Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN

a. Pernahkah anda 23 kegiatan pada bi


melakukan
dan/atau budaya yang penting menurut anda?
b.
PEDOMAN PENYUSUNAN MAKALAH PERSONALUraikan tujuan kegiatan penting tersebut!
BAKAL CALON ANGGOTA BAWASLU KABUPATEN/KOTA. c. Sebagai apa anda berperan dalam kegiatan ters
d. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan bagi kehid
Bakal calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota .menyusun makalah personal yang
diketik menggunakan komputer dengan ketentuan menggunakan Bahasa e. Apakah terdapat dukungan
Indonesia,1.5 spasi,fontatau kendala yang dihada
Calibri
(body) ukuran 12, setiap bagian pertanyaan dijawab dalam kertas terpisah, dan diserahkan kepada Tim
f. Apa ekspektasi
Seleksi pada saat Tes Tertulis.Makalah personal disusun dengan menjawab anda ke depan dari kegiatan te
pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut: Ceritakan peran pihak-pihak yang ikut berperan dalam k

NO ISI
I BAGIAN PERTAMA
1 1. Deskripsikan secara singkat tentang riwayat hidup anda?
2. Bagaimana anda tumbuh menjadi dewasa?
3.Bagaimana aktivitas anda sehari-hari di luar waktu pekerjaan resmi
4. Ceritakan organisasi apa saja yang anda geluti dengan jabatan apa?
5.Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kerja
kantor) dan ceritakan bagaimana berinteraksi dengan orang tersebut?
2 1. Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat2. Bila

ada,siapakah mereka?,Ceritakan!
anda sampai sekarang tentang nilai-nilai atau karakter?

3. Nilai atau karakter yang bagaimana yang menjadi acuan, teladani, dan anda
praktekan?
3 1.Yakinkah anda berintegritas (bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme)?11. Jika diberikan skor
nilai 0 - 100 yang menggambarkan skor integritas
anda
(dengan skala 100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas),III.

Jelaskan skor nilai integritas anda!, mengapa anda menilai integritas anda
seberapa besar persentase (%) integritas anda?

demikian?
II BAGIAN KEDUA
1 Pernyataan:
“Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota sering kali terjadipelanggaran
(kecurangan/manipulasi) dengan berbagai modus operandi yangseolah-olah tidak dapat
terelakan. Ada pelanggaran yang bisa ditoleransi dan adapelanggaran yang tidak dapat
ditoleransi."
1. Setujukah anda atas pernyataan di atas?
2. Jelaskan dan uraikan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus
yang pernah diketahui atau dialami!
2 a. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus melakukan
pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai sesuatu?
b. Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak, mengapa?
3 Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota,terdapatsuatu peristiwa yang apabila
tidak ditangani akan mengganggu prosespenyelenggaraan
Pemilu, sementara dasar hukum yang melandasinya kurang
jelas.Jika anda mengalami peristiwa demikian, apa yang
menjadi pedoman bagi anda?
III BAGIAN KETIGA

70
3 Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasiselama ini
dapat bermanfaat pada saat anda menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota?
Uraikan alasan anda!
IV BAGIAN KEEMPAT
1
Pernyataan:
“Setiap orang dalam bersikap dan bertindak dapat diperngaruhi oleh pihak lain,seperti tindakan
buruk atau baik. Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota dalammengawasi penyelenggaraan pemilu atau
pemilihan gubernur dan wakil gubernur,bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota,
juga dapat dipegaruhioleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu. Kepentingan yang
dimaksuddapat sejalan atau tidak sejalan dengan misi Bawaslu.”
Pihak manakah yang menurut anda dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukungmisi Bawaslu
dan sebaliknya, pihak manakah yang patut diwaspadai mengganggumisi Bawaslu?

