Anda di halaman 1dari 2

1.3.a.10.

Jurnal Refleksi Minggu Ke-6


Menggunakan Model 5R : Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing

Eka Hedayani
CGP Angkatan 3
Kab. Muara Enim

Mendeskripsikan peristiwa yang terjadi (Reporting)


Di modul 1.3, materi yang disampaikan adalah tentang visi guru penggerak. Mulai dari
diri, saya membuat lukisan dengan tema “Imajinasiku tentang Muridku di Masa Depan”.
Lukisan ini bertujuan agar saya dapat mengetahui murid sperti apa yang saya dambakan agar
tercapainya visi yang kita harapkan sesuai dengan lingkungan pembelajaran dimasa depan
yang akan kita berikan kepada murid kita.
Pada kegiatan Eksplorasi Konsep saya menyimak bacaan “Visi : Mengelola perubahan
yang positif. Untuk dapat mewujudkan visi sekolah dan melakukan proses perubahan, maka
perlu sebuah pendekatan atau paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif. Dalam menerpakan
Inkuiri Apresiatifdapat dilakukan melalui tahapan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil
Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).
Pada Ruang Kolaborasi yang saya lakukan adalah berdiskusi membuat format untuk
pemetaan kekuatan dan potensi dari dalam diri dan luar diri dilingkugan sekolah dan
mengisi format pemetaan kekuatan serta kontribusi kekuatan tersebut bagi pertumbuhan
murid disekolah. Selain itu rekan CGP yang di dipandu oleh fasilitator berkolaborasi saling
memberikan ide, gagasan, masukan dan saran atas pemetaan kekuatan yang telah dibuat
sehingga menghasilkan pemetaan kekuatan yang sempuran untuk diterapkan disekolah.
Pada kegiatan Refleksi Terbimbing saya melakukan refleksi megenai murid yang
diimpikan dan cara pencapaian visi mengenai murid berdasarkan pendekatan Inkuiri
Apresiatif. Dan melakukan refleksi individu 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran,
Perubahan) mengenai proses pembelajaran yang telah dilalui dan mendiskusikannya bersama
dengan rekan Calon Guru Penggerak (CGP) dan Fasilitator.

Menjabarkan tanggapan yang diberikan (Responding)


Pendekatan IA disekolah dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baikapa yang
telah ada disekola, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan
memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Nantinya
kelemahan, kekurangan dan ketiadaan menjadi tidak relevan. Berpijak dari hal positif yang
telah ada, sekolah kemudian meyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi
setiap warga sekolah. Visi yang telah dilukiskan dan dirumuskan mengenai murid masa
depan. Untuk mencapai visi ini, tentu tidak dapat berjalan sendiri. Perubahan dapat terjadi
dengan adanya keterlibatan dari berbagai peran di dalam lingkungan tersebut. Begitu pula
dengan mimpi yang telah dilukiskan, terdapat peran lain yang patinya juga mempunyai
peranan dan manfaat masing-masing.
Berdasarkan pendekatan IA, ini adalah aset atau sumber kekuatan yang dapat saya
manfaatkan untuk menggapai mimpi tersebut. Oleh karena itu, penting untuk membuat
pemetaan kekuatan. pemetaan kekuatan ini dilakukan untuk mengetahui siapa yang dpaat ikut
berperan mendukung dan bentuk dukungan seperti apa yang bisa dimanfaatkan.

Hubungan/kaitan dengan peristiwa (Relating)


Dari visi yang telah saya rancang dan saya rumuskan di awal pembelajaran degan mengaitkan
materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu pada Modul 1.1 mengenai Filosofi Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara dan Modul 1.2 mengenai Nilai dan Peran Guru Penggerak, visi yang
saya rumuskan adalah “Mewujudkan Peserta Didik Cerdas Berkarakter Sesuai Profil Pelajar
Pancasila Melalui Merdeka Belajar”. Saya berupaya untuk berkolaborasi dengan rekan guru
merancang strategi perubahan yang dilakukan berdasarkan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA)
dengan tahapan BAGJA.

Analisis Peristiwa (Reasoning)


Paradigma yang berbasis kekuatan dijalankan dalam suasana positif dan apresiatif, eksplorasi
paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA) IA dikenal sebagai pendekatan manajemen
perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Komsep IA ini pertama kali dikembangkan
oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016). Ada lima tahapan BAGJA dalam bahasa
Sunda BAGJA arinya bahagia yaitu tahapan : (B) Buat Pertanyaan, (A) Ambil Pelajaran, (G)
Gali Mimpi, (J) Jabarkan Rencana, (A) Atur Eksekusi.

Rencana Alternatif menghadapi kejadian serupa dimasa mendatang (Reconstructing)


Rencana Alternatif yang bisa dilakukan dalam menghadapi kejadian serupa dimasa mendatang
adalah perlu merancang ulang dan merevisi Visi ysng telsh dibust disesuaikan dengan kondisi
dan kekuatan yang ada dalam diri dan luar diri terutama kondisi murid, Guru, sekolah (sarana
dan prasaran, Kurikulum, RPS, RKAS, Bendahara, Tenaga Kependidikan), lingkungan sekitar
sekolah (masyarakat), pemangku kebijakan (PEMDA setempat, Dinas Pendidikan, Kepala
Sekolah dan Komite Sekolah), Pengawas, Komunitas (MGMP, IGI, PGRI), dan DUDI
( Dunia Usaha dan Industri).

Anda mungkin juga menyukai