di tingkat:
a. TPS, PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU
b. PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota
c. PPK, KPU Kabupaten/Kota
d. PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi
43. Pemungutan suara di TPS dapat diulang jika dari hasil penelitian dan pemeriksaan Panwas
Kecamatan terbukti terdapat 1 (satu) atau lebih keadaan sebagai berikut, kecuali:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak
dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis
nama atau alamatnya pada surat suara yang sudah digunakan;
c. lebih dari seorang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari satu kali, pada TPS yang
sama atau TPS yang berbeda; dan/atau
d. seorang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih, mendapat kesempatan
memberikan suara pada TPS.

44. PPS wajib mengumumkan salinan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana
dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan menempelkan salinan
tersebut di tempat umum selama:
a. 3 (tiga) hari
b. 5 (lima) hari
c. 7 (tujuh) hari.
d. 10 (sepuluh) hari
45. Dalam hal terjadi keadaan yang mengakibatkan penghitungan suara ulang, maka yang dapat
mengusulkan penghitungan suara ulang di TPS adalah :
a. PPL
b. Saksi Paslon
c. KPPS
d. a dan b benar
46. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU
Provinsi dapat diulang jika terjadi keadaan sebagai berikut:
a. kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil penghitungan suara tidak
dapat
dilanjutkan;
b. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara
tidakdilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
c. petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau
menulis nama atau alamatnya pada surat suara yang sudah digunakan
d. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh
Pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah
47. Dalam hal sebagian atau seluruh wilayah Pemilihan terjadi kerusuhan, gangguan keamanan
bencana alam, atau gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan penyelenggaraan
Pemilihan tidak dapat dilaksanakan maka dilakukan:
a. Pemilihan susulan
b. Pemilihan lanjutan
c. Pemilihan ulang
d. Jawaban a dan b benar
48. Dalam hal pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota tidak dapat
dilaksanakan di 40% (empat puluh persen) jumlah Kecamatan atau 50% (lima puluh persen)
dari jumlah Pemilih terdaftar tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih, penetapan
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota lanjutan atau pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota susulan dilakukan oleh :
a. Bupati atas usul KPU Kabupaten/Kota
b. Gubernur atas usul KPU Provinsi
c. Gubernur atas usul KPU Kabupaten/kota
d. KPU Kabupaten/Kota
49. Berdasarkan pasal 123 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun 2015, Lembaga pemantau Pemilihan harus
memenuhi persyaratan berikut ini, kecuali:
a. bersifat independen;
b. mempunyai sumber dana yang jelas; dan
c. terdaftar dan memperoleh akreditasi dari KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
d. terdaftar dan memperoleh akreditasi dari Bawaslu Provinsi atau bawaslu
Kabupaten/Kota
50. Yang merupakan hak pemantau pemilihan adalah sebagai berikut:
a. Berada di dalam TPS pada saat hari pemungutan suara dan memantau jalannya
pemungutan dan penghitungan suara
b. menggunakan perlengkapan untuk mendokumentasikan kegiatan pemantauan
sepanjang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan.
c. Mendapatkan salinan Formulir pemungutan dan penghitungan suara di TPS
d. Mendapatkan salinan DPT
51. Pemantau dilarang melakukan kegiatan lain selain yang berkaitan dengan pemantauan
Pemilihan.
Sebab
Lembaga pemantau Pemilihan yang melanggar kewajiban dan larangan dicabut status dan
haknya sebagai pemantau Pemilihan.
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
52. Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan Pemilihan dapat melibatkan partisipasi
masyarakat. Partisipasi masyarakat tersebut dalam bentuk berikut ini, kecuali:
a. pengawasan pada setiap tahapan Pemilihan
b. sosialisasi Pemilihan, dan pendidikan politik bagi Pemilih
c. survei atau jajak pendapat tentang Pemilihan, dan penghitungan
d. semua jawaban benar
53. Pelaksana survei atau jajak pendapat dan Pelaksana penghitungan cepat hasil Pemilihan dalam
mengumumkan dan/atau menyebarluaskan hasilnya wajib memberitahukan bahwa hasil
penghitungan cepat yang dilakukannya bukan merupakan hasil resmi penyelenggara Pemilihan.
a. Benar
b. Salah
54. Laporan pelanggaran Pemilihan disampaikan paling lama.... hari sejak diketahui dan/atau
ditemukannya pelanggaran Pemilihan.
a. 3 (tiga)
b. 5 (lima)
c. 7 (tujuh)
d. 14 (empat belas)
55. Laporan pelanggaran Pemilihan meliputi pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilihan,
pelanggaran administrasi Pemilihan, sengketa pemilihan dan tindak pida pemilu.
