Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SELEKSI CALON BAWASLU

Oleh:

IBRAHIM KADER

Makalah Personal ini Diajukan Sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat

Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Lembata

Periode Tahun 2023 – 2028


BAGIAN PERTAMA

Sub 1
1. Deskripsikan secara singkat tentang riwayat hidup anda?
Nama Ibrahim Kader, Jenis Kelamin Laki laki, lahir pada tanggal 27 Nopember 1975,
di desa Kolipadan Kecamatan Ile Ape. Pendidikan Dasar pada SDN Tanjung Bahagia
tahun 1982 -1989, Pendidikan Menengah Pertama pada SMP Negeri Ile Ape 1989 –
1992, Pendidikan Menengah atas pada Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri
kordinator Kupang di Maumere ; Tahun 1992-1995, Pendidikan Tinggi pada
Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Kupang ( S1 ) Tahun 1996 – 2000.
Selama masa Kuliah, saya aktif di organisasi, baik intra kampus,( HMJ dan SMF )
maupun ekstra kampus ( HMI dan Paguyuban ). Setelah tamat di tahun 2000, saya
lebih memilih pulang kampung untuk mencari pekerjaan di Kabupaten Lembata.
Sejak tahun 2000 saya belum mendapatkan pekerjaan tetap, namun saya bersama
dengan beberapa teman bergabung membangun Koperasi Nelayan dengan fokus
kami di pemberdayaan Nelayan Budidaya Rumput Laut pada tahun 2001- 2003.
Sambail bekerja di Koperasi, saya dipercayakan masyarakat untuk Menjadi
Sekretaris Desa Kolipadan pada tahun 2003.
Tahun 2023, saya masuk kerja di LSM Care International Indonesia ( CII) Flores
Timur Lembata. Tahun 2005 saya ditugaskan lewat seleksi ke CII Nangroh Aceh
Darussalam di Kabupaten Simelue sampai tahun 2008.
Saya menikah pada tahun 2007 dengan Gadis sesama Ile Ape yang bernama
Ramsia Gelu. Kami di karuniai dua orang anak ( satu Perempuan bernama Zalikah
Fatih Azzarah KB Paokuma dan satu laki laki bernama Fachry Ola Kalu Paokuma ).
Tahun 2010 saya diangkat menjadi Sekretaris Desa PNS pada Desa Kolipadan
Kecamatan Ile Ape. Tahun 2017 dapat mutasi ke kantor Camat Wulandoni, Tahun
2021 saya diangkat menjadi Penjabat Kepala Desa Kolipadan sampai tahun 2022.
Tahun 2022 di perbantukan di sekretariat Kantor Bawaslu Kabupaten Lembata
sampai sekarang.
2. Bagaimana anda tumbuh menjadi dewasa?
Nama Saya Ibrahim Kader, lahir pada tanggal 27 Nopember 1975, di desa Kolipadan
Kecamatan Ile Ape. Ayah saya bernama Baharudin Aya Paokuma dan Ibu saya
bernama Ramdia Bengang. Saya anak pertama dari enam bersaudara. Sebagai anak
pertama, walaupun masih kecil tapi saya terus membantu orang tua untuk menjaga
dan membimbing adik – adik. Orang tua saya adalah Petani dengan sambilan
Nelayan. Sebagai Petani Nelayan dengan penghasilan pas pasan, orang tua terus
membimbing dan mengarahkan kami untuk terus belajar, Mengaji dan sholat. Ketika
berumur 5 tahun, ayah saya harus merantau ke malaysia untuk mencari uang
layaknya orang Ile Ape pada umumnya di masa itu. Hasil rantau selama tiga tahun,
orang tua saya membangun rumah tembok kami. Selama ayah saya di malaysia, saya
membantu mama menjual kue keliling kampung yang di buat oleh mama. Lumayan
untuk membantu kebutuhan kami anak bertiga ( waktu itu kami baru bertiga ). Saya
julaan kue pagi hari setelah itu baru berangkat ke sekolah. Walaupun harus menjual
kue terlebih dahulu, namun saya tidak pernah terlambat ke sekolah, karena mama
sudah pesan sebelum keliling kampung, bahwa kalau lonceng sekolah sudah bunyi
dua kali maka saya harus pulang kerumah dan berangkat ke sekolah, walaupun kue
belum terjual habis.
Malam hari mama mewajibkan saya dan adik adik mengaji di rumah nenek, karena
kebetulan nenek saya yang menjadi Jou banyak orang, sehingga kami sama sama
mengaji di rumah nenek. Alhasil.. di umur saya kelas V SD saya sudah tadrusan di
Masjid bersama orang dewasa pada saat bulan Ramadhan. Setelah tatmat SD ayah
saya berangkat ke malaysia lagi karena saya harus melanjutkan sekolah ke SMP,
untuk menopang biaya sekolah saya sampai dengan Masuk Perguruan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Kupang. Enam bulan sebelum wisudah, ayah saya
kembali dari merantau dan bersama ibu saya mendampingi saya saat Wisuda. Orang
tua saya sangat bangga karena saya menjadi lulusan terbaik dan mewakili para
wisudwan/wisudawati untuk membawakan Pidato dihadapan hadirin wisudawan.

3. Bagaimana aktivitas anda sehari-hari di luar waktu pekerjaan resmi


Setelah pulang kantor, saya mengerjakan pekerjaan di rumah ( kadang cuci
pakian dan menyapu dan lain lainnya), beraktivitas di organisasi, diskusi
dengan teman teman jika ada ruang dan kesempatan berkumpul,
menghadiri pertemuan keluarga dalam urusan adat, berperan aktif dalam
urusan sosial kemasyarakatan didesa dan rumh ibadah.
4. Ceritakan organisasi apa saja yang anda geluti dengan jabatan apa?
a. Masa masi Mahasiswa
-. Sekretris Umum HMI Komisariat KH Ahmad Dahlan
-. Ketua Umum HMI Komisariat KH Ahmad Dahlan
-. Wakil ketua Ikatan Warga Tite Hena ( IKHWAN) kupang
-. Wakil Ketua Angkatan Muda Mahasiswa Asal Ile Ape ( Ammapai )
Kupang)
- Wakil Sekretaris bidang Pembinaan Aparat Organisasi HMI Cabang
Kupang
-. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan ( HMJ) PSDP Universitas
Muhammadiyah Kupang
-. Wakil Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas
Muhammadiyah Kupang
b. Setelah tamat dari mahasiswa
-. Ketua bidang Kompetisi Asosiasi Sepak Bola ( ASKAB) Lembata
-. Sekretaris Umum Forum Komunikasi Ribu Ratu Lewulun di Wilayah
Tanjung Kecamatan Ile Ape
-. Anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam ( KAHMI ) Lembata
5. Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kerja
kantor) dan ceritakan bagaimana berinteraksi dengan orang tersebut?
1. Ruslan Abd. Gani,ST
2. Drs. Yohanes Dedeo Arimon
3. Laurensius Lebe, S.Sos, MM
4. Linus Lawe, S.Hut
5. Jalal Rebong, S.Pd
Mereka adalah kakak dan adik sekaligus teman diskusi, yang selalu
memberikan solusi dan arahan kepada saya jika saya meminta pendapat
dalam berbagai aspek.
Sub 2

1. Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat
anda sampai sekarang tentang nilai-nilai atau karakter?
‘Ada”
2. Bila ada, siapakah mereka?, Ceritakan!
 Kakek saya yang mengajarkan ilmu mengaji sejak saya kecil. Selain Ilmu
membaca Alquran yang diajarkan kepada saya, tetapi kakek juga
membimbing saya untuk hidup selalu harus menolong orang dan sopan
santun terhadap sesama.
 Bapak saya yang bersusah payah merantau ke malaysia untuk mencari
rupiah demi sekolah saya dan adik adik saya. Beliau sosok pekerja keras
dan berperangai tegas dalam mendidik saya dan adik adik saya. Beliau
kadang harus bersuara keras kepada kami jika pekerjaan rumah kami
tidak lakukan hanya karena masih bermain dengan teman teman.
 Ibu saya yang bersusah payah dalam membimbing dan membesarkan
saya dan adik adik saya, dimana ayah saya harus merantau ke malaysia
untuk mecari rupiah dan mama saya bekerja di kebun sendirin sambil
membuat kue untuk saya jual keliling kampung selama ayah saya di
perantauan
3. Nilai atau karakter yang bagaimana yang menjadi acuan, teladani, dan anda
praktekan?
Nilai Mendidik.
Bagimana mendidik anak- anak sehingga bisa menjadi anak yang sholeh dan
sholeha.
Bahwa menjadi pemimpin nanti, wajib hukumnya untuk selalu membimbing
staf dalam bekerja sesuai dengan sistem yang berlaku.
Karakter Tegas, bahwa anak anak harus dididik dengan tegas untuk disiplin,
bahwa waktu bermain tetaplah bermain, tetapi pekerjaan rumah
membantu orang tua harus di selesaikan, agar jika besar nanti bisa mandiri
dan berkreasi.
Bahwa sebagai pemimpin nanti, haruslah tegas dalam penegkan displin
sesuai dengan aturan yang berlaku
Nilai Tanggung Jawab, Ibu saya mengajarkan bagaimana tanggung jawab
yang harus diemban untuk mendidik, membesarkan anak anak tanpa
seorang ayah. Anak adalah titipan Tuhan lewat mereka dan mereka wajib
bertanggung jawab untuk membesarkan, membimbing untuk tumbuh
berkembang menjadi anak yang sholeh dan sholeha.
Bahwa sebagai pemimpin, haruslah bertanggungjawab kepada lembaga,
membawa lembaga ini berjalan sesuai dengan Tujuan Lembaga.
Beratanggungjawab atas nama baik lembaga dengan menjaga nilai nilai
sesuai dengan norma Lembaga, serta bertanggung jawab dalam
meningkatkan kapasitas staf.
Sub 3
I. Yakinkah anda berintegritas (bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme)?
“ Yakin “
II. Jika diberikan skor nilai 0 – 100 yang menggambarkan skor integritas anda (dengan
skala 100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas), seberapa
besar persentase (%) integritas anda?
“ 90% ( Sembilan Puluh Persen ) “
III. Jelaskan skor nilai integritas anda!, mengapa anda menilai integritas anda
demikian?
Bila ditanya tentang integritas, maka intgritas saya adalah 90 %, mengapa tidak
100%, karena saya masih manusia, saya bukan malaikat yang intgritas nya 100 %
kepada Tuhannya, mungkin saya hanya 90 % karena masih banyak sisi kekurangan
saya yang  bisa jadi saya tidak mengetahuinya. Mengapa saya yakin saya
mempunyai integritas 90%, karena dikalangan masyarakat dan lingkungan, saya
dikenal sebagai orang yang jujur, ulet dan mempunyai pengaruh ditengah-tengah
masyarakat, sering kali saya dipersilakan menduduki jabatan Ketua dalam berbagai
organisasi. Selanjutnya ketika saya memimpin Organisasi-Organisasi  baik saat
masih dibangku kuliah maupun ditengah-tengah masyarakat, semua organisasi yang
berada di bawah kepemimpinan saya terbilang sangat aktif dalam  berbagai aksi-
aksi sosial kemasyarakatan. Dan selama saya menjabat sebagai pimpinan organisasi
kemasyarakatan, saya selalu bersifat terbuka, oleh karena itu saya senantiasa selalu
dipercaya untuk memegang suatu kegiatan (bertindak sebagai Ketua Panitia) dalam
setiap event kegiatan-kegiatan sosial.
Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, saya selalu Tulus melakukan
kegiatan kegatan sosial, membantu orang lain dan dapat dipercaya. Sebagai
conoh; diawal Pandemi, saya mengajak teman untuk melakukan sosialisasi
dan himbauan kepada masyarakat melalui kolingan pengeras suara keliling
desa desa di Kecamatan, sekaligus mengajarkan masyarakat untuk
bagaimana cara mencuci tangan dan memakai masker. Saya secara swadaya
bersama teman mengeluarkan dana pribadi untuk membeli bahan bahan
sanitar dan mencetak baliho himbauan. Setelah tiga kali kami melakukan
kegiatan tersebut secara swadaya, kami mendapat kepercayaan dari pihak
lain untuk menyalurkan niat mereka melalui bantuan berupa uang guna
membuat baliho dan membeli bahan sanitter. Setelah kami lakukan
kegiatan tersebut, kami mengembalikan kwitansi pembelian dan
mengirimkan foto dan vidio kepada pihak pihak tersebut.
Dalam kehidupan bermasyarakat, saya selalu dipercayakan untuk
memimpin dan memandu kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan, tidak
hanya pada desa saya, tetapi di desa desa dalam wilayah satu rumpun dan
dalam kecamatan.
Dalam kalangan pertemanan, saya bergaul dengan siapa saja tanpa melihat
asal usulnya namun tetap menjaga dan konsisten dengan pribadi saya,
bahwa saya tidak terpengaruhi oleh kebiasan teman diskusi, teman bermain
yang meminum minuman keras dan melakukan perbuatan tercela.
Sebagai Manusia,dalam pengambilan tindakan,langkah ataupun keputusan
tentu ada banyak faktor yang mempengaruhi menjadi pertimbanagan,
namun bagi saya aturan aturan main harus di tegakan. Sebagiamana contoh
kasus yang pernah saya lakukan ;
Sebagai Ketua Komite Kompetisi Askab PSSI Kabupaten Lembata sekaligus
Pengawas Pertandinagn disetiap turnamen Sepakbola di Lembata, saya
dituntut untuk mengambil keputusan dalam setiap terjadinya maslah dalam
sebuah pertandingan sepak bola. Dalam proses penyelesaian masalah, ada
pihak pihak yang sering mengintervensi dan menekan saya dalam
mengambil keputusan, namun saya tetap pada prinsip tegakan aturan yang
telah disepakati. Dan hasil tersebut tetap diterima walaupun saya
dipandang tidak bisa membantu pihak pihak tersebut. Dengan sikap ini,
sehingga saya masih di perayakan menduduki jabatan ini pada dua ketua
Askab PSSI Lembata yang berbeda.
Dalam berorganisasi, saya lebih mementingkan kebesaran organiasi.
Misalnya, waktu masih di HMI Komisariat KH Ahmad Dahlan, yang berniat
menjai anggota HMI Komisariat KH Ahmad Dahlan hanya sebatas pada
mahasiswa/i yang berasal dari Flores Timur dan Lembata, karena terpola
dengan kelompok kelompok pada HMI Cabang Kupang pada masa itu, yang
mana Komisariat KH Ahmad Dahlan identik dengan Flores Timur. Namun
disaat saya menjadi ketua Komisariat, saya melakukan komunikasi dan
mengajak mahasiswa/i asal Alor dan Ende untuk masuk mengikuti LK I. Dan
alhamdulillah, di masa kepemimpinan saya, banyak mahasiswa/i diluar
Flores Timur dan Lembata masuk menjadi anggota HMI Komisariat Ahmad
Dahlan, dan kader kader saya dari Alor dapat menjadi Ketua umum HMI
Cabang Kupang.
Dalam kehidupan bermasyarakat, saya selalu dipercayakan untuk
memimpin dan memandu kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan, tidak
hanya pada desa saya, tetapi di desa desa dalam wilayah satu rumpun dan
dalam kecamatan.
BAGIAN KEDUA
Sub 1
Pernyataan:
“Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
sering kali terjadi pelanggaran (kecurangan/manipulasi) dengan berbagai
modus operandi yang seolah-olah tidak dapat terelakan. Ada pelanggaran
yang bisa ditoleransi dan ada pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi.”
1. Setujukah anda atas pernyataan di atas?
Saya tidak setuju bila dikatakan pelanggaran bisa ditoleransi.
2. Jelaskan dan uraikan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus yang
pernah diketahui atau dialami!
Saya tidak setuju bila dikatakan pelanggaran bisa ditoleransi, karena pelanggaran
merupakan salah satu perbuatan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang, maka
setiap pelanggaran harus ditindak, walaupun itu diaggap kecil, penindakan harus
dilakukan sebagai efek jera bagi pelaku pelanggaran, karena pelanggaran yang
besar terjadi itu dimulai dari pelanggaran-pelanggaran yang kecil.
Contoh kasus;
Di setiap Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pilkada, sering terjadi
dukung mendukung dari kalangan aparat Desa dan Pegawai Negeri Sipil
pada calon atau pasangan calon tertentu. Hal ini pada umumnya dibiarkan
dan tdak di berikan teguran apalagi sanksi. Dampaknya adalah ASN atau
Aparat Desa tersebut melakukan kerja politik dengan memobilisasi
masyarakat pemilih untuk mendukung dan memilih calon atau pasangan
calon tersebut. Kasus ini terjadi dan telah ditangani oleh Panwaslu Kecamatan.
Dalam kaitan dengan ini, Bawaslu Kabupaten Lembata, melalui Panwaslu
Kecamatan Ile Ape, melakukan klarifikasi atas pelanggaran peraturan
perundang undang lainnya terhadap aparat desa yang ikut serta dalam
rombongan pendaftaran Bacaleg.
Langkah yang diambil adalah ; Panwaslu Kecamatan Ile Ape menemukan
vidio keikutsertaan aparat desa dalam mendaftar bacaleg, lalu Bawaslu
Kabupaten Lembata melalui Panwaslu Kecamatan memanggil pihak pihak
terkait dalam vidio yang merupakan aparat desa untuk dimintai
keterangan.
Keterangan yang diberikan oleh pihak terkait adalah mereka tidak sadar jika
keterlibatan mereka itu melanggar aturan,karena mereka menggabungkan
diri dalam rombongan pendaftaran Bacaleg di tengah jalan. Setelah
keterangan di ambil, dan Bawaslu Kabupaten Lembata melalui Panwaslu
Kecamaatn Ile Ape memberikan rekomendasi ke Camat Ile Ape untuk
melakukan pembinaan kepada para pelaku.

