Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

(Minggu ke-1 dan Minggu ke-2)


Oleh
Ni Made Nurhayani
CGP 07 Kabupaten Karangasem
MODEL 4C : Connection, challengge, concept, Change

1. Connection

Saya mengikuti Seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan ke-7 dan dinyatakan lulus
untuk mengikuti PGP. Saya sangat bersyukur karena mendapat kesempatan ikut belajar
bersama-sama dengan bapak/ibu guru hebat lainnya. Program pelatihan yang
direncanakan adalah selama 6 bulan yang di mulai pada bulan Oktober. Awal kegiatan,
adalah Pengenalan LMS yang dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2022 secara daring.
Kemudian pembukaan oleh Bapak Menteri Pendidikan Riset dan Teknologi pada tanggal
20 Oktober 2022 secara daring dilanjutkan Pembukaan oleh BGP Bali. Pada saat itu
disampaikan secara umum program guru penggerak yang sudah terlaksana dan yang akan
berjalan dan harapan terhadap guru penggerak kedepannya. Setelah kegiatan pembukaan
guru penggerak angkatan 7 dibuka. Pada tanggal 21 Oktober 2022 saya mengerjakan Tes
awal. Kegiatan dilanjutkan dengan lokakarya orientasi yang dilaksanakan tanggal 23
Oktober 2022. Kegiatan dimulai dengan kegiatan perkenalan peserta, perkenalan dengan
pegajar praktik dan kegiatan orientasi kegiatan guru penggerak. Kegiatan LMS dimulai
dari tanggal 24 Oktober 2022 sampai dengan 5 Nopember 2022. Kegiatan di LMS pada
dua minggu tersebut mempelajari tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional
Menurut Ki Hadjar Dewantara. Alur penyelesaian modul ini menggunakan alur
MERDEKA yang terdiri dari : 1) Mulai dari diri, berupa pertanyaan yang tetkait LMS
yang berisi pengalaman, pandangan diri tentang suatu hal. 2) Eksplorasi konsep (mandiri
dan forum diskusi, mempelajari materi yang berupa artikel atau video yang dilakukan
secara mandiri). 3) Ruang kolaborasi, peserta CGP diminta untuk berdiskusi bersama
kelompok dan membuat tugas-tugas secara kelompok serta mempresentasikan bersama
kelompoknya secara virtual. 5) Demontrasi kontekstual, CGP Diminta membuat tugas
sesuai modul. Tugas tersebut ada dalam bentuk artikel, ada juga puisi atau video dan
sebagainya sesuai minat dan kemampuan masing-masing CGP. 6) Elaborasi pemahaman,
CGP beserta Pengajar Praktik belajar besama dan bertemu instruktur secara virtual. 7)
Koneksi antar materi, kesimpulan dan refleksi. Pada tahap ini peserta CGP membuat
kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran
Ki Hadjar Dewantara. Media dapat dibuat berupa artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman
audio, presentasi infografis, artikel dalam blog, dan lainnya. 8) Aksi nyata, pada tahap ini
diharapkan CGP mampu mendokumentasikan kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki
Hadjar Dewantara di kelas dan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter.

Keterkaitan materi yang diperoleh dengan peran sebagai guru penggerak sangat besar.
Kegiatan yang terstruktur dan melalui tahapan yang baik mengajarkan kepada saya untuk
memanajemen waktu dengan baik, karena kegiatan ini memang dirancang agar tidak
mengganggu kegiatan belajar dan tugas-tugas sebagai guru. Pada proses
pembelajaraannya tidaklah terlalu menyusahkan karena LMS sangat fleksibel dapat
dibuka kapan saja dan dimana saja. Materi Refleksi Filoshopis Pendidikan Nasional
menurut Ki Hadjar Dewantara sangat penting bagi seorang guru penggerak. Pada Modul
ini banyak pemikiran KHD yang penting dipahami dan diimplementasikan di sekolah
sebagai seorang guru. Pemahaman tentang peserta didik, peran guru sesuai pemikiran Ki
Hadjar Dewantara membantu seorang guru dalam menjalankan tugasnya dengan baik
dalam mewujudkan merdeka belajar.

2. Challenge

Dari paparan materi yang diberikan, oleh para narasumber : Instruktur, Fasilitator, dan
Pengajar Praktik setelah mempelajari modul 1.1 saya merasa semua materi, konsep dan
filosofi tersebut sangat baik dan relevan jika kita menerapkannya dalam pembelajaran di
kelas untuk mencapai pendidikan yang merdeka belajar.
Namun jujur selama ini saya adalah guru yang mengajar hanya berpedoman pada
ketuntasan kurikulum. Saya selalu menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan
(kognitif) dengan mengejar ketercapaian nilai KKM. Hal ini mengharuskan saya
mengajar dengan pendekatan nilai akhir saja. Saya tidak memperhatikan apakah anak
bahagia, apakah mereka menyukai pelajaran atau metode/cara mengajar yang saya
lakukan. Prinsip yang saya pahami sebelumnya adalah bahwa Guru berperan sebagai
penuntut bukan penuntun, Siswa sebagai objek pembelajaran, Mengajar adalah transfer
ilmu ke siswa (teacher centered), Siswa Seperti Kertas Kosong, Karakteristik siswa sama,
Penilaian kognitif yang utama, Suasana belajar yang baik ketika siswa duduk dengan
rapi, tertib dan mendengarkan guru. Setelah mempelajari modul 1.1 baru saya menyadari
kalau semua pemahaman saya keliru dan tidak sesuai dengan kemerdekaan dalam belajar.

3. Concept

a. Merdeka Belajar
Mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus
memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental ,
jasmani dan rohani
b. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Pemahaman tentang Kodrat Alam dan Kodrat Jaman, pemahaman terhadap siswa
sebagai subjek belajar, Guru sebagai penuntun, Sistem among, Berhamba Pada Anak,
Keselarasan Pendidikan dengan Budi Pekerti, Memerdekakan anak dalam belajar
c. Bergerak Untuk Berdampak
Selama mempelajari Modul 1.1 ini banyak hal yang dapat dipelajari baik dari segi
Tekhnologi dan pemikiran-pemikiran untuk menjadi guru yang lebih baik.

4. Change

Setelah mempelajari modul 1.1 tentang Refleksi Philoshofis Pendidikan menurut Ki


Hadjar Dewantara saya menjadi paham dan siap untuk melakukan perubahan terhadap
proses pembelajaran yang saya lakukan di sekolah. 1) mengubah mindset ,
2 )menciptakan suasana kelas yang menyenangkan , 3) mengupayakan pembelajaran
yang berpusat pada anak , 4) memberikan teladan yang baik , 5) memaknai semboyan Ki
Hajar Dewantara.

Anda mungkin juga menyukai