Sebab
Laporan pelanggaran administrasi Pemilihan diteruskan kepada KPU, KPU Provinsi, atau
KPU
Kabupaten/Kota
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
56. Bawaslu Provinsi menerima, memeriksa, dan memutus pelanggaran administrasi
Pemilihan dalam jangka waktu paling lama .....hari kerja
a. 7 (tujuh)
b. 10 ( sepuluh)
c. 14 (empat belas)
d. 21 (dua puluh satu)
57. KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota memeriksa dan memutus pelanggaran
administrasi pemilihan paling lama ........hari sejak rekomendasi Bawaslu Provinsi dan/atau
Panwaslu Kabupaten/Kota diterima.
a. 7 (tujuh)
b. 10 ( sepuluh)
c. 14 (empat belas)
d. 21 (dua puluh satu)
58. Sengketa Pemilihan terdiri atas:
a. sengketa antar peserta Pemilihan
b. sengketa antara Peserta Pemilihan dan penyelenggara Pemilihan sebagai akibat
dikeluarkannya Keputusan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
c. sengketa antara Peserta Pemilihan dan penyelenggara Pemilihan sebagai akibat
dikeluarkannya Keputusan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
d. Jawaban a dan b benar
59. Berdasarkan pasal 144 ayat (1) uu Nomor 10 Tahun 2016, maka Putusan Bawaslu Provinsi
dan Putusan Panwas Kabupaten/Kota mengenai penyelesaian sengketa Pemilihan merupakan
Putusan bersifat mengikat.
a. Benar
b. salah
60. Pengadilan Negeri memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana Pemilihan
paling lama ..... hari setelah pelimpahan berkas perkara.
a. 7 (tujuh)
b. 10 ( sepuluh)
c. 14 (empat belas)
d. 21 (dua puluh satu)
61. Sistem pemilihan kepala daerah berdasarkan UU Nomor 8 tahun 2015 adalah pluralitas
Sebab
Pasangan calon Gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan wakil Bupati, serta walikota dan wakil
walikota yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
62. Pendanaan kegiatan Pemilihan dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan
dapat didukung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
a. Benar
b. Salah
63. Dalam hal KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, atau peserta Pemilihan tidak
menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Provinsi dan/atau Panwas Kabupaten/Kota maka
Bawaslu Provinsi dan/atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan sanksi :
a. peringatan lisan
b. peringatan tertulis
c. Peringatan keras
d. Peringatan lisan atau peringatan tertulis

64. Putusan pengadilan terhadap kasus tindak pidana Pemilihan yang menurut Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 dapat mempengaruhi perolehan suara peserta Pemilihan harus sudah
selesai paling lama..... hari sebelum KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota
menetapkan hasil pemilihan
a. 3 (tiga)
b. 5 (lima)
c. 7 (tujuh)
d. 10 (sepuluh)
65. Ketentuan mengenai sentra penegakan hukum terpadu diatur dengan:
a. Peraturan Bawaslu
b. Peraturan bersama antara Bawaslu dan kepolisian Negara Republik Indonesia
c. Peraturan bersama antara bawasalu dan kejaksaan agung Republik Indonesia
d. Peraturan bersama kepala kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa agung
Republik Indonesia dan Ketua Bawaslu
66. Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara Pemilihan ke Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara dilakukan bisa dilakukan langsung tanpa upaya administratif di Bawaslu
Provinsi dan/atau Panwas Kabupaten/Kota lebih dahulu
a. Benar
b. Salah
67. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memeriksa dan memutus gugatan dalam jangka waktu
paling lama ........... hari kerja terhitung sejak gugatan dinyatakan lengkap
a. 7 (tujuh)
b. 10 (sepuluh)
c. 15 (lima belas)
d. 21 (dua puluh satu)
68. KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti putusan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara dalam jangka waktu paling lama ......... Hari.
