Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN KE-1

Oleh : Sri Fatmah Dewi, S.Pd

Pengembangan model dengan model 4F :

Tanggal : 01 September 2023

Jadilah seperti pohon kelapa yang setiap bagiannya memiliki manfaat bagi manusia, begitupun diri
ini ingin sekali memberi manfaat untuk orang sekitar, itulah tujuan saya mengikuti Program Guru
Penggerak ini. Ilmu-ilmu yang saya dapatkan di PGP ini bisa bermanfaat buat saya dan buat
semua elemen sekolah.

Pertama kali mendapat undangan pelatihan Guru Penggerak ini rasanya


nano-nano, karena saat itu saya juga di sekolah sedang mengemban amanah
sebagai staf kurikulum dan Koordinator P5 di kurikulum merdeka. Ada
kekhawatiran dalam diri saya, apakah saya mampu membagi waktu antara tugas
saya sebagai guru, sebagai staf kurikulum, sebagai koordinator P5, sebagai ibu dan
sebagai seorang istri. Tetapi setelah saya mengikuti alur kegiatan pelatihan guru
penggerak minggu pertama ini, kekhawatiran tersebut mulai berkurang
dikarenakan banyak sekali motivasi-motivasi yang saya dapatkan selama
pembelajaran berlangsung. Dimulai dari pembahasan modul 1.1 yang memberikan
gambaran mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam
perkembangan dunia pendidikan. Bagaimana guru berperan sebagai penuntun
anak, yang menuntun anak sesuai kodrat alam dan kodrat jamannya, mengenai
pembelajaran di kelas yang berpusat ke murid yang semua itu sangat menarik dan
bermanfaat dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, motivsi-motivasi yang saya
dapatkan juga pada saat sesi daring maupun luring bersama fasilitator, pengajar
praktik dan rekan-rekan yang lain. Melihat betapa antusiasnya mereka dalam
mengikuti PGP ini, Hal ini memacu semangat saya dalam mengikuti kegiatan PGP
ini.

Sri Fatmah Dewi Jurnal refleksi dwi mingguan ke-1


Pada minggu pertama dan kedua ini, telah terjadi perubahan paradigma yang
ada pada diri saya. Terutama dalam hal pemikiran-pemikiran mengenai dunia
pendidikan. Selama ini, pembelajaran yang saya lakukan masih cenderung berpusat
pada guru, melalu metode ceramah dan anak hanya mendengarkan kemudian
mengerjakan soal. Tetapi setelah mengikuti kegiatan PGP ini saya mulai berpikir
untuk membuat pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi anak dengan metode-
metode pembelajaran yang berpusat pada murid. Anak dibiarkan bereksplorasi
mengenai materi pembelajaran yang sedang di pelajari, seperti misalnya pada
materi KPK dan FPB. Guru mempersilahkan anak untuk mencari berbagai cara
untuk menemukan KPK dan FPB dari dua atau tiga bilangan. Ternyata, ketika anak
diberi kesempatan untuk mengeksplor kemampuan nya, mereka bisa memberikan
berbagai ide dan cara dalam menemukan KPK dan FPB suatu bilangan. Saat
pembelajaran berlangsung, saya merasa senang karena bisa menerapkan salah satu
ilmu yang saya dapatkan dalam Pelatihan Guru Penggerak ini. Meskipum demikian
bukan tanpa hambatan ketika mau menerapkan ilmu-ilmu tersebut. Salah satu
hambatannya adalah saat anak tidak ada yang berani maju ke depan karena
mungkin telah terbiasa dengan metode ceramah dan berpusat pada guru. Jadi
ketika anak diberi kesempatan untuk menjelaskan apa yang mereka ketahui dari
suatu materi yang dipelajari, mereka awalnya cenderung malu dan takut salah.
Tetapi setelah mereka dibiasakan untuk bertanya, menjawab, menyanggah dan
berpendapat di kelasnya saat pembelajaran berlangsung maka anak lama-lama
menjadi terbiasa. Bahkan anak saling berebut untuk berpendapat. Jadi, dalam hal
ini guru harus pandai-pandai mencari strategi pembelajaran yang berpusat pada
murid, sehingga murid selalu senang, nyaman dan tertarik mengikuti pembelajaran.
Pada minggu pertama ini saya ikut dalam zoom meeting di ruang kolaborasi
dan juga ikut loka karya orientasi, pada saat loka karya orientasi kebetulan anak
saya sedang sakit, tetapi meskipun begitu saya bisa mengikuti loka karya sampai