Sub 2
a. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus
melakukan pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai
sesuatu?
“Pernah”

b. Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak,


mengapa?
Pada Pilkada tahun 2017, saya selaku sekretaris Desa PNS, di arahkan
oleh pihak tertentu untuk melakukan sesuatu demi memenangkan
pasangan calon tertentu.
Langkah yang saya lakukan adalah mendengarkan permintaan tersebut
dan mendiamkan diri dengan tidak melibatkan diri dalam pengerahan
massa. Saya sadar bahwa jabatan saya selaku ASN jadi taruhan. Dan
pada akhirnya hasil Pilkada memenangkan pasangan dari calon tersebut
tadi, dan saya dianggap tidak mendukung dan tidak pernah terlibat
dalam gerakan pemenangan.
Sub 3
Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota,
terdapat suatu peristiwa yang apabila tidak ditangani akan mengganggu
proses penyelenggaraan Pemilu, sementara dasar hukum yang
melandasinya kurang jelas.
Jika anda mengalami peristiwa demikian, apa yang menjadi pedoman bagi
anda?

Bila terjadi dalam situasi dan kondisi ini, maka sebelum kita mengambil kebijakan
dari Norma Hukum, maka kebijakan Norma Sosial sebagai solusi, maksudnya adalah
jangan terburu-buru mengambil keputusan bila dasar hukumnya masih kurang jelas,
lakukan pendekatan sosial kepada masyarakat, melakukan mediasi dan memberikan
arahan agar jangan main hakim sendiri, berikan  pemahaman bahwa ada pihak yang
lebih berwenang yang bisa mengambil keputusan, karena kita bukan sang pengadil
yang bisa mengadili sesuai keinginan dan kehendak masyarakat banyak.
BAGIAN KETIGA
Sub 1
a. Pernahkah anda melakukan kegiatan pada bidang sosial, politik,
ekonomi, dan/atau budaya yang penting menurut anda?
“Pernah “
b. Uraikan tujuan kegiatan penting tersebut!
 Kegiatan sosialisasi dan himbaun ke masyarakat terkait covid 19,
Kegiatan ini saya lakukan sebelum gerakan gerakan dari Pemerintah
daerah secara masif. Saya mengambil inisiatif atas informasi di media
sosial.
Tujuannya adalah menyampaikan informasi kepada publik akan bahaya
covid 19 dan bagaimana pola hidup masyarakat untuk terhindar dari
covid 19.
 Memediasi persoalan kegiatan pembangunan jaringan Listerik antara
kelompok masyarakat di wilayah Lewotolok dan wilayah Tanjung.
Tujuannya adalah membangun kesepahaman dan kesepakatan untuk
pekerjaan itu bisa berjalan, karena listerik sangat di butuhkan oleh
warga masyarakat terutama diwilayah Tanjung
 Memfasilitasi dan membentuk kelompok Milenial di desa dengan
menghimpun para Sarjana dan anak Muda di Desa
Tujuannya untuk berpartisipasi dalam membangun Desa dan bergerak
dalam pemberdayaan SDM dan kelompok usaha ekonomi produktif
c. Sebagai apa anda berperan dalam kegiatan tersebut?
 Untuk kegiata covid, saya berperan sebagai inisiator sekaligus koordinator
 Untuk kegiatan pembangunan jaringan listerik, saya berperan sebagai Sekretaris
Umum Forum Komunikasi Ribu Ratu, sekaligus sebagai mediator untuk kedua
bela pihak yang bertikai
 Untuk kegiatan Kelompok Milenial, saya berperan sebagai Inisiator sekaligus
sebagai Pembina
d. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan bagi kehidupan masyarakat dan
negara? Jelaskan!
 Masyarakat mendengar dan menerima informasi, masyarakat dapat
menahan diri untuk melakukan kegiatan kegiatan yang berdampak pada
penlaran covid 19
 Hasilnya kedua bela pihak sepakat dan berdamai sehingga
Pembangunan Jaringan Listerik berhasil di pasang dan msayarakat
menikmati Listerik PLN
 Anggota kelompok berperan aktif dalam kegiatan pembangunan di desa
terutama pembinaan generasi muda melalaui, bimbingan rohani,
olahraga dan kerja kerja kelompok. selain itu masyarakat lain ikut
terlibat dalam kegiatan kegiatan sosial lainnya bersama kelompok
Milenial.
e. Apakah terdapat dukungan atau kendala yang dihadapi untuk mencapai
tujuan yang diimpikan? Jika ada, ceritakan!
Dukungan dari pihak lain ada dan sangat baik, dengan senang hati pihak
pihak tersebut memberikan dukungan dengan melibatkan diri dalam
setiap kegiatan. Setelah melihat kegiatan yang dilakukan, ada pihak yang
memberikan dukunga berupa dana untuk kelancaran kegiatan tersebut.
Hambatan; sering menghadapi upaya upaya dari pihak tertentu untuk
meggagalkan tujuan, terutama dalam negosiasi pembangunan jaringan
Listerik, namun kami tetap berusaha meyakinkan dan terus melakukan
komunikasi secara intens.
f. Apa ekspektasi anda ke depan dari kegiatan tersebut?
Ekspektasi/ harapan kedepan adalah masyarakat dapat hidup aman,
damai dan tentram, masyarakat hidup sehat dan sejahtera dengan
adanya Pola hidup sehat, Penerangan dengan Listerik PLN dan gerakan
pemberdayaan masyarakat dari Kelompok Milenial terus di lakukan.

Sub 2
Ceritakan peran pihak-pihak yang ikut berperan dalam kegiatan anda
tersebut!
Dalam setiap gerakan tentu peran peran dibagikan kepada semua yang
terlibat dalam kegatan tersebut, karena kegiatan tersebut berawal dari
diskusi bersama dan kesepakatan bersama atas dasar semangat yang
sama.
Peran pihak pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan diatas adalah,
bersama sama berperan aktif melakukan gerkan dan sebagai teman
diskusi dalam mencari solusi ketika ada hambatan yang di temui dalam
perjalanan. Pihak pihak tersebut juga selalu memberikan semangat dan
suport untuk terus bergerak demi msyarakat banyak. Ada yang berperan
sebagai penggerak dalam kelompok, dan ada juga berperan sebagai
Penasehat dalam setiap kegiatan

Sub 3
Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi selama
ini dapat bermanfaat pada saat anda menjadi Anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota? Uraikan alasan anda!
Organisasi adalah salah satu media untuk belajar dan juga
mengembangkan dasar dasar memimpin dan bekerja sama dengan orang
lain. Tentunya hal itu mengasah jiwa kepemimpinan dan kebersamaan
pada diri saya. Dengan dasar dasar kepemimpinan dan manajemen
organisasi tersebut, akan sangat bermanfaat ketika saya menjadi anggota
Bawaslu Kabupaten Lembata.
BAGIAN KEEMPAT

Sub 1
Pernyataan:
“Setiap orang dalam bersikap dan bertindak dapat diperngaruhi oleh
pihak lain, seperti tindakan buruk atau baik. Anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota dalam mengawasi penyelenggaraan pemilu atau
pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta
walikota dan wakil walikota, juga dapat dipegaruhi oleh pihak-pihak yang
memiliki kepentingan tertentu. Kepentingan yang dimaksud dapat sejalan
atau tidak sejalan dengan misi Bawaslu.”
Pihak manakah yang menurut anda dapat dijadikan mitra kerja dalam
mendukung misi Bawaslu dan sebaliknya, pihak manakah yang patut
diwaspadai mengganggu misi Bawaslu?

Pihak yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi Bawaslu
antara lain:
1. Penyelenggara Pemilu
2. Lembaga Pengawas Pemilu Indenpenden
3. Pemerintah daerah
4. Masyarakat sipil biasa yang bukan peserta atau tim sukses peserta
Pemilu
5. TNI/POLRI
6. Kejaksaan

Pihak yang patut diwaspadai adalah :


1. Peserta pemilu atau pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati
dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota
2. Tim sukses dari Peserta pemilu atau pemilihan gubernur dan wakil
gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota
3. Pejabat dan birokrasi yang lagi berkuasa tetapi sebagai Calon pada
pilkada

Sub 2

Apa strategi anda untuk menghindari intervensi negatif dari pihak lain jika
anda terpilih menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota? Jelaskan!
Menurut saya strategi yang baik untuk menghindari intervensi negatif dari pihak
lain adalah sikap terbuka, Pimpinan terbuka kepada bawahan, terbuka kepada
media, terbuka kepada masyarakat, Selain itu juga, terus mengkapasitasi diri
dengan aturan aturan yang berlaku.

Sub 3
a. Bagaimana pengaruh keluarga atau teman terhadap anda?
Keluarga dan teman sangatlah berpengaruh terhadap diri saya. Mereka adalah
tempat curahan hati dan Pemeberi semangat kepada saya.
b. Siapa saja yang harus anda dengarkan dan mengapa mereka penting
didengar?
Orang tua dan Istri mempunyai pengaruh yang besar terhadap diri saya, jelas
mereka adalah tempat saya bercerita dan mencurahkan isi hati, maka nasehat
orang tua dan istri saya adalah sangat penting.
BAGIAN KELIMA

Sub 1
Sejak kapan anda mulai tertarik pada isu/masalah/praktek
kepemiluan, kepengawasan pemilu, dan demokrasi? Mengapa anda
tertarik?

Sejak menjadi mahasiswa di semester empat di tahun 1998.


Disaat itu adalah masa reformasi, dimana gerakan gerkan massa terutama
mahasiswa pada umumnya semangat dalam berkumpul dan berdiskusi lalu
membuat gerakan. Dan alhamdulillah, gerakan massa dan Mahasiswa
berhasil untuk merubah kondisi bangsa saat itu dimana lengsernya presiden
soeharto dan menyerahkan amanat rakyat kepada wakil Presiden Bj
Habibie. Berangkat dari situ, saya terus bersama teman teman di kampus
dan di organisasi ekstra Kampus ( HMI Cabang Kupang) terus berdiskusi soal
kepemiluan sampai pada pelaksanaan pemilu yang perlu diawasi oleh
lembaga independen, karena belajar dari pemilu pemilu sebelumnya yang
selalu ada intimidasi dan paksaan dari penguasa. Dan seiring perjalanan
waktu dimasa reformasi, pemilu telah dilaksanakan empat kali, namun
tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu yang Jujur
adil dan bernartabat belum terwujud, maka dipandang perlu harus terus
dilakukan pengawasan yang di mulai dari proses tahapan sampai dengan
pemilihan, pengumuman dan Penetapan hasil pemilu.

Sub 2
a. Pernahkah anda membaca buku atau jurnal ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan, dan kepengawasan pemilu?
“ pernah “
b. jika pernah, mengapa buku atau jurnal tersebut anda anggap penting?
Penting untuk informasi terkait perkembangan demokrasi, kepemiluan
dan kepengwasan Pemilu.

Sub 3
Buku atau jurnal apa saja selain terkait kepemiluan, kepengawasan
pemilu, dan demokrasi yang anda baca? Sebutkanlah!

Buku Kader Umat Kader Bangsa ( Viva Yoga Mauladi ) terbit tahun 1999
Buku Manajemen dan kepemimpinan ( Dr. Emilda Sulasmi, M.Pd) terbit tahun
2020
Buku Manajemen Pemerintahan Daerah ( Dr. Ir. Hendrawati Hamid, M.Si ) terbit
tahun 2020

Sub 4
a. Jika anda pernah membaca buku atau jurnal terkait demokrasi,
kepemiluan, dan kepengawasan pemilu maka kemukakan judul buku
atau jurnal yang anda baca.S
1. Pemilu Damai dan Demokrasi Bermartabat ( Pdt. Hariman A.
Pattianakotta,M.Th dan Agustinus Raplina Samosir,M. Th) Tahun
2018
2. Satu Darsawasa Mengawal Demokrasi Lokal ( Thomas M Djawa, Jemris
Fointuna, Baharudin Hamzah dan Igansius Jani
3. Buletin Soga Naran Lembata ( Bawaslu Kabupaten Lembata )
b. jelaskan substansi buku atau jurnal tersebut.
1. Pemilu Damai dan Demokrasi Bermartabat
Buku ini merupakan serial Pengawasan Partisipatif persepektif
Kristen Protestan.
Warga gereja bukan hanya anggota tubuh kristus, melainkan juga
anggota tubuh Republik Indonesia, warga gereja mesti
menjalankan fungsinya sesuai kapasitasnya. Hak suara tidak
sepantasnya diperjualbelikan atau disia siakan. Hak suara adalah
hak konstitusioanal dan keistimewaan yang diberikan Allah kepada
setiap orang untuk berpartisipasi membangun bangsa dan
negaranya.
Buku ini mengjarkan kita bahwa hak konstitusional kita harus
dimanfaatkan secara bermartabat untuk kepentingan Negara dan
bangsa demi kesejahteraan umat manusia.
2. Satu darsawarsa Mengawal Demokrasi Lokal
Ada dua tujuan yang terkandung dalam buku ini, yaitu pertama,
keberadaan Penyeenggaraan Pemilu yang bersifat mandiri tetap,
yakni penyelenggaraan pemilu yang profesional, spesialis dan
berintegrita, akuntabel, kredibel, partisipatif dalam melakukan
pengawasan pemilu.
Kedua, seluruh proses dan hasil penyelenggaraan pemilu harus
sesuai asa dan prinsip umum pemilu yang demokratis: langsung,
umum, bebas dan rahsia serta jujur adil dan komprhensif.
3. Buletin Soga Naran Lembata
Buletin ini berisi tentang giat giat yang dilakuan oleh Bawaslu
Kabupaten Lembata selama enam bulan berjalan. Buletin
diterbitkan dua kali dalam satu tahun.

Sub 5
a. Pernahkah anda menulis buku, jurnal atau artikel ilmiah terkait
demokrasi, kepemiluan, dan kepengawasan pemilu?
“ Belum pernah “
b. Jika anda pernah, apa dan dimana serta basis argumentasi buku,
jurnal atau artikel ilmiah tersebut?
BAGIAN KEENAM

Sub 1
Apakah visi dan misi anda jika terpilih sebagai anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota;
“ Visi “
Tegaknya Integritas Penyelenggara, Penyelenggaraan dan hasil Pemilu
melalui Pengawasan Pemilu yang berintegritas dan berkredibiitas utntuk
mewujudkan pemilu yang demokratis, bermartabat dan berkualitas

“ Misi “
1. Memastikan Penyelenggaraan Pemilu untuk taat asas dan taat peraturan
2. Memastikan Bawaslu memiliki integritas dan kredibilitas
3. Memastikan Bawaslu mampu mengawal integrtas dan kredibilitas dalam
penegakan hukum pemilu
4. Memastikan Bawaslu mampu meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam
pemgawasan penyelenggaraan pemilu guna pencegahan dan penindakan
pelanggaran
5. Memastikan terciptanya pengawasan pertisipatif berbasisi masyarakat sipil
6. Mempercepat penguatan kelembagaan, dan SDM pengawas serta aparatur
sekretariat di seluruh jenjang kelembagaan pengawas pemilu, melalui
penerapan tata kelola organisasi yang profesional dan berbasis teknologi
informasi sesuai dengan prinsip tata-pemerintahan yang baik dan bersih.

Sub 2
Bagaimana langkah anda dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut
1. Membangun kelembagaan Bawaslu Kabupaten yang solid dengan
berpedoman pada prinsip-prinsip penyelenggaraan Pemilu sebagaimana
yang diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan yang meliputi prinsip mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum,
tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien
serta tata kerja dan pola hubungan Pengawas Pemilu sebagaimana diatur
dalam Perbawaslu Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tata Kerja dan Pola
Hubungan Pengawas Pemilu.
2. Menerapkan prinsip-prinsip transparansi dalam menyelenggaran tugas,
wewenang, dan kewajiban Pengawasan Pemilu di wilayah Kabupaten
dengan berpedoman pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang
ditetapkan oleh Bawaslu sebagai regulator pengawasan Pemilu.
3. Mengelola seluruh sarana teknologi informasi Bawaslu Provinsi seperti
website dan media sosial sebagai sarana membangun umpan balik tentang
apa yang sedang, dan akan dilakukan oleh Bawaslu Provinsi dalam
melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajibannya sebagai Pengawas
Pemilu.
4. Memperkuat kemampuan literasi dan skill pengawasan Pemilu berbasis
digital
5. Penegakan disiplin, baik dalam kerja pengawasan maupun kerja suporting
6. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas Pemilu
dengan cara peningkatan kapasitas pengawas Pemilu melalui bimbingan
teknis, dilaksanakan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Pengawas dan/atau Panwaslu Kecamatan kepada
pengawas Pemilu pada tingkatan di bawahnya meliputi: Pertama, penguatan
kapasitas berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengawas
Pemilu dalam penyelenggaraan Pengawasan; Kedua, pembentukan karakter
pengawas Pemilu dalam penyelenggaraan Pengawasan.
Sub 3
Bagaimanakah penilaian anda terhadap model kepengawasan pemilu
saat ini
“ Model pengawasan saat ini sudah baik, namun dalam implemenasi
kerja kerja Pengawasan, perlu peningkatan kapasitas SDM dalam
pengawasan dan suporting sekretariat

Sub 4
Bagaimanakah gagasan saudara terkait optimalisasi kerja kepengawasan
pemilu
1. Menjadi penting upaya penguatan kelembagaan, terlebih dengan fungsi
Bawaslu yang meliputi pencegahan, pengawasan, penindakan, dan
penyelesaian sengketa, dimana juga harus memberikan keadilan pemilu,
sehingga hubungan antara anggota bawaslu dengan sekretariatan menjadi
penting dan harus sinergi serta harmonius.
2. Anggota Bawaslu harus berpedoman pada prinsip-prinsip penyelenggaraan
Pemilu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan yang meliputi prinsip mandiri, jujur, adil,
berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel,
efektif, dan efisien serta tata kerja dan pola hubungan Pengawas Pemilu
sebagaimana diatur dalam Perbawaslu Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tata
Kerja dan Pola Hubungan Pengawas Pemilu
3. Upaya membangun soliditas kelembagaan berkaitan dengan soliditas
antar-komisioner Bawaslu Kabupaten dan soliditas antara komisioner
Bawaslu Kabupaten dengan Sekretariat yang harus diawali dengan
internalisasi terhadap prinsip-prinsip tata kerja dan pola hubungan
kelembagaan yang berbasis pada prinsip kolektif kolegial. Dengan
demikian diperlukan berbagai bentuk kegiatan yang berorientasi pada
internalisasi terhadap prinsip-prinsip pola hubungan dan tata kerja
Pengawas Pemilu.
4. Berkaitan dengan soliditas antar-komisioner, Ketua Bawaslu Kabupaten
yang diberikan tugas dan wewenang untuk mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan tata kerja dan pola hubungan antardivisi dan
antarwilayah harus menggunakan kewenangan tersebut untuk
memastikan soliditas kelembagaan dapat terjaga secara berkelanjutan
dengan menempatkan Rapat Pleno sebagai forum pengambilan keputusan
tertinggi dalam lembaga dengan menjunjung prinsip musyawarah mufakat.
5. Sedangkan berkaitan dengan soliditas antar komisioner dan sekretariat,
Ketua Bawaslu yang diberikan tugas dan wewenang bertindak untuk dan
atas nama Bawaslu Kabupaten ke luar dan ke dalam harus menggunakan
kewenangan bertindak untuk dan atas nama Bawaslu ke dalam untuk
menjaga sinergi hubungan antara komisoner dan Sekretariat berdasarkan
prinsip profesional, proporsional, dan akuntabel.
6. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas Pemilu
dengan cara peningkatan kapasitas pengawas Pemilu melalui bimbingan
teknis, dilaksanakan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Pengawas dan/atau Panwaslu Kecamatan kepada
pengawas Pemilu pada tingkatan di bawahnya meliputi: Pertama,
penguatan kapasitas berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan
pengawas Pemilu dalam penyelenggaraan Pengawasan; Kedua,
pembentukan karakter pengawas Pemilu dalam penyelenggaraan
Pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai