Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 1.

3
VISI GURU PENGGERAK
ABU BAKAR, S.Pd.SD
CGP ANGKATAN 9
KABUPATEN BOGOR

Dalam jurnal ini saya menulis sesuai dengan pengalaman saya setelah mempelajari dan
mengikuti modul 1.3. yakni tentang Visi Guru Penggerak. Dalam menulis jurnal saya
menggunakan model 4F yakni Fact (peristiwa), feeling (perasaan), Findings ( pembelajaran),
Future (penerapan).
Berikut jurnal refleksi dwimingguan modul 1.3 Visi Guru Penggerak.

1. PERISTIWA (FACT)
Banyak hal positif yang saya pelajari di modul 1.3 ini, bahwa. Ruang kolaborasi hari Rabu tanggal
20 September 2023 tentang visi guru penggerak dan dalam kolaborasi membuat kelompok kerja lagi sesuai
PP. Mulai dari diri sendiri yaitu dengan pandangan kita tentang 5 sampai 10 tahun yang akan datang
bagaimana dengan peserta didik yang akan dating sehingga menghasilkan sebuah visi dan melalui
pendekatan terhadap peserta didik. Sehingga menjadi motivasi untuk mencapai sebuah visi melalui
pendekatan IA Inkuiri Apersiatif dan dalam IA tersebut ada tahapan BAGJA.Kemudian saya melakukan
Elaborasi pemahaman 26 September 2023 dengan pemateri Feri taufik Ridwan yang ternyata membuat
visi tidaklah mudah , harus melalui proses yang panjang sehingga mewujudkan visi kepada aksi nyata tidak
segampang yang dibayangkan. Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya
dalam proses pembelajaran Modul 1.3 adalah berkenaan dengan pembuatan visi atau mimpi atau harapan
ke depan. Ternyata pembentukan sebuah visi perlu sebuah pertimbangan yang sangat panjang. Dalam
modul ini kita diarahkan untuk menyusun sebuah visi yang tentunya bertautan dengan visi Pendidikan KHD
dan tidak menyimpang dari peran serta nilai guru penggerak. Selain itu yang paling menarik adalah bagian
penyusunan visi dengan paradigma inkuiri apresiatif yang merupakan sebuah metode berpikir dengan tolok
ukur pemikiran positif. Setelahnya kita diajak untuk memvisualisaiskan dalam sebuah sketsa gambaran visi
tersebut. Kalimat prakarta perubahan merupakan Tindakan lanjut setelah menyusun sebuah visi dengan
sebuah alat yang dinamakan A-T-A-P (Aset, Tantangan, Aksi, dan Pembelajaran). Terahir kita menyusun
rancangan visi dan Prakarsa perubahan dalam sebuah kanvas kebahagiaan yang disebut B-A-G-J-A (Buat
pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi). Dengan visi yang saya buat
adalah “Terbentuknya peserta didik yang berkarakter, unggul dalam Prestasi sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila” Dan prakarsa perubahan yang saya buat adalah “ Meningkatkan Pembelajaran Kreatif, inovatif
dan berpihak pada peserta didik “
Saya pun mengisi rumpang kata yang saya buat yaitu “Saya memimpikan murid-murid yang berakhlak
mulia dan berpikir kritis. Saya percaya bahwa murid adalah peserta didik yang memilki kodratnya masing-
masing sehingga peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk dapat dituntun oleh guru
dan dapat disesuaikan sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya .Di sekolah, saya mengutamakan
kepentingan peserta didik diatas segalanya karena seperti refleksi KHD bahwa harus menghambakan
peserta didik, bukan berarti harus tunduk pada peserta didik tetapi guru harus mampu memberikan nilai-
nilai dan moral yang baik .Murid di sekolah saya sadar betul bahwa mereka harus menanamkan akhlak dan
budi pekerti yang baik.Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk dapat menuntun peserta didik sesuai
dengan kodrat yang mereka miliki dan disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.Saya dan guru
lain di sekolah saya paham bahwa untuk mencapai tujuan kita harus berkolaborasi serta harus memilki visi
untuk mewujudkan impian bersama

2. PERASAAN (FEEL)
Menyusun sebuah visi perlu pemikiran yang matang karena visi yang merupakan sebuah mimpi
dan harapan akan terwujud dalam sebuah Tindakan nyata. Sehingga setelah melaksanakan dan mengikuti
berbagai alur kegiatan M-E-R-D-E-K-A, saya semangat menyusun visi dan berusaha berproses
mewujudkannya visi yang selalu saya impikan dalam kenyataan. Dan tanggung jawab saya untuk dapat
merubah dan melakukan perubahan dalam dunia Pendidikan yang hakikatnya dengan mewujudkan visi
tersebut menjadikan pendidikan yang lebih baik. Sehingga saya harus selalu memupuk rasa semangat dan
tanggung jawab yang besar untuk mewujudkannya.
3. PEMBELAJARAN (FIND)
Setelah mempelajari modul 1.3 ini saya dapat mengetahui bahwa dalam memimpin perubahan
positif harus berpikir strategi, terencana, dan memahami inquiri apresiatif sebagai paradigma. Tahapan
BAGJA merupakan model manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan utama,
Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi. Dalam menyusun BAGJA dapat melalui
Amati, tiru, dan modifikasi. Melakukan perubahan yang positif tidak selalu diawali dengan
mengidentifikasi permasalahan yang ada, tetapi difokuskan pada kekuatan yang telah dimiliki, sehingga
pemikiran kita dialihkan pada pemikiran yang positif. Selain itu saya juga dapat merumuskan visi sebagai
Guru penggerak, merumuskan prakarsa perubahan dan membuat tahapan BAGJA.
4. PENERAPAN ( FUTURE)
Setelah mempelajari modul 1.3 ini yaitu tentang visi guru penggerak maka saya akan berusaha
menerapkan dan mewujudkan visi yaitu " Terbentuknya peserta didik yang berkarakter, unggul dalam
Prestasi sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila ". Dan saya akan menerapkan prakarsa perubahan yang saya
rumuskan yaitu " Meningkatkan Pembelajaran Kreatif, inovatif dan berpihak pada peserta didik." Prakarsa
perubahan ini sudah saya rencanakan sesuai dengan alur BAGJA, dengan membuat pertanyaan bertahap
dari alur BAGJA tersebut. Saya juga akan melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid dan
melakukan pembelajaran yang nyaman . Saya juga akan terus berinovasi dalam mengembangkan ide dalam
pembelajaran. Oleh karena itu saya harus melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dan pihak sekolah
untuk mewujudkan visi dan prakarsa perubahan saya sebagai guru penggerak. Saya juga melaksanakan
reflesksi pembelajaran bersama siswa, dan teman sejawat. Berusaha menjadi teladan di sekolah dan
berpihak pada murid.

Anda mungkin juga menyukai