a. 3 (tiga)
b. 5 (lima)
c. 7 (tujuh)
d. 14 (empat belas)
69. Terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud
hanya dapat dilakukan permohonan:
a. Banding ke PT TUN
b. Kasasi ke MA
c. Peninjauan kembali ke MA
d. Penyelesaian di MK
70. Peserta Pemilihan dapat mengajukan permohonan sengketa hasil pemilihan kepada
Mahkamah Konstitusi s paling lambat:
a. 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diumumkan penetapan perolehan suara hasil
Pemilihan oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
b. 3 (tiga) hari kerja terhitung setelah diumumkan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan
oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
c. 3 x 24 jam terhitung sejak diumumkan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan oleh
KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
d. 3 x 24 jam terhitung setelah diumumkan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan oleh
KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
71. Mahkamah Konstitusi memutuskan perkara perselisihan sengketa hasil Pemilihan paling lama
........hari kerja sejak diterimanya permohonan.
a. 14 (empat belas)
b. 21 (dua puluh satu)
c. 30 (tiga puluh)
d. 45 (empat puluh lima)
72. Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota dapat
mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan suara
dengan ketentuan kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 250.000 (dua ratus
lima
puluh ribu) jiwa sampai dengan 500 (lima ratus) jiwa, pengajuan perselisihan perolehan suara
dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar...... dari total suara sah hasil
penghitungan suara tahap akhir yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota
a. 2% (dua persen)
b. 1,5% (satu setengah persen)
c. 1% (satu persen)
d. 0,5% (setengah peersen)
73. Pengesahan pengangkatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati serta pasangan calon Walikota
dan Wakil Walikota terpilih dilakukan oleh Menteri dalam waktu paling lama
............hari terhitung sejak tanggal usul dan berkas diterima secara lengkap
a. 10 (sepuluh)
b. 15 (lima belas)
c. 20 (dua puluh)
d. 30 (tiga puluh)

74. Dalam hal Gubernur berhalangan, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan
Wakil Walikota dilakukan oleh:
a. Wakil Gubernur.
b. Menteri
c. Presiden
d. Wakil Presiden
75. Dalam hal calon Bupati/Walikota dan/atau calon Wakil Bupati/Wakil Walikota terpilih
ditetapkan menjadi terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap pada saat pelantikan, yang bersangkutan tetap dilantik menjadi
Bupati/Walikota dan/atau Wakil Bupati/Wakil Walikota, kemudian saat itu juga diberhentikan
sebagai Bupati/Walikota dan/atau Wakil Bupati/Wakil Walikota.
a. Benar
b. Salah
76. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum memalsukan data
dan daftar pemilih, dipidana dengan:
a. pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh
dua) bulan dan denda paling sedikit Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah) dan
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
b. pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh
dua) bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling
banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
c. pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan
denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00
(tiga puluh enam juta rupiah).
d. pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan
denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00
(delapan belas juta rupiah).
77. Setiap orang yang dengan sengaja memberi keterangan tidak benar, mengubah, merusak,
menghilangkan hasil pemungutan dan/atau hasil penghitungan suara, dipidana dengan:
a. pidana penjara paling singkat 48 (empat puluh delapan) bulan dan paling lama
144 (seratus empat puluh empat) bulan dan denda paling sedikit
Rp48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah) dan paling banyak
Rp144.000.000,00 (seratus empat puluh empat juta rupiah)
b. pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh
dua) bulan dan denda paling sedikit Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah) dan
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
c. pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan
dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
d. pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan
denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00
(tiga puluh enam juta rupiah).
78. Dalam hal tindak pidana pemilihan dilakukan oleh penyelenggara pemilihan dan/atau saksi
pasangan calon dipidana dengan pidana yang sama ditambah ............. dari ancaman pidana
maksimumnya.
a. 1/2 (setengah)
b. 1/3 (sepertiga)
c. 2/3 (duapertiga)
d. 1/4 (seperempat)
79. Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU Kabupaten/Kota, dan anggota KPU Provinsi yang
dengan sengaja tidak melakukan verifikasi dan rekapitulasi terhadap calon perseorangan
dipidana dengan:
a. pidana penjara paling singkat 48 (empat puluh delapan) bulan dan paling lama 144
(seratus empat puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp48.000.000,00 (empat
puluh delapan juta rupiah) dan paling banyak Rp144.000.000,00 (seratus empat puluh
empat juta rupiah)
b. pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72
(tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga puluh
enam juta rupiah) dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta
rupiah).
c. pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh
dua) bulan dan denda paling sedikit Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah) dan
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
d. pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan
dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
80. Pemilihan kepala daerah secara langsung pertama kali dilaksanakan berdasarkan:
a. UU Nomor 1 tahun 2015
b. UU Nomor 10 tahun 2008
c. UU Nomor 32 tahun 2004
d. UU Nomor 12 tahun 2004
81. Pemungutan suara serentak nasional dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan pada
a. Bulan Juni Tahun 2024
b. Bulan September Tahun 2024
c. Bulan Oktober Tahun 2024
d. Bulan November Tahun 2024
82. Untuk mengisi kekosongan jabatan Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil
Walikota yang berakhir masa jabatannya tahun 2022dan yang berakhir masa jabatannya pada
tahun 2023, maka diangkat penjabat Bupati, dan penjabat Walikota sampai dengan terpilihnya
Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota melalui Pemilihan serentak
nasional pada tahun 2024, yang berasal dari jabatan:
a. Pimpinan tinggi
b. Pimpinan tinggi utama
c. Pimpinan tinggi madya
d. Pimpinan tinggi pratama

83. Verifikasi faktual dukungan pasangan calon perseorangan dilakukan oleh PPS selama:
a. 7 (tujuh) hari
b. 10 (sepuluh) hari
c. 14 (empat belas) hari
d. 21 (dua puluh satu ) hari
84. Pemerintah daerah dapat memberikan kesempatan penggunaan fasilitas umum untuk kegiatan
kampanye pada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
Sebab
Kampanye melalui iklan media massa cetak maupun elektronik difasilitasi oleh KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
85. Debat publik/debat terbuka antar cfalon dilaksanakan paling banyak........................kali oleh
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
a. 2 (dua ) kali
b. 3 (tiga ) kali
c. 4 (empat) kali
d. 5 (lima) kali
86. Berdasarkan pasal 66 UU Nommor 8 Tahun 2015 maka alat peraga kampanye harus sudah
dibersihkan paling lambat :
a. 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara
b. 1 (satu) hari sebelum masa tenang
c. 3 (tiga ) hari sebelum hari pemungutan suara
d. 3 (tiga ) hari sebelum masa tenang
87. Pemilihan kepala daerah di wilah berikut ini berlaku Undang-Undang khusus dan tidak
tumduk pada regulasi pemilihan kepala daerah serentak, antara lain:
a. DKI Jakarta, Provinsi Papua, Provinsi Jawa Timur
b. Provinsi Papua, Provinsi Juawa Tengah, DI Yogyakarta
c. DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Nangroe Aceh Darussalam
d. DKI Jakarta, Provinsi Papua, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
88. Sistem pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsai DKI Jakarta adalah :
a. Sistem Mayoritas
b. Sistem Pluralitas
c. Sistem Distrik
d. Sistem Proporsional
89. Salah satu syarat calon Gubernur dan Wakkil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil walikota adalah tidak pernah dipidana berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetapatau bagi mantan terpidana telah secara terbuka
dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana.
