Anda di halaman 1dari 2

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.

Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi
pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan
paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?

Kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi KHD dan profil pelajar Pancasila pada murid-muridnya
dengan paradigma Inkuiri apresiatif di sekolah saya adalah terdapat tiga hal penting yang harus
dipahami yaitu filosofi KHD, peran pendidik dan profil pelajar Pancasila. Pada filosofi pemikiran KHD,
tujuan pendidikan itu adalah menuntun segala kodrat murid agar bisa mencapai kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pemikiran ini memberikan
makna bahwa tugas sebagai pendidik adalah memberikan tuntunan yang sesuai dengan kodrat alam dan
kodrat zaman anak yang mengarahkan murid untuk memperbaiki lakunya agar nantinya menjadi pribadi
yang memiliki budi pekerti luhur dan merdeka lahir dan batin. Dapat dikatakan bahwa filosofi pemikiran
KHD ini yang menjadi dasar tujuan pendidikan untuk murid kita dimana sebagai pendidik kita harus
mampu menciptakan murid yang meraih keberhasilan dimasa depannya dengan memiliki karakter profil
pelajar Pancasila.

Untuk meraih cita-cita tujuan pendidikan maka kita sebagai pendidik harus mempunyai gambaran masa
depan untuk murid kita. Gambaran inilah yang kita kenal dengan VISI. Dimana sebagai pendidik kita
mempunyai visi yang sama yaitu mencetak generasi hebat yang berprofil pelajar Pancasila. Generasi
Berprofil pelajar Pancasila berarti generasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif, Gotong royong dan Berkebhinekaan global.

Keberhasilan pencapaian sebuah Visi akan maksimal apabila visi tersebut direncanakan dengan baik.
Berpijak dari filosoFi KHD bahwa tugas pendidik adalah menuntun segala kodrat anak dengan
menebalkan lakunya atau memperbaiki laku murid dengan menggali potensi yang ada pada murid.
Dasar pemikiran ini yang bisa kita jadikan acuan bahwa dalam perumusan sebuah visi hendaklah melihat
kekuatan –kekuatan positif yang ada yang diri murid, dan lingkungan sekolah nya.

salah satu cara atau pendekatan yang bisa digunakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan
menggunakan pendekatan paradigma Inkuiri positif. Dimana inkuiri Positif (IA) ini adalah suatu
manajemen perubahan yang didasari oleh nilai – nilai positif yang sudah ada pada murid dan
lingkungannya dan kolaboratif. Model yang bisa dipakai dalam perumusan visi atau prakarsa sebuah
perubahan adalah dengan BAGJA(Buat pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan rencana dana
tur Eksekusi).

Untuk ketercapaian visi dengan Paradigma Inkuiri Positif maka sebagai pendidik atau sang pelaksana
Prakarsa Perubahan seyogyanya harus memahami dan menjiwai nilai dan perannya sebagai pendidik.
Adapun Nilai yang harus dipahami adalah berpihak pada murid, Mandiri, Reflektif, Kolaboratif dan
inovatif. Dengan mendalami nilai-nilainya sebagai pendidik maka pendidik akan mampu menjalankan
perannya sebagai pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain,Mendorong Kolaborasi,
mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan kamunitas Praktisi.
Dapat kita simpulkan bahwa Pemikiran KHD tentang pendidikan menjadi landasan pemikiran pendidik
untuk merumuskan visinnya. Dalam perumusan visi atau menjalankan sebuah perubahan perlu
direncanakan dan berjalan sistematis, oleh karena itu digunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan
tahapan BAGJA. Agar pencapaian visi ini maksimal , sebagai pendidik harus menjiwai nilai-nilai sebagai
pendidik sehingga mampu menjalankan perannya sebagai pendidik.

Visi sebagai pendidik: Mewujudkan Murid Religius, Cerdas dan berkarakter Profil Pancasila

Revisi Visi : Mewujudkan murid yang religious, Cerdas dan berkarakter luhur guna
menyongsong abad 21

Anda mungkin juga menyukai