YOHANES DIKI SUPRAPTO Calon Guru Penggerak Angkatan 7 SMP XAVERIUS PRINGSEWU
Nilai filosofi pemikiran Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang utama berkaitan
dengan bagaimana konsep mendidik yaitu proses memanusiakan, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani. Dari konsep tersebut bisa saya simpulkan bagaimana konsep mendidik yaitu mendidik sesuai kodrat alam sang anak yang berarti mendidik sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak. Maka kita sebagai pendidik tidak bisa memaksakan pencapaian sang anak diluar kodrat tumbuh kembangnya. Dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak yang sudah mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, saya harus mengimplementasikan nilai guru penggerak yang berpihak pada peserta didik. Implementasi saya sebagai guru yang berpihak pada murid adalah dimulai dari pengaturan kelas dari sarana dan prasarana kelas yang berpihak pada murid seperti pengaturan ruang kelas, tempat duduk, senyaman mungkin serta mendesain pembelajaran yang sesuai dengan nilai keperpihakkan pada murid yaitu desain pembelejaran yang menyenangkan, inovatif, bermakna dan berpusat pada peserta didik. Untuk mewujudkan hal itu saya tidak bisa berperan sendiri, kolaborasi dengan percakapan dengan guru lain adalah berfokus pada peserta didik, dan apapaun yang kita lakukan dalam perubahan di sekolah hendaknya selalu berorentasi pada peserta didik untuk mewujudkan merdeka belajar. Nilai keperpihakan pada peserta didik dalam mewujudkan visi saya dapatkan pada pembelajaran modul 1.2 dalam materi ini calon guru penggerak dibekali pengetahuan tentang 5 nilai yang harus dimiliki untuk bisa mewujudkan visi sebagai guru penggerak, nilai tersebut diantaranya adalah Nilai Mandiri, Nilai Reflektif, Nilai Kolaboratif, Nilai Inovatif dan Nilai berpihak pada murid. Nilai utama yang dapat saya gunakan adalah berpihak pada murid, dengan memegang teguh nilai yang berpihak pada murid dan mengaplikasikan nilai ini untuk mewujudkan visi perubahan, sehingga proses perubahan untuk mewujudkan visi murid yang merdeka belajar akan terwujud. Dalam modul 1.3 saya sebagai calon guru penggerak harus membuat sebuah visi untuk peserta didik yang akan diterapkan dalam sebuah rencana perubahan dengan menggunakan pengekatan Inkuiri Apresiatif model BAGJA, BAGJA merupakan model perencanaan perubahan yang memiliki alur atau tahapan dari perencanaan perubahan hingga eksekusi atau aksi nyata yang dilakukan dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan. Profil pelajar Pancasila sebagai sebuah tujuan perubahan yang harus dilakukan calon guru penggerak, Dalam profil pelajar Pancasila yang berisi 6 karakter dan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik kita, dan sebagai pendidik keenam karakter dan kompetensi harus ditumbuhkan di ruang kelas dan sekolah dengan berpijak pada konsep bagaiamana karakter bertumbuh. Untuk mewujudkan perubahan pada diri peserta didik dan mewujudkan peserta didik dengan keenam karakter profil pelajar Pancasila seorang pendidik harus mengelola perubahan di kelas, dengan memulai perubahan dengan semua komponen pemangku kepentingan di sekolah, memetakan semua kekuatan positif yang dimiliki oleh peserta didik, pendidik, dan semua elemen-elemen yang ada di sekolah. Perubahan atau usaha penumbuhan karakter Pancasila dalam diri peserta didik tidaklah dapat dilakukan sendiri tetapi membutuhkan kolaborasi dan melibatkan semua aset dengan usaha membuat aturan sekolah dan menerpakan kebiasaan-kebiasaan baik/budaya sekolah yang mencerminkan karakter profil pelajar Pancasila. Setelah memahami bagaimana Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai landasan dalam melakukan perubahan menuntun peserta didik sesuai kodratnya, dengan melaksanakan nilai dan peran guru penggerak yang seslalu berpihak pada peserta didik. Maka untuk melaksanakan perubahan pola didik kita dari pola lama menuju pola didik yang sesuai dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantera di sekolah saya perlu sebuah strategi yang tepat untuk mewujudkan perubahan. Pada modul 1.3 tentang VISI Guru Penggerak saya diperkenalkan dengan strategi untuk mengelola perubahan tersebut yang dikenal dengan pendekatan inkuiri apresiatif. Untuk mewujudkan perubahan dengan pendekatan kolaboratif Inkuir Apresiatif pada sekolah saya, pertama saya sebagai seorang pendidik harus memahami bahwa pendekatan ini berbasis pada kolaborasi dengan melakukan pemetaan komponen pemangku kepentingan di sekolah sebagai sebuah aset atau sumber daya untuk membangun kekuatan postif mewujudkan visi peserta didik. Dari semua kekuatan positif yang ada di sekolah saya maka saya merefisi misi saya yang semula masih mencuplik dari visi sekolah, setelah saya mempelajari modul 1.3 dan bagaimana mengimplementasikan karakter Profile Pelajar Pancasila maka visi saya adalah “Menuju Pserta Didik yang Memiliki Profil Pelajar Pancasila”. Perubahan yang diperlukan di sekolah atau di kelas berkaitan dengan Visi untuk perserta didik adalah : Memasukan kegiatan perwujudan profil pelajar Pancasila ke dalam rencana kerja sekolah (RKS), Memenuhi fasilitas (sarana dan prasarana) penunjang kegiatan, Melakukan kolaborasi bersema seluruh peserta didik untuk mengimplementasikan profil pelajar Pancasila, Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik untuk dapat berani berpendapat, menumbuhkan kreativitas peserta didik, dan Meningkatkan minat dan literasi membaca.