Anda di halaman 1dari 3

Jurnal refleksi ini saya tulis setelah saya mengikuti dan mempelajari modul 1.2.

Nilai dan
Peran Guru Penggerak. Dalam menulis jurnal ini, saya menggunakan model 4F, yakni
peristiwa (fact), perasaan (feeling), pembelajaran (Findings), dan penerapan (future).
1. PERISTIWA (FACT)
Beberapa hal yang saya pahami setelah mempelajari modul 1.2 ini diantaranya otak
manusia memiliki kemampuan berpikir cepat dan berpikir lambat. Batang otak dan
sistem limbik merupakan bagian otak yang bekerja untuk sistem otomasisasi yang tidak
memerlukan banyak energi bahkan dapat mengkonversi energi sehingga dapat bekerja
dengan cepat. Cara berpikir cepat berkaitan dengan refleks manusia untuk menghindar
jika terjadi ancaman. Sedangkan berpikir lambat dikendalikan oleh otak luhur manusia
dan otak mamalia yang digunakan untuk berpikir, kreatif, strategi yang merupakan
kekuatan akan tetapi mengeluarkan banyak energi. Selama ini saya berpikir bahwa cara
berpikir lambat itu lebih buruk daripada cara berpikir cepat, namun kenyataannya setelah
mempelajari modul ini berpikir lambat bukan berarti buruk akan tetapi butuh
pertimbangan untuk menganalisis kebenaran sesuatu. Berpikir cepat dan berpikir lambat
sama-sama dibutuhkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Manusia
dapat berpikir cepat ketika dalam situasi yang mengharuskan berpikir cepat. Dalam
modul ini juga saya memahami bahwa manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu
bertahan hidup, kasih sayang, kekuasaan, kesenangan, dan kebebasan. Lima kebutuhan
dasar menjadi fitrah nyata yang memang dibutuhkan manusia. Dari kelima kebutuhan
dasar tersebut dapat membuat manusia tergerak, bergerak, dan menggerakan. Selain itu
dapat tergerak karena adanya motivasi dari dalam diri yang kuat untuk melakukan
perubahan dalam dirinya. Sebagai pendidik selain menumbuhkan motivasi instrinsik dari
dalam diri untuk dirinya sendiri, harus juga menumbuhkan motivasi interinsik dari murid
dengan fokus menyediakan suasana pembelajaran yang membangkitkan motivasi
intrinsik murid. Calon guru penggerak melalui pendidikan guru penggerak diharapkan
dapat membawa perubahan pada ekosistemnya untuk itu guru penggerak harus memilki
nilai-nilai guru penggerak diantaranya berpusat pada murid, mandiri, reflektif,
kolaboratif, dan inovatif. Nilai-nilai ini penting dimiliki oleh penggerak agar dapat
menjalankan perannya menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain,
mendorong kolaborasi antar guru, menggerakan komunitas praktisi, dan mewujudkan
kepemimpinan murid.
Mengerjakan tugas di LMS terkait Mulai dari Diri & Eksplorasi konsep. Disini saya
diarahkan untuk membuat trapesium usia yang didalamnya saya menuliskan dua
peristiwa penting yang pernah terjadi dalam hidup saya yang sangat membekas dalam
pikiran saya baik peristiwa negatif maupun positif.
Dalam menuliskan peristiwa negatif, perasaan saya seperti sedang mengalami peristiwa
negatif tersebut, malu, marah dan sedih masih sangat teringat di memori saya hingga saat
ini. Untuk peristiwa positif yang pernah terjadi membuat saya bersemangat kembali
untuk menceritakannya dan hal tersebut membuat saya mengingat kembali moment
menyenangkan ketika duduk di bangku SMA.
Pada akhir pembelajaran modul 1.2 ini juga kami melaksanakan lokakarya 1 dimana
kami disatukan antara CGP Tojo Una-una dan CGP Poso untuk saling berkolaborasi
untuk mempelajari kembali mengenai modul 1.1 dan 1.2.
2. PERASAAN (FEELINGS)
Perasaan saya setelah mempelajari modul 1.2 ini masih sama dengan modul 1.1 yaitu
sangat bahagia dan bersyukur. Mempelajari modul yang ada dalam pendidikan guru
penggerak ini mengubah paradigma saya yang lama tentang pengajaran, pembelajaran,
dan pendidikan. Mengikuti pendidikan guru penggerak ini banyak sekali ilmu yang saya
dapatkan semoga saya dapat memaknai pengalaman yang saya dapatkan ini untuk
merefleksi diri saya untuk terus meningkatkan kompetensi diri dan melakukan
perbaikan-perbaikan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid demi
terwujudnya merdeka belajar dan profil pelajar pancasila.
Selama dua minggu mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak
ini, berbagai macam perasaan yang saya rasakan, diantaranya perasaan termotivasi,
tertantang, dan juga khawatir tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan
maksimal. Di sisi lain, ada sederet tugas pokok sebagai pendidik yang harus diselesaikan
bersamaan. Tentu semua terasa bercampur aduk serta tetap berusaha memanajemen
waktu dengan baik dan bertekad untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak
ini. Dengan berkolaborasi bersama rekan-rekan CGP, saya seperti mendapatkan
pencerahan yang menyejukan, banyak hal yang mencerahkan pemikiran saya yaitu
tentang bagaimana seharusnya kami bersikap sebagai guru penggerak dengan memahami
nilai dan menjalankan peran guru penggerak.
3. PEMBELAJARAN (FINDINGS)
Dari pembelajaran modul 1.2 ini, saya merasa ada kaitan antara modul 1.1 dan 1.2
yakni untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara guna mewujudkan
merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, maka guru penggerak harus memiliki nilai-
nilai guru penggerak, diantaranya berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif,
dan inovatif. Dari perwujudan nilai-nilai tersebut, maka guru penggerak dapat menjadi
agen perubahan dalam pembelajaran. Akhirnya saya mampu untuk menerapkan nilai-
nilai sebagai seorang guru penggerak. Nilai yang telah saya miliki diantaranya nilai
kolaboratif, inovatif dan reflektif. Nilai mandiri dan berpihak pada murid telah saya
miliki namun masih harus dikembangkan lagi. Nilai reflektif yang telah saya miliki akan
terus dilakukan secara berkelanjutan diantaranya menarik kesimpulan dan merefleksi
pembelajaran bersama murid, meminta rekan sejawat melihat dan memberikan saran
terhadap pembelajaran yang saya lakukan dan melakukan evaluasi dan perbaikan dari
hasil supervisi kepala sekolah. Nilai kolaboratif yang telah saya lakukan dan akan saya
lakukan secara berkelanjutan yaitu berkolaborasi dengan murid dalam pembelajaran,
berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menentukan metode dan strategi
pembelajaran, berkolaborasi dengan kepala sekolah dan seluruh stake holder yang ada
untuk merencanakan dan melaksanakan program sekolah. Terakhir nilai inovatif yang
telah saya lakukan adalah membuat media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi-
aplikasi yang menarik, membuat evaluasi penilaian dengan platform digital yang ada,
dan membuat game atau permainan untuk mengingat materi yang telah dipelajari.
4. PENERAPAN (FUTURE)
Berdasarkan nilai dan peran guru penggerak yang telah saya pelajari dalam modul ini,
maka rencana yang akan segera saya lakukan ke depan sebagai berikut:
a. Terus belajar untuk mendukung kualitas pembelajaran, baik secara autodidak
maupun dengan pelatihan.
b. Menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa, misalnya dengan penerapan
model pembelajaran interaktif.
c. Berkolaborasi dengan pihak lain untuk mendukung terciptanya proses pembelajaran
yang berkualitas.
d. Selalu melakukan refleksi pembelajaran untuk bahan perbaikan terhadap
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.
e. Selalu mencari ide-ide baru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
Demikian refleksi saya selama mempelajari modul 1.2 yang telah saya ungkapkan dalam
jurnal ini. Semoga jurnal ini dapat menginspirasi dan dapat bermanfaat oleh orang lain.
Terakhir saya mengucapkan permohonan maaf apabila dalam penulisan jurnal ini masih
terdapat banyak kekurangan.
Salam guru penggerak
Salam dan bahagia

Anda mungkin juga menyukai