Anda di halaman 1dari 23

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2


A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 3
B. TUJUAN ............................................................................................................. 4
C. PENJADWALAN ................................................................................................ 4
D. TEMA PENDAMPINGAN ................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................... 5
PELAKSANAAN .......................................................................................................... 5
BAB III .......................................................................................................................... 7
REALISASI KEGIATAN PENDAMPINGAN ................................................................ 7
A. LANGKAH-LANGKAH PENDAMPINGAN ........................................................ 7
B. KEGIATAN PENDAMPINGAN .......................................................................... 9
BAB IV ........................................................................................................................ 22
PENUTUP ................................................................................................................... 22

2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari pemerintah untuk


meningkatkan kompetensi guru, selain itu hadirnya guru penggerak diharapkan
mampu menggerakkan komunitas belajar. Prinsip program adalah mendorong upaya
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah menggunakan
pendekatan andragogi dan blended learning. Dengan menggunakan dua metode
yang tadi dijelaskan, nantinya guru yang terdaftar di dalam program ini mereka juga
harus mengikuti proses pembelajaran.
Model pembelajaran yang tertuang adalah menggunakan metode pelatihan
dalam jaringan atau belajar daring, lokakarya, dan pendampingan individu.
Terdiri dari 70% pengajar bekerja di sekolah, 20% bersama sesama pengajar, dan
10% bersama narasumber, fasilitator, dan pengajar praktik. Pendampingan dilakukan
secara individu di sekolah CGP dan pendampingan kelompok melalui kegiatan
lokakarya. Pendampingan individu bertujuan untuk membantu CGP menerapkan
hasil pembelajaran daring sehingga CGP mampu:
a. mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi,
berbagi, dan kolaborasi;
b. memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai
kode etik; dan
c. merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.
Sedangkan pendampingan melalui lokakarya bertujuan untuk:
a. meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya;
b. menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota;
c. menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP; dan
d. meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan
kabupaten/kota.
Laporan pelaksanaan pendampingan Individu dan lokakarya pendidikan guru
penggerak dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka perlu dilakukan fungsi

3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

kontrol sebagai bahan laporan yang akan digunakan oleh BBGP/BGP sebagai
bentuk pertanggung jawaban aktivitas pendampingan individu dan lokakarya.

B. TUJUAN
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak
menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga Calon Guru
Penggerak mampu:
1. mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi,
berbagi, dan kolaborasi;
2. memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai
kode etik;
3. merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua;

C. PENJADWALAN

Proses pendampingan individu akan berlangsung satu bulan sekali sepanjang


proses Pendidikan Guru Penggerak. Dalam setiap bulannya, Pengajar Praktik
akan mengunjungi sekolah Calon Guru Penggerak selama kurang lebih 4 jam
pelajaran @ 45 menit / JP untuk mengamati kegiatan pembelajaran dan
perubahan yang terjadi di sekolah sebagai implementasi pembelajaran daring
dan lokakarya serta mengajak mereka merefleksikan prosesnya.

D. TEMA PENDAMPINGAN

Tema Pendampingan individu 3 ini adalah : Implentasi Pembelajaran yang


Berpihak pada Murid, dengan fokus Pendampingan sebagai berikut:

1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang


kompetensi Guru Penggerak.
2. Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional
3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)

4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

BAB II

PELAKSANAAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Pendampingan Individu 3
untuk PGP Angkatan 9 dilaksanakan pada tanggal 9 s.d. 17 November 2023
(kurun waktu 1 minggu sebelum Lokakarya 3) di Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur

B. SASARAN
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa
Timur antara lain:
No Nama Instansi CGP Pengajar
Praktik
1 BAYU TRI WIDODO SD NEGERI 3 KALIBARU
WETAN
FASHIHATUL
2 MUHAMAD HUSNAN SMKN KALIBARU ULA,S.Pd

3 MOHAMAD FADLI
SD NEGERI 1
BANYUANYAR
4 ADE YOGA PRATAMA SD NEGERI 3 KEBONREJO

5 AGUS PRASETIYOHADI SD NEGERI 5 KAJARHARJO

C. PETUGAS

Petugas yang melaksanakan Pendampingan Individu ke 2 Angkatan 9


adalah Pengajar Praktik yang bernama FASHIHATUL ULA, S.Pd.yang
berdinas di SDN 1 Karangharjo` Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa
Timur.

D. MATERI
Implementasi Pembelajaran yang Berpihak Pada Murid

5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

E. BAHAN YANG DIBUTUHKAN


1. Buku Pegangan Pendampingan Individu
2. Jurnal hasil pemantauan pembelajaran Daring CGP
3. Jurnal Pendampingan, daftar hadir, dan rencana pendampingan
selanjutnya.
4. Hasil input Instrumen Lembar Umpan Balik (Lampiran 1)
5. Hasil keterlaksanaan dari tahapan BAGJA (hasil diskusi lokakarya 2)
6. Rubrik penilian refleksi (Lampiran 3)

6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

BAB III

REALISASI KEGIATAN PENDAMPINGAN

A. LANGKAH-LANGKAH PENDAMPINGAN

1. Bagian Awal Pendampingan (20’)


a. Pengajar Praktik menyapa dan menanyakan kabar Calon Guru Penggerak
b. Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP memahami
aktivitas pendampingan yang akan dilakukan.
c. Pengajar Praktik memastikan Calon Guru Penggerak telah meng-input
instrumen lembar umpan balik (Lampiran 5) ke LMS sesuai dengan
responden yang telah ditetapkan.
d. Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama
satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan
sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan
terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan Pembelajaran Daring)
e. Mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang disampaikan oleh Calon Guru
Penggerak

2. Bagian Inti Pendampingan (145’)


a. Refleksi hasil survei (umpan balik 3600) dan asesmen mandiri tentang
kompetensi guru penggerak (45’)
PP menggali CGP untuk menyampaikan hasil analisis dan refleksi dari umpan
balik 3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru
penggerak. PP dapat memberikan pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan
memberikan pertanyaan pemantik berikut ini:
 Berdasarkan hasil feedback 3600 dan asesmen mandiri tentang
kompetensi guru penggerak, apa yang kurang baik/ perlu ditingkatkan
menurut responden terhadap kompetensi bapak/Ibu? Jelaskan menurut
masingmasing responden (kepala sekolah, rekan sejawat, dan murid)

7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah


kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?
 Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi
guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?
b. Rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional (45’)
PP mengajak CGP berdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran sosial-
emosional, gunakan pertanyaan pematik berikut sebagai panduan diskusi:
 Apakah Bapak/Ibu sudah mempelajari Modul 2.2? Apa yang dipelajari
pada modul tersebut ?
 Apakah Bapak/Ibu sudah merencanakan pembelajaran sosial-emosional
yang akan diterapkan dalam kelas Bapak/Ibu?
 Jika sudah, seperti apa perencanaan yang sudah Bapak/ibu buat?
 Apa harapan Bapak/Ibu setelah menerapkan pembelajaran sosial-
emosional di kelas yang Bapak/Ibu ampu?
c. Keterlaksanaan tahapan BAGJA (60’)
Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, gali informasi dan berikan penguatan
terkait kertelaksanaan BAGJA di sekolah CGP. Gunakan pertanyaan pematik
berikut ini:
 Apakah Bapak/Ibu telah menerapkan metode BAGJA untuk
merencanakan perubahan pada diri Bapak/Ibu?
 Setelah Bapak/Ibu melakukan tahapan BAGJA apakah memperoleh hasil
sesuai dengan visi guru penggerak yang Bapak/Ibu inginkan?
 Apakah tantangan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menerapkan tahapan
BAGJA untuk mencapai visi?
 Apa yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya terkait dengan
pelaksanaan tahapan BAGJA untuk perubahan diri bapak/ibu sehingga
bisa mencapai visi yang telah dirumuskan?

3. Bagian akhir pendampingan (15’)


a. Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan saat ini:
 Apa hal paling menarik yang Bapak/ Ibu dapatkan setelah proses kegiatan
pendampingan hari ini? Apa yang membuat hal tersebut menarik menurut
Bapak/ Ibu?

