Anda di halaman 1dari 5

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK


ANGKATAN 9
MODUL 1.1.
LIES NING UJIYANTI, S. Pd.
SMP NEGERI 3 KEDUNGBANTENG

Salah satu tugas pendidikan calon guru penggerak adalah jurnal dwi mingguan, yang ditulis
secara rutin setiap dua minggu sekali. Jurnal dwi mingguan ini berisi tulisan tentang pengalaman
belajar yang saya alami dan peroleh, yang saya gunakan untuk mendukung pekerjaan saya
sebagai pendidik. Jurnal refleksi ini dianggap sebagai komponen penting dalam pengembangan
keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dengan praktik dan
meningkatkan kemampuan mereka untuk mengevaluasi topik secara kritis

Dalam mengerjakan tugas ini saya menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr.
Roger Greenaway , melalui pertanyaan sebagai berikut :

Facts (Peristiwa) : Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau
pada saat aksi nyata ke dalam kelas ? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut?
Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini?
Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang
saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda
memiliki perasaan tersebut`

Findings (Pembelajaran) : Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini ? Apa hal baru yang
saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?

Future (Penerapan) : Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal
serupa di masa depan ? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa
ini?

Dibawah ini adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan :

Facts(Peristiwa)

Ucapan syukur Alhamdulillah Kepada Allah SWT. karena atas karuniaNya saya bisa sampai
ditahap Pelatihan Calon Guru Penggerak Angkatan 9. Pada hari Senin 29 Mei 2023 surat dari
Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan turun dan menyatakan saya lolos selesksi CGP tahap 2. Bukan hal mudah
bisa melewati Tahap 1, Tahap 2. Suatu kebanggaan tapi juga sekaligus tantangan bagi saya
untuk bisa mengikuti serangkaian kegiatan dari Pelatihan Calon Guru Penggerak Angkatan 9.
Setelah dinyatakan lolos , ada beberapa hal yang harus dikerjakan oleh calon guru penggerak
terkait tindak lanjut dari program Pelatihan ini. Pada tanggal 16 Agustus 2023 CGP Angkatan
9 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen
GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 9 se Indonesia. Pada tanggal tersebut juga
diadakan Orientasi Program PGP Angkatan 9 oleh Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah
secara daring. Acara tersebut dibuka oleh Kepala BBGP Jawa Tengah Bpk. Bapak Darmadi,
S.Pd., M.Pd., dihadiri juga oleh Kapokja Transformasi Kepemimpinan Sekolah, Koordinator
Fasilitator Angkatan 9, Koordinator Admin PPGP angkatan 9 dan aktor pendukung PGP Jateng.
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 akan dilaksanakan selama enam bulan yaitu terhitung
sejak 16 Agustus 2023 sampai dengan 28 April 2024. Selanjutnya, pembelajaran dimulai
tanggal 21 Agustus 2023.

Pada tanggal 18 Agustus 2023 seluruh CGP diwajibkan mengerjakan pretest di LMS masing-
masing. Pada tanggal 21 Agustus 2023 pada program pendidikan guru penggerak angkatan ke-
9 melaksanakan pengenalan LMS lewat daring. Pada kegiatan ini, penulis mendapat kelas
09.008 yang dipandu oleh Bapak Andriyanto Putra W, pada sesi 1 pada pukul 08.30-11.30 WIB.
Setelah semua CGP memahami dan mengetahui tata cara mengikuti lewat LMS. Pada tanggal
22 Agustus 2023 pukul 15.30 WIB mulai dilanjutkan dengan mempelajari modul 1.1. yaitu
mulai dari diri eksplorasi konsep. Pengalaman pertama saya mengerjakan eksplorasi konsep di
penugasan refleksi diri tugas tersebut saya unggah di google drive. Selanjutnya pada tanggal 23
Agustus 2023 dilanjutkan kolaborasi penugasan kelompok, berdiskusi dengan fasilitator Bpk.
Hartanto. M.Pd, banyak sekali maafaat yang saya dapatkan banyak pengetahuan dan berbagi
ilmu dan pengalaman dengan fasilitator dan rekan CGP yang lain dan dilanjutkan pada tanggal
24 Agustus 2023 kolaborasi pemahaman berupa presentasi kelompok. Rangkaian kegiatan
tersebut dilakukan secara daring (online), eksplorasi konsep , eksplorasi konsep diporum diskusi
dengan fasilitator, kolaborasi diruang kolaborasi dan setiap CGP berkolaborasi bersama
kelompoknya masing-masing dengan didampingi fasilitator yang terus memberikan arahan dan
motivasi kepada kami.

Pada tanggal 30 Agustus 2023, Selain mengikuti pembukaan lokakarya orientasi pada pukul
07.30-08.00 WIB, CGP mengikuti elaborasi pemahaman pada pukul 13.00-14.30 WIB (sesi 1)
dengan instruktur, Ibu Siti Hamidah secara daring. Ibu Hamidah memberikan banyak bekal
kepada saya tentang dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara , refleksi dan relevansinya
dengan pendidikan di abad 21 ini. Pada tanggal 31 Agustus 2023 diadakan lokakarya orientasi
daring dari pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB. Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan Kepala
sekolah tempat CGP mengajar , dari Balai guru Penggerak serta Pengajar Praktik. Dengan
diikutsertakannya Kepala sekolah dalam lokakarya tersebut alangkah bahagianya dan tenang
hati saya karena Beliau mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang perjalanan
Pendidikan Guru Penggerak sehingga diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan , dan
motivasi kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak ini
dengan baik. Pada kenyataannya kegiatan lokakarya orientasi lebih banyak berinteraksi dengan
Pengajar Praktik dan teman-teman sekelompok yang terdiri dari 6 CGP.

Dalam Pertemuan Lokakarya Orientasi ini kami benar-benar fokus menggali dan memperluas
wawasan kami tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya
serta mengerjakan LK dan mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam.
Dengan bimbingan Bpk. Wasono Ardi Saputro,M.Pd. selaku Pengajar Praktik saya merasa
lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama tersebut
menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan kelas, kemudian
mempresentasikan harapan menjadi CGP. Dilanjutkan materi posisi diri, rencana
pengembangan diri, dan pengenalan portofolio digital.

Setelah pertemuan Lokakarya Orientasi, saya mengunggah tugas modul koneksi antar materi.
Dilanjutkan dengan membuat dan mengupload kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar
dewantara yang saya buat berupa video.

Feeling

Banyak hal yang saya rasakan selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak ini. Banyak yang
saya rasakan diantaranya ada perasaan senang karena dengan mengikuti pelatihan guru
penggerak banyak pengalaman yang saya dapatkan, sebaliknya disisi lain ada perasaan khawatir
dikarenakan dalam mengikuti pelatihab guru penggerak ini waktunya sangat lama , takut jika
tidak bisa melakakun semua tanggung jawab yang diberikan dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan terutama manajemen waktu tugas CGP dan keluarga. Selain itu tugas utama
saya sebagai pendidik ada rasa khawatir, program CGP ini akan mengganggu kegiatan belajar
mengajar. Namun, adanya dukungan dari keluarga, kepala sekolah, rekan sejawat di sekolah
dan rekan-rekan kelompok di CGP yang lain kekhawatiran itu bisa teratasi dengan baik,
meskipun terkadang panik ada tugas yang di LMS yang harus saya selesaikan tepat waktu.

Saya berusaha untuk berfikir positif dan bersyukur. Bahwa banyak guru-guru lain ingin
mendapatkan kesempatan mengikuti program CGP , tetapi belum memiliki kesempatan. Saya
berusaha untuk lebih rajin beribadah, karena saya yakin Allah akan menolong saya dalam setiap
tahapan dalam menyelesaikan program CGP ini. Saya juga berusaha untuk menjaga kesehatan
ditengah proses pemulihan pasca operasi tulang karena kecelakaan. Saya bertekad untuk
menyelasaikan program CGP ini karena banyak manfaat yang akan saya dapatkan , baik untuk
diri sendiri, sekolah dan keluarga. Terkadang rasa khawatir tidak fokus dalam proses
pembelajaran saya rasakan. Namun saya berusaha menyeimbangkan keduanya, agar semuanya
dapat berjalan sesuai yang seharusnya.

Disisi lain saya merasakan bahagia dan senang karena bisa mengikuti pendidikan guru
penggerak ini sebab untuk bisa lolos seleksi tahap 1 dan 2 itu tidak mudah. Dalam perjalanan
mengikuti pelatihan guru penggerak ini saya mulai menerapkan filosofis Ki Hajar dewantara
dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang berorientasi pada anak . Karena sejatinya guru
berperan untuk menuntun dan menghamba pada anak. Setelah memahami konsep KHD, penulis
berusaha menyesuaikan dengan minat bakat murid dan belajar bersama dengan murid dalam
mengikuti kodrat zaman. Memberi arahan dengam menebalkan perilaku baik dan
menyamarkan perilaku buruk. Tidak hanya fikus kepada kognitif tetapi juga budi pekerti.

Findings

Dari pembelajaran ini saya menemukan hal-hal baru, yang sebelumnya kurang saya pahami
sebelumnya yaitu tentang filosofis Ki Hajar Dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang
sangat saya perlukan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalui
Dasar pemikiran ki hajar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya.

Sebagai seorang pendidik saya mempunyai peran untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak baik kodrat alam maupun kodrat zaman, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota
masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya
mangun karso dan tut wuri handayani.

Saya menyadari bahwa anak memiliki kodrat merdeka, oleh karena itu saya harus memberikan
kemerdekaan kepada anak-anak untuk berproses dalam pembelajaran sesuai dengan minat,
bakat , dan kreatifitasnya agar mereka dapat mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya.

Sebagai pendidik saya harus senantiasa menghamba kepada anak atau dengan kata lain berpihak
kepada murid. Mereka bukanlah objek tapi subjek dalam pembelajaran. Mereka bukan robot
yang dapat kita perintah sesuai kemauan saya. Mereka bukan kertas kosong yang harus kita
tulis sesuai apa yang kita mau. Tugas kita adalah menebalkan lakunya untuk menjadi manusia
seutuhnya. Menerapkan budi pekerti yang luhur yang terintegrasi dalam setiap proses
pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri ,
bernalar kritis dan kreatif.

Sebagai seorang pendidik diibaratkan seorang petani yang menyebarkan benih atau bibit padi,
tetapi tidak dapat memaksakan tanaman padi menjadi tanaman lainnya. Petani berperan untuk
merawat dengan baik agar tanaman yang di tanam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
pula. Sebagai guru saya menyadari bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk tumbuh
berkembang sesaui minat kemauannya sendiri dengan tetap dalam arahan untuk bertanggung
jawab.

Future (Penerapan)

Saya akan melakukan hal terbaik didalam proses pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa
tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi yang selama ini tanpa saya sadari apa
yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar
Dewantara .

Pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat
pada murid dan demokratis, agar tercipta interaktif yang menyenangkan didalam kelas.
Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya harus terjadi
dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia
seutuhnya. Melakukan pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif . Menerapkan trilogi
semboyan Ki Hajar Dewantara, Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani, Menuntun murid bukan hanya sekedar kognitif tetapi juga budi pekerti, dengan
penerapan pembiasaan. Melakukan kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat terkait proses
pembelajaran dan juga penanaman budi pekerti agar tujuan Pendidikan dapat tercapai yaitu
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai makhluk individu dan anggota
masyarakat. Berkolaborasi dengan Kepala sekolah, rekan-rekan sejawat, komite dan murid agar
program sekolah dapat berjalan dengan baik.

Sekian pemaparan saya dalam refleksi dwi mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak Modul
1.1.
Semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak! Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan!


Guru Bergerak Indonesia Maju!
LAPORKAN PENYALAHGUNAAN

Anda mungkin juga menyukai