2 Apa strategi anda untuk menghindari intervensi negatif dari pihak lain jika anda
terpilih menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota? Jelaskan!
3 a. Bagaimana pengaruh keluarga atau teman terhadap anda?
b. Siapa saja yang harus anda dengarkan dan mengapa mereka penting didengar?
V BAGIAN KELIMA
1 Sejak kapan anda mulai tertarik pada isu/masalah/praktek kepemiluan,
kepengawasan pemilu, dan demokrasi? Mengapa anda tertarik?
2 a. Pernahkah anda membaca buku atau jurnal ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan, dan kepengawasan pemilu?
b. jika pernah, mengapa buku atau jurnal tersebut anda anggap penting?
3 Buku atau jurnal apa saja selain terkait kepemiluan, kepengawasan pemilu,dan
demokrasi yang anda baca? Sebutkanlah!
4 a. Jika anda pernah membaca buku atau jurnal terkait demokrasi, kepemiluan,
dan kepengawasan pemilu maka kemukakan judul buku atau jurnal yang anda
baca.
b. jelaskan substansi buku atau jurnal tersebut.
5 a. Pernahkah anda menulis buku, jurnal atau artikel ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan,dan kepengawasan pemilu?
b. Jika anda pernah, apa dan dimana serta basis argumentasi buku, jurnal atau
artikel ilmiah tersebut?
VI BAGIAN KEENAM
1 Apakah visi dan misi andla jika terpilih sebagai anggota Bawaslu Kabupaten/Kota
2 Bagaimana langkah anda dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut
3 Bagaimanakah penilaian anda terhadap model kepengawasan pemilu saat ini
4 Bagaimanakah gagasan saudara terkait optimalisasi kerja kepengawasan pemilu

7070
A.BAGIAN PERTAMA
1. Uraikan secara singkat siapa diri Anda dan bagaimana Anda dibesarkan dalam keluarga?
Nama saya Fatkhurrokhman,lahir di Madiun pada tanggal 24 Juni 1988 di Desa Banaran Rt. 09
Rw.01 Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.Saya anak pertama dari dua bersaudara,orang tua saya
bernama Bapak Sarno dan Ibu Sulastri (Almarhumah). Pendidikan formal pertama saya tempuh di SDN
Banaran 1 pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2000.Kemudian berlanjut di SMPS Ar-Risalah pada
tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 sekaligus menempuh Pendidikan keagamaan di Pondok
Pesantren Ar-Risalah Lirboyo Kota Kediri yang diasuh oleh KH. Ma'ruf Zainudin. Lulus dari SMP saya
melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Kediri dan melanjutkan pendidikan keagamaan do Pondok
Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri yang diasuh oleh KH.Toha Mu'id sampai tahun 2006.

Setelah lulus dari SMAN I dan lulus Madrasah Diniyah Aliyah di Pondok Pesantren Al-Ishlah

Kediri saya diminta oleh orang tua untuk kembali ke kampung halaman dan melanjutkan pendidikan di

Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun.Sejak saat itulah saya mulai aktif menjadi Mahasiswa

sekaligus Aktifis di Organisasi Intra maupun Ekstra Kampus hingga lulus dan menyandang gelar

Sarjana Ekonomi pada tahun 2011.

Sejak pertengahan kuliah,tepatnya menginjak semester empat saya mulai tertarik dan aktif di

dunia kepemiluan. Hal itu berawal dari kegemaran saya bergabung dalam kelompok-kelompok diskusi

tentang Kepemiluan dan Demokrasi oleh organisasi intra maupun ektra kampus yang dipandu oleh

para aktifis organisasi Kepemiluan seperti JPPR dan KIPPDA di Madiun.

Merasa tidak puas dengan hanya mempelajari teori dan wacana tentang Pemilu dan

Demokrasi,saya berkeinginan terjun langsung kelapangan untuk membuktikan sejauh mana relevansi

antara teori dengan realita di masyarakat saat itu. Pada bulan Maret 2009 saya tergabung di Jaringan

Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Madiun untuk menjadi Pemantau Pemilihan

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah,dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah tahun 2009 di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.

Usai aktifitas di JPPR saya bekerja sebagai Pendamping Program Percepatan Pembangunan

Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal(P2SEDT)dibawah Kementerian


Pembangunan Daerah Tertinggal pada Tahun 2009-2010.Kemudian pada tahun 2010

saya tergabung di Tim Pengelola Kegiatan (TPK) PNPM-Mandiri Pedesaan di Desa

Banaran sambil fokus menyelesaikan kuliah di Universitas Merdeka Madiun.


Setelah menyelesaikan pendidikan SI di kampus Universitas Merdeka Madiun saya mencoba

untuk terjun di Pemberdayaan Masyarakat sebagai Koordinator Kelompok Usaha Penghijauan Wilayah

Madiun PT.Bakti Usaha Menanam Nusantara (BUMN)Hijau Lestari pada tahun 2012-2013.Dalam usaha

penghijauan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sungguh mendapatkan respon yang luar biasa dari

masyarakat,khususnya di Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun sehingga bisa memanfaatkan lahan-

lahan petani seluas ± 150 hektar untuk ditanami pohon produktif dengan target 5(lima) tahun panen.