8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Apa yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki dari pendamping di
kegiatan pendampingan berikutnya?
b. Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang
sudah dilakukan dari pembelajaran daring.
c. Sebelum pelaksanaan Pendampingan Individu 4, tugas yang harus disiapkan
oleh CGP adalah:
 CGP menyusun RPP dengan unsur diferensiasi, kompetensi sosial
emosional, dan budaya positif (sepakati batas waktu pengerjaan RPP
dengan CGP).
 RPP yang telah disusun CGP dikirimkan kepada PP untuk diberikan
umpan balik, kemudian diserahkan kembali ke CGP untuk dilakukan
perbaikan.
 Penetapan Jadwal pelaksanaan observasi pembelajaran dengan CGP
(observasi pembelajaran dilaksanakan minimal 2 jam pelajaran dan
mengikuti jadwal CGP atau jadwal yang disepakati bersama).
d. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh
fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.

B. KEGIATAN PENDAMPINGAN
Nama Pengajar Praktik :FASHIHATUL ULA,S.Pd.

Nama Instansi :SD Negeri 1 Karangharjo

Nama Calon Guru Penggerak :


1. BAYU TRI WIDODO (SD NEGERI 3 GENTENG WETAN)

2. MUHAMAD HUSNAN (SMKN KALIBARU)

3. MOHAMAD FADLI (SD NEGERI 1 BANYUANYAR)

4. ADE YOGA PRATAMA (SD NEGERI 3 KEBONREJO)

5. AGUS PRASETIYOHADI (SD NEGERI 5 BANYUANYAR)

9
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tema Pendampingan : Implentasi Pembelajaran yang


Berpihak pada Murid

A. CALON GURU PENGGERAK


Nama CGP : Muhamad husnan
Instansi CGP : SMKN Kalibaru

Waktu : Jumat, 9 November 2023

CATATAN HASIL PENDAMPINGAN

1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang


kompetensi Guru Penggerak.

Berdasarkan hasil diskusi bersama CGP terkait hasil analisis dan refleksi
dari umpan balik 3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang
kompetensi guru penggerak, hal-hal yang masih kurang baik perlu
meningkatkan kompetensi Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses
belajar yang berpusat pada murid pada indicator mengajak rekan sejawat
untuk saling mengobservasi proses mengajar satu sama lain dan
memberikan umpan balik dikarenakan masih belum terdapat konsistensi,
diharapakan saya dapat melakukannya secara berkelanjutan dan tetap
konsisten.
Dengan melibatkan banyak pihak, Seluruh rekan guru yang memiliki
kompetensi yang diharapkan untuk meningkatkan kompetensi CGP dalam
guru pengerak utamanya guru senior dan rekan guruk pengerak lainnya
yang tergabung dalam komunitas pembelajaran
2. Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional
Dari hasil diskusi, CGP menjelaskan bahwa sudah mempelajari modul 2.2
yakni tentang Pembelajaran Sosial Emosional. Hal yang sangat mengesankan
adalah bahwa banyak hal baru yang dipelajari dalam modul ini. a
Pembelajaran sosial dan emosional adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
pendidikan yang holistik. Ini memiliki dampak besar pada perkembangan
siswa, membantu mereka menjadi individu yang lebih baik dalam hal
keterampilan sosial, regulasi emosi, dan empati. Setelahnya CGP membuat
perancanaan pembelajaran di kelas dengan muatan KSE. CGP mencoba
menerapkan mindfullness dengan teknik STOP. dan hasilnya memang sangat
bagus, murid jadi makin tertarik dan fokus pada kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan.

10
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Harapan CGP setelah menerapkan PSE adalah siswa dapat malakukan


kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan
bertanggung jawab pada keputusan yang telah di ambil.
3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)
Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, CGP menyampaikan bahwa tahapan
BAGJA sudah dilaksanakan untuk mencapai visi guru penggerak yang sudah
dirumuskan beberapa waktu yang lalu. Tahapan dilakukan sesuai dengan
pendekatan inkuiri apresiatif. Yakni melakukan setiap kegiatan dengan melihat
aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
Hasil dari tahapan bagja telah sesesuai dengan visi CGP selaku guru
penggerak yaitu mewujudkan generasi yang cerdas, mandiri dan berkarakter
profil pelajar Pancasila dengan prakarsa perubahan meningkatkan kreatifitas
peserta didik melalui pembelajaran berbasis teknolog Tantangan yang
dihadapi CGP adalah kebutuhan waktu yang lebih banyak, karena prakarsa
perubahan CGP berhubungan dengan pemanfaatan teknologi, Tantangannya
adalah Keterbatasan Motivasi Siswa: Tidak semua siswa mungkin terlibat
dengan baik dalam pembelajaran berbasis teknologi, dan perlu upaya
tambahan untuk menjaga motivasi mereka. Gaya Pembelajaran yang
Beragam: Pembelajaran berbasis teknologi perlu dirancang dengan
mempertimbangkan berbagai gaya pembelajaran agar sesuai dengan
kebutuhan siswa
Hal yang perlu diperbaiki kedepannya adalah Pengembangan Konten Menarik:
Mengembangkan konten pembelajaran yang menarik dan relevan untuk
meningkatkan motivasi siswa. Partisipasi Orang Tua: Mengikutsertakan orang
tua dalam mendukung pembelajaran berbasis teknologi siswa di

11
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. CALON GURU PENGGERAK


Nama CGP : Ade yoga
pratama
Instansi CGP : SDN 3 Kebonrejo

Waktu : Sabtu , 11 November 2023

CATATAN HASIL PENDAMPINGAN

1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang


kompetensi Guru Penggerak.

Berdasarkan hasil diskusi bersama CGP terkait hasil analisis dan refleksi dari
umpan balik 3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru
penggerak, hal-hal yang masih kurang baik/ perlu ditingkatkan menurut responden
(kepala sekolah) antara lain kompetensi ingin meningkatkan kompetensi
pembelajaran yang berpusat
pada murid melalui kolaborasi dengan rekan sejawat dengan saling
mengobservasi satu sama lain dan menyampaikan temuan-temuan guna
memperbaiki di pembelajaran selanjutnya.
Dengan melibatkan banyak pihak, yakni semua warga sekolah daan masyarakat,
tentunya rekan sejawat terutama guru senior, murid, orang tua wali (paguyuban)
kemudian KOMITE sekolah
rencana yang dilakukan untuk mengasah kompetensi guru penggerak
adalah Meningkatkan cara berkomunikasi ( publik speaking ) dan menjalin
kolaborasi dengan rekan sejawat , walimurid ataupun pihak terkait dalam
kegiatan pembelajaran dan pencapaian visi guru penggerak yang sudah
dirumuskannya.

2. Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional


Dari hasil diskusi, CGP menjelaskan bahwa sudah mempelajari modul 2.2
yakni tentang Pembelajaran Sosial Emosional. Hal yang sangat mengesankan
adalah tentunya pembelajaran yang terkait dengan sosial dan emosional baik murid,
guru, KS, warga sekolah lain (wali murid, Komite sekolah) serta individu di
lingkungan sekitar sekolah. tentang bagaimana mengolah rasa sosial dan emosional
untuk lebih terkontrol, salah satunya dengan metode STOPSetelahnya CGP
membuat perancanaan pembelajaran di kelas dengan muatan KSE. CGP
mencoba menerapkan mindfullness dengan teknik STOP. dan hasilnya
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

memang sangat bagus, murid jadi makin tertarik dan fokus pada kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan.

Harapan CGP setelah menerapkan PSE adalah Agar tujuan pembelajaran


dapat tercapai dengan maksimal, kualitas pembelajaran menjadi lebih baik,
dan pembelajaran lebih bermakna bagi murid. Guru makin piawai mengelola
emosi dan murid makin mudah dikondisikan serta diarahkan.

3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)


Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, CGP menyampaikan bahwa tahapan
BAGJA sudah dilaksanakan untuk mencapai visi guru penggerak yang sudah
dirumuskan beberapa waktu yang lalu. Tahapan dilakukan sesuai dengan
pendekatan inkuiri apresiatif. Yakni melakukan setiap kegiatan dengan melihat
aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
CGP merasa ini adalah hal baru sehingga sambil belajar maka perlu proses
dan waktu untuk sampai di titik ideal. Dalam proses ini CGP mulai
mengeidentifikasi aset pada murid untuk dapatnya mengksplore murid
berdasarkan potensi yang dimiliki. Motivasi belajar siswa: dalam pembalajaran
siswa sering kurang tervotivasi, terlihat siswa sering lupa dengan materi yang
telah dipelajari di pembelajaran sebelumnya

A. CALON GURU PENGGERAK


Nama CGP : Mohamad fadli
Instansi CGP : SDN 1 Banyuanyar

Waktu : Senin, 13 November 2023

CATATAN HASIL PENDAMPINGAN

1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang


kompetensi Guru Penggerak.

Berdasarkan hasil diskusi bersama CGP terkait hasil analisis dan refleksi dari
umpan balik 3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru
penggerak, refleksi konsisten serta perbaikan proses pembelajaran yang
berpusat pada murid

13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

2. Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional


Dari hasil diskusi, CGP menjelaskan bahwa sudah mempelajari modul 2.2
yakni tentang Pembelajaran Sosial Emosional. CGP sudah menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi dan 5 KSE ,CGP dapat mengelola emosi
,keterampilan sosial serta empati yang diintegrasikan dalam rencana
pembelajaran di kelas.

Setelahnya CGP membuat perancanaan pembelajaran di kelas dengan


muatan KSE. CGP mencoba menerapkan mindfullness dengan teknik STOP.
dan hasilnya memang sangat bagus, murid jadi makin tertarik dan fokus pada
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Harapannya CGP mampu menerapkan PSE terhadap diri sendiri dan siswa
sehingga bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
,berpusat pada murid dan akhirnya tujuan pembelajaran bisa tercapai sesui
yang diharapkan.

14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

.
3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)
Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, CGP menyampaikan bahwa tahapan
BAGJA sudah dilaksanakan untuk mencapai visi guru penggerak yang sudah
dirumuskan beberapa waktu yang lalu. CGP mencoba konsisten melakukan
refleksi setelah pembelajaran serta melakukan inovasi pembelajaran menuju
pembelajaran yang berpihak pada murid.
Setelah melakukan tahapan BAGJA hasil yang diperoleh adalah murid lebih
aktif,tingkat kehadiran yang tinggi dan pembelajaran lebih menarik ,hal ini
sudah sesuai dengan visi sebagai calon guru penggerak
Tantangannya dalam menerapkan BAGJA untuk mencapai visi yaitu motivasi
intrinsik siswa yang masih rendah,orang tua kurang mendukung,minimnya
pemahaman siswa tentang karakter siswa
Yang perlu diperbaiki kedepannya adalah meningkatkan motivasi
siswa,komunikasi dengan wali murid,kolaborasi bersama warga sekolah dan
pemahaman karakter peserta didik.

A. CALON GURU PENGGERAK


Nama CGP : Agus
prasetiyohadi
Instansi CGP : SDN 5 Kajarharjo

Waktu : Selasa , 14 November 2023

CATATAN HASIL PENDAMPINGAN

1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang


kompetensi Guru Penggerak.

Berdasarkan hasil diskusi bersama CGP terkait hasil analisis dan refleksi
dari umpan balik 3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang
kompetensi guru penggerak, hal-hal yang masih kurang baik/ perlu
ditingkatkan menurut responden (kepala sekolah) antara lain kompetensi
kepemimpinan pembelajaran dan kepemimpinan keterlibatan
pengembanagan sekolah. Menurut rekan sejawat dan murid hal yang pelu
ditingkatkan adalah Kolaborasi, keterampilan menyampaikan materi pada
desiminasi (publik speaking ), inovasi pemebalajaran, pembelajaran dengan
memperhatikan kebutuhan siswa dan meningkatan komunikasi secara
interpersonal dengan siswa.
Dengan melibatkan banyak pihak, yakni semua warga sekolah daan

15
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

masyarakat, rencana yang dilakukan untuk mengasah kompetensi guru


penggerak adalah Meningkatkan cara berkomunikasi ( publik speaking )
dan menjalin kolaborasi dengan rekan sejawat , walimurid ataupun pihak
terkait dalam kegiatan pembelajaran dan pencapaian visi guru penggerak
yang sudah dirumuskannya.

2. Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional


Dari hasil diskusi, CGP menjelaskan bahwa sudah mempelajari modul 2.2
yakni tentang Pembelajaran Sosial Emosional. Hal yang sangat mengesankan
adalah bahwa banyak hal baru yang dipelajari dalam modul ini. Materi yang
selama ini belum pernah dikenal dan dipelajari. Terutama mindfullness dan

16
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

kompetensi sosial emosional yang ternyata sangat berguna untuk


pembelajaran di kelas.

Setelahnya CGP membuat perancanaan pembelajaran di kelas dengan


muatan KSE. CGP mencoba menerapkan mindfullness dengan teknik STOP.
dan hasilnya memang sangat bagus, murid jadi makin tertarik dan fokus pada
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Harapan CGP setelah menerapkan PSE adalah Agar tujuan pembelajaran


dapat tercapai dengan maksimal, kualitas pembelajaran menjadi lebih baik,
dan pembelajaran lebih bermakna bagi murid. Guru makin piawai mengelola
emosi dan murid makin mudah dikondisikan serta diarahkan.

3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)


Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, CGP menyampaikan bahwa tahapan
BAGJA sudah dilaksanakan untuk mencapai visi guru penggerak yang sudah
dirumuskan beberapa waktu yang lalu. Tahapan dilakukan sesuai dengan
pendekatan inkuiri apresiatif. Yakni melakukan setiap kegiatan dengan melihat
aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
CGP merasa ini adalah hal baru sehingga sambil belajar maka perlu proses
dan waktu untuk sampai di titik ideal. Dalam proses ini CGP mulai
mengeidentifikasi aset pada murid untuk dapatnya mengksplore murid
berdasarkan potensi yang dimiliki. Indikator-indikator dalam visi guru
penggerak mulai menjadi target tujuan CGP dalam setiap pembelajaran. Meski
masih dalam proses, tetapi sudah ada progres signifikan yang dirasakan.
Tantangan yang dihadapi CGP adalah kebutuhan waktu yang lebih banyak,
karena prakarsa perubahan CGP berhubungan dengan pemanfaatan teknologi,
sebelum menyampaikan materi setidaknya CGP sudah mampu untuk
mengoperasikan fitur/aplikasi pendukung. Hal yang perlu diperbaiki ke depannya
terkait dengan pelaksanaan tahapan BAGJA untuk perubahan diri CGP sehingga
bisa mencapai visi yang telah dirumuskan adalah Meningkatkan kompetensi di
literasi digital, mengkomunikasikan prakarsa perubahana kepada pihak sekolah dan
wali murid, lebih mengintegrasi antara materi pembelajaran dengan pemanfaatan
teknologi agar visi guru penggerak yang selaras dengan

17
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. CALON GURU PENGGERAK


Nama CGP : Bayu tri widodo
Instansi CGP : SDN 3 Kalibaru wetan

Waktu : Kamis , 16 November 2023

CATATAN HASIL PENDAMPINGAN

1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang


kompetensi Guru Penggerak.

Berdasarkan hasil diskusi bersama CGP terkait hasil analisis dan refleksi
dari umpan balik 3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang
kompetensi guru penggerak, hal-hal yang masih kurang baik/ perlu
ditingkatkan menurut responden (kepala sekolah) antara lain kompetensi
kepemimpinan pembelajaran dan kepemimpinan keterlibatan
pengembanagan sekolah. Menurut rekan sejawat dan murid hal yang pelu
ditingkatkan adalah Kolaborasi, keterampilan menyampaikan materi pada
desiminasi (publik speaking ), inovasi pemebalajaran, pembelajaran dengan
memperhatikan kebutuhan siswa dan meningkatan komunikasi secara
interpersonal dengan siswa.
Dengan melibatkan banyak pihak, yakni semua warga sekolah daan
masyarakat, rencana yang dilakukan untuk mengasah kompetensi guru
penggerak adalah Meningkatkan cara berkomunikasi ( publik speaking )
dan menjalin kolaborasi dengan rekan sejawat , walimurid ataupun pihak
terkait dalam kegiatan pembelajaran dan pencapaian visi guru penggerak
yang sudah dirumuskannya.

2. Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional


Dari hasil diskusi, CGP menjelaskan bahwa sudah mempelajari modul 2.2
yakni tentang Pembelajaran Sosial Emosional. CGP sudah menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi dan 5 KSE ,CGP dapat mengelola emosi
,keterampilan sosial serta empati yang diintegrasikan dalam rencana
pembelajaran di kelas.

Setelahnya CGP membuat perancanaan pembelajaran di kelas dengan


muatan KSE. CGP mencoba menerapkan mindfullness dengan teknik STOP.

18
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

dan hasilnya memang sangat bagus, murid jadi makin tertarik dan fokus pada
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Harapannya CGP mampu menerapkan PSE terhadap diri sendiri dan siswa
sehingga bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan ,berpusat
pada murid dan akhirnya tujuan pembelajaran bisa tercapai sesui yang

3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)


Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, CGP menyampaikan bahwa
tahapanBAGJA sudah dilaksanakan untuk mencapai visi guru penggerak
yang sudahdirumuskan beberapa waktu yang lalu. Tahapan dilakukan
sesuai denganpendekatan inkuiri apresiatif. Yakni melakukan setiap
kegiatan dengan melihataset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
Hasil dari tahapan bagja telah sesesuai dengan visi CGP selaku guru
penggerak yaitu mewujudkan generasi yang cerdas, mandiri dan berkarakter
profil pelajar Pancasila dengan prakarsa perubahan meningkatkan kreatifitas
peserta didik melalui pembelajaran berbasis teknolog Tantangan yang
dihadapi CGP adalah kebutuhan waktu yang lebih banyak, karena prakarsa
perubahan CGP berhubungan dengan pemanfaatan teknologi,
Tantangannya adalah Keterbatasan Motivasi Siswa: Tidak semua siswa
mungkin terlibat dengan baik dalam pembelajaran berbasis teknologi, dan
perlu upaya tambahan untuk menjaga motivasi mereka. Gaya Pembelajaran
yang Beragam: Pembelajaran berbasis teknologi perlu dirancang dengan
mempertimbangkan berbagai gaya pembelajaran agar sesuai dengan
kebutuhan siswa
Hal yang perlu diperbaiki kedepannya adalah Pengembangan Konten
Menarik: Mengembangkan konten pembelajaran yang menarik dan relevan
untuk meningkatkan motivasi siswa. Partisipasi Orang Tua: Mengikutsertakan
orang tua dalam mendukung pembelajaran berbasis teknologi siswa di

19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

DOKUMENTASI KEGIATAN

Refleksi hasil survei (feedback 360) & asesmen mandiri kompetensi GP


Sambil menerapkan KSE

1. Muhamad husnan

2. Ade yoga pratama

3. Mohamad fadli

20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Agus prasetiyohadi

5. Bayu tri widodo

21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

BAB IV

PENUTUP

Laporan pelaksanaan Pendampingan Individu 3 ini diharapkan menjadi bahan


informasi untuk evaluasi dan control pelaksanaan pendampingan individu maupun
lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Informasi yang didapatkan
merupakan bahan tindak lanjut bagi pemangku kebijakan, penyelenggara serta
pihak-pihak lain untuk tercapainya tujuan dari program.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Scan daftar hadir pendampingan individu 3;


2. Foto kegiatan pendampingan individu 3;
3. Scan dokumen pendukung lain

22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

23

Anda mungkin juga menyukai