Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN: 2598-1218 Volume 1 Nomor 3 Tahun 2018

e-ISSN: 2598-1226
“PENGEMINITOR”
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMENT PENILAIAN
KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK PADA GURU- GURU
MUHAMMADIYAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Fitri Agustina Lubis1), Putoro Dongoran2), Jalilah Azizah Lubis1)
1)
Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
2)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP,
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Fitri.agustina@um-tapsel.ac.id

DOI : 10.31604/j.martabe.v1i3.158-164

Abstract

The purpose of this Training Activity is expected that teachers under the auspices of the
Padangsidimpuan City Dikdasmen have more ability in formulating assessment
instruments that are by students' competencies. Using the right assessment instrument
will facilitate teachers and students in the learning process. Students will feel they will
feel their creativity well explored and will produce what is expected by the teacher. This
service was carried out at Muhammadiyah 22 MTs Padansidimpuan City. The
implementation of this service is carried out for approximately two months, starting
from July to August where the activities are carried out for four days in different
periods. The results of this assessment instrument workshop are that Muhammadiyah
teachers gain more understanding of how the instrument is applied in learning design.
Muhammadiyah teachers in Padangsidimpuan city also look more motivated to be more
creative in determining assessment instruments. Targeting for the future is expected that
teachers will be better able to develop their teaching materials by assessment
instruments.

Key words: Training, Development, Assessment Instrument.

Abstrak

Tujuan Kegiatan Pelatihan ini diharapkan guru di bawah naungan Dikdasmen Kota
Padangsidimpuan lebih memiliki kemampuan dalam merumuskan instrument penilaian
yang sesuai dengan kompetensi siswa. Menggunakan instrument penilaian yang tepat
akan mempermudah guru dan siswa dalam proses pembelajaran. siswa akan merasa
akan merasakan kreatifitasnya tergali dengan baik dan akan menghasilkan apa yang
diharapkan oleh guru. Pengabdian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 22 Kota
Padansidimpuan. Pelaksanan pengabdian ini dilaksanakan kurang lebih selamaa dua
bulan yakni mulai Juli–Agustus dimana kegiatannya dilaksanakan selama 4 hari dalam
jangka waktu berbeda. Hasil workshop instrument penilaian ini yaitu bahwa guru–guru
Muhammadiyah lebih banyak memperoleh pemahaman mengenai bagaimana penerapan
instrument dalam rancangan pembelajaran. Guru-guru Muhammadiyah kota
Padangsidimpuan juga terlihat lebih termotivasi untuk lebih kreatif dalam menentukan
instrument penilain. Target sasaran untuk kedepannya diharapkan guru-guru akan lebih
mampu mengembangkan bahan ajar sendiri yang sesuai dengan instrumen penilaian.

Kata kunci: Pelatihan, Pengembangan, Instrument Penilaian.

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│158


MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 Tahun 2018 Hal 158-164

PENDAHULUAN Menurut Istiyono dkk. (2014),


keterampilan psikomotor ada enam
Penilaian hasil belajar dapat tahap, yaitu: gerakan refleks, gerakan
dikelompokkan menjadi tiga ranah, dasar, kemampuan perseptual, gerakan
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. fisik, gerakanterampil, dan komunikasi
Ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan nondiskursif. Gerakan refleks adalah
satu sama lain secara eksplisit. Apapun respons motorik atau gerak tanpa sadar
mata pelajarannya selalu mengandung yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan
tiga ranah tetapi penekanannya berbeda. dasar adalah gerakan yang mengarah
Menurut Uno (2015) Mata pelajaran pada keterampilan komplek yang
yang menuntut kemampuan praktek khusus. Kemampuan perseptual adalah
lebih menitik beratkan pada ranah kombinasi kemampuan kognitif dan
psikomotor sedangkan mata pelajaran motorik atau gerak. Kemampuan fisik
yang menuntut kemampuan teori lebih adalah kemampuan untuk
menitik beratkan padaranah kognitif, mengembangkan gerakan terampil.
dan keduanya selalu mengandung ranah Kenyataan pada umumnya penilaian
afektif. Menurut Pasal 25 (4) Peraturan yang dilakukan oleh pendidik lebih
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 menekankan ranah kognitif. Hal ini
tentang Standar Nasional Pendidikan kemungkinan besar disebabkan karena
menjelaskan bahwa kompetensi lulusan pendidikkurang memahami penilaian
mencakup sikap, pengetahuan, dan ranah afektif dan psikomotor. Oleh
keterampilan. Ini berarti bahwa karena itu perlu adanya acuan untuk
pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan perangkat penilaian
mengembangkan kompetensi peserta psikomotor serta kurangnya
didik yang berhubungan dengan ranah kemampuan mengembangkan perangkat
afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), penilaian kognitif dan psikomotorik.
dan psikomotor (keterampilan). Dalam pelatihan guru ini kami
Ranah kognitif berhubungan mengembangan perangkat penilaian
dengan kemampuan berpikir, termasuk kognitif dan psikomotor ini membahas
di dalamnya kemampuan menghafal, tentang penilaian kognitif dan
memahami, menerapkan, menganalisis, psikomotor, pengembangan instrumen
mensintesis, dan mengevaluasi. Ranah penilaian kognitif dan psikomotor dan
afektif mencakup watak perilaku seperti pedoman penskorannya, serta pelaporan
perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. hasil penilaian kognitif dan psikomotor.
Ranah psikomotor adalah ranah yang Dalam pembelajaran, siswa untuk
berhubungan dengan aktivitas fisik, terlibat secara fisik maupun mental.
berkaitan dengan psikomotor Pemberian pengalaman secara langsung
berhubungan dengan hasil belajar yang pada siswa dalam pembelajaran sangat
pencapaiannya melalui keterampilan penting, untuk mengembangkan
manipulasi yang melibatkan otot dan kompetensi, sehingga siswa dapat
kekuatan fisik. Psikomotor adalah mata bereksplorasi dan memahami alam
pelajaran yang lebih beorientasi pada sekitar secara ilmiah dengan lebih
gerakan dan menekankan pada reaksi– mendalam.
reaksi fisik dan keterampilan tangan. Untuk meningkatkan kualitas
Keterampilan itu sendiri menunjukkan pembelajaran dapat dimulai dengan
tingkat keahlian seseorang dalam suatu menyusun tujuan pembelajaran yang
tugas atau sekumpulan tugas tertentu. tepat. Salah satu tujuan Mata Pelajaran
adalah agar peserta didik memiliki

159
Fitri Agustina Lubis, dkk. “PENGEMINITOR” Pelatihan Penyusunan …

kemampuan mengembangkan sosialisasi awal, tim IbM terlebih


kemampuan bernalar dalam berpikir dahulu melakukan pertemuan dengan
analisis induktif dan deduktif. Dengan tim Dikdasmen Padangsidimpuan
menggunakan konsep dan prinsi puntuk untuk mensosialisasikan kegiatan
menjelaskan berbagai peristiwa alam yang akan dilangsungkan.
dan menyelesaian masalah baik secara b) Dalam sosialisasi awal, tim IbM
kualitatif maupun kuantitatif (BSNP, memiliki tujuan agar terjadi
2013). komunikasi timbal balik tentang
Berdasarkan pada realitas bagaimana cara yang efektif untuk
perkembangan yang secara langsung mengajak guru - guru mitra untuk
menjadi pilar perkembangan pendidikan ikut serta dalam kegiatan ini serta
diperlukan inovasi bidang pendidikan, untuk mengetahui karakteristik para
tidak saja terkait dengan kurikulum guru.
tetapi tidak kalah pentingnya terkait c) Kegiatan pelatihan menggunakan
dengan pengembangan Metode Training of Trainner (TOT)
pendidik/gurunya yang memiliki dengan cara pemberian materi
kemampuan mengaplikasikan melalui ceramah, kemudian
keilmuanya berdasarkan kreatifitas dan dilanjutkan dengan praktik langsung
profesionalitas. Disinilah tampak, oleh para guru. Cara ini dianggap
bagaimana kompetensi guru kedepan efektif karena transfer pengetahuan
untuk peningkatan secara berkelanjutan yang diperoleh selama pelatihan
dalam mempersiapkan generasi bangsa akan lebih tersampaikan dengan baik
yang mampu bersaing secara global. jika peserta pelatihan itu sendiri yang
menyampaikannya dan merasa
METODE PELAKSANAAN bahwa kegiatan pelatihan tersebut
bermanfaat bagi mereka.
Dalam pelaksanaan program ini,
tim terlebih dahulu melaksanakan HASIL DAN PEMBAHASAN
wawancara dengan Ketua Dikdasmen
sekota Padangsidimpuan sebagai Pendahuluan Tahap ke-1
mitradan menyusun rencana metode Kegiatan koordinasi sekaligus
yang akan dilakukan selama proses survey sekolah pelaksanaan kegiatan
sosialisasi awal dan rencana selama pengabdian. Kegiatanini merupakan
kegiatan berlangsung. Adapun koordinasi awal denganketua
sosialisasi awal tim terlebih dahulu Dikdasmen Kota Padangsidimpuan.
melakukan pertemuan dengan guru- Setelah mendapat persetujuan dari ketua
guru peserta pelatihan untuk Dikdasmen, selanjutnya melakukan
mesosialisasikan kegiatan yang akan koordinasi dengan Kepala Sekolah
dilaksanakan, adapun langkah Muhammadiyah se Kota
langkahsebagai berikut: Padangsidimpuan. Melalui wawancara
a) Kegiatan pelaksanaan program dengan kepala sekolah diperoleh
pelatihan ini meliputi ceramah, informasi tentang kurangnya
diskusi dan perancangan instrument, pemahaman guru tentang instrument
tim IbM telah melakukan penilaian pembelajaran baik kognitif,
penyusunan rencana metode yang afektif dan psikomotorik. Kemudian
akan dilakukan selama proses awal guru kesulitan dalam mengembangan
sosialisasi dan rencana selama pembelajaran yang sesuai dengan
kegiatan berlangsung. Adapun dalam

160
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 Tahun 2018 Hal 158-164

instrumen penilaian karena keterbatasan


pengetahuan guru.
Pada penelitian pendahuluan
dilakukan tes awal hal ini dilaksanakan
untuk mengetahui pemahaman awal
yang dimiliki guru mengenai bagaimana
mempersiapkan tehnik penilaian
terhadap siswa. Tes awal dilaksanakan
dengan cara membagikan soal kepada
guru yang terdiri dari soal jenis tes dan
non-tes. Dari data awal yang diperoleh,
guru cenderung lebih memahami tehnik
penilaian mengunakan tes baik uraian Gambar 2: Pembukaan Acara
maupun multiple choice. Tehnik
penilaian dengan menggunakan non-tes
hanya sekitar 5 orang 18% guru yang
mampu menjabarkan bagaimana
menilai sekaligus mempersiapkan rubric
penilaiannya. Tehnik penilaian yang
dimaksud harus sesuai dengan RPP.
Workshop pada pertemuan
pertama yang dilaksanakan pada tanggal
30 Juli 2018 dimulai dengan
membelajarkan bagaimana cara
menyusun tehnik penilaian. Untuk
mengenalkan tehnik penilaian pertama
diperkenalkan kembali tentang Gambar 3: Menjelaskan Uraian
perumusan indikator pencapaian Materi
kompetensi sesuai dengan kompetensi Dan dilanjutkan dengan materi
dasar. penilaian kompetensi kognitif, afektif
dan psikomotorik. Ternyata dalam hal
ini masih banyak guru yang belum
memahami dasar penyusunannya. Guru
yang memahami sekitar 16 0rang 49%
hal ini terpaksa menuntut keseriusan
untuk mencapai keberhasilan yang
diharapkan. Pada hari pertama juga
dibagikan modul dan lembar kerja dan
keberhasilan dilihat dari lembar kerja
yang sudah dikerjakan.

Gambar 1: Awal Pelaksanaan


Kegiatan Pengabdian

161
Fitri Agustina Lubis, dkk. “PENGEMINITOR” Pelatihan Penyusunan …

Penyiapan Modul Pelatihan


Tahap ke-1
Dari hasil koordinasi awal, tim
pelaksanan menyiapkan materi
pelatihan dengan memperhatikan usulan
dari kepala sekolah atau sesuai
kebutuhan guru. Selain menyiapkan
materi dan modul serta lembar kerja.
pendamping untuk mempermudah
pelaksanaan pelatihan.

Pelaksanaan Pelatihan Tahap ke-1


Pelaksanaan pelatihan diawali Gambar 4: Memberikan
dengan proses pengenalan materi Motivasi Kepada
kepada peserta pelatihan. Pelatihan Peserta
dilakukan dengan cara memberikan
langkah-langkah praktif dalam Konsep format pembuatan RPP
melaksanakan penilaian. Dalam mulai diperjelas oleh tim dengan
kegiatan ini, tim pelaksana melibatkan pemaparan yang terstruktur karena
pendamping dan mahasiswa. guru-guru sudah mulai paham merujuk
kompetensi kedalam tehnik dan
Pendahuluan Tahap ke-2 instrument penilaian yang tepat. Waktu
Workshop pada pertemuan acara berlangsung guru memberikan
kedua yang dilaksanakan tanggal 13 pertanyaan antara lain sebagai berikut:
Agustus tim langsung mengadakan a) Bagaimana merencanakan penilaian
pertemuan disekolah masing-masing. yang tepat sesuai dengan IPK yang
Hal ini dilaksanakan agar pertemuan ini sudah tersedia?
dapat lebih memberikan makna karena b) Apakah semua model pembelajaran
sifatnya sudah lebih khusus dan lebih sesuai dengan kurikulum 2013?
mudah karena jumlah pesertapun sudah c) Bagaimana tehnik merancan
terbagi. Tahap awal tim menayakan penilaian didalam RPP sesuai ranah
tanggapan seluruh peserta, dan jawaban kognitif, afektif dan psikomotorik
mereka cukup positif dan membantu siswa?
sehingga masih ingin lagi ikut serta Dari munculnya pertanyaan-
apabila tim masih melaksanakan pertanyaan tersebut terlihat peserta
pelatihan seperti ini. Komunikasi antara pelatihan sudah mulai memiliki
tim dengan guru terjalin cukup baik dan gambaran pemahaman yang bertambah
kerjasamanya lebih mdah. Hal ini sehingga timbul rasa untuk lebih
dibuktikan banyak guru yang mengembangkan kreatifitasnya.
memberikan tanggapan positif.

162
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 Tahun 2018 Hal 158-164

Penyiapan Modul Pelatihan


Tahap ke 2
Modul yang sudah diberikan
kepada peserta diawal kegiatan kembali
dipertanyakan oleh tim. Apakah bahan
yang sudah terangkum dapat membantu
peserta untuk dapat memehami materi
hari ini. Tanggapan mereka cukup
mewakili dan membantu untuk dapat
lebih memahami. Selain menyiapkan
materi dan modul tim juga
mempersiapkan modul tahap ke-2 serta
lembar kerja yang sesuai untuk
mempermudah pelaksanaan pelatihan.

Pelaksanaan Pelatihan Tahap ke-2 Gambar 5: Tanggapan Peserta


Pelaksanaan pelatihan diawali Terhadap Materi dan
dengan proses pengenalan materi Pelatihan
kepada peserta pelatihan. Pelatihan
dilakukan dengan cara memberikan Berdasarkan gambar diatas guru
langkah-langkah praktif dalam rata–rata sudah memahami dasar
melaksanakan penilaian. Dalam penyusunan instrumen yang diberikan.
kegiatan ini, tim pelaksana melibatkan Guru yang sudah memahami sekitar 26
pendamping dan mahasiswa. Hal ini orang sekitar 83% hal ini terpaksa
tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan menuntut keseriusan untuk mencapai
tahap-1dan kegiatan lebih terarah keberhasilan yang diharapkan.
karena kedua pihak sudah mulai paham Keberhasilan dilihat dari lembar kerja
maksud masing-masing. dan modul yang sudah dikerjakan.

Refleksi Hasil Pelatihan SIMPULAN


Selama proses pelatihan, tim
pelaksana kegiatan pengabdian Berdasarkan hasil kegiatan workshop
melakukan pemantauan kepada peserta yang sudah dilakukan adalah Guru-guru
pelatihan sekaligus membagikan angket dibawah naungan Dikdasmen se-kota
terhadap materi, metode dan instruktur Padangsidimpuan sangat terbantu
dalam kegiatan ini. Secara umum guru dengan adanya kegiatann ini, utamanya
mengatakan pelatihan ini sangat baik dalam merumuskan instrument
dan materi yang diberikan merupakan penilaian pembelajaran. Adanya
materi yang sangat dibutuhkan dalam feedbac yang positif dari pihak sekolah
pembelajaran sedangkan instrukturnya dan guru-guru di bawah naungan
sangat berkompoten dapat dilihat pada Dikdasmen se-kota Padangsidimpuan.
gambar grafik berikut ini: Tumbuhnya motivasi guru-guru untuk
merancang tehnik penilaian sehingg
dapat menggali kompetensi siswa.

163
Fitri Agustina Lubis, dkk. “PENGEMINITOR” Pelatihan Penyusunan …

UCAPAN TERIMA KASIH Pendidikan Pasal 25 tentang


Standar Kompetensi Lulusan.
Terima kasih kepada Universitas Uno, H. B. 2012. Assessment
Muhammadiyah Tapanuli Selatan yang pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
telah memberikan Dana Pegabdian Aksara
Kepada Masyarakat Tahun Anggaran Istiyono, E., Mardapi, D., dan Suparno.
2018. 2014. Pengembangan Tes
Kemampuan Berpikir Tingkat
DAFTAR PUSTAKA Tinggi Fisika (PysTHOTS)
Peserta Didik SMA. Jurnal
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Penelitian dan Evaluasi
Pembelajaran Mengembangkan Pendidikan 18(1).
Standar Kompetensi Guru. Badan Standar Nasional Pendidikan
Bandung: PT Remaja (BSNP). 2013. Kompetensi Inti
Rosdakarya. dan kompetensi dasar mata
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun pelajaran untuk SMA dan MA.
2005 tentang Standar Nasional Jakarta: BSNP-Depdiknas

164

Anda mungkin juga menyukai