Anda di halaman 1dari 6

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.

2
NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Fasilitator Bapak Anwar, S.Pd.I,M.Pd.

Pengajar Praktik Ibu Sulastri, S.E., S.Pd.

Assalamualaikum Wr.Wb Salam sehat untuk kita semua

Salam Guru Penggerak...!!!!

Saya Anna Yusmawati, S.Pd.Gr


Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh
Saya lahir di Kabupaten Aceh Tengah tepatnya di Kecamatan Bebesen, sebuah kecamatan di
Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara. Saya
menempuh pendidikan S 1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon
Jurusan Tadris Matematika dan sedang menempuh pendidikan S2 pada Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Hobi saya membaca dan memasak. Saat ini,
saya mengabdikan diri di SMP Negeri 2 Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Harapan saya saat ini,
dalam menjalankan tugas sebagai guru, saya mampu mencerdaskan putra-putra bangsa sehingga
negeri kita di masa depan menjadi lebih baik dan menjadikan pembelajaran yang berpusat pada
murid menjadi menyenangkan bagi murid dalam pelaksanaannya.

Pada kesempatan kali ini saya Anna Yusmawati, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari SMP
Negeri 2 Takengon Kabupaten Aceh Tengah akan membuat sebuah catatan mengenai jurnal refleksi
dwimingguan modul 1.2. tentang Nilai Dan Peran Guru Penggerak. Jurnal dwi mingguan merupakan
salah satu bentuk tugas Pendidikan calon guru penggerak yang ditulis secara rutin setiap dua
minggu sekali. Jurnal dwi mingguan ini adalah tulisan hasil proses belajar yang saya alami, saya
dapatkan dan saya aplikasikan guna menunjang tugas sebagai pendidik. Jurnal refleksi ini dipandang
sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk
mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik
secara kritis dan ini sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh para CGP (Calon Guru
Penggerak). Penulisan jurnal ini menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger
Greenaway, yang mencakup: 1). Fact, 2). Feeling, 3). Findings, dan 4). Future (4F). Yang
diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa, 2. Perasaan, 3. Pembelajaran, dan 4. Penerapan).
Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai refleksi saya mengenai kegiatan-kegiatan pelatihan
yang sudah saya lalui, khususnya pada modul 1.2 Tentang Nilai Dan peran Guru Penggerak.
1. Facts (Peristiwa)
Setelah melewati modul 1.1 tentang filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya
mengikuti pembelajaran modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak dari tanggal 01
September 2023 s.d. 18 September 2023 melalui LMS. Kegiatan diawali dengan tugas refleksi
individu terhadap pemahaman awal kami selaku Calon Guru Penggerak terkait nilai dan peran
guru pengggerak dan dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan ruang kolaborasi dimana pada
kegiatan ini kami dibagi kelompok yang terdiri dari 3 orang, untuk mendiskusikan tentang nilai
dan peran guru penggerak, dimana setiap kelompok memilih satu kegiatan yang mencerminkan
nilai guru penggerak dan setiap CGP harus mewakili masing-masing satu nilai guru penggerak.
Saat itu, saya satu kelompok dengan Ibu Muji Safitri dari SDN 8 Jagong Jeget dan Ibu Ponisih
dari SDN 3 Jagong Jeget yang merupakan sebuah tantangan baru bagi saya untuk dapat
berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat yang bertugas di Sekolah Dasar (SD) sedangkan saya
bertugas di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari tugas diskusi ruang kolaborasi
tersebut, kelompok kami memilih satu nilai terdominan guru penggerak yaitu berpihak pada
murid, dengan nilai guru penggerak diantaranya berpihak pada murid, kolaboratif, inovatif dan
reflektif serta mampu berperan sebagai pemimpin pembelajaran. Adapun nilai guru penggerak
diantaranya Kolaboratif dan berperan sebagai pendorong upaya kolaborasi sebagai cerminan Ibu
Ponisih dimana beliau pernah dan terus berupaya mendorong kolaborasi pada guru yang ada
dalam wadah Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk memanfaatkan media pembelajaran berbasis
digital, nilai guru penggerak yang berfihak pada murid sebagai cerminan Ibu Muji Safitri, dan
inovatif sebagai cerminan diri saya sendiri yang berperan sebagai guru yang terus berinovasi
terhadap media ajar dan perangkat pembelajaran yang berbasis IT melalui penggunaan Quizzi
dan Flipbook dalam proses pembelajaran yang telah saya laksanakan, kami sepakat mengangkat
peran dan nilai bersama yaitu Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan,
potensi, dan minat bakat siswa serta mengembangkan upaya kolaboratif untuk meningkatkan
minat belajar siswa, kemudian Pada tanggal 4 September 2023, setiap kelompok, termasuk
kelompok kami diberi kesempatan oleh Bapak Anwar, S.Pd.I., M.Pd selaku fasilitator untuk
mempresentasikan hasil diskusi ruang kolaborasi. Selain mempresentasikan hasil kerja kelompok,
kami juga diminta untuk membuat pertanyaan dan diberi kesempatan untuk memberikan masukan
kepada kelompok lain, tentunya saran dan masukkan dari rekan-rekan CGP juga membantu kami
menyempurnakan tugas ruang kolaborasi. Selanjutnya pada tanggal 11 September 2023, saya
mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman/koneksi antar materi melalui google meet yang dipandu
oleh Ibu Elliza selaku instruktur setelah sebelumnya terlebih dahulu saya mengimplementasikan
hasil pelatihan pada modul 1.2 ke dalam sebuah demonstrasi kontekstual yang diunggah pada link
https://drive.google.com/file/d/1podr4LtuihAbGj-sEzGkU_cvHgCNin4L/view?usp=sharing.
Kegiatan elaborasi pemahaman ini sangat menarik karena membuka wawasan dan
pendalaman materi tentang nilai dan peran guru penggerak yang telah dipelajari sebelumnya saat
eksplorasi konsep. Dari seluruh rangkaian kegiatan modul 1.2 ini, momen yang paling penting
dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah saya dapat mengenal dan
memahami arti pembelajaran yang sesungguhnya melalui pemikiran Ki Hajar Dewantara, dimana
sebagai pendidik harus mampu memahami kebutuhan anak serta menuntun anak sesuai kodrat
alam dan zamannya agar dapat mewujudkan profil pelajar pancasila. Selain itu, sebagai guru
penggerak harus dapat memahami nilai dan peran guru penggerak agar dapat berfikir strategis
untuk menjadi agen perubahan.
Sejujurnya saya yang bermodal nekat ini merasa minder selama mengikuti kegiatan ini,
teman-teman CGP yang begitu cakap dan hebat-hebat begitu aktif dan bersemangat dalam
semua kegiatan dan penugasan, semakin kesini ada rasa semakin kurang percaya diri, dan
masalah ini harus segara saya atasi, saya terus menggali tujuan saya mengikuti kegiatan ini, saya
berada disini untuk belajar dari rekan-rekan hebat dan mengadopsi hal-hal baik dan mencoba
menerapkannya, dalam hati terus berkata, karena saya juga ingin sehebat mereka itulah
sebabnya saya berada disini, saya pasti bisa melalui semua rangkaian kegiatan ini dan terlahir
kembali sebagai pribadi yang jauh lebih baik sebagai bekal bagi saya untuk menjalankan peran-
peran saya sebagai seorang guru. Sebuah aksi nyata terkait pembelajaran pada modul 1.2 ini
mengakhiri proses pembelajaran kami pada modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak
pada tanggal 18 September 2023.

2. Feeling (Perasaan)

Tidak terasa selama kurang lebih empat minggu (satu bulan) saya menjadi CGP, banyak
sekali hal yang saya rasakan. senang, galau, bahagia, dan menjadi lebih termotivasi semua
bercampur baur dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program
Guru Penggerak ini meski padatnya tugas yang disertai tugas pokok utama yaitu mengajar
sebagaimana mestinya di kelas. Keseluruhan perasaan tersebut saya ibaratkan juga dengan
apa yang dialami oleh murid-murid saya. Selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak
Angkatan 9 ini saya merasa senang karena seperti mendapatkan nutrisi energi baru untuk
peningkatan kapasitas dan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Saya selalu berusaha
aktif mengikuti setiap proses pembelajaran di LMS dan senantiasa menunggu waktu untuk
Video Converence (Vicon) karena dapat saling berdiskusi untuk mengubah mindset dan aksi
nyata di kelas guna perbaikan kualitas pembelajaran kita.Saya juga merasa senang
mendapatkan berbagai pengetahuan serta keterampilan baru baik dari fasilitator, pengajar
praktik, maupun rekan-rekan CGP yang menjadi komunitas belajar baru untuk saling berbagi.
Di sisi lain, saya merasa cukup kelelahan dalam menyelesaikan tugas-tugas di LMS karena
pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak ini tidak boleh mengganggu pelaksanaan
tugas mengajar di sekolah. Waktu dan hari demi hari terasa begitu cepat berlalu. Tenggang
waktu seolah memburu untuk dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Empat minggu ini,
saya seolah menjadi orang yang begitu sibuk, kurang istirahat menjadi konsekuensi yang
harus saya jalani, bahkan hari Minggu lokakarya 1 setelah melalui pendampingan 1 ternyata
sudah menunggu. Dari sini saya belajar, bahwa dalam hidup kita harus menghargai waktu
karena waktu terus berputar dan tidak akan dapat terulang kembali.

Perasaan senang karena mendapatkan banyak ilmu selama menjalani proses ini,
bagaimana menjadi guru yang seharusnya, bagaimana memerdekakan anak, upaya apa yang
harus dilakukan dalam menunjang proses pembelajaran yang berhamba kepada anak.
Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang
saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan Ki Hajar
Dewantara. Betapa hebatnya sosok Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa kita harus
memanusiakan manusia, sehingga murid dapat mencapai kodrat alam, namun juga tetap selalu
membuka mata untuk setiap hal positif di luar sana (kodrat zaman) sehingga anak didik kita
dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati serta menuntun anak untuk mencapai
kesuksesan.

Selama dua minggu mempelajari modul 1.2 ini saya merasa bahwa profesi guru harus
menjadi panggilan jiwa sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan tulus dan ikhlas.
Dengan mengimplementasikan pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan
yang menuntun dan menghamba kepada anak, saya merasa bahwa anak-anak lebih antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari modul ini juga saya harus menjadi guru yang
lebih sabar dalam menghadapi berbagai karakteristik murid yang sejatinya memang memiliki
kodratnya masing-masing. Dari perubahan kecil yang saya lakukan di kelas menjadi
penyemangat saya untuk menyelesaikan setiap tahapan pendidikan guru penggerak ini.

Perasaan termotivasi, tertantang, dan juga khawatir tidak dapat melaksanakan


pendidikan ini dengan baik dan maksimal, bahkan merasa minder karena melihat teman-
teman calon guru penggerak yang hebat-hebat masih terus menghinggapi saya meski tidak
lagi sebesar saat di awal-awal pendidikan. Di sisi lain, ada sederet tugas pokok sebagai
pendidik yang harus diselesaikan bersamaan. Tentu semua terasa bercampur aduk serta
tetap berusaha memanajemen waktu dengan baik dan tekad yang kuat untuk dapat
menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Dari pembelajaran modul 1.2 ini, saya merasa
ada kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yakni untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar
Dewantara guna mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, maka guru
penggerak harus memiliki nilai-nilai guru penggerak, diantaranya berpihak pada murid,
mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Dari perwujudan nilai-nilai tersebut, maka guru
penggerak dapat menjadi agen perubahan pembelajaran. Semakin saya mendalami materi
pada modul 1.2 ini, terutama pada saat kegiatan elaborasi pemahaman/koneksi antar materi,
saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan menemukan jalan baru yang bisa saya
gunakan untuk mencari ilmu seluas-luasnya saya merasa tidak ada apa-apanya sebelumnya,
dulu saya berfikir bahwa ilmu yang saya punya sudah baik, namun ternyata setelah
mempelajari filosofi KHD ini saya perlu banyak belajar lagi karena selama ini pembelajaran
yang saya lakukan belum sepenuhnya menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Dari momen tersebut, saya merasa tergerak untuk memperbaiki pembelajaran


kedepannya. Di sisi lain, saya juga merasa tercerahkan dan termotivasi untuk memahami dan
mengintegrasikan nilai-nilai guru penggerak dalam menjalankan tugas sebagai pendidik di
masa kini agar mampu menjalankan peran sebagai guru penggerak sekaligus agen perubahan
pembelajaran. Dari pembelajaran modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini saya
mendapat ilmu untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik. Sebagai seorang
pendidik saya harus dapat mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak dalam
menjalankan tugas di sekolah. Sebelum saya mempelajari modul 1.2 ini, saya berpikir bahwa
pembelajaran yang saya lakukan sudah baik, sekarang saya berpikir bahwa saya perlu
pembenahan yang banyak sekali dan harus mengikuti perkembangan kodrat zaman serta
meneladani konsep KHD. Sebagai guru yang baik harus mempunyai ke 5 nilai dan peran guru
pengerak agar tercapinya merdeka belajar. Banyak hal yang harus saya perbaiki dalam
menjalankan tugas guru. Diantaranya adalah melaksanakan tugas guru sebagai penuntun yang
memahami bahwa setiap anak memiliki kodrat yang berbeda. Dalam proses menuntun ini
saya harus mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak, agar tercapai profil
pemuda pancasila

3. Findings (Pembelajaran)

Dari pembelajaran ini saya menemukan hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya
yaitu tentang kaitan filosofis Ki Hajar Dewantara dan implementasi nilai dan peran guru
penggerak. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk meningkatkan
kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalui Dasar pemikiran ki hajar Dewantara saya
merasa mendapat bekal yang tidakternilai harganya. Dari materi pada modul ini saya belajar
bahwa pendidik harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing
ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani serta
menemukenali nilai yang dimiliki oleh setiap individu seorang pendidik dehingga mereka
memiliki peran penting sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid.

Melalui modul ini saya juga mendapat pembelajaran bahwa pendidikan karakter sangat
penting bagi siswa sehingga sebagai guru saya harus lebih proporsional tidak hanya
mementingkan aspek kognitif akan tetapi memperhatikan juga aspek psikomotor dan
afektif. Sistem among dengan memberikan kemerdekaan murid dalam belajar serta
pendidikan yang menuntun merupakan satu pesan moril yang saya dapat dari modul ini untuk
terus belajar memahami kebutuhan belajar murid masa kini tentunya dengan tetap
mempertahankan nilai-nilai dan memainkan perannya sebagai guru penggerak yang reflektif,
inovatif, kolaboratif, dan berfihak pada murid dengan terus berusaha menjadi pemimpin
pembelajaran yang selalu tergerak, bergerk dan menggerakkan.

Menerapkan Praktik baik dan budi pekerti yang luhur merupakan keharusan yang tidak
terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian
profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, dan berakhlak
mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , Kreatif dan bernalar kritis.
4. Future (Penerapan)
Dari pembelajaran modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini, saya termotivasi
untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal
terbaik dalam pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai sejalan dengan pemikiran
filosofis Ki Hajar Dewantara. Usai pembelajaran pada elaborasi pemahaman/koneksi antar materi,
saya perlu melakukan rencana penerapan ke depan, diantaranya berpihak pada siswa, Melakukan
refleksi bersama siswa, rekan guru dan kepala sekolah setelah melakukan pembelajaran sebagai
langkah untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya Melakukan inovasi pembelajaran ,
misalnya dalam penggunaan media pembelajaran, Melakukan pengembangan diri dengan mengikuti
berbagai diklat, pelatihan ataupun seminar yang menunjang kinerja sebagai pendidik. Melakukan
kolaborasi dengan rekan sejawat, instansi di sekitar sekolah dan orang tua murid dalam kegiatan-
kegiatan di sekolah.

Demikianlah Pemaparan Jurnal Dwimingguan yang termotivasi dengan pemikiran


Pendidikan Ki Hajar Dewantara Modul 1.1 dan berupaya menemukenali nilai dan peran saya
selaku guru penggerak pada modul 1.2, Terimakasih Salam Guru Penggerak, “Generasi
cemerlang, generasi rajin belajar. “Pelajar hebat, bangsa bermartabat.” “Jangan
malas, tantangan menanti di depanmu. ”
Salam dan Bahagia, Salam Guru Hebat, Salam Guru Penggerak

AssalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai