Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Oleh Muhamad Sulhanudin, S.Hum

A. BAGIAN PERTAMA
1. Saya pribadi yang energik dan memiliki mimpi yang terus menyala. Dibesarkan
dalam keluarga petani yang bersahaja dan sejak kecil diajarkan nilai-nilai kerja keras
dan kejujuran. Sekolah dan membantu orang tua di sawah, dan juga mengantar ibu
berdagang sayur, saya lakukan pagi-pagi buta sebelum berangkat sekolah dan juga
sore hari sebelum berangkat mengaji di malam hari. Selain bahwa semua harus
diupayakan dari tangan sendiri, orang tua juga mengajarkan bahwa semua usaha juga
perlu diiringi dengan doa. Nilai-nilai itu yang terus dipegangnya hingga sekarang dan
mulai ditanamkan kepada anaknya yang masih Balita. Hidup itu perlu seimbang.
2. Saat ini saya berprofesi sebagai Konsultan Media di sebuah lembaga internasional
yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Saya
menjalani pekerjaan ini secara lepas, saya kerjakan sambil di rumah berkumpul
dengan keluarga di kampung halaman. Dengan pekerjaan ini saya masih punya cukup
waktu untuk melakukan aktivitas lain. Sejak akhir tahun 2017 kemarin saya
bergabung dengan tim Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Kangkung
untuk pengawal pelaksanaan Pilkada yang baru saja terlaksana.
Bekerja bagi saya bukan semata-mata untuk mendapatkan kompensasi materiil, tapi
juga memberikan ruang kepada saya untuk melakukan pekerjaan sesuai panggilan
jiwa.
3. Dalam dua tahun terakhir ini saya lebih banyak menggunakan waktu luang saya untuk
bergiat dan bergerak dengan sahabat-sahabat saya di PAC Ansor Kangkung dan juga
di PC Ansor Kendal. Selain itu saya juga menjadi pengurus di Ikatan Keluarga
Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Cabang Kendal yang
beberapa bulan lalu dideklarasikan dan saya sebagai salah satu deklaratornya.
Bagi saya bergiat di dua organisasi itu sebagai panggilan jiwa. Saya respek dengan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman di sana. Oleh karena itu saya
secara sukarela menggunakan waktu sela yang sebenarnya bisa saya gunakan untuk
bersantai, karena saya percaya organisasi ini memberikan manfaat yang besar untuk
anggotanya dan juga masyarakat.
4. Minimal 5 orang di luar keluarga dan pekerjaan yang sering berinteraksi dengan saya:
(1) Ulil Amri, senior, dan sahabat di PC Ansor Kendal.
(2) Aulia Muhammad, senior dan mantan rekan kerja di tempat kerja saya memulai
karir jurnalistik.
(3) Kiai Mufthon Samroddin Rois, pengasuh ponpes Saifiiyah Salafiyah Desa
Gebanganom Wetan, Kangkung, Kendal.
(4) Sumardi, sahabat di IKA PMII Kendal, dan juga senior di bekas almamater saya di
Universitas Diponegoro.
(5) Adi Rohmawan, sahabat sejak kecil di kampung halaman.
5. Orang yang banyak mempengaruhi hidup saya antara lain:
(1) Kedua orang tua saya. Merekalah yang paling berjasa dalam membesarkan saya
dan apapun yang bisa saya capai hingga hari ini. Dari mereka saya belajar tentang
arti kehidupan yang sebenar-benarnya dan kini saya terapkan ketika saya telah
berkeluarga bahwa ternyata menjadi orang tua itu tidak mudah.
(2) Aulia Muhammad, sahabat dan mantan atasan di tempat kerja saya memulai karir
pertama sebagai jurnalis. . Dia guru saya di media dan juga teman diskusi
mengenai masalah-masalah kehidupan. Meski sekarang sudah tidak sekantor lagi,
beda domisili, kami tetap kontak karena adanya ikatan persahabatan.
(3) Kiai Mufthon Samroddin Rois, saya biasa menemuinya dalam situasi saya perlu
nasehat dan pertimbangan spiritual. Sebenarnya beliau ini bukan cuma kiai dan
pengasuh pesantren, wawasannya tentang pergerakan isu nasional sangat kuat.
Darinya saya mendapatkan wajah Nahdlatul Ulama, kultur yang saya hidupi sejak
kecil, yang humanis dan progresif.
6. Saya memberikan skor 90% dari skala 100% untuk mengukur integritas saya sendiri.
Skor itu menurut saya tidak berlebihan karena dalam menjalani apapun selama ini
saya akan memegang prinsip dan nilai-nilai yang saya yakini tentang kebenaran,
kejujuran, keadilan dan hal prinsipiil lainnya.

