Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Refleksi Modul 1.

3 Visi Guru Penggerak


Oleh: Wulaningsih, CGP Angkatan 7 Kab. Bandung Barat

MODEL REFLEKSI 4C

1. Connection
Sebagai calon Guru Penggerak, saya memiliki peran menjadi pemimpin pembelajaran.
Pembelajaran yang saya lakukan harus selaras dengan visi murid di masa depan. Karena visi
dapat memotivasi kita agar melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Visi disusun agar
dapat menggerakkan hati setiap orang yang membacanya. Visi yang kita buat merupakan
harapan, impian dan target kita untuk murid di masa depan. Dengan adanya visi ini maka kita
menjadi lebih termotivasi agar melakukan perubahan ke arah yang positif.
Kaitan antara modul 1.1 Filosopi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 Nilai
dan Peran Guru Penggerak dan modul 1.3 Visi Guru Penggerak yang saya fahami adalah
bahwa pendidikan menuntun anak di dalam tumbuh kembangnya sesuai dengan kodrat alam
dan kodrat zamannya. Dalam proses pendidikan yang menuntun anak, saya harus memiliki
nilai dan memahami peran sebagai guru penggerak agar terwujud Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila dapat terwujud jika guru memiliki visi untuk murid di masa depan.
Visi ini disusun berdasarkan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai
pendekatan manajemen perubahan berbasis kekuatan. Dalam bahasa Indonesia IA disebut
dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana dan Atur
Eksekusi).

2. Challenge
Selama ini saya merasa kurang percaya diri dalam melakukan perubahan di sekolah, tapi
setelah mempelajari modul 1.1 hingga modul 1.3, saya merasa bersemangat untuk melakukan
perubahan walau sekecil apapun. Perubahan yang dimulai dari diri kita agar tercipta
perubahan-perubahan lain yang lebih besar.
3. Concept
Wawasan dan pengetahuan baru yang saya dapatkan setelah mempelajari modul 1.1 tentang
Filosopi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru
Penggerak serta modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak, harus terus saya implementasikan
secara konsisten dalam pendidikan, karena pendidikan takkan maju jika kita sebagai guru
tidak tergerak, tidak bergerak dan tidak menggerakkan pendidikan ini. Kalau bukan kita, oleh
siapa lagi, kalau tidak sekarang, mau kapan lagi. Maka dari itu, kita sebagai guru jangan
pernah takut untuk mulai berubah ke arah yang positif.

4. Change
Setelah mendapat wawasan dan pengetahuan baru ini, saya akan mulai melakukan perubahan
misalnya dengan melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi yang dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik, melakukan pembelajaran yang berbasis kearifan lokal, mulai terbuka
dengan segala perubahan, dan mulai berkolaborasi dengan rekan sejawat, kepala sekolah dan
orangtua.

Anda mungkin juga menyukai