CGP ANGKATAN 9
SDN 23 BANTAN
KAB. BENGKALIS RIAU
Assalamualaikum, salam dan Bahagia Bpk/ Ibu Guru semua.
Salam Guru Penggerak!
Perkenalkan, saya Anggara Febriawan, S.Si
Guru dari SDN 23 Bantan Kec. Bantan Kab. Bengkalis Provinsi Riau
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan adalah salah satu Tugas yang harus
dibuat oleh Calon Guru Penggerak, dan disini saya akan
merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari
modul 1.1.mengenai Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara
tentang Pendidikan.
1
Topi Putih
(Facts)
Program Guru Penggerak angkatan 9 dibuka perdana oleh Menteri
Kemdikbudristek, Nadiem Anwar Makarim B.A. M.B.A dan Dirjen GTK, Prof. DR.
Nunuk Suryani, M.Pd pada hari Rabu, 16 Agustus 2023 melalui video conference dan
youtube.
Pada tanggal 18 Agustus 2023 seluruh CGP diwajibkan mengerjakan pretest di LMS
masing-masing. Pada tanggal 19 Agustus 2023 diadakan lokakarya orientasi yang
dilakukan secara Daring/ Video Conference Meet pada link
https://meet.google.com/kkf-vyiw-bds. yang diikuti oleh seluruh CGP angkatan 8
Parkir dan Angkatan 9, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Pengajar Praktik. Ada
beberapa hal yang harus dikerjakan oleh Calon Guru Penggerak terkait tindak lanjut
dari program ini.
Pada tanggal 21 Agustus 2023 dilanjutkan dengan mempelajari modul 1.1. yaitu
Mulai dari diri, eksplorasi konsep, eksplorasi konsep di forum diskusi dengan
fasilitator, kolaborasi di ruang kolaborasi dan setiap CGP berkolaborasi bersama
kelompoknya masing-masing untuk mempresentasikan hasil menemukenali nilai-
nilai luhur kearifan budaya dan memberi umpan balik, dengan didampingi oleh
fasilitator yang terus memberikan arahan dan motivasi kepada kami. Karya pertama
yang diunggah yaitu mengenai demonstrasi
kontekstual Pemikiran KHD yang telah saya unggah melalui kanal youtube. Setelah
membuat demontrasi konstektual saya mengikuti elaborasi pemahaman bersama
Instruktur Nasional Bapak Elan Lesmana pada tanggal 30 Agustus 2023 pukul 15,30
- 17.00 WIB, melalui G-Meet.
Kegiatan ini memberikan banyak bekal kepada saya tentang dasar-dasar pemikiran
Ki Hajar Dewantara, refleksi dan relevansinya dengan pendidikan di abad 21 ini.
Kemudian yang kedua kalinya saya mengunggah tugas modul koneksi antar materi,
kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara.
2
Topi Merah
(Feelings)
Saya menyadari bahwa anak memiliki kodrat merdeka, oleh karena itu saya
harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya.
Dalam pembelajaran pun kita harus menjadi among bagi siswa, memberi
teladan yang baik serta dapat mendorong tumbung kembang bakat minat
mereka agar dapat menjadi individu yang cerdas dan
berbudi pekeri mulia.
➢ Hal terbaik akan saya lakukan dalam proses pembelajaran yang saya
lakukan di kelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan maksimal.
➢ Banyak hal yang tidak sejalan dengan pemikiran filosofis Ki hajar
Dewantara yang harus saya benahi, diantaranya Pembelajaran yang
berpusat pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang
berpusat pada murid, agar tercipta interaksi yang menyenangkan di dalam
kelas.
➢ Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang
dimilikinya itu penting agar mereka menemukan jati dirinya sehingga
menjadi manusia seutuhnya.
➢ Menuntun peserta didik harus selaras dengan kodrat alam dan kodrat
zaman yang dihadapinya sehingga bisa berdampak dan mempermudah
mereka dalam mengatasi persoalan hidupnya di masa kini ataupun masa
mendatang.
➢ Sebagai pendidik harus terus belajar karena Ilmu pengetahuan bersifat
dinamis dan terus berkembang. Saya akan senantiasa belajar untuk
menjadi guru yang hebat agar bisa menuntun anak didik mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila dan tercapainya Kemerdekaan
Belajar bagi Murid.