Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.

Sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan
selama mengikuti pendidikan guru penggerak sampai dua minggu ini. Materi pertama
yang saya pelajari yaitu modul 1.1.a Refleksi filosofis pendidikan nasional- Ki Hadjar
dewantara. Saya menggunakan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Finding, Future).

 Fact (Fakta)
Program Guru Penggerak angkatan 10 dibuka perdana oleh Menteri
Kemdikbudristek, Nadiem Anwar Makarim B.A. M.B.A dan Dirjen GTK, Prof. DR.
Nunuk Suryani, M.Pd pada hari Jumat, 15 Maret 2024 melalui video conference dan
disiarkan secara langsung melalui Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI. Pada
tanggal 16 Maret 2024 seluruh Calon Guru Penggerak (CGP) diwajibkan
mengerjakan pretest di LMS akun guru penggerak. Pada tanggal 23 Maret 2024
diadakan Lokakarya Orientasi secara luring di Aula SMKS Yasti Kecamatan Cisaat
Sukabumi, dari pukul 08.00 s.d. 16.15 WIB.
Dalam kegiatan Lokakarya Orientasi diundang juga Pengawas dan Kepala
Sekolah CGP. Tujuan Lokakarya Orientasi ini adalah a) agar CGP mengenal
ekosistem belajar di program guru penggerak; b) CGP memahami program
Pendidikan Guru Penggerak (alur, peran tim pendukung, kompetensi lulusan); c)
CGP mengidentifikasi posisi diri pada Kompetensi Guru Penggerak; d) CGP dapat
membuat rencana pengembangan kompetensi diri Guru Penggerak, berikut
dukungan yang diperlukan, dan tantangan yang mungkin terjadi; dan e) CGP
memahami pentingnya membuat portofolio, tahapan dan contoh portofolio sebagai
bagian dari pengembangan kompetensi.
Dalam kegiatan Lokakarya Orientasi ini ada beberapa hal yang dibelajarkan,
yaitu kesepakatan kelas, harapan dan kekhawatiran, pengantar program
Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dan perjalanan CGP, posisi diri, rencana
pengembangan kompetensi diri, pengenalan portofolio digital, serta refleksi peserta
CGP.
Pada kegiatan Lokakarya Orientasi ini CGP diberikan tugas untuk mengerjakan
Lembar Kerja (LK), yaitu LK 1 tentang Kesepakatan Peran CGP dan Kepala
Sekolah, LK 2 tentang Pengecekan Mandiri Kompetensi GP, LK 3 tentang Evaluasi
Diri Guru Penggerak, LK 4 tentang Rencana Pengembangan Kompetensi DIri dan
LK 5 tentang Evaluasi Lokakarya Orientasi. Kesemua tugas ini dikumpukan ke
dalam drive yang sudah dibuatkan oleh pengajar praktik.
Bapak Ocang Mulyadi, S.Pd., MM. sebagai pengajar praktik banyak memberikan
semangat dan motivasi selama dua minggu ini. Pada saat lokakarya orientasi beliau
memberikan materi yang sangat menyenangkan dan bersemangat.
Selama dua minggu dari tanggal 18 Maret sampai 30 Maret 2024 saya belajar
melalui LMS mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional-Ki Hadjar Dewantara
bersama fasilitator Bapak Muhammad. Kegiatan yang dilakukan di LMS diantaranya
eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi
pemahaman, koneksi antar materi, dan aksi nyata.
Pada tanggal 21 Maret 2024, diadakan kegiatan ruang kolaborasi bersama
Fasilitator Bapak Muhammad melalui Google Meet tentang pemahaman mendalam
konsep Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan abad 21.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
 Feeling (Perasaan)
Selama dua minggu mengikuti pendidikan guru penggerak saya merasakan
berbagai macam perasaan. Pertama yang saya rasakan adalah takut tidak optimal
dalam mengikuti PGP ini, karena dalam benak saya akan sibuk dengan tugas-tugas
dan bakal meninggalkan murid di Sekolah. Kedua perasaan saya adalah senang
karena dengan mengikuti PGP ini saya dapat mengenal guru-guru hebat, saya
dapat memperoleh ilmu-ilmu mengenai pendidikan.
Setelah dua hari belajar di LMS pada hari berikutnya ada kegiatan ruang
kolaborasi yang dilaksanakan secara dari melalui gmeet. Perasaan saya sangat
senang karena bertemu dengan rekan guru hebat dan belajar dengan Bapak
Muhammad selaku fasilitator. Saya meyakini dan bertekad untuk menyelesaikan
pendidikan guru penggerak ini sampai selesai dengan harapan saya mendapatkan
pengalaman belajar yang luar biasa. Pengetahuan yang dapat saya terapkan dalam
keseharian saya sebagai pendidik.

 Finding (Pembelajaran)
Dari modul 1.1 ini membuka mindset saya tentang pendidikan. Pemikiran saya
tentang murid yang selama ini kurang tepat, setelah mempelajari modul 1.1 ini
pemikiran saya tentang murid berubah. Sebagai seorang pendidik saya harus
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun anggota masyarakat yang berbudi pekerti luhur dan berbudaya.
Pendidikan bukan hanya kegiatan mentrasfer ilmu akan tetapi lebih dari itu
pendidikan menyeluruh berbagai aspek pada diri murid. Terdapat kodrat alam pada
anak yang harus dituntun oleh guru dengan mempertimbangkan aspek kodrat
zaman. Hal ini bertujuan agar tercapai tujuan pendidikan yang berpusat pada murid.
Diharapkan terwujud murid dengan profil pelajar pancasila yang berkarakter kuat
dan berbudi pekerti serta berbudaya.

 Future (Penerapan)
Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki
Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk melakukan hal terbaik dalam
pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai sejalan dengan pemikiran
filosofis Ki Hajar Dewantara, diantaranya:
1. Mengubah mindset tentang murid bahwa murid bukanlah kertas kosong akan
tetapi murid adalah kertas yang memiliki garis-garis samar yang ada sejak
lahir.
2. Menerapkan proses pembelajaran yang berpusat pada murid dengan
metode-metode inovatif.
3. Manjadikan diri saya sebagai sahabat, partner belajar murid agar tercapai
tujuan pendidikannya.
Demikian pemaparan saya dalam Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1
Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 10.

Anda mungkin juga menyukai