NO ISI
I BAGIAN PERTAMA
1 1. Deskripsikan secara singkat tentang riwayat hidup anda?
2. Bagaimana anda tumbuh menjadi dewasa?
3.Bagaimana aktivitas anda sehari-hari di luar waktu pekerjaan resmi
4. Ceritakan organisasi apa saja yang anda geluti dengan jabatan apa?
5.Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kerja
kantor) dan ceritakan bagaimana berinteraksi dengan orang tersebut?
2 1. Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat2. Bila
ada,siapakah mereka?,Ceritakan!
anda sampai sekarang tentang nilai-nilai atau karakter?
3. Nilai atau karakter yang bagaimana yang menjadi acuan, teladani, dan anda
praktekan?
3 1.Yakinkah anda berintegritas (bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme)?11. Jika diberikan skor
nilai 0 - 100 yang menggambarkan skor integritas
anda
(dengan skala 100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas),III.
Jelaskan skor nilai integritas anda!, mengapa anda menilai integritas anda
seberapa besar persentase (%) integritas anda?
demikian?
II BAGIAN KEDUA
1 Pernyataan:
“Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota sering kali terjadipelanggaran
(kecurangan/manipulasi) dengan berbagai modus operandi yangseolah-olah tidak dapat
terelakan. Ada pelanggaran yang bisa ditoleransi dan adapelanggaran yang tidak dapat
ditoleransi."
1. Setujukah anda atas pernyataan di atas?
2. Jelaskan dan uraikan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus
yang pernah diketahui atau dialami!
2 a. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus melakukan
pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai sesuatu?
b. Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak, mengapa?
3 Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota,terdapatsuatu peristiwa yang apabila
tidak ditangani akan mengganggu prosespenyelenggaraan
Pemilu, sementara dasar hukum yang melandasinya kurang
jelas.Jika anda mengalami peristiwa demikian, apa yang
menjadi pedoman bagi anda?
III BAGIAN KETIGA
70
3 Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasiselama ini
dapat bermanfaat pada saat anda menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota?
Uraikan alasan anda!
IV BAGIAN KEEMPAT
1
Pernyataan:
“Setiap orang dalam bersikap dan bertindak dapat diperngaruhi oleh pihak lain,seperti tindakan
buruk atau baik. Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota dalammengawasi penyelenggaraan pemilu atau
pemilihan gubernur dan wakil gubernur,bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota,
juga dapat dipegaruhioleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu. Kepentingan yang
dimaksuddapat sejalan atau tidak sejalan dengan misi Bawaslu.”
Pihak manakah yang menurut anda dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukungmisi Bawaslu
dan sebaliknya, pihak manakah yang patut diwaspadai mengganggumisi Bawaslu?
2 Apa strategi anda untuk menghindari intervensi negatif dari pihak lain jika anda
terpilih menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota? Jelaskan!
3 a. Bagaimana pengaruh keluarga atau teman terhadap anda?
b. Siapa saja yang harus anda dengarkan dan mengapa mereka penting didengar?
V BAGIAN KELIMA
1 Sejak kapan anda mulai tertarik pada isu/masalah/praktek kepemiluan,
kepengawasan pemilu, dan demokrasi? Mengapa anda tertarik?
2 a. Pernahkah anda membaca buku atau jurnal ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan, dan kepengawasan pemilu?
b. jika pernah, mengapa buku atau jurnal tersebut anda anggap penting?
3 Buku atau jurnal apa saja selain terkait kepemiluan, kepengawasan pemilu,dan
demokrasi yang anda baca? Sebutkanlah!
4 a. Jika anda pernah membaca buku atau jurnal terkait demokrasi, kepemiluan,
dan kepengawasan pemilu maka kemukakan judul buku atau jurnal yang anda
baca.
b. jelaskan substansi buku atau jurnal tersebut.