Sri Fatmah Dewi Jurnal refleksi dwi mingguan ke-1


selesai dan tidak ada kendala apapun. Apalagi ditambah guru-guru hebat yang
memberikan motivasi-motivasi berupa gambar diri yang semuanya sangat bagus
dan menginspirasi. Ada yang memberikan gambar diri planet di tata surya, artinya
bahwa hidup itu harus terus bergerak agar bisa menyeimbangkan diri kehidupan.
Jika tidak bergerak maka tatanan tata surya tersebut akan hancur saling beradu.
Begitupun kehidupan saat kita tidak bergerak untuk mau meningkatkan kualitas
diri kita, maka akan hancur ke depannya karena kita nantinya tidak menyesuaikan
dengan kodrat jaman yang ada.
Pembelajaran yang saya dapatkan dari pelatihan ini adalah banyak-
banyaklah kita mencari teman untuk berbagi motivasi, berbagi ilmu dan
pengalaman. Karena dari sana kita akan lebih termotivasi dalam meningkatkan
kualitas diri kita, salah satunya kualitas kita sebagai guru yang akan menuntun
murid-murid untuk mendapatkan pengajaran dan pendidikan terbaik dari kita. Jika
kita sebagai guru tidak mengasah dan meningkatkan kualitas diri kita, maka
pengajaran maupun pendidikan yang akan mereka dapatkan kurang optimal
sehingga mereka bisa saja tidak bisa mengeksplor bakat dan minat yang ada pada
diri mereka dan perkembangan kodrat mereka tidak berjalan dengan baik. Selain
itu, di dalam hidup jangan terlalu banyak kekhawatiran-kekhawatiran. Tetapi
cukup dijalani dan dinikmati setiap proses alur kehidupan ini salah satunya adalah
alur keikutsertaan dalam Pelatihan Guru Penggerak ini. Kerjakan setiap amanah
sebaik-baiknya dan niatkan semata-mata karena mencari keridhoan Allah SWT.
Untuk ke depannya saya akan lebih baik lagi dari segi penerapan
pembelajaran di kelas, saya akan terus belajar sesuai kodrat jaman mengenai
model-model pembelajaran yang relevan dengan kondisi saat itu. Seperti saat
sekarang, jaman sudah mulai berkembang dari segi digitalisasi, maka saya
tertantang untuk membuat pembelajaran yang berbasis digital, sehingga anak lebih
tertarik lagi dalam belajar.

Sri Fatmah Dewi Jurnal refleksi dwi mingguan ke-1


Semoga apa yang saya dapatkan dari pelatihan ini bermanfaat bagi saya dan
juga memberi manfaat bagi sekolah tempat saya mengajar. Sehingga bisa
memotivasi rekan-rekan guru yang lain juga untuk bisa menjadi guru yang
menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid, sehingga kualitas pendidikan
sekolah kami dapat meningkat. Baik dari segi pengetahuan, keterampilannya
maupun dari segi akhlak dan karakternya, bisa menuntun siswa-siswa untuk
mendapatkan kelesamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sehingga siswa lebih siap untuk
nantinya terjun di masyarkat.

Demikianlah refleksi dwi mingguan saya, Alhamdulillah saya sangat


bersyukur bisa diberi kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Guru Penggerak ini,
semoga bisa menjadi guru yang tergerak, bergerak dan menggerakkan juga
menginspirasi bagi yang lain. Semoga untuk 6 bulan ke depannya saya diberi
kesehatan, kelancaran dan rejeki. Sehingga saya bisa menyelesaikan tugas-tugas
Pelatihan Guru Penggerak ini dengan baik dan optimal, tanpa melalaikan tugas dan
kewajiban saya sebagai guru di sekolah.

Terima kasih

Sri Fatmah Dewi Jurnal refleksi dwi mingguan ke-1

Anda mungkin juga menyukai