Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 3.3
Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Hidayatul Fitri
Calon Guru Penggerak Angkatan 7

Kabupaten Blora Jawa Tengah

Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model 4F (Facts, Feelings, Findings,
Future). Model ini dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Ada empat bagian yang akan saya tuliskan
dalam refleksi ini.
1. Fact (Peristiwa)
Setelah melalui minggu ke-24 Program Guru Penggerak ini,banyak ilmu yang dapatkan, terutama dalam
hal manajemen waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu. Minggu ini adalah minggu
terakhir pembelajaran modul 3.3 tentang pemimpin dalam pengelolan program yang berdampak pada
murid. Modul ini merupakan paket modul terakhir pembelajaran Calon guru penggerak Angkatan ke 7
Kabupaten Blora melalui LMS.
Modul 3.3 merupakan modul pamungkas yang harus dipelajari dalam rangkaian pelatihan guru
penggerak ini. Sama seperti modul sebelumnya, kegiatan pembelajaran pada materi modul 3.3 ini juga
dilakukan dalam waktu dua minggu. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 15 Mei 2023 masuk dalam mulai
dari diri dan eksplorasi konsep. Dalam modul ini, saya mempelajari materi tentang menyusun sebuah
program yang berdampak positif pada murid, cara menumbuhkan student agency (kepemimpinan murid)
dengan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid, lingkungan yang mendukung
tumbuh kembang kepemimpinan murid, serta pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung
tumbuhnya kepemimpinan murid.Kemudian pada tanggal 17 mei 2023 masuk di eksplorasi konsep --
Forum Diskusi kita melakukan diskusi pada kelompok masing-masing tentang program salah satiu
anggota kelompok.
Pada tanggal 22 Mei 2023 masuk dalam aktivitas ruang kolaborasi 1 untuk berdiskusi program dengan
kelompok masing-masing Bersama fasilitator Bapak Juwari, dan ruang kolaborasi 2 pada tanggal 23 mei
2023 bersama rekan rekan CGP dipandu oleh fasilitator kami, untuk melakukan presentasi program
masing-masing kelompok.Kemudian berlanjut dengan Refleksi Terbimbing dan Demonstrasi
Kontekstual. Demonstrasi kontekstual merupakan rancangan program yang berdampak pada murid
dengan menggunakan pemenuhan tahapan BAGJA .
BAGJA merupakan singkatan dari buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi jabarakan rencana dan
atur eksekusi. Setelah penyelesaian demonstrasi kontekstual, selanjutnya kami CGP Angkatan ke 7
Kabupaten Blora menggambarkan kaitan antar materi dalam modul 3.3 yang biasa kami sebut dengan
istilah koneksi antar materi. Koneksi ini berisikan tentang penjelasan judul latar belakang serta
keterkaitan dengan modul sebelumnya. Keterkaitan dengan materi sebelumnya adalah pemetaan
sumberdaya dengan program sekolah.
Dimana asset yang dimilki oleh sekolah perlu dikelola dengan baik untuk menggali potensi yang ada
pada murid sehingga maksimalisasi pendidikan tercapai sesuai kodrat alam dan zaman murid
sebagaimana cita-cita Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan Nasional.Asset sekolah adalah modal
manusia,modal sosial, modal fisik, modal lingkungan,modal financial,modal politik, modal agama dan
budaya.

Pada hari Jumat tanggal 26 Mei 2023 masuk Elaborasi pemahaman untuk mendapatkan penguatan dari
Instruktur Bapak Budi Santosa, sehingga saya dapat memahami materi tersebut dengan baik. Selain itu,
saya juga berdiskusi dengan rekan-rekan CGP yang ada di sekolah saya untuk memperkuat
pengetahuan saya mengenai materi di modul 3.3 ini. Kami diminta untuk membuat sebuah program
secara individu. Program ini nantinya yang akan dipraktikkan dalam aksi nyata di akhir modul 3.3.

2. Feelings (Perasaan)
Saya merasa senang ketika mengikuti pembelajaran dalam modul ini. Selain materinya yang sangat
menarik dan menantang, modul ini juga merupakan modul terakhir yang harus saya pelajari. Artinya,
saya harus bersiap untuk mengimplementasikannya di kelas atau di sekolah saya. Selain itu, saya juga
merasa senang karena banyak ilmu-ilmu dan pengetahuan baru yang saya peroleh selama mengikuti
kegiatan PGP ini.
Yang saya rasakan pada minggu ke dua ini adalah minggu yang membahagiakan sekaligus
menyedihkan.Membahagiakan karena meskipun banyak tugas yang harus saya kerjakan, dapat
terselesaikan dengan tepat waktu dan saya senantiasa diberikan kesehatan oleh Tuhan.Jika pikiran
diibaratkan sebuah gelas, berusaha saya kosongkan supaya saya bisa menerima ilmu yang saya pelajari
dari PGP ini. Saya berupaya akan adanya perubahan sebagai guru sebelum dan sesudah mengikuti
PGP karena tugas sebagai Guru Penggerak sangatlah luar biasa yaitu untuk mengimplementasikan
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.Adapun hal yang menyedihkan adalah pada minggu
ini merupakan vicon terakhir kami dengan Fasilitator kami yaitu Bapak Juwari yang selama kami
menjalani program guru penggerak selalu sabar dan juga telaten membimbing kami dalam mengerjakan
tugas-tugas di LMS. Meskipun kami belum pernah bertemu dengan beliaunya secara langsung, akan
tetapi kedekatan rasa persaudaraan antara Fasilitator dan semua CGP di kelas kami terasa mendalam.
Semoga suatu saat nanti kami para CGP dari Kabupaten Blora dipertemukan dengan beliaunya secara
langsung dalam keadaan sehat , Amin.
Saya juga merasa bahagia ketika pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenak saya saat saya
merefeksikan pada bagian mulai dari diri dapat terjawab dengan baik. Ada hal menarik yang terjadi pada
pembelajaran di modul ini, yaitu saat saya harus menyelesaikan tugas demonstrasi kontekstual. Dalam
sesi ini, CGP diminta untuk membuat sebuah program secara mandiri. Adapun progam tersebut masih
dalam proses rancangan dan belum jadi.

3. Findings (Pembelajaran)
Modul 3.3 ini menambah pemahaman saya dan CGP lain bahwa sebuah program yang dirancang dan
dibuat perlu termuat contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Step yang
dilakukan dalam membuat program yang berdampak pada murid adalah dengan maping asset/
strengthness / potensi yang dimiliki oleh sekolah dengan tepat. Maping asset yang tepat akan
memudahkan optimalisasi program berjalan dengan lancar tentunya membantu meminimalisir kendala.
Optimalisasi asset yang benar tentunya memudahakan dalam mewujutkan visi-dan misi sekolah.
Modul ini juga menambah wawasan kami CGP untuk mengelola sebuah program yang berdampak pada
murid dengan strategi MELR( monitoring, evaluation, learning and reporting). Selain dari itu kami juga di
ajarkan pentingnya mengkaji SWOT (strengths,weakness,opportunities,threats) pada rencana program
yang dibuat. Analisis SWOT (kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman) ini pun bermamfaat untuk
meminimalisir resiko dalam menjalankan program yang berdampak pada murid SDN Balongrejo
Pembelajaran modul 3.3 ini merupakan point yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
pembelajaran dalam rangka lebih berkreasi dan berinovasi serta bersinergi untuk mengembangkan asset
yang ada di sekolah. Program yang terkelola dengan baik akan berdampak pada merdeka belajar dan
tentunya akan melahirkan murid yang berprofil pelajar Pancasila.

Pembelajaran yang saya dapatkan setelah mempelajari modul ini sebagai berikut.
Sebelum menyusun sebuah program sebaiknya kita melihat aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
Pentingnya melibatkan murid sebagai mitra dalam penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program.

Murid dapat dilibatkan dengan memberikan kesempatan mereka untuk berpendapat (suara) adn
menentukan pilihannya sehingga mereka akan merasa memiliki dan merasakan manfaat dari program
yang akan dikembangkan.
Pentingnya menciptakan lingkungan yang positif dalam menumbuhkan student agency.
Pentingnya dukungan dari semua pihak/komunitas dalam menumbuhkan kepemimpinan murid.

Prakarsa perubahan yang akan dilakukan dapat menggunakan Tahapan BAGJA dengan menambahkan
unsur suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
Belajar hal baru tentunya akan menambah pengetahuan baru pula bagi kita. Dalam proses pembelajaran
modul ini, tentunya saya juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Pengalaman saya dalam
merancang sebuah program yang melibatkan murid dan mengimplementasikannya dengan tahapan
BAGJA merupakan hal baru bagi saya. Tentunya pengalaman ini tidak akan saya dapatkan jika saya
tidak mengikuti kegiatan pelatihan PGP ini. Dari hal inilah saya akhirnya menyadari bahwa saya ternyata
mampu untuk melewati tantangan dalam menyusun sebuah program yang berdampak pada murid.
4. Future (Penerapan)
Setelah saya mempelajari modul ini dengan baik, tentunya saya ingin melaksanakan program yang telah
saya rancang dengan murid tersebut. Harapannya program ini dapat menumbuhkan kepemimpinan
murid dan mewujudkan karakter profil pelajar pancasila. Selain itu, saya juga akan menyebarkan
pengetahuan dan pengalaman saya dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid ini
pada rekan-rekan sejawat.

Anda mungkin juga menyukai