Anda di halaman 1dari 8

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

PENDAMPINGAN INDIVIDU KE- 3


PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
ANGKATAN – 9
KABUPATEN BANYUASIN
TAHUN 2023

TEMA :
“ Implementasi Pembelajaran Yang Berpihak Pada Murid “

Di susun oleh:
Eka Haryanto, S.Pd
(Pengajar Praktik)
Kelas 09.16 Kabupaten Banyuasin

BALAI GURU PENGGERAK


PROVINSI SUMATERA SELATAN
RTL PI 3 Tema : Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid
Oleh Pengajar Praktik : Eka Haryanto, S.Pd
PPGP Angkatan 9 Kabupaten Banyuasin Tahun 2023

Kabupaten Banyuasin, 21 November 2023. Salam dan Bahagia, pelaksanaan


pendampingan Individu ke-3 yang dijadwal sejak 8 s.d. 17 November 2023 telah
dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama dengan para Calon Guru Penggerak (CGP).
Empat hari sudah saya selaku Pengajar Praktik (PP) melaksanakan pendampingan di
empat sekolah dengan suasana dan karakteristik yang berbeda. Seperti halnya
pendampingan individu ke-2 pada minggu yang lalu, kegiatan pendampingan ke-3
mengusung tema “ Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid”.

Tujuan Pendampingan di PI 3: 1) Pendampingan individu bertujuan untuk


membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya
sehingga Calon Guru Penggerak mampu: 2) mengembangkan diri sendiri dan juga guru
lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi; 3) memiliki kematangan
moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik; 4) merencanakan,
menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik dengan melibatkan orang tua.

Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP mengikuti


PGP dengan tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini dilakukan sebagai
bentuk pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan rencana apalagi yang
akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada murid.

Di Pendampingan Individu ke-3 ini, PP bersama CGP focus pada: 1) Refleksi hasil
survey (feedback 360) dan penialaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak; 2)
Diskusi rencana menerapkan pembelajaran kompetensi sosial-emosional (KSE); 3)
Diskusi hasil Lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA); 4) Refleksi para CGP.

Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu ke-3


berlangsung.

a) Di bagian Awal Pendampingan

PP menyapa dan menanyakan kabar para CGP dan menjelaskan bahwa Aktivitas
pendampingan kali ini, tentang kompetensi CGP dari hasil umpan balik, kemudian
praktik baik di kelas dan di sekolah terkait dari Modul 2.2. Dan kelanjutan dari PI 2
tentang prakarsa perubahan dan visi sekolah. PP mengingatkan dan memastikan para
CGP telah meng-input instrumen lembar umpan balik (Lampiran 5) ke LMS sesuai
dengan responden yang telah ditetapkan.

b) Bagian Inti Pendampingan

PP dan CGP berdiskusi dan merefleksi hasil survei (umpan balik 360 derajat) dan
asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak, PP menggali CGP untuk
menyampaikan hasil analisis dan refleksi dari umpan balik 3600(Lampiran 2) dan
asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak. PP dapat memberikan
pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik
kepada CGP tentang kompetensi guru penggerak, apa yang kurang baik/ perlu
ditingkatkan menurut responden terhadap kompetensi bapak/Ibu? Jelaskan menurut
masing-masing responden (kepala sekolah, rekan sejawat, dan murid). Apa rencana
Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah kompetensi guru penggerak yang
harus Bapak/Ibu miliki? Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan
kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?

Diskusi PP dengan CGP tentang Rencana penerapan pembelajaran sosial-


emosional. PP mengajak CGP berdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran
sosial-emosional, dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mengarah ke
implementasi CGP setelah mempelajari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial
emosional muai dari perencanaan dan pelaksanaanya.

Dibagian akhir kegiatan inti pendampingan, PP berdiksusi menanyakan sekitar


Keterlaksanaan tahapan BAGJA. Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, gali informasi
dan berikan penguatan terkait kertelaksanaan BAGJA di sekolah CGP.

c) Di bagian Akhir Pendampingan

Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan sekitar hal yang menarik,


apa yang sudah baik dan perlu diperbaiki dari pendampingan selanjutnya.
Mengingatkan CGP sebelum pelaksanaan Pendampingan Individu 4, tugas yang harus
disiapkan oleh CGP adalah menyusun RPP dengan unsur diferensiasi, kompetensi sosial
emosional, dan budaya positif (sepakati batas waktu pengerjaan RPP dengan CGP). RPP
yang telah disusun CGP dikirimkan kepada PP untuk diberikan umpan balik, kemudian
diserahkan kembali ke CGP untuk dilakukan perbaikan. Penetapan Jadwal pelaksanaan
observasi pembelajaran dengan CGP (observasi pembelajaran dilaksanakan minimal 2
jam pelajaran dan mengikuti jadwal CGP atau jadwal yang disepakati bersama).

Saat PI ke-3 Bersama CGP Pak Feri Yansyah, S.Pd.I., M.Pd di SDN 13 Suak Tapeh,
Kabupaten Banyuasin

Dari hasil diskusi dan refleksi Pendampingan Individu ke-3, maka Saya selaku
pendamping CGP yang memiliki peran untuk melakukan pendampingan individu,
memfasilitasi lokakarya, mengevaluasi dan memberi umpan balik kepada Calon Guru
Penggerak, membuat laporan capaian perkembangan Calon Guru Penggerak, serta
memfasilitasi proses refleksi dan membuat rencana tindak lanjut (RTL).

Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan sebagai implementasi kegiatan yang


berkelanjutan. RTL merupakan panduan untuk keberlangsungan dan keberlanjutan
suatu program tak terkecuali Program Pendidikan Guru Penggerak. Dengan adanya RTL
akan memudahkan Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak dalam implementasi
program ke depannya. Bukan saja terkait bentuk-bentuk program lanjutan, melainkan
juga bentuk-bentuk intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan program sejenis.
Saat PI ke-3 Bersama CGP Ibu Hera Novrianita, M.Pd di SMK Unggul Negeri 2
Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin

Penyusunan RTL membutuhkan perencanaan yang matang, dimana RTL yang


baik sesuai dengan program yang berdasarkan pada potensi dan kekuatan yang dimiliki.
Disamping itu, membutuhkan juga pertimbangan aset ilmu yang telah dimiliki oleh
Pengajar Praktik Guru Penggerak dan yang akan dikembangkan di sekolah ataupun
komunitasnya. Termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk
koordinasi dan kolaborasi.

Saat PI ke-3 Bersama CGP Ibu Padila, S.Pd.SD di SDN 11 Banyuasin II,
Kabupaten Banyuasin
Selama pendampingan Individu ke-3 yang sudah saya lakukan terhadap para
CGP sesuai tema pendampingan individu ke-3 yaitu Implementasi Pembelajaran yang
Berpihak pada Murid, dimana kami focus pada tujuan dan hasil diskusi yaitu 1) Refleksi
hasil survey (feedback 360) dan penialaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak;
2) Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional; 3) Diskusi hasil
Lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA); 4) Refleksi para CGP.

Saat PI ke-3 Bersama Ibu Dwi Handayani, S.Pd., M.Si. di SMKN 1 Suak Tapeh,
Kabupaten Banyuasin

Dari hasil kunjungan dan pendampingan , hampir semua CGP termotivasi dalam
melaksanakan dari selama pelatihan CGP yang telah dipelajari dan tentunya mengingat
kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dan belum dilakukan.

Dari ke 4 kompetensi Guru Penggerak yang masih dirasa kurang baik adalah
memimipin managemen sekolah dan Pengembangan sekolah.

Dalam memimpin manajemen sekolah yang masih dirasa kurang yaitu sosialisasi
hanya sebatas pada media sosial terkait prakarsa perubahan visi berpusat pada murid.