a. Benar
b. Salah
90. Pemilihan Kepala Daerah di wilayah ini tidak dilakukan melalui pemillihan kepala daerah
secara langsung, adalah:
a. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
b. Provinsi Jawa Barat
c. Daerah Istimewa Yogyakarta
d. Provinsi Jawa Tengah
91. Berdasarkan pasaal 40A Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016, dalam hal terjadi
perselisihan kepengurusan Partai Politik, maka kepengurusan Partai Politik tingkat Pusat yang
dapat mendaftarkan pasangan calon adalah :
a. kepengurusan Partai Politik tingkat Pusat yang sudah memperoleh putusan
Mahkamah Partai atau sebutan lain dan didaftarkan serta ditetapkan dengan
keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum
dan hak asasi
b. kepengurusan Partai Politik tingkat Pusat yang sudah memperoleh putusan Mahkamah
Partai
c. kepengurusan yang sudah memperoleh putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan
hukum tetap dan didaftarkan serta ditetapkan dengan keputusamenteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
d. kepengurusan yang sudah memperoleh putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan
hukum tetap
92. Dalam hal pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati serta walikota dan Wakil
walikota sebagaimana dimaksud pada tidak dilaksanakan oleh pimpinan Partai Politik tingkat
Kabupaten/Kota, berdasarkan pasal 42 ayat (5a) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016,
maka pendaftaran pasangan calon yang telah disetujui Partai Politik tingkat Pusat dapat
dilaksanakan oleh:
a. Pimpinan Partai Politik tingkat Provinsi
b. Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat
c. Wakil Pimpinan Parta politik tingkat Provinsi
d. Wakil Pimpinan Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota
93. Jumlah surat suara yang dicetak dalam Pemilihan Kepala Daerah sama dengan :
a. Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap dalam DPT dan
Pemilih Tambahan dalam DPTb ditambah dengan 2,5%(dua setengah persen) dari
jumlah Pemilih tetap sebagai cadangan, yang ditetapkan denganKeputusan KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
b. Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap dalam DPT
ditambah dengan 2%(dua persen) dari jumlah Pemilih tetap sebagai cadangan, yang
ditetapkan denganKeputusan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
c. Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap dalam DPT
ditambah dengan 2,5%(dua setengah persen) dari jumlah Pemilih tetap sebagai
cadangan, yang ditetapkan denganKeputusan KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota.
d. Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap dalam DPT dan
Pemilih Tambahan dalam DPTb ditambah dengan 2%(dua persen) dari jumlah
Pemilih tetap sebagai cadangan, yang ditetapkan denganKeputusan KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota.
94. Jumlah pemilih dalam DPT di masing-masing TPS dalam pemilihan kepala daerah paling
banyak:
a. 800 (delapan ratus) orang
b. 700 (tujuh ratus) orang
c. 500 (lima ratus) orang
d. 300 (tiga ratus) orang
95. Jumlah surat suara untuk pemungutan suara ulang dalam pemillihan kepala daerah ditetapkan
oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sebanyak:
a. 1000 (seribu) lembar
b. 1500 (seribu lima ratus) lembar
c. 2000 (dua ribu) lembar
d. 2500 ( dua ribu lima ratus) lembar
96. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota memverifikasi jumlah surat suara yang telah dicetak,
jumlah yang sudah dikirim dan/atau jumlah yang masih tersimpan, dengan membuat berita
acara yang ditandatangani oleh pihak percetakan dan petugas KPU Provinsi atau petugas KPU
Kabupaten/Kota.
Sebab
Dalam hal pencetakan surat suara melebihi yang dibutuhkan, dilakukan pemusnahan surat
suara oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dengan disaksikan oleh aparat Kepolisian
Negara Republik Indonesia setempat, Bawaslu Provinsi, dan/atau Panwas Kabupaten/Kota.
a. Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar, alasan benar
c. Pernyataan benar, alasan salah
d. Pernyataan salah, alasan benar
e. Pernyataan salah, alasan salah
97. Dalam pelaksanaan pemungutan suara, KPPS melakukan kegiatan yang meliputi:
a. pengumuman dengan menempelkan daftar Pemilih tetap, Daftar Pemilih Tambahan,
serta nama dan foto pasangan calon di TPS
b. rapat pemungutan suara;
c. pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan petugas ketenteraman,
ketertiban,dan keamanan TPS
d. Jawaban b dan c benar

98. Calon perseorangan dapat mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati
serta Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota jika memenuhi syarat dukungan jumlah
penduduk yang mempunyai hak pilih dan termuat dalam:
a. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan
b. Daftar Agregat Penduduk Perkecamatan
c. Daftar pemilih tetap di daerah bersangkutan pada pemilihan umum atau Pemilihan
sebelumnya yang paling akhir di daerah bersangkutan
d. Daftar Pemilih Tetap
99. Pemilihan Kepala Daerah dengan satu pasangan calon yang diatur dalam pasal 54C UU
Nomor 10 Tahun 2016 berdasarkan putusan MK Nomor:
a. 100/PUU-XII/2015
b. 102/PUU-XII/2015
c. 100/PUU-XII/2016
d. 102/PUU-XII/2016
100.Pemilihan Kepala Daerah diatur daloam Konstitusi pasal:
a. Pasal 18 ayat (1)
b. Pasal 18 ayat (2)
c. Pasal 18 ayat (3)
d. Pasal 18 ayat (4)

Anda mungkin juga menyukai