B. BAGIAN KEDUA
1. Tidak setuju. Kecurangan dalam Pemilu adalah pelanggaran. Memberikan toleransi
terhadap pelanggaran adalah bentuk lemahnya penegakan disiplin dari para pihak
yang terlibat. Karenanya setiap pelanggaran perlu diproses sesuai kadar
pelanggarannya dan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku untuk menjadikan
pembelajaran dan meminimalisir hal serupa di kemudian hari.
2. Pernah. Dalam melakukan kerja reportase, seorang jurnalis perlu jujur dan terbuka
kepada narasumbernya. Namun dalam situasi tertentu, hal itu akan menghalangi
jurnalis dalam mendapatkan fakta yang lebih utuh. Karena kondisi itu, saya pernah
menyamarkan identitas saya. Namun saya tetap berpegang pada prinsip apa tujuan
dari kerja seorang jurnalis; bahwa yang pertama adalah untuk kebenaran dan yang
kedua untuk masyarakat. Dan jika itu akan membahayakn keselamatan narasumber,
saya akan menyamarkan identitasnya dalam pemberitaan, kecuali untuk hal yang
sudah mengarah ke pelanggaran yang sudah punya cukup bukti kuat, menutupinya
maka sebagai bentuk kejahatan.
3. Saya akan mengembalikannya kepada kesepakatan bersama yang melibatkan para
stakeholder terkait. Dengan membicarakannya kepada para pihak itu, akan didapati
pandangan-pandangan yang mungkin belum kita pikirkan dan ternyata itu penting.
Dan dengan melibatkan para pihak itu, mereka akan memiliki ikatan terhadap
kesepakatan yang telah tercapai sehingga semua bisa ikut mengawalnya sehingga
tujuan bersama bisa tercapai dan dirasakan bersama.

C. BAGIAN KETIGA
1. (1) Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif ke sejumlah organisasi kepemudaan di
desa-desa di Kecamatan Kangkung. Kegiatan ini sangat penting dan mengena untuk
menggerakkan para pemuda desa untuk mengawal pelaksanaan Pemilu di wilayahnya
dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil. Dengan mengangkat isu yang
“kekinian” mendekatkan mereka terhadap isu Pemilu dengan kegiatan sehari-hari
mereka sehingga pesan yang disampaikan lebih mengena. Peran saya sebagai inisiator
bersama komisioner Panwascam Kangkung bersama rekan-rekan Pengawas Pemilu di
tingkat desa.
(2) Membantu Korban Bencana Banjir di Kaliwungu Kendal beberapa bulan lalu.
Yang menarik, kegiatan ini dilakukan oleh para santri, yang selama ini dikenal cukup
bergiat di dalam pesantren. Melalui kegiatan ini pesan yang ingin disampaikan bahwa
pesantren juga perlu memiliki kepekaan terhadap permasalahan sosial di masyarakat.
Peran saya sebagai partner diskusi untuk menggagas kegiatan ini bersama para santri
di Ponpes Safiiyah Salafiyah. Selain itu juga membantu mempublikasikan kegiatan ini
ke media agar semangat dari kegiatan sosial ini dapat menggerakkan lebih banyak
pihak untuk ikut tergerak memberikan bantuan.
2. (1) Istri adalah sosok yang penting dalam aktivitas pekerjaan maupun aktivitas lain
yang saya lakukan di luar rumah. Dia bukan hanya teman yang menyiiapkan
makanan dan membantu keperluan saya di rumah, tapi juga teman diskusi yang
memberikan masukan atas apa yang saya lakukan di luar.
(2) Ulil Amri, teman diskusi segala hal, dari kegiatan saya di PC GP Ansor Kendal
sampai aktivitas saya di profesional. Saya saat ini berkegiatan di Panwascam
Kangkung, pada awalnya atas saran dan rekomendasinya, untuk turut serta dalam
mengawal pelaksanaan Pemilu di wilayah Kecamatan saya berdomisili dan
memang sesuai dengan minat dan saya merasa memiliki kemampuan.
3. Saya mendapatkan banyak manfaat dari berorganisasi dari hampir semua organisasi
yang saya pernah bergabung di dalamnya. Dari organisasi saya belajar tentang banyak
hal; teamwork dan menyusun strategi. Dari organisasi pula saya memiliki jejaring
yang ini akan sangat berguna untuk memperbanyak saudara dan tentu saja menjadi
investasi untuk keperluan profesional maupun kegiatan sosial yang akan dikerjakan di
kemudian hari. Dan hal ini sudah saya rasakan, baik dalam karir saya di media,
maupun dalam kegiatan sosial dan usaha yang saya lakukan di kampung halaman saat
ini.

D. BAGIAN KEEMPAT
1. KPU sebagai bagian dari penyelenggara Pemilu memiliki peran yang sangat strategis
dalam penyelenggaran pemilihan dari tingkat daerah hingga pusat. Maka wajar jika
beberapa pihak yang berkepentingan akan berusaha untuk mempengaruhi KPU agar
membantu kepentingan politisnya. Hal ini menjadi tantangan bagi KPU untuk tetep
bisa independen dan melayani semua pihak bukan bersikap partisan. Langkah yang
perlu dilakukan adalah dengan menjaga integritas dari para personilnya. Selain itu
juga upaya itu perlu merangkul pihak-pihak yang dapat dijadikan mitra, antara lain
organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, yang masing-masing punya basis
masa maka dengan memberikan edukasi terhadap mereka akan makin banyak pihak
yang mendukung agar integritas KPU dapat terus terjaga. Selain itu juga pihak-pihak
lain, seperti pengawas pemilu, pemerintah daerah, Polri/TNI dan pihak terkait lainya.
Pihak yang perlu diwaspadai adalah pihak-pihak yang berkepentingan, dalam hal ini
partai politik. Maka personil KPU perlu menjaga netralitasnya agar kepentingan-
kepentingan partai tidak disusupkan dalam kegiatan-kegiatan KPU yang justru akan
menjadi boomerang bagi KPU sendiri.
2. Saya ingin memperkuat KPU sebagai instituasi penyelanggara yang independen, yang
melayani semua pihak, dan tidak bersikap partisan.
3. Untuk menjaga integritas KPU sebagai institusi penyelenggara Pemilu, jika saya
terpilih yang saya akan lakukan antara lain: (1) mensosialisasikan kepada masyarakat
luas akan peran dan fungsi KPU untuk menumbuhkan partisipasi dari masyarakat
dalam kegiatan kepemiluan yang bersih, jujur dan adil (2) membangun komunikasi
yang baik dengan stakeholder di tingkat daerah dari berbagai unsur pemerintah,
pengawas pemilu, TNI/Polri untuk turut mengawal dan mendukung program-program
yang akan dilakukan KPU.
4. Keluarga menjadi kekuatan saya untuk melakukan aktivitas di luar rumah apakah itu
aktivitas profesioal maupun sosial karena apa yang saya lakukan juga pada akhirnya
juga untuk keluarga. Teman adalah partner untuk bekerjasama, mendapatkan
informasi, tanpa mereka kita tidak bisa berbuat dan mendapatkan hal-hal yang lebih
besar.

E. BAGIAN KELIMA
1. Kampus merupakan gerbang bagi saya terhadap isu-isu demokrasi dan pemilu. Di kampus
saya berdiskusi dan bergerak bersama teman-teman organisasi kemahasiswaan baik di
internal maupun eksternal kampus. Kesadaran ini kemudian berlanjut setelah saya keluar
dari kampus menjadi wartawan, dan sekarang juga bergiat di Panwascam di tempat saya
berdomisili.
2. Saya pernah beberapa kali menulis artikel tentang demokrasi, termasuk pemilu, dan
dimuat di majalah kampus dan juga media massa di Semarang/Jawa Tengah. Saat ini
ketika terlibat dalam tim Panwascam Kangkung beberapa kali saya menyampaikan materi
tentang kepemiluan dengan teman-teman pengawas pemilu desa. Background saya
sebagai jurnalis banyak mempengaruhi cara pandang saya bahwa suksesnya Pemilu yang
demokratis, jujur dana adil perlu partisipasi dari semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai