Pada modul 1.1 ini, saya mere eksikan hasil dari kegiatan yang saya mengikuti di LMS ini dalam
bentuk jurnal refleksi. Jurnal Refleksi dwi minggu ini membahas materi pada MODUL 1.1 tentang Filosofis
Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media yang
mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta prak k baik yang sudah saya dilakukan.
Model refleksi yang sayapakai adalah Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)
Kali ini saya akan coba merefleksi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan
di Learning Management System (LMS). Minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yaitu diawali
dengan mengerjakan MODUL 1.1 tentang Filososi Pendidikan Nasional – Ki hajar dewantara.
1. Facts (Peristiwa)
Kegiatan CGP Angkatan 9 dimulai resmi pada tanggal 27 Agustus 2024 dengan pembukaan
yang dilakukan oleh Kemendikbudristek, Bapak Nadiem Makarim, B.A., M.B.A., dan Dirjen GTK
melalui platform zoom. Kegiatan ini diikuti oleh CGP Angkatan 9 dari seluruh Indonesia. Setelah
pembukaan tersebut, kami mendapatkan penjelasan dari pelaksana kegiatan CGP yang berasal
dari Balai Guru Penggerak tentang rangkaian kegiatan yang akan kami jalani serta materi yang
akan dimuat dalam LMS. Kami memulai perjalanan kami dengan modul 1.1 yang akan diikuti
dengan forum diskusi bersama fasilitator di ruang kolaborasi dengan teman- teman CGP dalam
kelompok yang telah terbentuk. Selanjutnya, kami diundang untuk menghadiri kegiatan
Lokakarya Orientasi yang dilaksanakan secara tatap muka di Aula SMP Negeri 5 Bogor. Pada
acara ini, kepala sekolah dari sekolah-sekolah CGP yang ikut serta diundang untuk memberikan
informasi terkait pelaksanaan program CGP. Saya merasa senang karena kepala sekolah saya
juga diundang dan dia dapat memahami dengan lebih mendalam tentang Pendidikan Guru
Penggerak, sehingga diharapkan dapat memberikan arahan dan dukungan kepada saya selama
saya menjalani program Pendidikan Guru Penggerak ini. Dalam kegiatan tersebut, kami
diarahkan untuk melakukan refleksi mengenai diri sendiri, mengevaluasi keterampilan yang
sudah kami miliki, dan berdiskusi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Dengan
bimbingan para pengajar praktik, kami melaksanakan kegiatan tersebut dengan antusias. Kami
membuat kesepakatan kelas, menulis harapan dan tantangan sebagai CGP di kertas post-it,
dan menempelkannya pada kertas karton yang telah disediakan. Kemudian kami membahas
dan mendiskusikannya bersama- sama. Selanjutnya, selama kurang lebih dua minggu, kami
belajar mandiri melalui LMS dengan merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Kami juga
mengikuti ruang kolaborasi dengan fasilitator, Ibu Mumuk Nurbadriyah, di mana kami berbagi
dan berdiskusi dengan teman- teman sejawat mengenai filosofi KHD dan penerapannya di
sekolah. Selanjutnya, kami diminta untuk membuat karya berupa demonstrasi kontekstual.
Kemudian, kami mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman modul 1.1. melalui platform Gmeet.
Pada kesempatan ini, saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari instruktur dan
konsep Filosofi KHD dan penerapannya dalam konteks sosial budaya lokal.
2. Feelings (Perasaan)
Modul ini memberikan pengalaman bagi saya untuk dapat menjadi pendidik yang
melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid. Dengan perasaan bahagia saya
mengiku se ap tahapan kegiatan bersama teman-teman dalam kelompok dan difasilitasi baik
oleh fasilitator maupun instruktur. Selama periode dua minggu sebagai peserta CGP, saya
merasakan berbagai macam perasaan, seperti senang, bahagia, dan takut. Semua
perasaan tersebut bercampur aduk, dengan tekad yang kuat untuk menyelesaikan Program
Guru Penggerak, meskipun saya juga memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
lain disekolah dan diluar sekolah yang memerlukan waktu yang cukup banyak. Namun, semua
hambatan dan tantangan tersebut hanya memotivasi saya untuk belajar mencari solusi,
meningkatkan kemampuan manajemen waktu, dan fokus pada kedua program yang sedang
saya jalani. Saya sangat senang karena pemahaman saya tentang hakikat pendidikan semakin
berkembang melalui penerapan filosofi dan pemikiran KHD dalam pembelajaran. Saya mulai
mengubah gaya mengajar saya yang sebelumnya lebih cenderung konvensional, menjadi lebih
siswa-berpusat. Siswa-siswa merasa senang karena kebutuhan belajar mereka terpenuhi, dan
semangat mereka untuk bersekolah semakin meningkat. Saya juga merasa bangga karena
di kelas.
3. Findings (Pembelajaran)
Pada modul 1.1 saya telah mempelajari bagaimana cara untuk melaksanakan pembelajaran
yang berpusat pada murid. Dalam modul yang saya pelajari ini, saya menemukan konsep-
konsep baru dan memperoleh pemahaman yang belum saya eksplorasi sebelumnya dalam
bidang pendidikan, terutama terkait dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Pemahaman
ini penting bagi saya sebagai pendidik untuk meningkatkan kemampuan pribadi saya. Dengan
memahami dasar- dasar pemikiran KHD ini, saya merasa memiliki persiapan baru dalam
terkait pendidikan dan pengajaran, saya memiliki keyakinan bahwa tindakan tegas terhadap
peserta didik akan membantu mengubah perilaku siswa agar mereka lebih disiplin dan fokus
dalam kegiatan belajar. Meskipun saya mengarahkan siswa untuk mengatasi masalah mereka,
namun saya menyadari bahwa saya belum memberikan pengalaman pembelajaran yang
menyenangkan bagi mereka. Setelah memperdalam pemahaman saya tentang pemikiran KHD
dalam pendidikan, saya menyadari bahwa pembelajaran yang efektif seharusnya memberikan
siswa. Saya semakin mendalami filosofi pendidikan KHD melalui diskusi dengan teman-teman
CGP, fasilitator, dan instruktur dalam berbagai ruang kolaborasi, yang membantu saya
memahami peran saya sebagai pendidik sebagai seorang penuntun yang sesuai dengan kodrat
alam anak-anak. Melalui pendidikan ini, siswa diharapkan dapat hidup bahagia dan mandiri
dalam masyarakat, dengan mengacu pada prinsip-prinsip pendidikan "Ing Ngarso Sung Tulodo,
Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani". Saya percaya bahwa pendidikan harus
didasarkan pada kodrat alam dan tuntutan zaman. Anak memiliki kodrat yang merdeka, di mana
kebebasan batin mereka adalah inti dari pendidikan, sementara kebebasan fisik mereka adalah
aspek dari pengajaran. Oleh karena itu, ke depannya, saya akan memberikan kebebasan
kepada siswa dalam belajar, mendorong mereka untuk mengerjakan tugas sesuai dengan bakat
dan minat mereka, serta mengembangkan kreativitas mereka sebagai individu yang merdeka
dan mampu berdiri dengan kekuatan sendiri. Anak tidaklah seperti kertas kosong yang belum
memiliki apapun, mereka lahir dengan garis-garis putus-putus yang membentuk identitas
mereka. Sebagai pendidik, tugas kita adalah untuk menguatkan garis- garis samar tersebut agar
mereka dapat mengembangkan diri menjadi manusia yang utuh, sesuai dengan tujuan sejati
pendidikan.
4. Future (Penerapan)
Tindak lanjut dari pemahaman saya terhadap modul 1.1 ini yaitu: Mengaplikasikan apa yang
telah saya pelajari pada modul 1.1 yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid,sehingga
tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Saya memberikan pembelajaran sesuai dengan
kodrat alam dan lingkungannya, membiasakan sosial budaya. dimulai dari pembiasaan
berdisusi dan gotong royong bekerja sama dalam pemecahan masalah. Saya memberikan
mereka terhadap ilmu-ilmu yang mereka perlukan, sehingga mampu memberi ilmu atau hal
berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Melaksanakan pembelajaran
harus memfasilitasi perbedaan siswa sesuai karakteristik, potensi, minat dan bakat yang
berbeda sesuai dengan kodrat alam. Saya merealisasikan pembelajaran harus mengetahui
gaya belajar siswa sehingga bisa menerapkan pembelajaran berdeferensiasi yaitu dengan
menggunakan berbagai macam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Banyak
hal yang harus saya benahi, saya sangat menyadari bahwa selama ini yang saya lakukan jauh
dari kata sempurna dalam melaksanakan tugas saya sebagai pendidik jika dikaitkan dengan
Ini adalah hasil refleksi dari pengalaman dan pemahaman saya selama dua minggu belajar di modul 1.1
tentang Filosofis Pendidikan nasional – Ki Hajar Dewantara. Saya berharap hasil refleksi ini dapat
memberikan pencerahan dan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi saya sendiri khususnya.