Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERSONAL

BAKAL CALON ANGGOTA BAWASLU KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN

DI SUSUN OLEH
NOMOR PENDAFTARAN : 0022/CABKK-SU.LBS/2023
NAMA : HUSNI MUBAROK SIREGAR
PEDOMAN PENYUSUNAN MAKALAH PERSONAL
BAKAL CALON ANGGOTA BAWASLU LABUHAN BATU SELATAN

Bakal calon anggota Bawaslu Kabupaten deli serdang Menyusun makalah personal yang
diketik menggunakan komputer dengan ketentuan menggunakan Bahasa Indonesia, 1,5 spasi,
font Calibri (Body) Ukuran 12 setiap bagian pertanyaan dijawab dengan kertas terpisah, dan
diserahkan kepada Tim Seleksi pada saat Tes Tertulis. Makalah personal disusun dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
NO ISI
I BAGIAN PERTAMA
1 a. Diskripsikan secara singkat tentang riwayat hidup anda?

Jawab: Saya Lahir Di Kabupaten labuhan batu selatan , Pada Tanggal 08 mei 1992.
Dari Orang Tua Bernama Badingin Siregar Dan Nurhannis Harahap . Berdomisili Di
Boom Sisumut Desa Sisumut Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu
Selatan.. Anak pertama dari 7 (tujuh) bersaudara kandung. Saat ini telah
menyelesaikan pedidikan di:
a. SD Inpres 114365 Janji Raja( 1998-2004)
b. MTS Swasta Islamiyah Huta Godang, Kec. Sungai Kanan, Kab. Labuhan
Batu Selatan (2004-2007)
c. MA Swasta Al-Abraar , Sihuik Kuik, Kec. Angkola Selatan, Kab. Tapanuli
Selatan (2007-2011)
d. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UIN SU) (2012-2019)

Status menikah, isteri bernama Bintang Jelita Harahap dan memiliki 2 (dua) anak,
Rafka Arsya Siregar Dan Riska Amelia Siregar. Pekerjaan sebagai Guru Honorer Di
Smpn 2 Kota Pinang.
e. Bagaimana anda tumbuh menjadi dewasa?
Jawab: Setelah tamat dipendidikan Sekolah Dasar (SD) di Labuhan Batu Selatan,
saya kemudian menghabiskan pendidikan tingkat Tsanawiyah di Mts Swasta
Islamiyah Hutagodang Dan Ma Swasta Al Abraar Di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Setelah tamat dari pendidikan Aliyah, saya melanjutkan Pendidikan di Kabupaten
deli serdang, melanjutkan pendidikan Strata 1 di Kampus UIN Sumatera Utara dan
selama menjadi mahasiswa aktif dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) di Fakultas Tarbiyah UIN Sumatera Utara, organisasi yang
memiliki kesamaan Ideologi Keislaman dengan Organisasi Nahdlatul Ulama di
Indonesia.
f. Bagaimana aktifitas anda sehari hari di luar waktu pekerjaan resmi?
Jawab: Sebagai makhluk sosial, aktifitas saya sehari-hari diluar pekerjaan resmi,
adalah bergaul dengan keluarga; isteri dan anak-anak, bersilaturrahmi dengan
orang tua dan saudara atau kerabat serta tetangga dilingkungan rumah tempat
tinggal. Terkadang mengisi kekosongan waktu dengan Bersosialisai Dengan
Masyarakat.
g. Ceritakan organisasi apa saja yang anda geluti dengan jabatan apa?
Jawab:
- Organisasi Kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Komisariat Fakultas tarbiyah UIN Sumatera Utara..
- Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana Dan Perubahan Iklim
Nahdlatul Ulama( LPBI NU) Labuhan Batu Selatan
- Bendahara LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Labuhan Batu Selatan
- Pengurus Bkprmi Labuhan Batu Selatan
h. Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kantor)
dan ceritakan bagaimana berinteraksi dengan orang tersebut?
Jawab:
1) AHMAD RIDWAN HASIBUAN., adalah Asisten Staf Khusus Presiden RI. Saya
Anggap Beliau Sebagai Guru Dalam Kehidupan Saya. Dari Beliau Saya
Banyak Belajar Tentang Sosial Politik, Kepedulian Antar Sesama. Beliau
Seorang Yang Cerdas, Mempunyai Banyak Pengetahuan. Kami Sering
Berdiskusi Melalui Media Sosial, Telephone Dan Juga Duduk Bersama
Sambal Minum Kopi Kalau Beliau Lagi Di Medan.
2) Ediy Parapat,. Beliau merupakan ketua DPRD Labuhan batu selatan.. Beliau
Seorang Yang Cerdas, Mempunyai Banyak Pengetahuan Dan Sifat Yang
Penuh Memberikan Pencerahan Terhadap Keadaaan Permasalahan Yang
Terjadi.Kami Sering Berdiskusi menyangkut sosial kemasyarakatan Yang
Ada Di Labuhan Batu Selatan.
3) Maslathif Dwi Purnomo,. BelIau seorang Pns Dosen Di Kampus UIN
Sumatera Utara. Saya Mengenal Beliau Semenjak Saya Kuliah Di Kampus
Uin Sumatera Utara. Beliau Seorang Yang Cerdas, Mempunyai Banyak
Pengetahuan Dan Sifat Yang Penuh Memberikan Pencerahan Terhadap
Keadaaan Permasalahan Yang Terjadi. Sebagai seorang mahasiswa, saya
sering berdiskusi dengan beliau dunia Pendidikan.
2 1. Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat
anda sampai saat sekarang tentang nilai-nilai dan karekter?
Jawab: Ada
2. Bila ada, siapa mereka? Ceritakan.
Jawab: kedua Orang tua
3. Nilai atau karakter yang bagaimana yang menjadi acuan, teladani dan anda
praktekkan.
Jawab: Jujur, Amanah, Dan Bertanggug Jawab.
3 I. Yakinkah anda berintegritas? (bebas korupsi, kolusi dan nepotisme)?
Jawab: Yakin
II. Jika diberikan skor nilai 0-100 yang menggambarkan skor integritas anda
(dengan skala 100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas.
Seberapa besar persentasi (%) integritas anda?
Jawab: 99%
III. Jelaskan skor nilai integritas anda. Mengapa anda menilai integritas anda
demikian?
Jawab: 99% adalah nilai yang tertinggi sebagai makhluk, karena 100% adalah nilai
kesempurnaan yang hanya dimiliki oleh tuhan.
NO ISI
II BAGIAN KEDUA
1 Pertanyaan:
“Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/ atau Walikota dan Wakil Walikota sering kali terjadi
pelanggaran (kecurangan/manipulasi) dengan berbagai modus operandi yang
seolah-olah tidak dapat terelakkan. Ada pelanggaran yang bisa ditoleransi dan ada
pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi”.
1. Setujukah anda atas pertanyaan di atas?
2. Jelaskan dan uraikan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus yang
pernah diketahui dan dialami?
Jawab:
1. Tidak setuju.
2. Segala jenis pelanggaran telah diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor
7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, terdapat 3 (tiga) jenis pelanggaran
pemilu, yaitu; pelanggaran kode etik, pelanggaran administratif dan tindak
pidana pemilu.
Contoh yang diketahui:
- Pelanggaran Administrasi adalah 1) jika KPU tidak melakukan penelitian
dan verifikasi factual terhadap dokumen pendaftaran partai politik dan
atau 2) Jika KPPS memberikan kesempatan kepada seseorang untuk
memilih di TPS, padahal yang bersangkutan tidak memiliki hak. Maka
diberi saksi, 1) diperintahkan untuk melakukan penelitian dan verifikasi
factual, dan 2) dapat dilakukan pemungutan suara ulang.
- Pelanggaran Kode Etik adalah 1) Jika Penyelenggara Pemilu terlibat dalam
kegiatan dan atau menjadi anggota partai politik. 2) Jika Penyelenggara
pemilu meminta atau menerima imbalam berupa uang atau barang dari
calon atau pasangan calon. Maka diberi saksi peringatan sampai
pemberhentian tetap sebagai penyelenggara pemilu.
- Pelanggaran Pidana adalah seperti politik uang, mengubah perolehan
suara secara tidak sah, memberikan hak suara lebih dari sekali dan
pemalsuan dokumen syarat pencalonan. Maka diberi saksi pidana penjara
dan denda.
2 a. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus melakukan
pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai sesuatu?
b. Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak, mengapa?
Jawab:
a. Tidak pernah
b. Menanam sejak awal akhlak dan adab yang baik sebagai karakter diri
dalam menjalani kehidupan, tentu akan terhindar dari perbuatan yang
dapat merugikan diri dan orang lain.
3 Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota, terdapat
suatu peristiwa yang apabila tidak ditangani akan mengganggu proses
penyelenggaraan Pemilu, sementara dasar hukum yang melandasinya kurang
jelas. Jika anda mengalami peristiwa demikian, apa yang menjadi pedoman bagi
anda?
Jawab:
Sebagai Anggaota Bawaslu, maka Undang-Undang tentang kepemiluan dan juknis
kepemiluan menjadi dasar pijakan dalam melangkah dan berbuat, maka segala
persoalan yang timbul terkait kepemiluan harus merujuk kepada Undang-Undang
dan Juknis kepemiluan yang telah diatur dan ditetapkan. Sehingga tidak ada
perbuatan yang dapat dilakukan diluar hal tersebut.
NO ISI
III BAGIAN KETIGA
1 a. Pernahkah anda melakukan kegiatan pada bidang social, politik, ekonomi
dan/atau budaya yang penting menurut anda?
Jawab:
PERNAH
b. Uraikan tujuan kegiatan penting tersebut.
Jawab:
membawa kebahagiaan dan memperkuat rasa kebersamaan
c. Sebagai apa anda berperan dalam kegiatan tersebut?
Jawab:
PESERTA
d. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan bagi kehidupan masyarakat dan
negara?
Jawab:
menciptakan masayarakat konsumtif, dan masyarakat modern
e. Apakah terdapat dukungan atau kendala yang dihadapi untuk mencapai
tujuan yang diimpikan? Jika ada, ceritakan.
Jawab:
Dukungan, tersedianya organisasi yang memfasilitasi kegiatan dan kendala
sebagian mahasiswa masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah akan
pentingnya berpartisipasi dalam pemilu.
f. Apa ekspektasi anda ke depan dari kegiatan tersebut?
Jawab:
Meningkatnya Rasa Kekeluargaan Dan terpenting terciptanya kondisi dan suasana
yang tenang dan damai Di Dalam Masyarakat
2 Ceritakan peran pihak-pihak yang ikut berperan dalam kegiatan anda tersebut.
Jawab:
Pengurus dari Organisasi Kemahasiswaan PMII, Panitia Pelaksana, dan Mahasiswa.
3 Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi selama ini
dapat bermanfaat pada saat anda menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota.
Uraikan alasan anda.
Jawab:
- Bermanfaat.
- Organisasi tersebut menjadi sarana mengenal beberapa orang dari internal
organisasi atau eksternal yang bekerja terkait kepemiluan. Perjumpaan
tersebut terkadang terjadi diforum ilmiah, seminar atau diskusi yang
tentunya akan menambah informasi dan ilmu terkait kepemiluan.
NO ISI
IV BAGIAN KEEMPAT
1 Pertanyaan:
“Setiap orang dalam bersikap dan bertindak dapat dipengaruhi oleh pihak lain,
seperti tindakan buruk atau baik. Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota dalam
mengawasi penyelenggara pemilu atau pemilihan gubernur dan wakil gubernur,
bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota, juga dapat dipengaruhi
oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu. Kepentingan yang dimaksud
dapat sejalan atau tidak sejalan dengan misi Bawaslu”.
Pihak manakah yang menurut anda yang dapat dijadikan mitra kerja dalam
mendukung misi Bawaslu dan sebaliknya, pihak manakah yang perlu diwaspadai
mengganggu misi Bawaslu?
Jawab:

Para pemain institusi utama dalam suatu pemilu adalah:


- Lembaga pengawas;
- Partai politik dan kandidat yang berkompetisi di pemilu;
- Kelompok-kelompok yang tertarik pada capaian pemilu dan berkeinginan
untuk mempengaruhi;
- Pemantau pemilu yang mandiri;
- Media dan pers
Dari beberapa intitusi utama tersebut, terdapat intitusi yang bisa menjadi mitra
kerja dalam mendukung misi Bawaslu, yaitu; Pegiat pemilu/ Pemantau Pemilu
yang Mandiri, Media dan Pers dan Lembaga penegakan hukum, karena
keberadaan mereka akan turut mensukseskan dan mengawasi penyelenggaraan
Pemilu 2024 mendatang.
Sedangkan pihak yang perlu diwaspadai mengganggu misi Bawaslu adalah setiap
pihak, yaitu orang, kelompok orang, calon atau pasangan calon dan tim sukses
calon atau pasangan calon, serta partai politik yang mengutamakan kepentingan
dan keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
2 Apa strategi anda untuk menghindari intervensi negative dari pihak lain, jika anda
terpilih menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota. Jelaskan.
Jawab:
Merujuk pada strategi Pengawasan Pemilu di 2014 yang dinilai berhasil dengan
memperhatikan empat indikator:
1) menolak semua bentuk kerjasama dengan pihak manapun terutama pihak
asing yang potensial menodai hasil Pemilu;
2) menutup ruang bagi intervensi calon dan atau incumbent;
3) mendorong partisipasi politik otonom masyarakat dalam aspek pelaksana,
dimana pada Pemilu 2014 Bawaslu mendorong pada aspek pengawasan
melalui program “Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu (GSRPP)”.
3 a. Bagaimana pengaruh keluarga atau teman terhadap anda.
b. Siapa saja yang harus anda dengarkan dan mengapa mereka penting
didengar?
Jawab:
a. Keluarga dan teman berpengaruh dalam pembentukan karekter.
b. Kedua Orang tua dan isteri, karena setiap orang tua akan selalu
menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik. Begitu juga isteri akan
selalu memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan
pekerjaan.
NO ISI
V BAGIAN KELIMA
1 Sejak kapan anda mulai tertarik pada isu/makalah/praktek kepemiluan,
kepengawasan pemilu dan demokrasi? Mengapa anda tertarik?
Jawab: Sejak berada di bangku kuliah,
Mengingat pemilu mengandung konflik politik yang potensial menciptakan
instabilitas politik. Maka menjadi pentingnya pengetahuan terkait kepemiluan.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan nalar akademis bahwa: “Pemilu selalu
potensial digunakan oleh kekuatan-kekuatan politik non-demokratis untuk
memberi pekerjaan kepada orang- orang yang menganggu dan atau orang-orang
yang memiliki akses terhadap kekuasaan potensial untuk melakukan mobilisasi
politik melalui iming-iming dan intimidasi politik.” Sehingga menjaga keberadaan
penyelenggaraan pemilu yang mandiri, independen, dan profesional tidak boleh
ditawar.
2 a. Pernahkan anda membaca buku atau jurnal ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan dan kepengawasan pemilu?
b. Jika pernah, mengapa buku atau jurnal tersebut anda anggap penting?
Jawab:
a. Pernah.
b. Jurnal: Penelitian ini mengkaji isu yang relevan dengan situasi dan kondisi
kekinian masyarakat indonesia terkait merebaknya politik identitas yang
mengedepankan golongan atau symbol tertentu, guna mendapatkan
pengaruh politik. Apabila hal ini dibiarkan akan mengganggu ketahanan
nasional dan kualitas demokrasi di indonesia. Penelitian ini selain
menguraikan dampak negative yang ditimbulkan, juga memberikan solusi,
agar keran demokrasi yang ada dapat dipergunakan dengan sesuai koridor
hukum di indonesia.
3 Buku atau jurnal apa saja selain terkait kepemiluan, kepengawasan pemilu dan
demokrasi yang anda baca? Sebutkan.
Jawab:
Jurnal: Dahlia Haliah Ma’u, Eksistensi Hukum Islam di Indonesia (Analisis
Kontribusi dan Pembaruan Hukum Islam Pra dan Pasca Kemerdekaan Republik
Indonesia), Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah Vol. 15 No. 1 Tahun 2017.

4 a. Jika anda pernah membaca buku atau jurnal terkait demokrasi, kepemiluan
dan kepengawasan pemilu, maka kemukakan judul buku atau jurnal yang
anda baca.
b. Jelaskan subtansi buku atau jurnal tersebut.
Jawab:
a. Jurnal: I Putu Sastra Wingarta, Berlian Helmy, Dwi Hartono, I Wayan
Mertadana, Reda Wicaksono. Pengaruh Politik Identitas Terhadap
Demokrasi di Indonesia (The Influence of Identity Politics on Indonesian
Democracy). Jurnal Lemhanas RI, Vol 9 No 4 (2021).
https://doi.org/10.55960/jlri.v9i4.419
b. Subtansi: Indonesia dalam konteks politik identitas dinilai sedang
mengalami suatu potensi konflik relasi antara agama dan negara. Politik
identitas diminati oleh elite politik di Indonesia, terlebih agama, sebagai
“alat” jitu untuk meraup suara pemilih.

5 a. Pernahkan anda menulis buku, jurnal atau artikel ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan dan kepengawasan pemilu?
b. Jika anda pernah, apa dan dimana serta basis argumentasi buku, jurnal
atau artikel tersebut?
Jawab:
a. Belum Pernah (artikel)
b. Saya belum pernah menulis buku , jurnal ataupun artikal yg berkaitan
dengan demokrasi dan kepemiluan.
NO ISI
VI BAGIAN KEENAM
1 Apa visi dan misi anda jika terpilih sebagai Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota?

Jawab:
Visi:
Menjadikan Bawaslu Yang Kontributif, Kreatif, Dan Inovatif Dalam Menciptakan
Pemilu Yang Bermartabat
Misi:
1. Meningkatkan kualitas pencegahan dan pengawasan pemilu yang inovatif
dan partisipatif;
2. Meningkatkan kualitas penindakan pelanggaran dan penyelesaian
sengketa proses pemilu yang progresif, cepat dan sederhana;
3. Meningkatkan kualitas produk hukum yang harmonis dan terintegrasi;
4. Memperkuat sistem teknologi informasi untuk mendukung kinerja
pengawasan, penindakan serta penyelesaian sengketa pemilu terintegrasi,
efektif, transparan dan aksesibel;
5. Mempercepat penguatan kelembagaan, dan SDM pengawas serta
aparatur Sekretariat melalui penerapan tata kelola organisasi yang
profesional dan berbasis teknologi informasi sesuai dengan prinsip tata-
pemerintahan yang baik dan bersih.
2 Bagaimana Langkah anda dalam mewujudkan visi dan misi tersebut?
Jawab:
1. Melakukan sinergi pencegahan melalui penguatan koordinasi multi-stake
holder dalam hal pengawasan.
2. Melakukan inovasi melalui sistem teknologi informasi yang terintegrasi,
efektif, dan aksesibel.
3. Mewujudukan kepastian hukum yang berkeadilan dengan memperkuat
regulasi dan kerja sama kelembagaan penegak hukum pemilu.
4. Peningkatan kualitas fungsi dan tata kelola kelembagaan yang akuintabel.
5. Meningkatkan SDM dalam menjalankan fungsi pencegahan dan
penindakan terhadap pelanggaran dan penyelesaian sengketa, dengan
melakukan pelatihan intensif dan berskala bagi seluruh komisioner,
pegawai atau staf staf pendukung. Seperti pelatihan teknis mediasi,
persidangan, dan pelatihan penguatan nilai-nilai ingritas.
3 Bagaimana penilaian anda terhadap model kepengawasan pemilu saat ini?
Jawab:
Dalam hampir dua dekade keberadaannya, Bawaslu telah melakukan banyak hal,
khususnya yang terkait dengan pengawasan penyelenggaraan pemilu. Dalam
rentang waktu tersebut, bisa dikatakan lembaga ini memasuki fase pematangan
menuju ke kondisi yang lebih mapan. Dari berbagai pengalaman (self reflection),
belajar memahami kritik, saran, dan harapan dari berbagai pihak, dan
menjadikannya sebagai modal penting menuju kedewasaan lembaga dalam
menjalankan tugas-tugas yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Dengan model
pengawasan pemilu saat ini, menurut saya, Bawaslu telah berkontribusi dalam
mewujudkan pelaksanaan pemilu yang berkualitas secara teknis, dan mengawal
keberlanjutan demokratisasi di Indonesia.
4 Bagaimanakah gagasan saudara terkait optimalisasi kerja pengawasan pemilu?
Jawab:
Optimalisasi dibidang:
1. Penataan Organisasi:
a. Penyusunan rencana dan skala prioritas program Bawaslu.
b. Rekrutmen pengawas yang berkualitas.
c. Melaksanakan kajian mengenai tugas dan kewenangan Bawaslu.
d. Melaksanakan analisis jabatan dan analisis kebutuhan organisasi
Bawaslu.
e. Supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pengawasan
pemilu.
f. Memperkuat SDM Pengawas Pemilu
2. Pengawasan:
a. Peningkatan partisipasi politik dan pendidikan pemilih pengawasan.
b. Mendirikan Pusat Pengawasan Partisipatif.
c. Pengawasan kampanye melalui media sosial, iklan politik di media
massa dan saluran public, serta pengawasan dana kampanye
d. Menyusun strategi pengawasan pemilu untuk menghadapi upaya-

upaya politisasi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan keagamaan.


e. Melakukan pendekatan kepada ormas untuk melakukan sosialisasi
pengawasan pemilu.
f. Memberikan akses pada media untuk meliput proses penegakan
hukum di Bawaslu.
g. Penggunaan teknologi informasi dalam sistem dan strategi
pengawasan pemilu.
3. Penyelesaian Sengketa:
a. Pelatihan peningkatan kapasitas pengawas pemilu dalam penyelesaian

sengketa (kemampuan mediasi).


b. Supervisi Sengketa Pencalonan.
c. Advokasi keterangan tertulis hasil pengawasan Bawaslu.
4. Pendidikan:
a. Pendidikan dan pelatihan bersama antara Bawaslu, Polri, dan Kejaksaan
mengenai kemampuan penyidikan, penyelidikan, dan penanganan
perkara, khususnya berkaitan dengan Sentra Gakkumdu.
b. Penyusunan Standar Penanganan Perkara.
c. Penyusunan Mekanisme Penyelesaian Sengketa berdasarkan Undang-
Undang.
d. Membentuk helpdesk dengan menunjuk orang-orang yang menerima
laporan pelanggaran dan memiliki pemahaman tentang proses
penanganan pelanggaran dan sengketa.
e. Meningkatkan penegakan hukum terhadap informasi bohong (hoax).
5. Sosialisasi:
a. Turut berartisipasi dalam Mall pelayanan publik.
b. Manfokuskan aspek kinerja pengawasan dibandingkan dengan
kegiatan yang bersifat seremonial/event.
c. Penguatan sistem informasi publik Bawaslu (PPID).
d. Pembuatan sistem komunikasi cepat.
e. Pengorganisasian pelibatan pemangku kepentingan (stakeholder)
dalam sosialisasi.
f. Peningkatan informasi pengawasan yang akses bagi penyandang
disabilitas.
g. Menginisiasi riset kepemiluan dan publikasi hasil pengawasan pemilu.
h. Memperkuat komunikasi yang lebih intensif dengan peserta pemilu.

Anda mungkin juga menyukai