BONUS
RATUSAN E-BOOK
PEMILU
DILENGKAPI
Tahapan Pemilu Terbaru
Istilah Penting Pemilu dan Pemilihan
Masykurudin Hafidz
Penulis
Masykurudin Hafidz
Editor
Yugha Erlangga
1000 Jawaban:
Apa & Bagaimana Pemilu 2024
Diterbitkan oleh
Pengantar...................................................................................iV
BAGIAN I
Tanggal-tanggal Penting Tahapan Pemilu Tahun 2024................1
Bagian II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik.........................5
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum................23
Bagian IV
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden..............................39
Bagian V
Penetapan Daerah Pemilihan................................................51
Bagian VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota........................................................61
Bagian VII
Kampanye Pemilu..............................................................79
Bagian VIII
Dana Kampanye Pemilu.....................................................105
Bagian IX
Perlengkapan Pemungutan Suara......................................119
DAFTAR i
Bagian X
Pemungutan Suara.......................................................131
Bagian XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu..................153
Bagian XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi Masyarakat........................175
Bagian XIII
Sengketa Proses Pemilu.................................................185
Bagian XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu......................................199
Bagian XV
Sosialisasi, Pendidikan Pemilih
dan Partisipasi Masyarakat.................................................217
Bagian XVI
Pencegahan Potensi Pelanggaran
dan Sengketa Pemilu....................................................223
Bagian XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan..................229
Bagian XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan Umum...............251
S
alah satu faktor yang paling menentukan kualitas penyelenggaraan
pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah adalah kualitas
penyelenggaranya, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pem
PENGANTA v
program penyelenggaraan dan pengawasan, memutuskan kebijakan,
dan membuat keputusan hukum yang berkeadilan.
Buku kedua ini berjudul 1000 Jawaban: Apa dan Bagaimana Pemilu
2024 setelah kami menulis buku yang pertama tentang 1000 bank soal
tentang demokrasi dan kepemiluan. Buku ini adalah rangkuman dari
UU Pemilu, dan PKPU serta Perbawaslu sebagai standar tata laksana
penyelenggaraan dan pengawasan Pemilu serentak 2024.
TANGGAL-TANGGAL
PENTING TAHAPAN
PEMILU TAHUN 2024
JUMLAH
NO TAHAPAN MULAI BERAKHIR
HARI
Selasa,06 355
a. Anggota DPD Sabtu,25 November 2023
Desember 2022
Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Senin,24 April 216
b. Sabtu,25 November 2023
Kabupaten/Kota 2023
Kamis,19 38
c. Presiden dan Wakil Presiden Sabtu,25 November 2023
Oktober 2023
Selasa,28 75
7. Masa Kampanye Pemilu Sabtu,10 Februari 2024
November 2023
Minggu,11 3
8. Masa Tenang Selasa,13 Februari 2024
Februari 2024
9. Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pemungutan Suara Rabu,14 Rabu,14 Februari 2024 1
a.
Februari 2024
Penghitungan Suara Rabu,14 Kamis,15 Februari 2024 2
b.
Februari 2024
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Kamis,15 Rabu,20 Maret 2024 35
c.
Suara Februari 2024
10. Penetapan Hasil Pemilu
BAGIAN I
Tanggal-tanggal Penting Tahapan Pemilu Tahun 2024 3
4 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU
Pengucapan Sumpah/Janji Presiden dan
11. Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota
Disesuaikan dengan Akhir Masa Jabatan
a. DPRD Kabupaten/Kota masing-masing Anggota DPRD
Kabupaten/ Kota
Disesuaikan dengan Akhir Masa
b. DPRD Provinsi
Jabatan masing-masing Anggota DPRD
Provinsi
c. DPR dan DPD Selasa,01 Oktober 2024
PENETAPAN WAKTU
DAN PENDAFTARAN
PARTAI POLITIK
1. Kapan Pemilu dilaksanakan?
12. Apa yang dilakukan pengawas Pemilu jika terdapat KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sengaja atau lalai dalam
melaksanakan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 7
13. Berapa orang petugas penghubung antara KPU dan partai politik
sesuai tingkatannya?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 9
19. Kapan jadwal pendaftaran dan verifikasi peserta Pemilu?
21. Berapa lama waktu pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu?
24. Siapa saja anggota partai politik yang tidak memenuhi syarat
pada saat proses verifikasi peserta Pemilu?
33. Berapa hari verifikasi faktual yang dilaksanakan oleh KPU dimulai?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 1
34. Verfikasi faktual KPU Provinsi dilakukan untuk membuktikan
keabsahan dan kebenaran persyaratan Partai Politik calon Peserta
Pemilu yang meliputi?
35. Berapa lama verifikasi faktual yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 1
b. KPU;
c. Bawaslu Provinsi.
a. KPU
b. Pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau sebutan lain
melalui Petugas Penghubung;
c. Bawaslu Provinsi.
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 1
b. melakukan sosialisasi dengan penyelenggara Pemilu dan
pemangku kepentingan mengenai peraturan perundang-
undangan Pemilu, termasuk pola pengawasan;
c. melakukan sosialisasi kepada Partai Politik calon Peserta
Pemilu mengenai aturan dan sanksi terhadap pelanggaran
dalam pelaksanaan pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik
calon Peserta Pemilu;
d. melibatkan semua pihak untuk berperan aktif mengawasi
penyelenggaraan pengawasan;
e. melakukan koordinasi dengan menyampaikan peringatan dini
identifikasi dan peta potensi kerawanan pelanggaran Pemilu
kepada KPU dan jajarannya serta pemangku kepentingan;
f. melakukan publikasi melalui media massa terkait indikasi
pelanggaran dalam pelaksanaan pendaftaran dan Verifikasi
Partai Politik calon Peserta Pemilu;
g. melakukan sosialisasi langkah penindakan yang akan
dilakukan oleh Pengawas Pemilu kepada semua pihak yang
terindikasi melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan
pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik calon Peserta
Pemilu;
h. menyampaikan saran perbaikan kepada KPU dan jajarannya
apabila terdapat kekeliruan atau kelalaian; dan
i. melakukan kegiatan lain sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
52. Bagaimana Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/
Kota melakukan pengawasan terhadap pendaftaran Partai Politik
calon Peserta Pemilu?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 1
a. jumlah daftar nama dan susunan Pengurus Partai Politik di
tingkat kabupaten/kota;
b. kebenaran daftar nama dan susunan pengurus Partai Politik
di tingkat kabupaten/kota;
c. kebenaran daftar nama pengurus perempuan Partai Politik
tingkat kabupaten/kota memperhatikan paling sedikit 30%
(tiga puluh persen);
d. domisili kantor tetap sesuai dengan surat keterangan dari
camat atau sebutan lain lurah/kepala desa atau sebutan lain
sampai berakhirnya tahapan Pemilu;
e. jumlah keanggotan Partai Politik paling sedikit 1000 (seribu)
orang atau 1/1000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk
pada setiap kepengurusan Partai Politik kabupaten/kota; dan
f. kecocokan, kebenaran dan kesesuaian identitas anggota
dengan kartu tanda anggota Partai Politik.
56. Bagaimaan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan
terhadap Verifikasi keanggotaan dan kepengurusan Partai Politik
calon Peserta Pemilu yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 1
Sengketa proses Pemilu melalui pengadilan tata usaha negara
meliputi sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
Pemilu antara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD
kabupaten/kota, atau partai politik calon Peserta Pemilu, atau
bakal Pasangan Calon dengan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/ Kota sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU,
keputusan KPU Provinsi, dan keputusan KPU Kabupaten/Kota.
a. KPU dan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang tidak lolos
verifikasi sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.
b. KPU dan Pasangan Calon yang tidak lolos verifikasi sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang Penetapan
Pasangan Calon, dan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/
Kota dengan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota yang dicoret dari daftar calon tetap
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang
Penetapan Daftar Calon Tetap.
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai 2
2 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU
BAGIAN III
PENYUSUNAN DAFTAR
PEMILIH DALAM
PEMILIHAN UMUM
1. Kapan jadwal pemutakhiran daftar pemilih dan penyusunan daftar
Pemilih?
10. Dalam menyusun daftar pemilih sementara Pemilu, apa basis yang
digunakan oleh PPS?
14 hari.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 2
tanggapan paling lama?
Daftar pemilih tetap diumumkan oleh PPS sejak diterima dari KPU
Kabupaten/Kota sampai hari pemungutan suara.
24. Apa syarat untuk dapat dimasukkan dalam daftar pemilih tambahan
Pemilu?
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 2
26. Siapa yang disebut Pantarlih?
28. Apa saja kegiatan pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh
Pantarlih?
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 2
h. mencoret data Pemilih yang telah dipastikan tidak diketahui
keberadaannya;
i. mencoret data Pemilih yang tidak dikenal;
j. mencoret Pemilih yang sedang dicabut hak pilihnya
berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap;
k. mencoret Pemilih, yang berdasarkan KTP-el atau Surat
Keterangan bukan merupakan penduduk setempat; dan
l. mencoret Pemilih yang tidak sesuai antara informasi TPS awal
yang ada pada formulir KPU untuk disesuaikan dengan TPS
terdekat berdasarkan domisili alamat Pemilih dalam lingkup
satu wilayah kelurahan/desa.
a. PPK;
b. Panwaslu Kelurahan/Desa atau sebutan lain;
c. Peserta Pemilu tingkat kelurahan/desa atau sebutan lain; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat kelurahan/desa atau sebutan
lain.
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota;
b. Panwaslu Kecamatan;
c. Peserta Pemilu tingkat kecamatan; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat kecamatan.
a. KPU;
b. Bawaslu Provinsi;
c. Peserta Pemilu tingkat daerah provinsi; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat daerah provinsi.
a. Bawaslu;
b. Peserta Pemilu; dan
c. Pemerintah
Paling lama 21 (dua puluh satu) Hari sejak DPS diumumkan oleh PPS.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 3
daerah provinsi dalam proses rekapitulasi DPS di KPU Provinsi/KIP
Aceh, dan masukan dari Bawaslu dan Peserta Pemilu dalam proses
rekapitulasi DPS di KPU.
7 (tujuh) hari.
a. KPU;
b. Bawaslu Provinsi;
c. Peserta Pemilu tingkat daerah provinsi; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat daerah provinsi.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 3
kepada?
50. Apa yang dimaksud dengan daftar pemilih tambahan dalam Pemilu?
DPTb terdiri atas data Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT di
suatu TPS yang karena keadaan tertentu atau kondisi tertentu
Pemilih tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih di TPS
tempat yang bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di
TPS lain.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 3
a. menjalankan tugas pada saat Pemungutan Suara;
b. menjalani rawat inap di rumah sakit atau puskesmas dan
keluarga yang mendampingi;
c. penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti
sosial/panti rehabilitasi;
d. menjalani rehabilitasi narkoba;
e. menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga
permasyarakatan, atau terpidana yang sedang menjalani
hukuman penjara atau kurungan;
f. tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi;
g. pindah domisili;
h. tertimpa bencana alam; dan/atau
i. bekerja di luar domisilinya.
a. pengolahan DP4;
b. pembentukan Pantarlih;
c. pencocokan dan penelitian data Pemilih;
d. penyusunan daftar Pemilih hasil pemutakhiran tingkat
kelurahan/desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota,
tingkat provinsi dan luar negeri serta penyampaian secara
berjenjang sesuai dengan tingkatannya;
e. rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran secara berjenjang
sesuai dengan tingkatannya;
f. rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran menjadi DPS;
g. pengumuman dan tanggapan masyarakat terhadap DPS dan
perbaikan DPS;
h. h. perbaikan DPS dan rekapitulasi DPS hasil perbaikan secara
berjenjang sesuai dengan tingkatannya;
i. penetapan DPS hasil perbaikan dan perbaikan terhadap DPS
hasil perbaikan;
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 3
j. penetapan DPT; dan
k. pencatatan DPTb dan DPK.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan 3
3 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU
BAGIAN IV
PENCALONAN PRESIDEN
DAN WAKIL PRESIDEN
1. Kapan jadwal pencalonan presiden dan wakil presiden?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil 4
11. Setelah melakukan verifikasi terhadap pasangan calon pengganti,
berapa lama KPU menyampaikan hasilnya?
13. Kapan Pimpinan Partai Politik atau para pimpinan Partai Politik
yang bergabung dan/atau bakal Pasangan Calon menyerahkan
hasil perbaikan dan/atau kelengkapan persyaratan?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil 4
18. Bagaimana jika salah satu calon dan bakal Pasangan Calon atau
kedua calon dari bakal Pasangan Calon berhalangan tetap?
Dalam hal salah satu calon dan bakal Pasangan Calon atau kedua
calon dari bakal Pasangan Calon berhalangan tetap sampai dengan
7 (tujuh) hari sebelum bakal Pasangan Calon ditetapkan sebagai
calon Presiden dan Wakil Presiden, Partai Politik atau Gabungan
Partai Politik yang bakal calon atau bakal Pasangan Calonnya
berhalangan tetap diberi kesempatan untuk mengusulkan bakal
Pasangan Calon pengganti.
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil 4
memperpanjang jadwal pendaftaran Pasangan Calon selama 2
(dua) x 7 (tujuh) hari.
23. Bagaimana jika salah satu calon atau pasangan calon berhalangan
tetap sejak penetapan pasangan calon hingga 60 hari sebelum
hari pemungutan suara?
26. Bagaimana jika salah satu calon atau pasangan calon berhalangan
tetap sejak dimulainya hari pemungutan suara putaran kedua?
27. Berapa lama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang
Pasangan Calonnya berhalangan tetap mengusulkan Pasangan
Calon pengganti?
28. Bagaimana jika Partai Politik atau Gabungan Partai Politik sampai
berakhirnya batas waktu tidak mengusulkan calon pengganti?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil 4
a. memperoleh kursi di DPR paling sedikit 20% (dua puluh persen)
dari jumlah kursi DPR pada Pemilu Terakhir; atau
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil 4
c. hanya terdapat 1 (satu) Pasangan Calon yang diterima
pendaftarannya.
38. Penggantian calon dapat dilakukan dalam hal bakal calon, Bakal
Pasangan Calon, calon, atau Pasangan Calon berhalangan tetap
pada saat?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil 5
persyaratan diberitahukan secara tertulis kepada Partai
Politik,
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil 5
BAGIAN V
PENETAPAN
DAERAH PEMILIHAN
BAGIAN V
Penetapan Daerah 5
12. Berapa jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota DPRD Provinsi?
Paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.
17. Berapa alokasi kursi pada daerah pemilihan anggota DPRD provinsi?
Paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.
BAGIAN V
Penetapan Daerah 5
ribu) orang memperoleh alokasi 40 (empat puluh) kursi;
21. Berapa jumlah alokasi kursi pada daerah pemilihan anggota DPRD
kabupaten/kota?
Paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.
Provinsi.
BAGIAN V
Penetapan Daerah 5
d. menyusun Dapil dengan memperhatikan hasil penghitungan
Alokasi Kursi per kecamatan
e. menentukan Alokasi Kursi setiap Dapil;
f. menjumlahkan Alokasi Kursi seluruh Dapil hasil penghitungan
dan
g. melakukan penghitungan Alokasi Kursi tahap kedua dalam hal
masih terdapat kekurangan Alokasi Kursi.
a. pemerintah daerah;
b. partai politik tingkat kabupaten/kota;
c. Bawaslu Kabupaten/Kota;
d. pemantau pemilu; dan/atau
e. pemangku kepentingan lainnya.
27. Penyampaian usulan Dapil dan Alokasi Kursi setiap Dapil Anggota
DPRD Kabupaten/Kota dilampiri dengan..
BAGIAN V
Penetapan Daerah 5
31. Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan penataan Dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota
meliputi..
BAGIAN V
Penetapan Daerah 6
BAGIAN VI
PENCALONAN ANGGOTA
DPR, DPD, DPRD
PROVINSI DAN DPRD
KABUPATEN/KOTA
10. Berapa lama Partai politik mengajukan nama bakal calon baru?
11. Dalam hal apa Partai Politik Peserta Pemilu yang bersangkutan
tidak dapat mengajukan bakal calon pengganti?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 6
setelah ditetapkannya daftar calon tetap oleh KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota.
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 6
16. Bagaimana jika ditemukan calon sementara yang tidak memenuhi
syarat?
21. Bagaimana jika ditemukan adanya data palsu atau data yang
sengaja digandakan?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 6
sementara anggota DPD disampaikan secara tertulis kepada KPU
28. Setiap Partai Politik dapat mengajukan bakal calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dengan ketentuan?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 6
29. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
mengumumkan tata cara dan prosedur pengajuan bakal calon
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota melalui?
31. Masa pengajuan bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan selama?
7 (tujuh) Hari.
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 7
39. Pengawasan pencalonan dilakukan dengan cara?
a. pengawasan langsung;
b. pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan
keabsahan dokumen persyaratan;
c. penelusuran terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan; dan
d. Pelaksanaan tahapan pencalonan Anggota DPR, Anggota
DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota sesuai
dengan pelaksanaan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 7
45. Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan terhadap KPU Provinsi/
KIP Aceh dalam proses..
46. Setiap Partai Politik dapat mengajukan bakal calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dengan ketentuan?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 7
52. Pengawasan pencalonan dilakukan dengan cara?
a. pengawasan langsung;
b. pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan
keabsahan dokumen persyaratan;
c. penelusuran terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan; dan
d. pelaksanaan tahapan pencalonan Anggota DPR, Anggota
DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota sesuai
dengan pelaksanaan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 7
c. memastikan kesesuain DCS yang diumumkan oleh KPU, KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan yang
diajukan oleh Partai Politik
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD 7
7 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU
BAGIAN VII
KAMPANYE
PEMILU
1. Kapan masa kampanye Pemilu 2024?
BAGIAN
VII 81
7. Sejak kapan kampanye Pemilu melalui pertemuan terbatas, tatap
muka, penyebaran bahan kampanye dan pemasangan alat peraga
kampanye?
12. Apa saja larangan bagi pelaksana, peserta, dan tim Kampanye
Pemilu?
13. Siapa saja yang dilarang untuk ikut serta sebagai pelaksana dan tim
kampanye dan dilarang diikut sertakan dalam kampanye Pemilu?
16. Tindakan apa saja yang dapat dijatuhi sanksi bagi pelaksana dan
tim Kampanye Pemilu dalam menjanjikan atau memberikan uang
atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye
Pemilu secara langsung atau tidak langsung?
BAGIAN
VII 8
17. Apa yang dimaksud dengan pesan kampanye?
23. Berapa lama media massa cetak, media daring, media sosial, dan
lembaga penyiaran wajib menyiarkan iklan?
26. Pejabat negara yang bukan berstatus sebagai anggota partai politik
dilarang melaksanakan kampanye, kecuali?
BAGIAN
VII 8
c. pelaksana kampanye yang sudah didaftarkan ke KPU.
28. Berapa lama Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil
bupati, atau walikota dan wakil walikota sebagai anggota tim
kampanye dan/atau pelaksana kampanye dapat diberikan cuti?
30.
BAGIAN
VII 8
31. Apa fokus pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/
Kota dalam melakukan pengawasan pelaksanaan Kampanye
Pemilu di tingkat kabupaten/kota?
BAGIAN
VII 8
sekretariat KPU Kabupaten/Kota berdasarkan laporan Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota, dan/atau
f. mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi
pengenaan sanksi kepada anggota KPU,
BAGIAN
VII 9
41. Pelaksana Kampanye untuk Pemilu Anggota DPR terdiri atas?
BAGIAN
VII 9
politik Indonesia yang demokratis dan bermartabat; dan
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka;
c. penyebaran Bahan Kampanye Pemilu kepada umum;
d. pemasangan Alat Peraga Kampanye di tempat umum;
e. media sosial;
f. iklan media cetak, media elektronik, dan media dalam jaringan;
g. rapat umum;
h. debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; dan
i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye
Pemilu dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAGIAN
VII 9
banyak
a. selebaran (flyer);
b. brosur (leaflet);
c. pamflet;
d. poster;
e. stiker;
f. pakaian;
g. penutup kepala;
BAGIAN
VII 9
h. alat minum/makan;
i. kalender;
j. kartu nama;
k. pin; dan/atau
l. alat tulis.
a. di lapangan;
b. stadion;
BAGIAN
VII 9
c. alun-alun; atau
d. tempat terbuka lainnya.
a. siaran monolog;
b. dialog yang melibatkan suara dan/atau gambar pemirsa atau
suara pendengar;
c. debat Peserta Pemilu; dan/atau
d. jajak pendapat.
a. peringatan tertulis;
b. penurunan atau pembersihan Bahan Kampanye atau Alat
Peraga Kampanye; dan/atau
c. penghentian Iklan Kampanye di media cetak, media
elektronik, media dalam jaringan, media sosial, dan lembaga
penyiaran.
BAGIAN
VII 1
68. Dalam melaksanakan Pengawasan Kampanye Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan..
BAGIAN
VII 1
77. Pengawas Pemilu melakukan pengawasan atas pendaftaran
Pelaksana Kampanye dengan memastikan..
a. peringatan tertulis;
b. penurunan atau pembersihan Bahan Kampanye atau Alat
Peraga Kampanye; dan/atau
c. penghentian Iklan Kampanye di media cetak, media
elektronik, media dalam jaringan, Media Sosial, dan lembaga
penyiaran.
BAGIAN
VII 1
83. Dalam melaksanakan pengawasan Netralitas Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri, dilakukan dengan cara..
DANA KAMPANYE
PEMILU
1. Siapa yang bertanggung dalam dalam dana kampanye Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden?
1. partai politik;
2. calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota
dari partai politik yang bersangkutan; dan
3. sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.
10. Dana Kampanye Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota dalam bentuk apa saja?
BAGIAN
VIII 10
11. Dana Kampanye Pemilu berupa uang ditempatkan dimana?
13. Bagaimana sifat sumbangan dari pihak lain dalam dana kampanye
Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota?
BAGIAN
VIII 10
16. Darimana sumber dana kampanye Pemilu anggota DPD?
22. Kapan laporan dana kampanye pasangan calon dan tim kampanye
presiden dan wakil presiden disampaikan?
29. Apa syarat yang dipenuh untuk ditetapkan sebagai kantor publik
oleh KPU di setiap provinsi?
BAGIAN
VIII 1
1. membuat pernyataan tertulis di atas kertas bermeterai cukup
bahwa rekan yang bertanggung jawab atas pemeriksaan
laporan dana Kampanye Pemilu tidak berafiliasi secara
langsung ataupun tidak langsung dengan Peserta Pemilu dan/
atau tim kampanye;
2. membuat pernyataan tertulis di atas kertas bermeterai
cukup bahwa rekan yang bertanggung jawab atas
pemeriksaan laporan dana Kampanye Pemilu bukan
merupakan anggota atau pengurus partai politik, atau
pengurus Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon.
BAGIAN
VIII 1
Dalam hal pengurus Partai Politik Peserta Pemilu tingkat pusat,
tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan
laporan penerimaan dan pengeluaran dana Kampanye Pemilu
kepada kantor akuntan publik yang ditunjuk oleh KPU sampai batas
waktu, partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa
tidak ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota menjadi calon terpilih.
1. pihak asing;
2. penyumbang yang tidak jelas identitasnya;
3. hasil tindak pidana yang telah terbukti berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
dan/atau bertujuan menyembunyikan atau menyamarkan
hasil tindak pidana;
4. Pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik negara,
dan badan usaha milik daerah; atau
5. pemerintah desa dan badan usaha milik desa.
a. uang;
b. barang; dan/atau
c. jasa.
BAGIAN
VIII 1
41. LADK Pasangan Calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden adalah pembukuan yang memuat informasi?
1. RKDK;
2. Saldo awal atau saldo pembukaan dan sumber perolehan;
3. jumlah rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran
yang sudah dilakukan sebelum penyampaian LADK, apabila
saldo awal merupakan sisa dari penerimaan dana dengan
peruntukan kampanye yang diperoleh sebelum periode
pembukuan LADK;
4. penerimaan sumbangan yang bersumber dari Pasangan Calon
atau Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan pihak
lain; dan e. Nomor Pokok Wajib Pajak masing-masing Pasangan
Calon
42. LADK Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD adalah
pembukuan yang memuat informasi?
1. RKDK;
2. saldo awal atau saldo pembukaan dan sumberperolehan;
3. jumlah rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran
yang sudah dilakukan sebelum penyampaian LADK, apabila
saldo awal merupakan sisa dari penerimaan dana dengan
peruntukan kampanye yang diperoleh sebelum periode
pembukuan LADK;
4. penerimaan sumbangan yang bersumber dari PartaiPolitik
dan pihak lain; dan e. Nomor Pokok Wajib Pajak Partai
Politik.
43. LADK Calon Anggota DPD Peserta Pemilu Anggota DPD adalah
pembukuan yang memuat informasi?
1. RKDK;
2. saldo awal atau saldo pembukaan dan sumbr perolehan;
3. jumlah rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran
yang sudah dilakukan sebelum penyampaian LADK, apabila
BAGIAN
VIII 1
44. LPPDK Pasangan Calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden adalah pembukuan yang memuat?
46. LPPDK Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD adalah
pembukuan yang memuat?
47. Kapan pembukuan LPPDK bagi Partai Politik Peserta Pemilu Anggota
DPR dan DPRD?
BAGIAN
VIII 1
52. Pengawas Pemilu melakukan pengawasan terhadap LADK sesuai
dengan tingkatannya dengan..
PERLENGKAPAN
PEMUNGUTAN SUARA
1. Siapa yang bertanggung jawab dalam merencanakan dan
menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan pemungutan suara?
1. kotak suara;
2. surat suara;
3. tinta;
4. bilik pemungutan suara;
5. segel;
6. alat untuk mencoblos pilihan; dan
7. tempat pemungutan suara.
4. Siapa yang dapat diajak Kerjasama oleh KPU dalam distribusi dan
pengamanan perlengkapan pemungutan suara?
5. Apa saja yang termuat dalam surat suara untuk pasangan calon
presiden dan wakil presiden?
Surat suara untuk Pasangan Calon memuat foto, nama, nomor unit,
dan tanda gambar partai politik dan/atau tanda gambar gabungan
partai politik pengusul Pasangan Calon.
Surat suara untuk calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota memuat tanda gambar partai politik, nomor unit
partai politik, nomor unit dan nama calon anggota DPR, DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan.
7. Apa saja yang termuat dalam surat suara untuk anggota DPD?
Surat suara untuk calon anggota DPD memuat pas foto diri terbaru
dan nama calon anggota DPD untuk setiap daerah pemilihan.
Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap
ditambah dengan 2% (dua persen) dari jumlah Pemilih tetap
sebagai cadangan, yang ditetapkan dengan keputusan KPU.
11. Apa pekerjaan tim pengawas yang dibentuk KPU dalam pengamanan
terhadap percetakan dan penghitungan surat suara?
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan 12
untuk Pencetakan, serta menyegel dan menyerahkannya
kepada KPU;
b. mengawasi Pencetakan untuk menjaga kualitas cetakan Surat
Suara;
c. memverifikasi jumlah hasil cetak Surat Suara yang sesuai
dengan ketentuan;
d. memverifikasi jumlah Surat Suara yang tidak sesuai dengan
ketentuan untuk dimusnahkan;
e. memverifikasi jumlah Surat Suara yang telah dikirim ke KPU
Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota;
f. memverifikasi jumlah Surat Suara yang masih tersimpan di
Percetakan;
g. menandatangani berita acara hasil Pencetakan bersama
Percetakan; dan
h. membuat laporan hasil Pencetakan secara berkala kepada
KPU melalui Sekretaris Jenderal KPU.
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan 12
b. memeriksa setiap pelaksanaan pengiriman yang telah
mendapat kepastian dari penyedia layanan distribusi dengan
cara menyampaikan informasi melalui media komunikasi
yang tersedia ke alamat tujuan;
c. memastikan Surat Suara yang telah dikirim sesuai dengan
alamat tujuan serta dalam keadaan baik, utuh, dan selamat;
dan
d. membuat laporan perkembangan pelaksanaan
Pendistribusian Surat Suara sesuai jadwal dan/atau tahapan
a. a. tepat jumlah;
b. b. tepat jenis;
c. c. tepat sasaran;
d. d. tepat waktu;
e. e. tepat kualitas; dan
f. f. efisien.
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan 12
c. telah ditentukannya jumlah Perlengkapan Penyelenggaraan
Pemilu dan Dukungan Perlengkapan Lainnya sesuai dengan
kebutuhan; dan
d. telah ditentukannya spesifi kasi teknis Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilu dan Dukungan Perlengkapan
Lainnya.
a. sampul kertas;
b. tanda pengenal KPPS, petugas ketertiban, dan saksi;
c. karet pengikat surat suara;
d. lem/perekat;
e. kantong plastik;
f. pena bolpoin (ballpoint);
g. gembok atau alat pengaman lainnya;
h. spidol;
i. formulir untuk berita acara dan sertifikat serta formulir lainnya;
j. stiker kotak suara;
k. tali pengikat alat pemberi tanda pilihan;
l. alat bantu tunanetra;
m. daftar Pasangan Calon dan daftar calon tetap; dan
n. salinan daftar pemilih tetap.
