Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 1.3. VISI GURU PENGGERAK

TRISNO, S.Pd
CGP Angkatan 9 Kabupaten Buol

Jurnal Dwi Mingguan ini saya tulis memnggambarkan refleksi saya setelah mempelajari modul 1.3 dan
ini merupakan tugas setelah mempelajari modul 1.3 dan ini merupakan tugas setelah berakhirnya modul
yang dipelajari sebagai calon guru penggerak. Saya akan menuliskan pengalaman dan yang dirasakan
selama mempelajari modul 1.3 dalam artikel ini, kegiatan yang saya pelajari dalam modul 1.3 saya
merefleksikan dengan model 4F yang di prakarsai oleh Dr.Roger Greenaway diantaranya yaitu :

Facts ( Peristiwa)

Pada Modul ini calon guru penggerak diarahkan dan dibimbing untuk merumuskan visi guru
penggerak yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Mempelajari bagaimana manajemen perubahan
dengan pola pikir positif yaitu ninkuiri apresiatif dengan menggunakan tahapan BAGJA (B-uat
pertanyaan,A-mbil Pelajaran,G-ali mimpi,J-abarkan rencana,A-tur eksekusi)

Pada minggu ke 3 bulan november yaitu tanggal 22 November 2022 saya mulai mempelajari materi
mulai dari diri dan eksplorasi konsep secara mandiri. Pada modul ini diarahkan dapat merumuskan
visinya sebagai guru penggerak yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Memahami pentingnya visi
guru penggerak yang berpihak pada jurid sebagai landasan segala inisiatif perubahan , memahami
bagaimana manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif
dengan menggunakan BAGJA yaitu Buat pertanyaan, Ambil pelajaran,Gali mimpi,Jabarkan rencana, Atur
eksekusi.

Sebelum masuk refleksi, Pada hari Senin, 11 September 2023, saya ada pendampingan individu
pertama dengan pengajar praktik (PP) yaitu Ibu Elis Sarjono, S.Pd yang biasa dipanggil Ibu Elis.
Pendampingan itu berlangsung +selama 3 jam, dimulai sekitar pukul 08.00 sampa pukul 11.00. Dalam
pendampingan individu ini saya mendapatkan banyak arahan dan masukan untuk kemajuan CGP dalam
penerapan praktik baik keseharian di sekolah. Penerapan pemikiran filosofi pendidikan KHD di
lingkungan sekolah dan penularan ke teman sejawat. Kendala-kendala yang saya hadapi, mendapatkan
masukan dari Ibu Elis membuat saya mulai merencanakan setiap tranformasi pembelajaran kedepannya.
Pada hari Sabtu, 16 September 2023 diadakan Lokakarya pertama yang bertempat di SMK Negeri 1
Buol pukul 08.00-dengan selesai. Pada Loka karya banyak nilai dan inspirasi yang saya dapatkan dengan
bertemu guru-guru hebat dan staf pengajar praktik. Saat out kelompok kami ditempatkan dengan
kelompok lain di Kelas D dengan 2 pengajar Praktik Ibu Elis Sarjono, S.Pd dan Ibu Irmawati Rustam,
S.Pd.I.

Pada saat Loka karya selama 6 x 45 menit banyak diadakan ice breaking dan materi yang membuat
mindset saya tentang peserta didik berubah. Diantara materi yang disampaikan yaitu tentang : Filosofi
KHD dan nilai serta peran guru penggerak, menuliskan tentang menggerakkan komunitas praktisi dan
penerapannya di sekolah, degan tujuan setiap CGP diharapkan mampu membuat komunitas praktisi di
sekolahnya dan komunitas praktisi itu yang dapat memainkan peran, memajukan sekolah dan program
CGP dapat ditindaklanjuti.

Pada minggu ke 3 bulan September 2023 yaitu Hari Senin, 18 September 2023, saya mulai
mempelajari materi mulai dari diri dan eksplorasi konsep secara mandiri sesuai arahan
Ibu Arsiah, S.Pd.MM sebagai fasilitator. Pada modul 1.3 ada tahapan kegiatan yang akan saya lalui. Mulai
dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi
antar materi dan aksi nyata. Pada modul ini CGP diarahkan untuk merumuskan visi sebagai guru
penggerak yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan pada eksplorasi konsep saya belajar
memahami pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam
pendidikan. Visi merupakan hal besar yang kita harapkan akan terjadi di masa datang. Setiap orang
memiliki visinya masing-masing. Begitupun dengan guru/pendidik. Seorang harus dapat menyusun visi
yang jauh melampaui zamannya. Guru bukan sekedar berperan mentransfer ilmu pengetahuan dan
sukses mengantar murid masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk mewujudkan visi dan melakukan proses perubahan dibutuhkan pendekatan atau paradigma
yaitu Inkuiri Apresiatif (IA). IA merupakan pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan
berbasis kekuatan, dengan menggunakan prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif.
Pendekatan IA di sekolah dimulai dengan mengidentifikasi hal-hal baik apa yang sudah ada, mencari cara
bagaimana hal-hal baik tersebut dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan
perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Pendekatan IA diterapkan dengan melalui tahapan-tahapan yang
dikenal dengan BAGJA, yaitu B-uat pertanyaan, A-mbil pelajaran, G-ali mimpi, J-abarkan rencana dan A-
tur eksekusi.

Pada tanggal 20 September 2023 diadakan forum diskusi lewat Ruang Kolaborasi LMS
pukul 15.30-18.00 Wita. Ruang Kolaborasi diarahkan dan dibimbing langsung oleh Fasilitator Ibu Arsiah,
S.Pd,MM dimana seluruh CGP di berikan pemahan tentang materi pada modul 1.3 serta bagaiman
membuat visi guru penggerak dengan tahapan Bagja. Dalam ruang kolaborasi di berikan kesempatan
diskusi terbuka bersama teman CGP lainnya. Kemudian di lanjutkan esok harinya tanggal 21 September
2023 masih di ruang kolaborasi dimana setiap kelompok yang telah terbentuk mempersentasekan hasil
dari diskusi kelompoknya tentang Visi Guru Penggerak melalui tahapan Bagja. kita harus membuat
sebuah prakarsa perubahan dan kita juga harus membuat tahapan BAGJA sesuai dengan prakarsa
perubahan kita yang telah disepakati satu kelompok dan Saya termasuk kelompok 1
Hasil diskusi kerja kelompok dipresentasikan secara bergantian sesuai tugas masing-masing dan
didampingi dengan Fasilitator Ibu Arsiah S.Pd MM serta hadir juga kedua Pengajar Praktik Ibu Elis
Sarjono, S.Pd dan Bapak Imran Saleh Lamaka, S.Pd. Diskusi begitu mengasyikan, terjadi tukar pendapat
sehingga menambah pemahami kami tentang alur BAGJA. Banyak masukan yang membuat ide simple ini
sangat kuat dan meninspirasi diterapkan sebagai inovasi prakara perubahan BAGJA.

Pada tanggal 22 September 2023 kita harus mempelajari materi demonstrasi kontekstual dan harus
membuat dan menyelesaikan tugasnya. Tugas tugas yang ada di LMS segera diunggah demi untuk
meningkatkan pemahaman CGP tentang materi yang telah dipelajari. Tugas yang dibuat bisa dalam
bentuk artikel, PPT maupun Vidio, tergantung kreativitas dan minat CGP yang dirasa mampu. Saya
menggunakan pdf untuk tugas demonstrasi kontekstual.

pada tanggal 26 September 2023 kita vconmelalui G-meet yang sudah disematkan di LMS dengan
Instruktur Bapak Christian Puguh Sulistyo dalam elaborasi pemahaman sebagai penguatan untuk modul
1.3 ini. Disini kita telah belajar antara lain menentukan kalimat visi yang sesuai profil pelajar Pancasila,
menentukan prakarsa perubahan yang menantang, bermakna kontekstual dan relevan, memahami
bahwa prakarsa perubahan adalah bagian dari visi yang akan dicapai, membuat tahapan BAGJA untuk
rencana perubahan ditempat dimana kita berkarya menggunakan paradigma dan pendekatan inkuiri
apresiatif dan menjalankan semua rencana perubahan tersebut di sekolah. Dalam membawakan materi
Bapak Instruktur sangat mengasyikkan sekali dimana dilakukan secara terbuka menggali pemahaman
antar peserta CGP yang selalu memberikan umpan balik yang membuat hidup diskusi.

2. Feelings ( Perasaan )

Perasaan saya selama mempelajari modul 1.3 tentang visi Guru Penggerak ini adalah senang dan
semakin tertantang dan termotivasi dalam menjalankan pendidikan guru penggerak. Selain itu saya juga
bersemangat dalam menerapkan visi saya sebagai guru penggerak. Saya berupaya menjalankan rencana
perubahan yang sudah direncanakan. Semangat dan motivasi ini akan membuat budaya positif dalam
menjalankan prakarsa perubahan sehingga visi saya akan terwujud. Saya mulai mengatur waktu sebaik
mungkin tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan lain, baik kegiatan di sekolah, di rumah maupun di
masyarakat. Sebagai bentuk penerapan dari modul 1.3 saya menuangkannya dalam kegiatan aksi nyata
di kelas dan di sekolah.

3. Findings ( Pembelajaran)

Setelah mempelajari modul 1.3 ini saya dapat mengetahui bahwa dalam memimpin perubahan positif
harus berpikir strategi, terencana, dan memahami inquiri apresiatif sebagai paradigma. Tahapan BAGJA
merupakan model manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan utama, Ambil
pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi sebagai terjemahan bebas yang diadopsi dari
model 5D sebagai bagian dari inkuiri apresiati (Define, Discover, Dream, Design, Deliver).
Dalam menyusun BAGJA dapat melalui Amati, tiru, dan modifikasi. Melakukan perubahan yang positif
tidak selalu diawali dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada, tetapi difokuskan pada kekuatan
yang telah dimiliki, sehingga pemikiran kita dialihkan pada pemikiran yang positif. Selain itu saya juga
dapat merumuskan visi sebagai Guru penggerak, merumuskan prakarsa perubahan dan membuat
tahapan BAGJA.

4. Future ( Penerapan)

Setelah mempelajari modul 1.3 ini yaitu tentang visi guru penggerak maka saya akan berusaha
menerapkan dan mewujudkan visi yaitu " Mewujudkan Peserta didik SMAIL, Siap, Mandiri, Aktif,
Intelektual dan Literat yang memiliki jiwa kepemimpinan, kreatif, berkarakter sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila dalam menciptakan sekolah unggul dan berprestasi.". Dan saya akan menerapkan
prakarsa perubahan yang saya rumuskan yaitu “Menumbuhkan rasa percaya diri murid melalui
pembiasaan dan pembelajaran sesuai Dimensi Mandiri Profil Pelajar Pancasila” Prakarsa perubahan ini
sudah saya rencanakan sesuai dengan alur BAGJA, dengan membuat pertanyaan bertahap dari alur
BAGJA tersebut. Saya juga akan melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid dan melakukan
pembelajaran yang nyaman . serta terus berinovasi dalam mengembangkan ide dalam pembelajaran.
Oleh karena itu saya harus melakukan koordinasi kepada Kepala sekolah selaku pimpinan dan
melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dan pihak sekolah untuk mewujudkan visi dan prakarsa
perubahan saya sebagai guru penggerak. Kemudian melaksanakan reflesksi pembelajaran bersama
siswa, dan teman sejawat. Berusaha menjadi teladan di sekolah dan berpihak pada murid.

Anda mungkin juga menyukai