5 a. Pernahkah anda menulis buku, jurnal atau artikel ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan,dan kepengawasan pemilu?
b. Jika anda pernah, apa dan dimana serta basis argumentasi buku, jurnal atau
artikel ilmiah tersebut?
VI BAGIAN KEENAM
1 Apakah visi dan misi andla jika terpilih sebagai anggota Bawaslu Kabupaten/Kota
2 Bagaimana langkah anda dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut
3 Bagaimanakah penilaian anda terhadap model kepengawasan pemilu saat ini
4 Bagaimanakah gagasan saudara terkait optimalisasi kerja kepengawasan pemilu
7070
A.BAGIAN PERTAMA
1. Uraikan secara singkat siapa diri Anda dan bagaimana Anda dibesarkan dalam keluarga?
Nama saya Fatkhurrokhman,lahir di Madiun pada tanggal 24 Juni 1988 di Desa Banaran Rt. 09
Rw.01 Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.Saya anak pertama dari dua bersaudara,orang tua saya
bernama Bapak Sarno dan Ibu Sulastri (Almarhumah). Pendidikan formal pertama saya tempuh di SDN
Banaran 1 pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2000.Kemudian berlanjut di SMPS Ar-Risalah pada
tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 sekaligus menempuh Pendidikan keagamaan di Pondok
Pesantren Ar-Risalah Lirboyo Kota Kediri yang diasuh oleh KH. Ma'ruf Zainudin. Lulus dari SMP saya
melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Kediri dan melanjutkan pendidikan keagamaan do Pondok
Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri yang diasuh oleh KH.Toha Mu'id sampai tahun 2006.
Setelah lulus dari SMAN I dan lulus Madrasah Diniyah Aliyah di Pondok Pesantren Al-Ishlah
Kediri saya diminta oleh orang tua untuk kembali ke kampung halaman dan melanjutkan pendidikan di
Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun.Sejak saat itulah saya mulai aktif menjadi Mahasiswa
sekaligus Aktifis di Organisasi Intra maupun Ekstra Kampus hingga lulus dan menyandang gelar
Sejak pertengahan kuliah,tepatnya menginjak semester empat saya mulai tertarik dan aktif di
dunia kepemiluan. Hal itu berawal dari kegemaran saya bergabung dalam kelompok-kelompok diskusi
tentang Kepemiluan dan Demokrasi oleh organisasi intra maupun ektra kampus yang dipandu oleh
Merasa tidak puas dengan hanya mempelajari teori dan wacana tentang Pemilu dan
Demokrasi,saya berkeinginan terjun langsung kelapangan untuk membuktikan sejauh mana relevansi
antara teori dengan realita di masyarakat saat itu. Pada bulan Maret 2009 saya tergabung di Jaringan
Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Madiun untuk menjadi Pemantau Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah,dan Dewan Perwakilan Rakyat
Usai aktifitas di JPPR saya bekerja sebagai Pendamping Program Percepatan Pembangunan
untuk terjun di Pemberdayaan Masyarakat sebagai Koordinator Kelompok Usaha Penghijauan Wilayah
Madiun PT.Bakti Usaha Menanam Nusantara (BUMN)Hijau Lestari pada tahun 2012-2013.Dalam usaha
penghijauan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sungguh mendapatkan respon yang luar biasa dari
lahan petani seluas ± 150 hektar untuk ditanami pohon produktif dengan target 5(lima) tahun panen.