21. Kotak suara yang diadakan untuk pemungutan suara di TPS terdiri
dari 5 (lima) jenis kotak suara, masing-masing untuk menyimpan..
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan 12
d. surat suara calon anggota DPRD Provinsi; dan
e. surat suara calon anggota DPRD Kabupaten/Kota
23. Surat suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden memuat..
24. Surat suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota memuat..
26. Alat untuk mencoblos pilihan disediakan 1 (satu) set pada setiap
bilik pemungutan suara di TPS, terdiri atas..
a. tepat jumlah;
b. tepat jenis;
c. tepat sasaran;
d. tepat waktu;
e. tepat kualitas; dan
f. efisien.
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan 12
Lainnya.
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan 13
b. kepatuhan perusahaan pemenang lelang dalam Pengadaan
perlengkapan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu dan
Dukungan Perlengkapan Lainnya terhadap kesesuaian
standar spesifikasi teknis Perlengkapan Pemungutan Suara
yang ditetapkan oleh KPU;
c. ketepatan waktu Pengadaan Perlengkapan Penyelenggaraan
Pemilu dan Dukungan Perlengkapan Lainnya oleh perusahaan
pemenang lelang;
d. kesesuaian jumlah Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu
dan Dukungan Perlengkapan Lainnya yang diproduksi dengan
jumlah yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan
pemenang lelang jika terdapat kelebihan atau kekurangan
jumlah suara;
e. terjaminnya pengamanan pada saat proses Pengadaan
Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu dan Dukungan
Perlengkapan Lainnya;
f. kelebihan Pengadaan Surat Suara yang diproduksi langsung
dimusnahkan oleh perusahaan pemenang lelang dengan
disaksikan oleh petugas KPU, KPU Provinsi, atau KPU
Kabupaten/Kota; dan
g. perusahaan Pengadaan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu
dan Dukungan Perlengkapan Lainnya tidak terafiliasi dengan
Peserta Pemilu tertentu.
PEMUNGUTAN
SUARA
1. Kapan pemungutan suara Pemilu 2024?
Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 500 (lima ratus) orang.
BAGIAN
X 13
4. Penanganan ketenteraman, ketertiban, dan keamanan di setiap
TPS dilaksanakan oleh 2 (dua) orang petugas yang ditetapkan
oleh PPS.
5. Pengawasan pemungutan suara dilaksanakan oleh Panwaslu
Kelurahan/Desa dan Pengawas TPS.
6. Pemantauan pemungutan suara dilaksanakan oleh pemantau
Pemilu yang telah diakreditasi oleh Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
7. Saksi yang harus menyerahkan mandat tertulis dan Pasangan
Calon/tim kampanye, Partai Politik Peserta Pemilu, atau calon
anggota DPD kepada KPPS.
1. penyiapan TPS;
2. pengumuman dengan menempelkan daftar pemilih tetap,
daftar pemilih tambahan, Pasangan Calon, dan daftar calon
tetap anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/ kota di TPS; dan
3. penyerahan salinan daftar pemilih tetap dan daftar pemilih
tambahan kepada saksi yang hadir dan Pengawas TPS.
13. Bagaimana jika pemilih menerima surat suara yang ternyata rusak?
BAGIAN
X 13
14. Bagaimana jika pemilih keliru dalam memberikan suara?
BAGIAN
X 13
21. Penghitungan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi?
BAGIAN
X 13
kurang terang atau kurang mendapatkan penerangan cahaya;
d. rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan suara
yang kurang jelas;
e. rekapitulasi hasil penghitungan suara dicatat dengan tulisan
yang kurang jelas;
f. saksi Peserta Pemilu, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan
pemantau Pemilu tidak dapat menyaksikan proses
rekapitulasi hasil penghitungan suara secara jelas; dan/atau
g. rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat lain
di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan.
BAGIAN
X 14
28. Kapan penghitungan suara ulang di TPS dan rekapitulasi hasil
penghitungan suara ulang di PPK?
31. Bagaimana jika terjadi perbedaan antara data jumlah suara pada
sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan KPU
Kabupaten/ Kota dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan
suara yang diterima oleh KPU Provinsi?
BAGIAN
X 14
Kabupaten/Kota, maka KPU Provinsi melakukan pembetulan data
melalui pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang termuat
pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
untuk KPU Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
32. Bagaimana jika terjadi perbedaan antara data jumlah suara dalam
sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan KPU Provinsi
dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara yang diterima
oleh KPU?
Dalam hal terjadi perbedaan antara data jumlah suara dalam sertifikat
rekapitulasi hasil penghitungan suara dan KPU Provinsi dan
sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara yang diterima oleh
KPU, saksi Peserta Pemilu tingkat pusat dan saksi Peserta Pemilu
tingkat provinsi, Bawaslu, atau Bawaslu Provinsi, maka KPU
melakukan pembetulan data melalui pengecekan dan/atau
rekapitulasi ulang data yang termuat dalam sertifikat rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara untuk KPU Provinsi yang
bersangkutan.
a. Suket;
b. Kartu Keluarga;
c. Paspor; atau
BAGIAN
X 14
35. Pemilih yang terdaftar dalam DPTb merupakan Pemilih yang
karena keadaan tertentu tidak dapat memberikan suara di TPS
tempat asal Pemilih terdaftar dalam DPT dan memberikan suara
di TPS lain. Keadaan tertentu tersebut meliputi..
37. Dalam PKPU, Jumlah Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 300
(tiga ratus) orang dengan memperhatikan..
38. Dalam hal sampai dengan 1 (satu) Hari sebelum hari dan tanggal
Pemungutan Suara terdapat formulir pemberitahuan memilih
KPU yang tidak dapat diserahkan kepada Pemilih maka..
39. Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS menyiapkan lokasi dan
pembuatan TPS yang dibuat pada lokasi..
BAGIAN
X 14
orang lalu lalang di belakang Pemilih pada saat memberikan
suara di bilik suara; atau
b. apabila diadakan di ruang tertutup, luas TPS harus mampu
menampung pelaksanaan rapat Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPS, dan posisi Pemilih membelakangi
tembok/dinding pada saat memberikan suara di bilik suara.
42. Paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara, Ketua KPPS
memberikan penjelasan kepada anggota KPPS mengenai?
BAGIAN
X 14
47. Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT, dan DPTb dapat
menggunakan hak pilihnya dengan cara?
a. menunjukkan KTP-el.
b. memberikan suara 1 (satu) jam sebelum waktu Pemungutan
Suara di TPS berakhir.
c. memberikan suara di TPS sesuai dengan alamat desa/
kelurahan, rukun tetangga/rukun warga atau sebutan lain
sesuai dengan alamat yang tertera dalam KTP-el 1 (satu) jam
sebelum waktu Pemungutan Suara di TPS berakhir.
d. KPPS memberikan Surat Suara kepada Pemilih dengan
mempertimbangkan ketersediaan Surat Suara di TPS.
e. Dalam hal Surat Suara di TPS telah habis, Pemilih yang
bersangkutan diarahkan untuk memberikan suara di TPS lain
yang terdekat.
f. TPS lain yang terdekat masih dalam satu wilayah kerja PPS
sesuai alamat tempat tinggal Pemilih yang tercantum dalam
KTP-el.
BAGIAN
X 14
c. merencanakan kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan
Pemungutan Suara ulang pasca putusan Mahkamah
Konstitusi.
BAGIAN
X 15
a. potensi kerawanan pelaksanaan Pemungutan Suara dan
Penghitungan Suara;
b. akurasi data Pemilih dan penggunaan hak pilih;
c. ketersediaan perlengkapan Pemungutan Suara dan dukungan
perlengkapan lainnya dalam pelaksanaan Pemungutan Suara
dan Penghitungan Suara; dan
d. kepatuhan KPPS atau KPPSLN dalam menjalankan tata cara
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAGIAN
X 1
i. memastikan Penghitungan Suara dicatat secara benar dalam
formulir catatan hasil Penghitungan Suara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. memastikan kesesuaian dan kebenaran data dalam formulir
catatan hasil Penghitungan Suara dan berita acara
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara yang di catat
oleh KPPS;
k. memastikan KPPS membuat berita acara dan sertifikat hasil
Penghitungan Suara;
l. memastikan KPPS memberikan salinan berita acara dan
sertifikat hasil Penghitungan Suara kepada Saksi Peserta
Pemilu dan Pengawas TPS pada hari yang sama;
m. memastikan KPPS mengumumkan hasil Penghitungan Suara
paling lama 7 (tujuh) hari di lingkungan TPS yang mudah
diakses oleh publik; dan memastikan penyerahan kotak suara
dan Surat Suara hasil pemungutan dan Penghitungan Suara
dari TPS oleh PPS kepada PPK.
PENGHITUNGAN
SUARA DAN PENETAPAN
HASIL PEMILU
1. Siapa saja yang terlibat dalam proses penghitungan suara?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 15
9. Siapa yang dapat menyampaikan laporan atas dugaan pelanggaran?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 15
tempat umum.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
Pemilu dari PPK.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
19. Bagaimana proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara di
provinsi?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
dugaan pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan:
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
25. Apa yang dimaksud dengan penetapan hasil Pemilu?
29. Berapa persen ambang batas perolehan suara partai politik untuk
diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan
kursi anggota DPR.
30. Berapa persen ambang batas perolehan suara partai politik untuk
diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPRP
Provinsi dan Kabupaten/Kota?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
36. Bagaimana mekanisme penetapan calon terpilih anggota DPD?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
rakyat secara langsung dalam Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden putaran kedua.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
suara Pemilu anggota DPR.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
43. Penggantian calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan apabila calon terpilih yang
bersangkutan..
1. meninggal dunia;
2. mengundurkan diri;
3. tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota;
4. terbukti melakukan tindak pidana Pemilu berupa politik uang
atau pemalsuan dokumen berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; atau
5. terbukti melakukan pelanggaran larangan kampanye
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang- undangan mengenai kampanye Pemilu,
berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
4. berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mendapatkan dokumen
pembuktian.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil 1
51. PPL atau Pengawas TPS melakukan pengawasan hasil
penghitungan suara di TPS yang akan disampaikan oleh KPPS
kepada PPK melalui PPS dengan cara?
1. keadaan geografis;
2. jarak tempuh;
3. cuaca; dan/atau
4. ketersediaan transportasi yang kurang memadai.
PEMANTAUAN PEMILU
DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT
1. bersifat independen;
2. mempunyai sumber dana yang jelas; dan
3. teregistrasi dan memperoleh izin dari Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai dengan
cakupan wilayah pemantauannya.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi 17
Kabupaten/Kota.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi 1
c. melaporkan diri, mengurus proses akreditasi dan tanda
pengenal ke Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai dengan wilayah kerja pemantauan;
d. menggunakan tanda pengenal selama menjalankan
pemantauan;
e. menanggung semua biaya pelaksanaan kegiatan pemantauan;
f. melaporkan jumlah dan keberadaan personel pemantau
Pemilu serta tenaga pendukung administrative kepada
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota
sesuai dengan wilayah pemantauan;
g. menghormati kedudukan, tugas, dan wewenang Penyelenggara
Pemilu;
h. menghormati adat istiadat dan budaya setempat;
i. bersikap netral dan objektif dalam melaksanakan pemantauan;
j. menjamin akurasi data dan informasi hasil pemantauan yang
dilakukan dengan mengklarifikasikan kepada Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
k. melaporkan hasil akhir pemantauan pelaksanaan Pemilu
kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten
/Kota.
1. sosialisasi Pemilu;
2. pendidikan politik bagi Pemilih;
3. survei atau jajak pendapat tentang Pemilu; dan
4. penghitungan cepat hasil Pemilu.
1. pendaftaran;
2. penelitian administrasi; dan
3. Akreditasi.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi 18
1. nama Pemantau Pemilu;
2. nama anggota Pemantau Pemilu;
3. pas foto diri terbaru anggota Pemantau Pemilu;
4. wilayah kerja pemantauan;
5. nomor dan tanggal Akreditasi;
6. pengesahan Ketua Bawaslu; dan
7. masa berlaku Akreditasi Pemantau Pemilu.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi 18
18 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU
BAGIAN XIII
SENGKETA
PROSES PEMILU
1. Sengketa proses pemilu terjadi antara?
BAGIAN
XIII 18
keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, dan/atau keputusan
KPU Kabupaten/Kota yang menjadi sebab sengketa.
BAGIAN
XIII 18
6. Termohon dalam sengketa proses Pemilu terdiri atas..
a. KPU dan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang tidak lolos
verifikasi sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.
b. KPU dan Pasangan Calon yang tidak lolos verifikasi sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang Penetapan
Pasangan Calon, dan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/
Kota dengan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota yang dicoret dari daftar calon tetap
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang
Penetapan Daftar Calon Tetap.
BAGIAN
XIII 18
h. KPU wajib menindaklanjuti putusan pengadilan tata usaha
negara paling lama 3 (tiga) hari kerja.
11. Siapa yang dimaksud dengan majelis khusus tata usaha negara
Pemilu?
1. surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang merupakan tindak lanjut dari Putusan
Pelanggaran Administratif Pemilu atau Putusan Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilu oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi,atau
Bawaslu Kabupaten/Kota;
2. surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota yang merupakan tindak lanjut dari
penanganan sentra penegakan hukum terpadu atau putusan
pengadilan terkait Tindak Pidana Pemilu yang telah
memperoleh kekuatan hukum yang tetap; atau
3. surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang merupakan hasil penghitungan suara,
rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan penetapan hasil
Pemilu.
BAGIAN
XIII 19
17. Mekanisme penyelesaian sengketa antara Peserta Pemilu dengan
penyelenggara Pemilu dilakukan dengan cara?
BAGIAN
XIII 19
e. penandatangan berita acara kesepakatan atau ketidaksepakatan.
26. Alat bukti dalam penyelesaian sengketa proses Pemilu terdiri atas?
a. surat;
b. keterangan Pemohon dan Termohon;
c. keterangan Saksi;
d. keterangan Ahli;
e. informasi elektronik dan/atau dokumen elektronikdan/atau
hasil cetakannya;dan/atau
f. pengetahuan majelis sidang.
BAGIAN
XIII 19
29. Salinan putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau
BawasluKabupaten/Kota atas penyelesaian sengketa proses
Pemilu disampaikan kepada Pemohon, Termohon, dan pihak
terkait paling lambat?
BAGIAN
XIII 19
3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak diterimanya
permohonan oleh Mahkamah Konstitusi.
d. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota wajib
menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi.
a. pokok permohonan;
b. data hasil pengawasan;
c. putusan rapat pleno; dan
d. dokumen dan bukti.
BAGIAN
XIII 19
BAGIAN XIV
PENANGANAN
PELANGGARAN
PEMILU
BAGIAN
XIV 2
d. Dalam hal diperlukan sesuai kebutuhan tindak lanjut
penanganan pelanggaran Pemilu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota dapat melakukan investigasi.
e. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota wajib
memutus penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu
paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah temuan dan
laporan diterima dan diregistrasi.
f. Putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota
untuk penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu berupa:
a. perbaikan administrasi terhadap tata cara, prosedur, atau
mekanisme sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
b. teguran tertulis;
c. ti dak diikutkan pada tahapan tertentu dalam
Penyelenggaraan Pemilu; dan
d. sanksi administratif lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Pemilu
BAGIAN
XIV 2
menerbitkan keputusan KPU dalam waktu paling lambat 3
(tiga) hari kerja terhitung sejak diterbitkannya putusan Bawaslu.
4. Keputusan KPU dapat berupa sanksi administratif pembatalan
calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD
kabupaten/kota, dan Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden.
5. Calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/
kota, dan Pasangan Calon yang dikenai sanksi administratif
pembatalan dapat mengajukan upaya hukum ke Mahkamah
Agung dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung
sejak keputusan KPU ditetapkan.
6. Mahkamah Agung memutus upaya hukum pelanggaran
administratif Pemilu dalam waktu paling lama 14 (empat
belas) hari kerja terhitung sejak berkas perkara diterima oleh
Mahkamah Agung.
7. Dalam hal putusan Mahkamah Agung membatalkan
keputusan KPU, KPU wajib menetapkan kembali sebagai calon
anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
8. Putusan Mahkamah Agung bersifat final dan mengikat.
Dalam hal KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, atau
Peserta Pemilu tidak menindaklanjuti putusan Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota, maka Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengadukan ke DKPP.
BAGIAN
XIV 2
b. Perbuatan atau tindakan yang diduga merupakan tindak pidana
Pemilu dinyatakan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan/atau Panwaslu Kecamatan setelah
berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia dalam Gakkumdu.
c. Laporan dugaan tindak pidana Pemilu disampaikan secara
tertulis dan paling sedikit memuat:
a. nama dan alamat pelapor;
b. pihak terlapor;
c. waktu dan tempat kejadian perkara; dan
d. uraian kejadian.
13. Berdasarkan apa penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan
pemeriksaan tindak pidana Pemilu?
BAGIAN
XIV 20
d. Dalam hal putusan pengadilan diajukan banding, permohonan
banding diajukan paling lama 3 (tiga) hari setelah putusan
dibacakan.
e. Pengadilan negeri melimpahkan berkas perkara permohonan
banding kepada pengadilan tinggi paling lama 3 (tiga) hari
setelah permohonan banding diterima.
f. Pengadilan tinggi memeriksa dan memutus perkara banding
paling lama 7 (tujuh) hari setelah permohonan banding
diterima.
g. Putusan pengadilan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) merupakan putusan terakhir dan mengikat serta tidak
dapat dilakukan upaya hukum lain.
h. Putusan pengadilan harus sudah disampaikan kepada penuntut
umum paling lambat 3 (tiga) hari setelah putusan dibacakan.
i. Putusan pengadilan harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga)
hari setelah putusan diterima oleh jaksa.
j. Putusan pengadilan terhadap kasus tindak pidana Pemilu
yang menurut Undang-Undang ini dapat memengaruhi
perolehan suara Peserta Pemilu harus sudah selesai paling
lama 5 (lima) hari sebelum KPU menetapkan hasil Pemilu
secara nasional. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota
wajib menindaklanjuti putusan pengadilan
k. Salinan putusan pengadilan harus sudah diterima KPU, KPU
Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota, dan Peserta Pemilu pada
hari putusan pengadilan dibacakan.
18. Siapa yang dimaksud dengan majelis khusus tindak pidana Pemilu?
BAGIAN
XIV 20
i. Anggaran operasional Gakkumdu dibebankan pada anggaran
Bawaslu.
j. Untuk pembentukan Gakkumdu di luar negeri, Bawaslu,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung
Republik Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Luar
Negeri.
k. Ketentuan lebih lanjut mengenai Gakkumdu diatur dengan
Peraturan Bawaslu. Peraturan Bawaslu disusun secara
bersama oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Jaksa Agung Republik Indonesia, dan Ketua Bawaslu.
Peraturan Bawaslu ditetapkan setelah berkonsultasi dengan
DPR dalam forum rapat dengar pendapat.
a. temuan/penerimaan Laporan;
b. pengumpulan alat bukti;
c. klarifikasi;
d. serta penerusan hasil kajian atas Temuan/Laporan kepada
instansi yang berwenang;
e. pengkajian; dan/atau
f. pemberian rekomendasi.
BAGIAN
XIV 20
d. kesesuaian tanda tangan dalam formulir Laporan Dugaan
Pelanggaran dengan kartu tanda penduduk elektronik dan/
atau kartu identitas lain.
32. Dalam hal Pelapor tidak memenuhi syarat formil dan syarat materil
dalam waktu?
Informasi awal.
BAGIAN
XIV 21
b. informasi dugaan pelanggaran melalui telepon resmi pengaduan
Pengawas Pemilu; atau
c. informasi dugaan pelanggaran yang disampaikan dalam
bentuk surat, pesan singkat melalui telepon, faksimile, surat
elektronik, atau di situs resmi Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota
BAGIAN
XIV 21
39. Pengawas Pemilu membuat surat undangan klarifikasi yang
dituangkan dalam formulir, ditujukan kepada?
a. kasus posisi;
b. data;
c. kajian;
d. kesimpulan; dan
e. rekomendasi;
1x24 (satu kali dua puluh empat) jam sejak diputuskan dalam rapat
pleno berdasarkan kajian Pengawas Pemilu.
a. keadilan;
b. kepastian;
c. kemanfaatan;
d. persamaan di muka hukum;
e. praduga tidak bersalah; dan
f. legalitas.
a. kebenaran;
b. cepat;
c. sederhana;
BAGIAN
XIV 21
d. biaya murah; dan
e. tidak memihak.
a. pengawas Pemilu;
b. polri; dan
c. Kejaksaan Agung.
SOSIALISASI,
PENDIDIKAN PEMILIH
DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT
1. Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dalam
penyelenggaraan dilaksanakan pada..
a. keluarga;
b. pemilih pemula;
c. pemilih muda;
d. pemilih perempuan;
e. pemilih penyandang disabilitas;
f. pemilih berkebutuhan khusus;
g. kaum marjinal;
h. komunitas;
i. keagamaan;
j. relawan demokrasi; dan
k. warga internet (netizen);
l. masyarakat umum;
m. media massa;
n. partai Politik Peserta Pemilu;
o. pengawas;
p. pemantau Pemilu Dalam Negeri dan Pemantau Pemilu Luar
Negeri;
BAGIAN XV
Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi 21
d. tata cara penetapan perolehan kursi dan calon terpilih
anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
dan
e. tata cara penetapan calon terpilih anggota DPD.
a. forum warga;
b. komunikasi tatap muka;
c. media massa;
d. bahan sosialisasi;
e. alat peraga sosialisasi;
f. mobilisasi sosial;
g. pemanfaatan budaya populer;
h. pemanfaatan budaya lokal/tradisional;
i. laman resmi
j. papan pengumuman
k. media kreasi; dan/atau
l. bentuk lain yang memudahkan masyarakat untuk dapat
menerima Informasi Pemilu dengan baik.
a. Pemilih pemula;
b. Pemilih muda;
c. Pemilih perempuan;
d. Pemilih penyandang disabilitas;
BAGIAN XV
Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi 22
e. Pemilih berkebutuhan khusus;
f. kaum marjinal;
g. komunitas;
h. keagamaan;
i. relawan demokrasi; dan/atau
j. warga internet (netizen).
PENCEGAHAN POTENSI
PELANGGARAN DAN
SENGKETA PEMILU
1. Bagaimana Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu
Kabupaten/Kota melakukan pencegahan pelanggaran dan
sengketa proses?
a. penyelenggara Pemilu;
b. Peserta Pemilu;
c. pelaksana atau tim kampanye;
d. kementerian/lembaga atau pemerintah daerah;
e. masyarakat;
f. pemilih; dan
g. pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Pemilu.
BAGIAN XVI
Pencegahan Potensi Pelanggaran dan Sengketa 2
8. Penguatan koordinasi antar lembaga dilakukan dengan tahapan
kegiatan?
Sahabat Bawaslu
BAGIAN XVI
Pencegahan Potensi Pelanggaran dan Sengketa 2
22 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU
BAGIAN XVII
ISTILAH-ISTILAH
PENTING DALAM
PEMILU & PEMILIHAN
1. AD PARTAI POLITIK: Anggaran Dasar atau Peraturan dasar Partai
Politik.
12. DAK2: Data Agregat Per Kecamatan yaitu kumpulan data tentang
peristiwa kependudukan, peristiwa penting, jenis kelamin,
kelompok usia, agama, pendidikan, dan pekerjaan.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 23
Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di luar negeri yang
disediakan oleh kementerian yang menangani urusan luar negeri.
18. DCT: Daftar Calon Tetap Anggota DPR, Daftar Calon Tetap Anggota
DPRD Provinsi, dan Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten/
Kota yang selanjutnya disebut DCT Anggota DPR, DCT Anggota
DPRD Provinsi, dan DCT Anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah
daftar calon tetap yang memuat nomor urut Partai Politik, nama
Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, pas foto bakal calon,
nama lengkap bakal calon, jenis kelamin dan kabupaten/kota atau
kecamatan tempat tinggal calon.
19. DEWAN ETIK: kelompok kerja yang terdiri dari ahli dan/atau pihak
yang ditetapkan oleh KPU untuk memeriksa dan memutuskan
dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga Survei atau Jajak
Pendapat dan Penghitungan Cepat.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
data yang disediakan oleh Pemerintah berisikan data penduduk
yang memenuhi persyaratan sebagai Pemilih pada saat pemilihan
diselenggarakan.
22. DP4 PEMILU: Daftar Penduduk Potensial Pemilih yaitu data yang
disediakan oleh Pemerintah berisikan data penduduk yang
memenuhi persyaratan sebagai Pemilih pada saat Pemilu
diselenggarakan.
23. DPK: Daftar Pemilih Khusus adalah daftar Pemilih yang memiliki
identitas kependudukan tetapi belum terdaftar dalam DPT dan
DPTb.
28. DPS: Daftar Pemilih Sementara adalah Daftar Pemilih hasil kegiatan
pemutakhiran data Pemilih yang dilakukan oleh KPU/KIP
Kabupaten/ Kota dengan dibantu oleh PPK, PPS, dan Pantarlih.
30. DPSHP: Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan adalah DPS yang
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
31. DPT: Daftar Pemilih Tetap yaitu DPS yang telah diperbaiki oleh PPS
dan ditetapkan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
33. DPTb PEMILU: Daftar Pemilih Tambahan yaitu Daftar Pemilih yang
telah terdaftar dalam DPT di suatu TPS yang karena keadaan
tertentu Pemilih tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih
di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar dan memberikan suara
di TPS lain.
37. IJAZAH/STTB: Surat pernyataan resmi dan sah yang berlaku secara
nasional yang menyatakan bahwa seorang peserta didik telah lulus
ujian sekolah dan lulus ujian nasional.
46. KAMPANYE PEMILU: Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang
ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan
menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu.
47. KAP: Kantor Akuntan Publik adalah Badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
56. KPU PROVINSI: Lembaga Penyelenggara Pemilu di daerah provinsi.
65. PANTARLIH: Petugas yang dibentuk oleh PPS atau PPLN untuk
melakukan pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
Penyelenggaraan Pemilu.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
82. PEMILIH: Warga Negara Indonesia yang sudah genap berumur 17
(tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah
kawin.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
99. PENUNTUTAN: tindakan Penuntut Umum tindak pidana Pemilu
untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-
undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh
hakim di sidang pengadilan.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
membuat terang tentang pidana yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
partai politik atau gabungan partai politik untuk Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
bertugas menyelenggarakan tugas Polri pada tingkat kewilayahan
provinsi atau daerah istimewa.
127. PPS: Panitia Pemungutan Suara yaitu panitia yang dibentuk oleh
KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkat
Desa atau sebutan lain/Kelurahan.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
melakukan pendaftaran, Penelitian Administrasi dan Verifikasi
Faktual terhadap pemenuhan persyaratan Partai Politik menjadi
peserta Pemilu.
139. SUKET: Surat Keterangan yaitu surat yang diterbitkan oleh dinas
yang menyelenggarakan urusan kependudukan dan catatan sipil
setempat yang menerangkan bahwa Pemilih telah berdomisili di
wilayah administratif yang sedang menyelenggarakan Pemilihan.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & 2
150. VERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI: pengajuan bakal
calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
adalah verifikasi terhadap kebenaran dan keabsahan pemenuhan
persyaratan pengajuan bakal calon serta kebenaran dan
keabsahan pemenuhan persyaratan bakal calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh
KPU, KPU Provinsi/ KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
BAGIAN XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan 25
18. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2018 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Pencalonan
Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Daerah
BAGIAN XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan 25
32. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2018
Tentang Pemantauan Pemilihan Umum
BAGIAN XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan 25
49. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 29 Tahun
2018 Tentang Pengawasan Dana Kampanye Pemilihan Umum
Editor
Masykurudin Hafidz, Founder CM Management, sebuah
perusahaan yang bergerak dalam dunia digital marketing dan
personal branding. Lahir dan menghabiskan pendidikan masa
remaja di ujung pulau Jawa Timur, Banyuwangi.
M
empelajari semua pengetahuan tentang demokrasi dan
kepemiluan bukanlah hal yang mudah. Setiap orang wajib
membaca undang-undang terkait dan ketentuan teknis baik
PKPU maupun Perbawaslu. Penyelenggara pemilu, baik KPU maupun
Bawaslu, baik di provinsi maupun kabupaten/kota seringkali tidak
memiliki cukup waktu dan kesempatan untuk melakukannya. Apalagi
menghafalkan pasal-pasal dari ketentuan perundang-undangan padahal
itu sangat penting diketahui untuk memastikan sumber pengetahuan.
Buku ini membantu para calon penyelenggara pemilu untuk
memiliki pengetahuan dengan cara yang mudah dan dalam waktu yang
relatif singkat. Dengan mempelajari buku ini, para pembaca
dimudahkan untuk meningkatkan pengetahuannya dalam mempelajari
ketentuan teknis pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan. Buku ini
mempercepat pembaca belajar dengan format pertanyaan dan kunci
jawaban, sehingga dapat lebih mudah untuk mengingat sekaligus
menambah pengetahuannya dalam berbagai bidang dan kebutuhan
kepemiluan.