Berawal dari pekerjaan sebagai Koordinator Kelompok Usaha Penghijauan, saya merasakan

kenyamanan bekerja di Pemberdayaan Masyarakat. Kemudian pada bulan Januari 2013 saya tergabung di

Program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan(SP-3)dibawah naungan Dinas Pemuda dan

Olahraga(Dispora) Provinsi Jawa Timur.Dalam pendampingan program SP-3 Dispora Provinsi Jawa

Timur,secara kebetulan penugasan pendampingan dilakukan di Desa asal masing-masing pendamping.

Dalam kesempatan itu saya berhasil mengembangkan potensi perekonomian masyarakat dalam

mengembangkan perikanan dan peternakan organik. Melalui program yang saya

kembangkan.alhamdulillah membawa dampak yang positif terhadap masyarakat serta mendapatkan

Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur dalam mengembangkan Potensi Masyarakat dibidang Perikanan

dan Peternakan. Terhadap potensi yang sudah berkembang tersebut,saya mempunyai sebuah harapan

terciptanya kemandirian Masyarakat dalam membangun Perekonomian.

Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madiun bulan April tahun 2013 mulai muncul

kerinduan saya pada aktifitas Kepemiluan.Tidak berfikir panjang saya mendaftarkan diri sebagai Pengawas

Pemilu Lapangan (PPL) Desa Banaran.Memang honor sebagai PPL tidak seberapa dibanding besaran

honor dan tunjangan yang saya dapatlkan sebagai Pendamping Program SP-3 Dispora Jatim, Tapi sebuah

kepuasan dan kebangaan tersendiri bagi saya dapat kembali beraktifitas didunia kepemiluan yang saya

cintai.

Aktifitas saya sebagai Pengawas Pemilu Lapangan di Desa Banaran Kecamatan Geger

Kabupaten Madiun berakhir pada bulan september 2014. Selang beberapa bulan.
tepatnya bulan Januari 2015 saya diajak seorang teman untuk bekerja di sebuah perusahaan swasta

yang bergerak dibidang agribisnis. Perusahaan tersebut bernama PT. Aspro Eco Agroindo yang

beralamatkan di Desa Nglopang Kecamatan Parang Kabupaten Magetan.Saya bekerja di perusahaan

tersebut± 2,5 tahun.

Pada tahun 2017 saya daftar dan ikut seleksi Calon Sekretariat Panwaslu Kabupaten Madiun

untuk Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019. Alhamdulillah

saya lolos dan saya diposisikan sebagai staff divisi hukum dan penanganan pelanggaran yang kemudian

pada bulan Agustus tahun 2018 setelah menjadi Bawaslu Kabupaten Madiun,saya diposisikan sebagai

staf Penindakan Pelanggaran sampai sekarang.

2. Uraikan mengenai pekerjaan saat ini dan bagaimana Anda menggunakan waktu di luar
pekerjaan resmi sehari-hari.
Saat ini saya bekerja sebagai staf sekretariat Bawaslu Kabupaten Madiun sejak tahun 2017 yang

waktu itu masih menjadi lembaga ad hoc. Tepatnya bulan agustus tahun 2018 setelah pilkada serentak,

berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Panwaslu Kabupaten Madiun berubah

menjadi Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Madiun. Dalam pekerjaan sehari-hari saya

ditunjuk sebagai staf divisi penindakan pelanggaran, sehingga pekerjaan yang saya lakukan adalah

menindaklanjuti adanya temuan dari pengawas pemilu maupun laporan dari masyarakat terkait

pelanggaran pemilu baik pelanggaran administrasi, kode etik, pidana, maupun pelanggaran terhadap

perundang-undangan lainnya.

Merasa tidak ideal antara berat dengan tinggi badan yang saya anggap dapat beresiko buruk

terhadap kesehatan, aktifitas rutin saat ini diluar waktu pekerjaan resmi saya manfaatkan untuk berolah

raga. Selain itu saya sempatkan untuk mengikuti kegiatan komisioner Bawaslu Kabupaten Madiun

berkunjung ke rumah para tokoh pemuda dan Organisasi Masyarakat di daerah Kabupaten Madiun dalam

rangka membangun hubungan emosional untuk mendukung program kerja Bawaslu Kabupaten Madiun.

3. Dalam organisasi apa saja Anda luangkan waktu Anda (mohon sebutkan organisasi-organisasi
tempat Anda terdafiar dalam 2 tahun terakhir).
Saya dibesarkan dari berbagai organisasi, baik itu organisasi keagamaan dan kepemudaan. Namun

saat ini saya fokus di salah satu organisai kepemudaan yaitu Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan

Pemuda Ansor Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Departemen Pemberdayaan Ekonomi. PAC Gerakan

Pemuda Ansor Kecamatan Geger merupakan salah satu Badan Otonom dari MWC NU Kecamatan

Geger.Adapun tugas dan fungsi dalam departemen yang saya duduki adalah melakukan pembinaan

terhadap anggota dalam rangka mewujudkan kemandirian dalam perekonomian.

4. Sebutkan minimal 5 (lima) nama orang (di luar keluarga dan tempat anda
bekerja/kantor)yang sering berintreksi dengan Anda.
Diantara beberapa orang yang sering berinteraksi sebagai teman berdiskusi baik

tema keagamaan maupun kebangsaan adalah:

a. K.Nabil Hasbulloh yang beralamat di Desa Joresan Kecamatan Mlarak Kabupaten

ponorogo.

b. Mahriza Zamzami yang beralamat di Desa Joresan Kecamatan Mlarak Kabupaten

ponorogo.

c.Nur Wahid yang beralamat di Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten

Madiun.

d. Abdur Rouf yang beralamat di Desa Balerejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten

Madiun.

e. Agus Susanto yang beralamat di Desa Nglandung Kecamatan Geger Kabupaten

Madiun.
lima nama tersebut adalah Orang-orang yang saya anggap sebagai sahabat dan Senior
yang telah berkontribusi signifikan terhadap perjalanan hidup saya.Saya intens
berinteraksi dengan mereka walaupun hanya lewat media sosial dan terkadang bertemu
di sebuah warung angkringan untuk bertukar ide dan pengalaman sebagai bahan
pertimbangan yang menurut saya cukup bijak, obyektif,dan rasional.

5. Siapakah orang-orang yang banyak mempengaruhi hidup Anda? Mengapa?


Diantara orang yang paling mempengaruhi hidup saya adalah Orang Tua,Istri, dan Guru Spiritual

saya. Karena hidup saya pasti akan saya habiskan dengan orang tua, istri serta guru saya yang sering

memberikan nasehat-nasehat dalam menjalani hidup


B.BAGIAN KEDUA
I. Kecurangan/manipulasi dalam pemilu seringkali terjadi dan seolah-olah tidak terelakkan.
Ada kecurangan yang bisa ditoleransi dan ada kecurangan/ manipulasi yang sama sekali
tidak dapat ditoleransi. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan dengan
menyebut alasan-alasannya dan beri contoh pada kasus-kasus yang Anda pernah ketahui
atau alami sendiri.
Saya cenderung sepakat dengan pernyataan tersebut karena pilkada,pileg maupun pilpres adalah

sebuah instrument dalam menentukan pemimpin dan wakil kita, baik tingkat lokal, regional maupun

nasional. Sudah barang tentu sebuah sistem tidak dapat terhindar dari sebuah celah, kesalahan dan

kelonggaran untuk melakukan suatu tindakan bentuk kecurangan.

Beberapa contoh masalah dan indikasi dugaan kecurangan dapat kita temukan diberbagai studi

kasus, dari yang bersifat terstruktur hingga terencanakan. Berbagai bentuk kecurangan tersebut antara lain

persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Undangan (C6), pemasangan Alat Peraga Kampanye

(APK),Intimidasi/Tekanan, Money Politik dan manipulasi hasil suara oleh penyelenggara pemilu.

Beberapa persoalan pelanggaran pemilu yang paling sering mengemuka di publik adalah Money

Politik, pemasangan APK dan persoalan DPT. Money politik adalah pelanggaran pemilu yang cenderung

sulit untuk ditanggulangi atau menjadi persoalan jamak dimasyarakat dalam setiap gelaran pemilu.Money

politik ibarat orang kentut,baunya menyengat tapi cenderung sulit untuk dibuktikan. Indikator sederhanya

adalah beberapa laporan money politik berujung kepada penutupan kasus dengan alasan tidak adanya

saksi dan barang bukti.

Persoalan yang lain adalah pemasangan APK. Pemasangan APK yang asal asalan dan tidak

mematuhi prosedur seringkali menjangkiti para peserta pemilu,baik pilkada,pileg maupun pilpres. Faktor

ketidakpahaman para calon seringkali menjadi dalih pembelaan ketika panwas mengetahui dan menegur

objek yang bersangkutan, pelanggaran pemasangan APK marak dan hampir dialami oleh semua peserta

pemilu. Persoalan selanjutnya adalah DPT. Masalah DPT mengemuka ketika adanya ketidaksesuaian data

antara penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan para calon peserta pemilu.

Saya pribadi berani menjaminkan diri saya bahwa selama ini saya tidak pernah berusaha

melakukan sebuah usaha yang diluar prosedur ketika menginginkan sesuatu


dan kehidupan.Ketiga orang tersebut adalah sebuah nilai yang menjadi referensi bagi perjalan hidup

saya dalam berfikir, bersikap. serta mengambil sebuah keputusan untuk diri saya sendiri maupun di

lingkungan saya bekerja. Integritas, komitmen memegang prinsip,keteguhan dalam memperjuangkan

nilai-nilai keagamaan, dan loyalitas terhadap Masyarakat,Bangsa,dan Negara yang mereka miliki

adalah nilai dan karakter yang akan menjadi acuan, teladan, dan pedoman perjuangan bagi saya

dalam mengabdikan diri terhadap Agama,Bangsa,dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Berikanlah skor dari 0- 100 yang mencerminkan skor integritas Anda (di mana 100% sangat

berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas). Jelaskanlah mengapa Andamenilai skor Anda demikian.

Saya meyakini bahwa diri saya adalah orang yang berintegritas tinggi,bebas dari praktek

Korupsi, Kolusi,dan Nepotisme. Secara rasional tidak ada manusia yang sempurna dalam hal apapun,

bahkan dalam hal integritas, namun demikian Jika digambarkan dengan prosentase saya yakin

dengan sepenuhnya bahwa integritas saya bernilai 80 %. Jika ada yang menanyakan “kenapa tinggi

sekali?”maka jawabannya adalah “saya mampu mengukur tingkat kepentingan dan kebutuhan saya

dalam mempertahankan karir saya secara rasional, dan integritas adalah kebutuhan mutlak yang

harus saya penuhi untuk memperjuangkan keberlangsungan karir saya". Jika ada pertanyaan,

“kenapa tidak 100%?” jawabannya adalah “saya manusia yang secara jasmani memiliki kemampuan

dan kekuatan yang terbatas, dan secara ruhani saya masih bisa merasakan sedih, sakit, dan kasihan.

Saya bukan malaikat ataupun robot yang hanya mengerti kalimat perintah tanpa salah”.
B. BAGIAN KEDUA
1. Kecurangan/manipulasi dalam pemilu seringkali terjadi dan seolah-olah tidak terelakkan. Ada

kecurangan yang bisa ditoleransi dan ada kecurangan/ manipulasi yang sama sekali tidak dapat

ditoleransi. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan dengan menyebut alasan-

alasannya dan beri contoh pada kasus-kasus yang Anda pernah ketahui atau alami sendiri.

Saya cenderung sepakat dengan pernyataan tersebut karena pilkada, pileg maupun pilpres

adalah sebuah instrument dalam menentukan pemimpin dan wakil kita, baik tingkat lokal, regional maupun

nasional. Sudah barang tentu sebuah sistem tidak dapat terhindar dari sebuah celah, kesalahan dan

kelonggaran untuk melakukan suatu tindakan bentuk kecurangan.

Beberapa contoh masalah dan indikasi dugaan kecurangan dapat kita temukan diberbagai studi

kasus, dari yang bersifat terstruktur hingga terencanakan. Berbagai bentuk kecurangan tersebut antara lain

persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Undangan(C6),pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK),

Intimidasi/Tekanan, Money Politik dan manipulasi hasil suara oleh penyelenggara pemilu.

Beberapa persoalan pelanggaran pemilu yang paling sering mengemuka di publik adalah Money

Politik, pemasangan APK dan persoalan DPT.Money politik adalah pelanggaran pemilu yang cenderung

sulit untuk ditanggulangi atau menjadi persoalan jamak dimasyarakat dalam setiap gelaran pemilu. Money

politik ibarat orang kentut,baunya menyengat tapi cenderung sulit untuk dibuktikan. Indikator sederhanya

adalah beberapa laporan money politik berujung kepada penutupan kasus dengan alasan tidak adanya

saksi dan barang bukti.

Persoalan yang lain adalah pemasangan APK. Pemasangan APK yang asal asalan dan tidak

mematuhi prosedur seringkali menjangkiti para peserta pemilu,baik pilkada. pileg maupun pilpres. Faktor

ketidakpahaman para calon seringkali menjadi dalih pembelaan ketika panwas mengetahui dan menegur

objek yang bersangkutan, pelanggaran pemasangan APK marak dan hampir dialami oleh semua peserta

pemilu. Persoalan selanjutnya adalah DPT. Masalah DPT mengemuka ketika adanya ketidaksesuaian data

antara penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan para calon peserta pemilu.

Saya pribadi berani menjaminkan diri saya bahwa selama ini saya tidak pernah berusaha

melakukan sebuah usaha yang diluar prosedur ketika menginginkan sesuatu


karena pada akhirnya akan berimplikasi negatif kepada diri sendiri dan orang lain. Saya
selalu menghindari menempuh cara cara curang, dan untuk menghindari godaan atau
perbuatan untuk bersikap curang atau manipulatif biasanya saya mempelajari dengan
seksama aturan aturan yang disepakati untuk menghindari kemungkinan sekecil apapun
potensi pelanggaran prosedur.
Apabila pada akhirnya saya diamanahi sebagai komisioner KPU Kabupaten Madiun, saya akan

berusaha untuk sebaik baiknya menjalankan tupoksi saya dengan mempelajari secara detail dan seksama

tentang undang-undang ataupun peraturan tentang kepemiluan dan peraturan-peraturan yang lain. Bagi saya

tidak ada pelanggaran yang tidak bisa diselesaikan dengan landasan hukum yang sudah jelas cakupannya.

Tidak ada celah sedikitpun bagi para peserta pemilu untuk melakukan pelanggaran pemilu dan setiap pelanggar

harus ditindak dengan tegas, adil,proporsional, professional,dan berkepastian hukum.

2. Pernahkah Anda menghadapi situasi di mana Anda seolah-olah terpaksa harusmelakukan

kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu? Apakah yangAnda lakukan untuk

mengatasinya?

Saya belum pernah terlibat dalam situasi untuk melakukan kecurangan,dan sekiranya ada pihak yang

harus memaksa saya, bagi saya lebih baik saya menolaknya walaupun akhirnya saya harus dipecat dari

jabatan, karena Kejujuran,integritas,dan Profesionalitas merupakan harga mati bagi saya.

3. Dalam kehidupanbermasyarakat seringkali kita dihadapakan pada situasi dimana Anda harus

memutuskan sesuatu sementara dasar hukum yang melandasainya kurang jelas. Apakah yang Anda

jadikan pegangan dan mengapa?

Selama menjalankan tugas sebagai Staf Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Madiun

saya pernah beberapa kali menghadapi peristiwa yang dapat menghambat proses pelaksanaan Pemilihan,

dimana saya harus mengambil keputusan dengan tepat dan benar pada saat anggota komisioner Bawaslu

Kabupaten Madiun sedang dinas luar kota di Surabaya. Disisi lain hal tersebut tidak diatur didalam peraturan

ataupun Undang-undang Pemilu secara spesifik sehingga memunculkan banyak tafsir. Maka, langkah yang

saya ambil pada saat itu adalah melakukan konsultasi dengan pihak-pihak yang saya anggap lebih mampu dan

menguasai persoalan tersebut,


dan jika hal tersebut tidak mencapai hasil yang maksimal maka saya akan memutuskan dengan
mempertimbangkan kearifan lokal atau kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat seperti hukum adat
misalnya, karena di Indonesia disamping hukum yang tertulis ada juga yang tidak tertulis seperti kebiasaan
yang berlaku dalam masyarakat dan tidak bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
C.BAGIAN KETIGA
1. Apakah Anda pernah melakukan kegiatan sosial/ politik/ ekonomi/ budaya yang menurut Anda
penting? Ceritakan, apakah tujuan aktivitas itu? Apakah peran Anda dalam kegiatan tersebut?
Seberapa besar dampak yang telah dihasilkan bagi masyarakat? Jelaskan. Apakah ada
dukungan atau kendala yang Anda jumpai dalam mencapai tujuan yang anda impikan? Apakah
ada rencana untuk memperbesar aktivitas Anda?
Kegiatan sosial ekonomi merupakan bagian dari kegiatan yang saya lakukan ditengah-tengah

Masyarakat. Hal ini dapat saya buktikan ketika saya menjadi pendamping Sarjana Penggerak

Pembangunan di Pedesaan dimana saya dituntut untuk menggali Potensi masyarakat baik dibidang

sosial, ekonomi,maupun budaya. Kegiatan ini merupakan program dari Dinas Pemuda dan Olah Raga

Provinsi Jawa Timur dalam rangka mengembangkan Potensi masyarakat Jawa Timur. Dalam

kesempatan itu saya berhasil mengembangkan potensi perekonomian masyarakat dalam

mengembangkan perikanan dan peternakan organik. Melalui program yang saya kembangkan,

alhamdulillah membawa dampak yang positif terhadap masyarakat ditandai dengan banyaknya

kesadaran masyarakat dalam mengembangkan peternakan dan perikanan organik.Sehingga program

tersebut mendapatkan Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur.Terhadap potensi yang sudah

berkembang tersebut, saya mempunyai sebuah rencana jangka panjang dalam rangka pengolahan

hasil budidaya peternakan dan perikanan menjadi produk unggulan.

2. Sebutkan beberapa orang yang Anda anggap berperan besar yang ikut serta dalam aktivitas
Anda? Apa peran mereka?
Diantara orang-orang yang berperan besar dalam kehidupan saya yakni :

a. Orang Tua, mereka adalah Pondasi awal saya dalam mengarungi hidup.Mereka sumber

inspirasi, sumber kekuatan, sumber tauladan dan pemberi contoh.

b. Istri dan anak adalah energi saya, diibaratkan sebagai mesin bagi motor, sumberenergi

untuk bergerak, karena mereka saya bekerja dengan gigih dan tekun.

3. Sebutkan alasan Anda, apakah pengalaman Anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi
selama ini berguna pada saat Anda menjadi salah seorang anggota KPUProvinsi atau KPU
Kabupaten/Kota (bila anda terpilih).
Selama bertahun-tahun menggeluti dunia organisasi, bagi saya sangatlah bermanfaat ketika nanti saya

dipercaya untuk mengemban amanah menjadi Anggota KPU kabupaten Madiun. Pengalaman adalah guru yang paling

berharga,jelas bila seseorang berorganisasi maka pengalamannya dalam mengelola dan memanajemen sebuah

lembaga akan terasa lebih ringan. Cobaan dan rintangan adalah hal yang wajar dan biasa dihadapi oleh mereka yang

berorganisasi. Maka bila saya menjadi anggota KPU, sedikit banyak jiwa saya sudah tertanam cara untuk

membesarkan dan menjaga KPU, sebagaimana saya membesarkan dan menjaga organisasi sebagai wadah pergerakan

selama ini.
D. BAGIAN KEEMPAT
1. Apa tanggapan Anda terhadap pernyataan berikut. Setiap manusia dalam bertindak selalu dapat

dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk atau baik dalam menyelenggarakan Pemilu,anggota KPU

Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota juga dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan

tertentu, baik yang sejalan atau tidak sejalan dengan misi KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.Pihak

manakah menurut Anda yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi KPU Provinsi atau KPU

Kabupaten/Kota dan sebaliknya pihak manakah yang harus Anda waspadai dapat mengganggu misi KPU

Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.

Tidak dapat dinafikkan dan dihindari ketika menjadi komisioner KPU akan berhubungan dengan

banyak pihak. Pihak-pihak yang dapat diajak kerjasama dan memiliki kepentingan yang sama dengan

KPU antara lain Bawaslu,Polri,Kejaksaan dan aparatur pemerintah yang lain dan tentunya tidak

ketinggalan dan tidak kalah penting adalah segenap elemen masyarakat, Perguruan Tinggi,tokoh

masyarakat,tokoh pemuda, dan tokoh agama. Sedangkan pihak-pihak yang harus diwaspadai yang

berpotensi mengganggu misi KPU adalah oknum tertentu yang ada didalam partai politik maupun calon

perseorangan yang mempunyai kepentingan untuk melakukan kecurangan sehingga pemilu dapat

terganggu.

2. Bila Anda terpilih sebagai calon anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota, apa yang akan anda

lakukan agar anda terpilih.

Sebagai seorang manusia biasa, saya hanya bisa berusaha belajar dengan maksimal dan tidak

lupa berdo'a kepada Allah SWT serta tunduk dan patuh terhadap keputusan yang diberikan kepada

saya. Usaha secara maksimal untuk menempuh proses seleksi calon anggota KPU Kabupaten/ Kota

sudah dilakukan dan mudah-mudahan Allah SWT sang pemilik jagat raya ini menggerakkan hati

pimpinan KPU untuk memilih saya sebagai anggota KPU.

3. Bila Anda terpilih menjadi anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota,apakah strategi yang menurut

Anda tepat untuk menghindari intervensi negatif dari pihak lain.


Apabila saya terpilih menjadi anggota KPU, maka strategi yang tepat untuk menghindari

intervensi negatif dari pihak lain adalah dengan tetap berlaku independen artinya tidak pernah

memberikan janji-janji atau sebaliknya tidak pernah bersedia untuk menerima janji-janji atau pemberian

dari pihak manapun yang diperkirakan ada hubungannya dengan pekerjaan di KPU, sehingga saya tidak

tersandera oleh kepentingan tertentu.Selanjutnya memberikan perlakuan sama terhadap pihak-pihak

yang berkepentingan dalam Pemilu dan pemegang kekuasaan.

4. Seberapa besar pengaruh keluarga atau teman pada diri Anda? Siapa saja orang-orang yang harus Anda

dengarkan dan mengapa suara mereka penting Anda dengar?

Bagi saya keluarga atau teman memiliki pengaruh yang sangat penting, karena keluarga dan teman

merupakan bagian terpenting dalam keberhasilan proses hidup saya. Mendengarkan pendapat atau nasehat mereka

terutama orang tua dan istri dapat menumbuhkan semangat untuk tetap berbuat baik, bahkan menjadi lebih baik

lagi. walaupun tidak semua pendapat mereka dapat mempengaruhi prinsip saya dalam mengambil keputusan,

minimal sebagai bahan pertimbangan.

E. BAGIAN KELIMA
1. Sejak kapan Anda tertarik dengan masalah Kepemiluan dan Demokrasi? Mengapa?

Ketertarikan saya pada isu-isu pemilu tumbuh pada saat pergantian rezim yang dipimpin oleh

presiden soeharto, dimana waktu itu rakyat Indonesia menjadi sadar dalam berpolitik setelah sekian lama

hidup dalam sistem demokrasi palsu akibat pengendalian kekuasaan otoriter. Meskipun saat itu saya

belum memiliki hak pilih, namun efek euphoria "kemerdekaan" sebagian besar masyarakat Indonesia

atas pengekangan demokrasi dan manipulasi hasil pemilu yang berlangsung cukup lama.

Penyelenggaraan pemilu kali pertama setelah berakhirnya Pemerintahan orde baru diselenggarakan

pada tahun 1999, tingkat partisipasi pemilih hingga mencapai diatas 90% pada waktu itu, tidak terkecuali

bagi saya yang saat itu masih remaja dan belum memiliki hak pilih, namun sudah mengikuti

perkembangan politik.

Sejak pertengahan kuliah, tepatnya menginjak semester empat saya mulai tertarik dan aktif di

dunia kepemiluan. Hal itu berawal dari kegemaran saya bergabung


dalam kelompok-kelompok diskusi tentang Kepemiluan dan Demokrasi oleh organisasi
intra maupun ektra kampus yang dipandu oleh para aktifis organisasi Kepemiluan seperti
JPPR dan KIPPDA di Madiun.
Merasa tidak puas dengan hanya mempelajari teori dan wacana tentang Pemilu dan

Demokrasi, saya berkeinginan terjun langsung kelapangan untuk membuktikan sejauh mana

relevansi antara teori dengan realita di masyarakat saat itu. Pada bulan Maret 2009 saya

tergabung di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Madiun untuk

menjadi Pemantau Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan

Daerah,dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tahun 2009 di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan

Kabupaten Madiun.

2. Bila Anda pernah menulis buku dan /atau artikel mengenai Kepemiluan dan Demokrasi.
apa dan dimuat/diterbitkan dimana serta apa basis argumentasi buku dan/atau artikel
tersebut?

Untuk saat ini saya belum pernah menulis buku atau artikel mengenai
kepemiluan dan demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai