Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Dwi Mingguan Modul 1.

1
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Bima
Adisucipto, S.Pd

Pada Jurnal Modul 1.1 ini saya akan menggunakan model 4F yaitu: Peristiwa, Perasaan,
Pembelajaran dan Penerapan.

1. Peristiwa
Kegiatan CGP Angkatan 9 resmi dimulai pada tanggal 16 Agustus 2023.
DIbuka oleh Kemendikbudristek Nadiem Makarim, B.A.,M.B.A dan Dirjen GTK melalui
Zoom yang diikuti oleh CGP Angkatan 9 se-Indonesia. Sesi kedua kegiatan dilanjutkan
oleh BGP Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Zoom dan Live Streaming BBGP
NTB.Dalam kegiatan ini, CGP diberi arahan tentang rangkaian pelaksanaan kegiatan
mulai dari jadwal teknis, hingga strategi dalam mempersiapkan diri dan menjalani
tugas selama mengikuti program CGP. Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan
9 akan dilaksanakan selama enam bulan, terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2023
hingga 28 April 2023. Pembelajaran dimulai pada tanggal 21 Agustus 2023. Pada hari
itu, agendanya pengenalan LMS. Peserta CGP angkatan 9 diajak mempelajari apa
yang dimuat dalam LMS yang akan dimulai dari Modul 1.1, yang nantinya akan
dilaksanakan juga forum diskusi bersama fasilitator pada Ruang Kolaborasi bersama
teman-teman CGP lainnya yang dibentuk dalam beberapa Kelompok.
Pada tanggal 16-18 Agustus 2023, peserta CGP Angkatan 9 melaksanakan
Pretes Modul 1. Mempelajari Modul 1.1 tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep
dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2023. Konsep Forum Diskusi dipimpin dan
dipandu oleh Fasilitator, Bapak Muhammad Irwansyah dari Kabupaten Bima. Dari
kegiatan Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep kami mengetahui dan mulai memahami
tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran, dalam
kesempatan itu kami berdiskusi dengan sesama teman Calon Guru
Penggerak. Setelah memulai materi Mulai Dari Diri dan Eksplorasi yang dilaksanakan
diskusi secara daring, kita juga berdiskusi dengan Fasilitator pada Modul 1.1a.4.1
eksplorasi konsep dilaksanakan via Google meet pada tanggal 22 Agustus 2023.
Kami juga mengikuti ruang kolaborasi dengan Fasilitator, Pak Muhammad
Irwansyah. Hal yang menarik saat mengikuti kegiatan ruang kolaborasi kelompok.
CGP berdiskusi di ruang virtual tentang budaya daerah yang mengandung konsep-
konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara. Fasilitator membuka Forum Diskusi dengan
menegaskan tujuan pembelajaran, yaitu CGP mampu memberikan refleksi kritis
tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam forum Diskusi. Disana kami berbagi
pengalaman dan berdiskusi dengan teman-teman mengenai filosofi KHD dan
penerapannya di sekolah.
2. Perasaan
Selama dua minggu awal sebagai peserta CGP, yang saya rasakan di awal
mengikuti kegiatan ini adalah perasaan khawatir dan cemas, kekuatiran kami dilator
belakangi oleh apakah kami nanti mampu mengikuti program ini dengan baik dan
sampai tuntas, mengingat program PGP ini memerlukan waktu sangat lama. Sebagai
seorang Pendidik kami kuatir dan takut tidak dapat membagi waktu antara PGP
dengan waktu mengajar di kelas. Namun, setelah beberapa saat kami mengikuti
pertemuan demi pertemuan dan dukungan dari teman-teman CGP Angkatan 9
akhirnya kami mampu menata niat dan menyiapkan diri untuk mengikuti Program CGP
ini. Akhirnya, muncul tekad yang kuat dari kami untuk mengikuti dan menyelesaikan
Program CGP ini dengan baik.

3. Pembelajaran
Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Releksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki
Hajar Dewantara, kami berusaha untuk memahami dan mengimplementasikan secara
maksimal tentang pemikiran KHD. Pemahaman ini penting bagi kami sebagai pendidik
dalam rangka meningkatkan kemampuan pribadi kami. Dengan memahami dasar
dasar pemikiran KHD, kami merasa memiliki persiapan baru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan pendidikan.
Jauh sebelum mempelajari pemikiran KHD, kami masih memiliki anggapan
bahwa memberikan tindakan tegas kepada peserta didik dapat mengubah perilaki
peserta didik agar menjadi lebih disipilin dan fokus selama kegiatan belajar. Setelah
mempelajari filosofi Pendidikan menurut KHD, kami akan belajar untuk menjadi
pemimpin pembelajaran minimal untuk teman sejawat atau sekolah, tujuannya untuk
memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan minat
yang dimiliki.
Kami menyadari bahwa pendidikan dan pembelajaran harus berjalan selaras
dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat cinta tanah air
senantiasa terpelihara. Pemikiran KHD tentang pendidikan dan pengajaran
merupakan suatu usaha persiapan dan persediaan segala kepentingan hidup
manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya, artinya
pendidikan merupakan suati usaha yang berokus pada proses atau usaha
pembentukan mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya.

4. Penerapan
Setelah mempelajari Modul 1,1, kami akan mencoba menerapkan dalam
proses pembelajaran di kelas, agar tujuan pembelajaran sesuai dengan kodrat alam
dan lingkungannya. Pembelajaran yang berpusat pada guru harus diganti dengan
pembelajaran yang berpusat pada murid, hal tersebut dilakukan agar tercipta kelas
yang lebih interaktif dan menyenangkan. Anak diberi kebebasan dan keleluasaan
dalam menggali potensi yang dimiliki, sehingga mereka menjadi manusia yang
seutuhnya.
Sudah bukan saatnya terlalu banyak mengarahkan kepada peserta didik
melainkan harus diubah menjadi menuntun peserta didik agar kodrat alam yang
mereka miliki sejak lahir dapat berkembang kearah yang lebih baik dan tumbuh sesuai
kodrat zamannya. Perlahan mengubah pandangan bahwa anak bukan seperti kertas
putih yang kosong melainkan tabula rasa (sudah ada sama-samar goresan dan tugas
pendidik adalah menebalkan lakunya). Mengubah cara pandang terhadap anak yang
selalu berorientasi pada nilai menjadi berorientasi pada nilai dan prosesnya.

Anda mungkin juga menyukai