Berawal dari pekerjaan sebagai Koordinator Kelompok Usaha Penghijauan, saya merasakan
kenyamanan bekerja di Pemberdayaan Masyarakat. Kemudian pada bulan Januari 2013 saya tergabung di
Olahraga(Dispora) Provinsi Jawa Timur.Dalam pendampingan program SP-3 Dispora Provinsi Jawa
Dalam kesempatan itu saya berhasil mengembangkan potensi perekonomian masyarakat dalam
Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur dalam mengembangkan Potensi Masyarakat dibidang Perikanan
dan Peternakan. Terhadap potensi yang sudah berkembang tersebut,saya mempunyai sebuah harapan
Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madiun bulan April tahun 2013 mulai muncul
kerinduan saya pada aktifitas Kepemiluan.Tidak berfikir panjang saya mendaftarkan diri sebagai Pengawas
Pemilu Lapangan (PPL) Desa Banaran.Memang honor sebagai PPL tidak seberapa dibanding besaran
honor dan tunjangan yang saya dapatlkan sebagai Pendamping Program SP-3 Dispora Jatim, Tapi sebuah
kepuasan dan kebangaan tersendiri bagi saya dapat kembali beraktifitas didunia kepemiluan yang saya
cintai.
Aktifitas saya sebagai Pengawas Pemilu Lapangan di Desa Banaran Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun berakhir pada bulan september 2014. Selang beberapa bulan.
tepatnya bulan Januari 2015 saya diajak seorang teman untuk bekerja di sebuah perusahaan swasta
yang bergerak dibidang agribisnis. Perusahaan tersebut bernama PT. Aspro Eco Agroindo yang
Pada tahun 2017 saya daftar dan ikut seleksi Calon Sekretariat Panwaslu Kabupaten Madiun
untuk Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019. Alhamdulillah
saya lolos dan saya diposisikan sebagai staff divisi hukum dan penanganan pelanggaran yang kemudian
pada bulan Agustus tahun 2018 setelah menjadi Bawaslu Kabupaten Madiun,saya diposisikan sebagai
2. Uraikan mengenai pekerjaan saat ini dan bagaimana Anda menggunakan waktu di luar
pekerjaan resmi sehari-hari.
Saat ini saya bekerja sebagai staf sekretariat Bawaslu Kabupaten Madiun sejak tahun 2017 yang
waktu itu masih menjadi lembaga ad hoc. Tepatnya bulan agustus tahun 2018 setelah pilkada serentak,
berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Panwaslu Kabupaten Madiun berubah
menjadi Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Madiun. Dalam pekerjaan sehari-hari saya
ditunjuk sebagai staf divisi penindakan pelanggaran, sehingga pekerjaan yang saya lakukan adalah
menindaklanjuti adanya temuan dari pengawas pemilu maupun laporan dari masyarakat terkait
pelanggaran pemilu baik pelanggaran administrasi, kode etik, pidana, maupun pelanggaran terhadap
perundang-undangan lainnya.
Merasa tidak ideal antara berat dengan tinggi badan yang saya anggap dapat beresiko buruk
terhadap kesehatan, aktifitas rutin saat ini diluar waktu pekerjaan resmi saya manfaatkan untuk berolah
raga. Selain itu saya sempatkan untuk mengikuti kegiatan komisioner Bawaslu Kabupaten Madiun
berkunjung ke rumah para tokoh pemuda dan Organisasi Masyarakat di daerah Kabupaten Madiun dalam
rangka membangun hubungan emosional untuk mendukung program kerja Bawaslu Kabupaten Madiun.
3. Dalam organisasi apa saja Anda luangkan waktu Anda (mohon sebutkan organisasi-organisasi
tempat Anda terdafiar dalam 2 tahun terakhir).
Saya dibesarkan dari berbagai organisasi, baik itu organisasi keagamaan dan kepemudaan. Namun
saat ini saya fokus di salah satu organisai kepemudaan yaitu Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan
Pemuda Ansor Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Departemen Pemberdayaan Ekonomi. PAC Gerakan
Pemuda Ansor Kecamatan Geger merupakan salah satu Badan Otonom dari MWC NU Kecamatan
Geger.Adapun tugas dan fungsi dalam departemen yang saya duduki adalah melakukan pembinaan
4. Sebutkan minimal 5 (lima) nama orang (di luar keluarga dan tempat anda
bekerja/kantor)yang sering berintreksi dengan Anda.
Diantara beberapa orang yang sering berinteraksi sebagai teman berdiskusi baik
ponorogo.
ponorogo.
Madiun.
Madiun.
Madiun.
lima nama tersebut adalah Orang-orang yang saya anggap sebagai sahabat dan Senior
yang telah berkontribusi signifikan terhadap perjalanan hidup saya.Saya intens
berinteraksi dengan mereka walaupun hanya lewat media sosial dan terkadang bertemu
di sebuah warung angkringan untuk bertukar ide dan pengalaman sebagai bahan
pertimbangan yang menurut saya cukup bijak, obyektif,dan rasional.
saya. Karena hidup saya pasti akan saya habiskan dengan orang tua, istri serta guru saya yang sering
sebuah instrument dalam menentukan pemimpin dan wakil kita, baik tingkat lokal, regional maupun
nasional. Sudah barang tentu sebuah sistem tidak dapat terhindar dari sebuah celah, kesalahan dan
Beberapa contoh masalah dan indikasi dugaan kecurangan dapat kita temukan diberbagai studi
kasus, dari yang bersifat terstruktur hingga terencanakan. Berbagai bentuk kecurangan tersebut antara lain
persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Undangan (C6), pemasangan Alat Peraga Kampanye
(APK),Intimidasi/Tekanan, Money Politik dan manipulasi hasil suara oleh penyelenggara pemilu.
Beberapa persoalan pelanggaran pemilu yang paling sering mengemuka di publik adalah Money
Politik, pemasangan APK dan persoalan DPT. Money politik adalah pelanggaran pemilu yang cenderung
sulit untuk ditanggulangi atau menjadi persoalan jamak dimasyarakat dalam setiap gelaran pemilu.Money
politik ibarat orang kentut,baunya menyengat tapi cenderung sulit untuk dibuktikan. Indikator sederhanya
adalah beberapa laporan money politik berujung kepada penutupan kasus dengan alasan tidak adanya
Persoalan yang lain adalah pemasangan APK. Pemasangan APK yang asal asalan dan tidak
mematuhi prosedur seringkali menjangkiti para peserta pemilu,baik pilkada,pileg maupun pilpres. Faktor
ketidakpahaman para calon seringkali menjadi dalih pembelaan ketika panwas mengetahui dan menegur
objek yang bersangkutan, pelanggaran pemasangan APK marak dan hampir dialami oleh semua peserta
pemilu. Persoalan selanjutnya adalah DPT. Masalah DPT mengemuka ketika adanya ketidaksesuaian data
antara penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan para calon peserta pemilu.
Saya pribadi berani menjaminkan diri saya bahwa selama ini saya tidak pernah berusaha
saya dalam berfikir, bersikap. serta mengambil sebuah keputusan untuk diri saya sendiri maupun di
nilai-nilai keagamaan, dan loyalitas terhadap Masyarakat,Bangsa,dan Negara yang mereka miliki
adalah nilai dan karakter yang akan menjadi acuan, teladan, dan pedoman perjuangan bagi saya
6. Berikanlah skor dari 0- 100 yang mencerminkan skor integritas Anda (di mana 100% sangat
berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas). Jelaskanlah mengapa Andamenilai skor Anda demikian.
Saya meyakini bahwa diri saya adalah orang yang berintegritas tinggi,bebas dari praktek
Korupsi, Kolusi,dan Nepotisme. Secara rasional tidak ada manusia yang sempurna dalam hal apapun,
bahkan dalam hal integritas, namun demikian Jika digambarkan dengan prosentase saya yakin
dengan sepenuhnya bahwa integritas saya bernilai 80 %. Jika ada yang menanyakan “kenapa tinggi
sekali?”maka jawabannya adalah “saya mampu mengukur tingkat kepentingan dan kebutuhan saya
dalam mempertahankan karir saya secara rasional, dan integritas adalah kebutuhan mutlak yang
harus saya penuhi untuk memperjuangkan keberlangsungan karir saya". Jika ada pertanyaan,
“kenapa tidak 100%?” jawabannya adalah “saya manusia yang secara jasmani memiliki kemampuan
dan kekuatan yang terbatas, dan secara ruhani saya masih bisa merasakan sedih, sakit, dan kasihan.
Saya bukan malaikat ataupun robot yang hanya mengerti kalimat perintah tanpa salah”.
B. BAGIAN KEDUA
1. Kecurangan/manipulasi dalam pemilu seringkali terjadi dan seolah-olah tidak terelakkan. Ada
kecurangan yang bisa ditoleransi dan ada kecurangan/ manipulasi yang sama sekali tidak dapat
ditoleransi. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan dengan menyebut alasan-
alasannya dan beri contoh pada kasus-kasus yang Anda pernah ketahui atau alami sendiri.
Saya cenderung sepakat dengan pernyataan tersebut karena pilkada, pileg maupun pilpres
adalah sebuah instrument dalam menentukan pemimpin dan wakil kita, baik tingkat lokal, regional maupun
nasional. Sudah barang tentu sebuah sistem tidak dapat terhindar dari sebuah celah, kesalahan dan
Beberapa contoh masalah dan indikasi dugaan kecurangan dapat kita temukan diberbagai studi
kasus, dari yang bersifat terstruktur hingga terencanakan. Berbagai bentuk kecurangan tersebut antara lain
persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Undangan(C6),pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK),
Intimidasi/Tekanan, Money Politik dan manipulasi hasil suara oleh penyelenggara pemilu.
Beberapa persoalan pelanggaran pemilu yang paling sering mengemuka di publik adalah Money
Politik, pemasangan APK dan persoalan DPT.Money politik adalah pelanggaran pemilu yang cenderung
sulit untuk ditanggulangi atau menjadi persoalan jamak dimasyarakat dalam setiap gelaran pemilu. Money
politik ibarat orang kentut,baunya menyengat tapi cenderung sulit untuk dibuktikan. Indikator sederhanya
adalah beberapa laporan money politik berujung kepada penutupan kasus dengan alasan tidak adanya
Persoalan yang lain adalah pemasangan APK. Pemasangan APK yang asal asalan dan tidak
mematuhi prosedur seringkali menjangkiti para peserta pemilu,baik pilkada. pileg maupun pilpres. Faktor
ketidakpahaman para calon seringkali menjadi dalih pembelaan ketika panwas mengetahui dan menegur
objek yang bersangkutan, pelanggaran pemasangan APK marak dan hampir dialami oleh semua peserta
pemilu. Persoalan selanjutnya adalah DPT. Masalah DPT mengemuka ketika adanya ketidaksesuaian data
antara penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan para calon peserta pemilu.
Saya pribadi berani menjaminkan diri saya bahwa selama ini saya tidak pernah berusaha
berusaha untuk sebaik baiknya menjalankan tupoksi saya dengan mempelajari secara detail dan seksama
tentang undang-undang ataupun peraturan tentang kepemiluan dan peraturan-peraturan yang lain. Bagi saya
tidak ada pelanggaran yang tidak bisa diselesaikan dengan landasan hukum yang sudah jelas cakupannya.
Tidak ada celah sedikitpun bagi para peserta pemilu untuk melakukan pelanggaran pemilu dan setiap pelanggar
mengatasinya?
Saya belum pernah terlibat dalam situasi untuk melakukan kecurangan,dan sekiranya ada pihak yang
harus memaksa saya, bagi saya lebih baik saya menolaknya walaupun akhirnya saya harus dipecat dari
3. Dalam kehidupanbermasyarakat seringkali kita dihadapakan pada situasi dimana Anda harus
memutuskan sesuatu sementara dasar hukum yang melandasainya kurang jelas. Apakah yang Anda
Selama menjalankan tugas sebagai Staf Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Madiun
saya pernah beberapa kali menghadapi peristiwa yang dapat menghambat proses pelaksanaan Pemilihan,
dimana saya harus mengambil keputusan dengan tepat dan benar pada saat anggota komisioner Bawaslu
Kabupaten Madiun sedang dinas luar kota di Surabaya. Disisi lain hal tersebut tidak diatur didalam peraturan
ataupun Undang-undang Pemilu secara spesifik sehingga memunculkan banyak tafsir. Maka, langkah yang
saya ambil pada saat itu adalah melakukan konsultasi dengan pihak-pihak yang saya anggap lebih mampu dan
Masyarakat. Hal ini dapat saya buktikan ketika saya menjadi pendamping Sarjana Penggerak
Pembangunan di Pedesaan dimana saya dituntut untuk menggali Potensi masyarakat baik dibidang
sosial, ekonomi,maupun budaya. Kegiatan ini merupakan program dari Dinas Pemuda dan Olah Raga
Provinsi Jawa Timur dalam rangka mengembangkan Potensi masyarakat Jawa Timur. Dalam
mengembangkan perikanan dan peternakan organik. Melalui program yang saya kembangkan,
alhamdulillah membawa dampak yang positif terhadap masyarakat ditandai dengan banyaknya
tersebut mendapatkan Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur.Terhadap potensi yang sudah
berkembang tersebut, saya mempunyai sebuah rencana jangka panjang dalam rangka pengolahan
2. Sebutkan beberapa orang yang Anda anggap berperan besar yang ikut serta dalam aktivitas
Anda? Apa peran mereka?
Diantara orang-orang yang berperan besar dalam kehidupan saya yakni :
a. Orang Tua, mereka adalah Pondasi awal saya dalam mengarungi hidup.Mereka sumber
b. Istri dan anak adalah energi saya, diibaratkan sebagai mesin bagi motor, sumberenergi
untuk bergerak, karena mereka saya bekerja dengan gigih dan tekun.
3. Sebutkan alasan Anda, apakah pengalaman Anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi
selama ini berguna pada saat Anda menjadi salah seorang anggota KPUProvinsi atau KPU
Kabupaten/Kota (bila anda terpilih).
Selama bertahun-tahun menggeluti dunia organisasi, bagi saya sangatlah bermanfaat ketika nanti saya
dipercaya untuk mengemban amanah menjadi Anggota KPU kabupaten Madiun. Pengalaman adalah guru yang paling
berharga,jelas bila seseorang berorganisasi maka pengalamannya dalam mengelola dan memanajemen sebuah
lembaga akan terasa lebih ringan. Cobaan dan rintangan adalah hal yang wajar dan biasa dihadapi oleh mereka yang
berorganisasi. Maka bila saya menjadi anggota KPU, sedikit banyak jiwa saya sudah tertanam cara untuk
membesarkan dan menjaga KPU, sebagaimana saya membesarkan dan menjaga organisasi sebagai wadah pergerakan
selama ini.
D. BAGIAN KEEMPAT
1. Apa tanggapan Anda terhadap pernyataan berikut. Setiap manusia dalam bertindak selalu dapat
dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk atau baik dalam menyelenggarakan Pemilu,anggota KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota juga dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan
tertentu, baik yang sejalan atau tidak sejalan dengan misi KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.Pihak
manakah menurut Anda yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota dan sebaliknya pihak manakah yang harus Anda waspadai dapat mengganggu misi KPU
Tidak dapat dinafikkan dan dihindari ketika menjadi komisioner KPU akan berhubungan dengan
banyak pihak. Pihak-pihak yang dapat diajak kerjasama dan memiliki kepentingan yang sama dengan
KPU antara lain Bawaslu,Polri,Kejaksaan dan aparatur pemerintah yang lain dan tentunya tidak
ketinggalan dan tidak kalah penting adalah segenap elemen masyarakat, Perguruan Tinggi,tokoh
masyarakat,tokoh pemuda, dan tokoh agama. Sedangkan pihak-pihak yang harus diwaspadai yang
berpotensi mengganggu misi KPU adalah oknum tertentu yang ada didalam partai politik maupun calon
perseorangan yang mempunyai kepentingan untuk melakukan kecurangan sehingga pemilu dapat
terganggu.
2. Bila Anda terpilih sebagai calon anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota, apa yang akan anda
Sebagai seorang manusia biasa, saya hanya bisa berusaha belajar dengan maksimal dan tidak
lupa berdo'a kepada Allah SWT serta tunduk dan patuh terhadap keputusan yang diberikan kepada
saya. Usaha secara maksimal untuk menempuh proses seleksi calon anggota KPU Kabupaten/ Kota
sudah dilakukan dan mudah-mudahan Allah SWT sang pemilik jagat raya ini menggerakkan hati
3. Bila Anda terpilih menjadi anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota,apakah strategi yang menurut
intervensi negatif dari pihak lain adalah dengan tetap berlaku independen artinya tidak pernah
memberikan janji-janji atau sebaliknya tidak pernah bersedia untuk menerima janji-janji atau pemberian
dari pihak manapun yang diperkirakan ada hubungannya dengan pekerjaan di KPU, sehingga saya tidak
4. Seberapa besar pengaruh keluarga atau teman pada diri Anda? Siapa saja orang-orang yang harus Anda
Bagi saya keluarga atau teman memiliki pengaruh yang sangat penting, karena keluarga dan teman
merupakan bagian terpenting dalam keberhasilan proses hidup saya. Mendengarkan pendapat atau nasehat mereka
terutama orang tua dan istri dapat menumbuhkan semangat untuk tetap berbuat baik, bahkan menjadi lebih baik
lagi. walaupun tidak semua pendapat mereka dapat mempengaruhi prinsip saya dalam mengambil keputusan,
E. BAGIAN KELIMA
1. Sejak kapan Anda tertarik dengan masalah Kepemiluan dan Demokrasi? Mengapa?
Ketertarikan saya pada isu-isu pemilu tumbuh pada saat pergantian rezim yang dipimpin oleh
presiden soeharto, dimana waktu itu rakyat Indonesia menjadi sadar dalam berpolitik setelah sekian lama
hidup dalam sistem demokrasi palsu akibat pengendalian kekuasaan otoriter. Meskipun saat itu saya
belum memiliki hak pilih, namun efek euphoria "kemerdekaan" sebagian besar masyarakat Indonesia
atas pengekangan demokrasi dan manipulasi hasil pemilu yang berlangsung cukup lama.
Penyelenggaraan pemilu kali pertama setelah berakhirnya Pemerintahan orde baru diselenggarakan
pada tahun 1999, tingkat partisipasi pemilih hingga mencapai diatas 90% pada waktu itu, tidak terkecuali
bagi saya yang saat itu masih remaja dan belum memiliki hak pilih, namun sudah mengikuti
perkembangan politik.
Sejak pertengahan kuliah, tepatnya menginjak semester empat saya mulai tertarik dan aktif di
Demokrasi, saya berkeinginan terjun langsung kelapangan untuk membuktikan sejauh mana
relevansi antara teori dengan realita di masyarakat saat itu. Pada bulan Maret 2009 saya
tergabung di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Madiun untuk
Daerah,dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tahun 2009 di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan
Kabupaten Madiun.
2. Bila Anda pernah menulis buku dan /atau artikel mengenai Kepemiluan dan Demokrasi.
apa dan dimuat/diterbitkan dimana serta apa basis argumentasi buku dan/atau artikel
tersebut?
Untuk saat ini saya belum pernah menulis buku atau artikel mengenai
kepemiluan dan demokrasi.