Kepemimpinan Pengembangan Sekolah yang masih kurang adalah dalam


pelibatan orangtua dan masyarakat dalam mengambil peran dalam pengembangan
sekolah masih sebatas komite sekolah dan tokoh masyarakat.

Pembelajaran Sosial Emosional dimana hasil yang dicapai adalah wellbeing


dimana seorang individu yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri maupun
orang lain dan memiliki tujuan hidup yang lebih bermakna, untuk penerapannya
terhadap Anak Berkebutuhan Khusus kami menyesuaikan dengan kondisi di lapangan

Dalam prosses pembelajaran sudah penerapan KSE di kelas sesuai dengan


kondisi peserta didik.Peserta didik menjadi individu yang memiliki sikap positif baik
terhadap diri maupun terhadap orang lain dalam berkehidupan sosial, melalui PSE
konsep belajar berpihak pada siswa dapat diterapkan sehingga tujuan pembelajaran
yang diharapkan dapat tercapai. Dalam tahapan BAGJA, dalam menjabarkan rencana
dan atur eksekusi dimana setiap program yang baru dibuat tentunya perlu adanya
sosialisasi yang intens agar warga sekolah dapat memahami dan melaksanakan
program yang baru tersebut.

Berdasarkan hal tersebut di atas, berikut ini beberapa RTL yang akan
dilaksanakan setelah melaksanakan pendampingan individu ke-3 dan Lokakarya 3 serta
CGP setelah mempelajari Modul 1 yang terbagi kedalam: 1) Modul 1.1 berisi Refleksi
Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara; 2) Modul 1.2. berisi Nilai dan peran
guru Penggerak; 3) Modul 1.3, berisi Visi Guru Penggerak, 4) Modul 1.4. berisi Budaya
positif dengan aksi nyatanya serta Modul 2 yang terbagi kedalam: 1) Modul 2.1. berisi
Pembelajaran Untuk mememnuhi Kebutuhan Belajar Murid; Modul 2.2. berisi
Pembelajaran Sosial dan Emosional; Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik :

1. Memotivasi para CGP untuk selalu terus mengembangkan dirinya serta


konsisten dalam mengimplementasikan Filosofis Ki Hajar Dewantara dalam
pembelajaran dan memahami peran sebagai guru penggerak dalam
pembelajaran yang b erpihak pada murid.

2. Memotivasi para CGP untuk tetap dan konsisten mencoba praktik-praktik


pembelajaran yang berpihak pada murid.

3. Mendorong para CGP untuk terus meningkatkan Kemampuan dirinya di bidang


IT untuk mempermudah dan memperlancar dalam pembuatan tugas, salah
satunya pembuatan Portofolio Digital. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan
para CGP untuk mendokumentasikan semua aktivitasnya selama 6 bulan
mengikuti program ini.

4. Mengajak CGP untuk terus berkolaborasi dengan teman sejawat dalam


melaksanakan refleksi untuk perbaikan pembelajaran.
5. Mengevaluasi dan mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada
murid dengan menerapkan modul budaya positif,pembelajaran berdiferensiasi
dan sosial emosi.

6. Berdiskusi dan mengimplementasikan Coaching Untuk Supervisi Akademik.

Demikian RTL yang akan dilaksanakan ke depannya. RTL yang disusun bersifat
jangka panjang dan berkelanjutan. Pelaksanaan masing-masing program disesuaikan
dengan situasi dan kondisi PP dan CGP di sekolah masing-masing. Sebelum
implementasi RTL terlebih dahulu diperlukan koordinasi dengan para CGP, Kepala
Sekolah dan kolaborasi dengan sejawat yang ada disekolah CGP, dengan tujuannya agar
semua program tindak lanjut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya..

Semoga RTL Ke-3 dengan tema Implementasi Pembelajaran Yang Berpihak Pada
Murid bisa terlaksana dan terealisasi sesuai dengan harapan PP dalam perannya dalam
mendampingi para CGP nya dengan baik.

Kabupaten Banyuasin, 21 November 2023


Pengajar Praktik

Eka Haryanto, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai