Menuntun segala kodrat yang ada pada anak sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Oleh sebab itu pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak, agar dapat memperbaiki lakunya, hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Dalam hal ini guru diibaratkan sebagai petani dan anak didik diumpakan sebagai bulir-bulir jagung,
petani tidak bisa mengubah jagung menjadi padi. Bila biji jagung ditempatkan pada lahan yang subur,
dirawat dengan baik maka jagung tersebut akan tumbuh dengan baik pula.
1. Ing ngarso suntolodo, pendidik letaknya didepan dijadikan suri tauladan yang dicontoh oleh
anak didiknya.
2. Ing Madya Mangun Karso, pendidik berada ditengah untuk membangkitkan semangat
peserta didik.
3. Tutwuri handayani, pendidik berada dibelakang menjadi memberikan motivasi dan
dorongan kepada peserta didik.
Mewujudkan merdeka belajar sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (Beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia, Mandiri, Kebhinekaan Global, Bernalar Kritis, bergotong Royong dan Kreatif)
1. Mandiri, senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil
tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya.
4. Inovatif, mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait
situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu.
5. serta Berpihak pada Murid. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru
Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri.
Perubahan yang positif di sekolah tidak akan terjadi jika pertanyaan yang diajukan
mengenai kondisi sekolah saat ini diawali dengan permasalahan yang terjadi atau
mencari aktor sekolah yang melakukan kesalahan. Pertanyaan yang sering diajukan
adalah, “Mengapa capaian hasil belajar siswa rendah?”, “Apa yang membuat rencana
kegiatan sekolah tidak berjalan lancar?”, dan lain sebagainya. Motivasi untuk
melakukan perubahan tentu akan berangsur menurun jika diskusi diarahkan pada
permasalahan. Suasana psikologis yang terbangun tentu akan berbeda jika
pertanyaan diawali dengan pertanyaan positif seperti ini :
alam modul 1.3 ini, kita mempelajari IA lebih dalam sebagai salah satu model manajemen
perubahan di sekolah dan mencoba menerapkannya melalui tahapan dalam IA yang di dalam
bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi,
Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi)