Sudah dua minggu perjalanan PGP saya ikuti dengan penuh keseriusan, tidak terasa begitu banyak hal
mendasar yang menjadi penguatan dalam mengembangkan diri sebagai guru. Berbagai tujuan dan
manfaat yang telah disampaikan di awal-awal pertemuan vicon yang dilanjutkan dengan lokakarya
orientasi bersama para pengajar praktek, fasilisator dan instruktur mulai nampak titik terang. Betapa
pentingnya kehadiran guru yang punya motivasi untuk terus mengadakan perubahan demi terjadinya
transformasi pendidikan di Indonesia secara umum dan secara khusus di ruang-ruang kelas yang para
Di minggu pertama, saya berkenalan LMS dan mulai berselancar untuk mendapatkan gambaran Guru
Penggerak yang diberikan dalam Pendidikan ini. Penasaran yang tinggi di awal, untuk mengetahui lebih
tepat dan lebih mendalam terjawab sudah denga penjelasan materi di LMS yang mudah di cerna dan
diakses. Selain itu peran Fasilitator yang sangat aktif membersamai penasaran kami di awal-awal ini
sangatlah intens, demikian pula pengajar praktik yang mendampingi pun demikian.
Struktur pembelajaran di minggu ke dua ini, mulai saya rasakan lebih familier. Pembelajara setelah
pendahuluan dilanjutkan dengan Mulai dari diri dan seterusnya secara berurutam: Eksplorasi Konsep
yang di dalamnya ada forum diskusi, Ruang kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi
Pada Eksplorasi Konsep di modul 1.1. saya mendapatkan gambaran pemahaman: Kerangka pemikiran
KHD yang sebenarnya telah kami lakukan di kelas-kelas saya selama ini, disini saya mendapatkan
penguatan untuk membenahi yang kurang dan mengembangkan apa yang sudah ada. Materi kedua di
modul 1.1 ini adalah asas Pendidikan kihajar dewantara yang dilanjtkan dengan dasar-dasar Pendidikan
yang menuntun, Kodrat alam dan kodrat zaman serta budi pekerti, kemudian diakhiri dengan interpretasi
Di pengalaman minggu pertama ini, melalui LMS secara sistematis saya mengikuti pola yang diberikan
dan akan saya jadikan prototype pembelajaran saya di kelas dan di komunitas saya. Dimana setelah
pemaparan materi ada penugasan dalam bentuk refleksi diri yang dibuat dalam berbagai bentuk media
kami familier. Sungguh Pengalaman yang sangat berharga bukan hanya pada konten materi, namun juga
sistematika pembelajaran yang bisa saya adopsi untuk saya terapkan di sekolah.
Untuk materi di modul 1.1 hal yang bisa saya simpulkan adalah sebagai berikut bahwa:
Pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan
dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.
Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai seorang manusia maupun sebagai amggota masyarakat
Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
Seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang
berbeda-beda (berorientasi pada anak)
Dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman
berkaitan dengan isi dan irama. Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus
membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan
menyesuaikan diri.
Dan hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan
anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati,
memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun
karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak.
Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga
mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.
Sebelum mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya percaya bahwa dengan tindakan-
tindakan tegas dan menghukum siswa bisa merubah perilakunya. Tapi perubahan yang terjadi cuma
didasari oleh rasa takut dan bersifat sementara, bukan atas kesadaran pribadinya. Saya belum
sepenuhnya menyadari akan keberadaan kodrat alam sang anak, sehingga sering marah-marah ketika
ada anak yang lamban dalam satu pelajaran. Belum banyak memberikan model-model pembelajaran
Dan Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, pemikiran yang berubah dari saya
adalah bahwa saya harus memberikan tuntunan kepada anak didik dengan lebih sabar dan ikhlas, karena
mereka masing-masing unik dan berbeda. Tidak perlu memberikan hukuman yang sifatnya tidak
mendidik, memberikan teladan agar mereka bisa melihat dan menirunya. Memberikan pembelajaran
yang menyenangkan bagi mereka dengan mencoba berbagai macam model pembelajaran.
Dan yang segera bisa saya terapkan dari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah tidak
memberikan hukuman-hukuman kepada siswa, lebih sabar dalam membimbing, mengenali lebih dalam
karakter dan latar belakang siswa (keluarga/lingkungan) dengan menjalin komunikasi dengan orang
tuanya, hal ini bisa dilakukan dengan kunjungan rumah atau home visit. Memberikan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa melalui pemilihan media pembelajaran yang bervariasi baik berupa
gambar, video maupun audio, atau pembelajaran yang berbasis permainan (game based learning).
Kurang lebih 2 hari ini saya masuk mengeksplore LMS untuk materi di modul 1.2. Ini lebih menantang
lagi karena sudah masuk di motivasi instrintik yang terbangun oleh mentalitas guru penggerak yang
berkarakter menggerakkan. Demi menjalankan peran guru penggrak yang lebih maksimal dengan
Saya sangat menikmati Proses PGP, dan mulai menyatu di dalamnya. Dua minggu yang berlalu
memberikan kesan yang begitu daam karena menyentuh pada hal yang fundamental dari saya sebagai
seoran guru. Walau kendala-kendala teknis saya temui, namun dengan focus dan manajemen waktu
yang lebih baik alhamdulillah semua bisa dilewati. Dalam dua minggu ini ada banyak kejadian yang
harus saya lewati, mulai dari yang meninggal, urusan keluarga mendadak, undangan diklat yang
bersamaan, butuh kepala yang dingin untuk mencarikan jalan kompromi yang menyejukkan.
Saat ini saya lebih senang menikmati aktifitas mengajar, lebih yakin dan optimis pada prosedur dan
strategi mengajar yang diterapkan di kelas. Lebih bisa menempatkan siswa pada kondisinya masing-
masing mencoba mengikuti alur kodrat yang menyertai mereka. Dan tentunya penggalian informasi
tambahan akan latar belakang siswa menjadikan saya lebih dekat dan lebih punya arti di tengah-tengah
mereka.
Minggu ini bertepatan dengan momen para siswa akan turun ke industry untuk melaksanakan
pembalajara industry (prakerin), dan kembali saya membangun komunikasi intens untuk melihat
harapan dan keinginan mereka saat di lapangan nanti. Saya coba untuk membuat daftar kebutuhan dan
keinginan mereka, dan mencoba untuk mengakomodir semua keinginan-keinginan yang membangun
kompetensi mereka di bidang kejuruan yang mereka gali. Hasilnya sangat luar biasa, karena ternyata
mereka sangat proaktif untuk berkomunikasi dengan industry justru sebelum saya sendiri turun. Semoga
Terima kasih kepada semua pihak untuk pengatan yang diberikan, di samping pekerjaan saya lebih
ringan aktifnya semua pihak teruatama siswa yang menjadi subyek sekaligus obyek dalam
pembelajaran. Posisi saya sebagai PIC kelas industry dan sekaligus sebagai kepala bengkel menjadikan
ilmu ini sangat bermanfaat, karena akan saya jadikan bahan renungan untuk mengembangkan kurikulum
dan pola pembelajaran industry yang selama ini sudah jalan. Saat ini saya sedang membuat surat untuk
masuk ke Korem Kendari untuk permintaan instruktur Bina Mental Fisik (BINTALSIK) di momen
Penerimaan Peserta Ddidik Baru (PPDB) Tahun 2022 ini. Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan sttitude
Ke depan semoga PGP ini memberikan pengetahuan dan hal baruyang bisa saya terapkan di sekolah,
secara khusus di kelas industry yang kami Kelola. Saat ini kami mmebuat skema pembelajaran: di kelas
X adalah focus dasar-dasar kejuruan dan pembentukan karanter industry, di kelas XI adalah
pembelajaran rolling industry, dimana siswa secara bergantian kunjungan ke industry mitra untuk
melahat langsung suasana kerja di industry, dan di kelas XII adalah praktek kerja industry sleama 5
bulan yang dilanjutkan dengan persiapan uji kompetensi. Harapannya, siswa lulusan bisa langsung
terserap di industry.
Semoga Allah memberi kemudahan dan Kesehatan untuk terus belajar, dan saya Kembali berterima
kasih kepada bapak ibu fasilitator (bu Henny), Instruktur dan Pengajar praktek yang telah sabar
mendamping (bu Chairunnisa dkk). Salam Perubahan, terus Tergerak-Bergerak-Menggerakkan.