Anda di halaman 1dari 6

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN-1 MODUL 1.1.

A
Oleh: Rosi Mayang Sari, S.Si
SD Bina Anak Sholeh Tuban
CGP Angkatan 5 Kabupaten Tuban

Dalam program guru penggerak Angkatan 5 ini, kabupaten Tuban merupakan salah
satu wilayah sasaran pada program ini. Saat pengumuman Alhamdulillah saya lolos
di CGP setelah melewati serangkaian proses seleksi. Ketika dinyatakan lolos,
awalnya saya hanya mengikuti alur saja, menunggu info apa yang harus dilakukan
selanjutnya, serta mencari bekal ilmu dari youtube tentang apa saja kegiatan yang
dilakukan selama proses Pendidikan di CGP, selain itu juga memantau SIMPKB.
pada tanggal 11 Mei 2022 ada info pembagian kelas, saya masuk di kelas B-05.152
dengan Fasilitator Bapak Sigit Pamungkas, pengajar praktik Ibu Wilujeng Rina Astuti
dan Bapak Karmuji. Selanjutnya saya mengikuti pembukaaan dan orientasi CGP
melalui virtual pada tanggal 18 Mei 2022. Setelah mengikuti orientasi virtual
dilanjutkan dengan pretest.

Loka karya pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2022 di hotel Charis Tuban
mulai pkl.07.30 – 16.00 WIB. Saat loka karya , kegiatan pertama adalah perkenalan
melalui game yang dipandu oleh pengajar praktik, kemudian dilanjutkan untuk
membuat kesepakatan bersama, penyampaian kekhawatiran dan harapan, serta
memetakan perjalanan Pendidikan guru penggerak, selain itu kami juga belajar
mengenal apa itu sebenarnya guru penggerak dan apa saja tugasnya, dan kegiatan
terakhir dalam loka karya ini adaah refleksi bersama. Loka karya pertama ini
memberikan pengalaman yang sangat luar biasa, materi yang diberikan sangat
berarti sebagai bekal awal dalam mengikuti Pendidikan guru penggerak.
Setelah kegiatan loka karya, saya fokus belajar mandiri melalui LMS. Materi yang
saya pelajari di awal adalah Modul 1.1. A. Refleksi Filososfis Pendidikan Nasional KI
Hajar Dewantara menggunakan alur MERDEKA belajar yang di awali dengan mulai
dari diri. Pada Modu 1.1 a.3 saya menuangkan harapan untuk murid saya. Di modul
1.1.a.4 tentang eksplorasi konsep, yang saya pelajari adalah sebagai berikut:
- Tujuan dan asas Pendidikan serta menganalisiss konsep-konsep pemikiran KHD
berasarkan pengalaman pembelajaran yang berpihak pada murid
- Merefleksi diri terhadap perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum Kemerdekaan
dan membandingkannya dengan kondisi Pendidikan saat ini.

Selanjutnya saya belajar di eksplorasi konsep tentang pemikiran KHD, dilanjutkan


dengan diskusi Virtual pada tanggal 20 Mei 2022 denga fasilitator, Pengajar praktik,
dan CGP. Diskusi ini kami memberikan perspektif reflektif kritis tentang pemikiran Ki
Hajar Dewantara.
Diskusi virtual tentang penugasan kelompok dilaksanakan pada tanggal 24 Mei
2022, dalam forum ini kami berdiskusi terkait nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah
asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus
sebagai anggota masyarakat. Presentasi kelompok terkait kearifan local
dipresentasikan pada tanggal 25 Mei 2022.

Hasil diskusi kelompok menghasilkan power point diunggah pada Tugas Ruang
Kolaborasi.
Selanjutnya mengerjakan Tugas Demonstrasi Konstekstual, Disini kami diminta
untuk mendesain strategi dalam mewujudkan pemikiraan KHD sesuai dengan
konteks diri murid dan sosial budaya di daerah asal, pada tugas ini saya membuat
sebuah video.

Pada tanggal 31 Mei 2022, kami bertemu instruktur secara virtual untuk sharing dan
memberikan perspektif refleksi kritis tentang pemikiran filosofis KHD dalam
elaborasi pemahaman.
Setelah itu kegiatan selanjutnya adalah mengerjakan tugas koneksi antar materi,
tugas ini bertujuan untuk membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan
pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran KHD.

Kegiatan akhir pada modul 1.1. A ini adalah aksi nyata, pada kegiatan aksi nyata ini
CGP diharapkan mendokumentasikan kontribusi nyata penerapan pemikiran KHD di
kelas dan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter.
Dari seluruh rangkaian materi pada modul 1.1, saya memahami bahwa filosofi
Pendidikan menurut KHD yaitu memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat
alam yang dimiliki anak didik agar ia mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota
masyarakat, sebagai pendidik kita adalah pamong yang akan menuntun peserta
didik agar tidak kehilangan arah, Pendidikan juga harus mampu mengembangkan
manusia yang seutuhnya. Menuntut pengembangan semua daya jiwa yaitu daya
cipta, karsa dan karya secara seimbang. Pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai
paksaan, pendidikan harus bisa memerdekakan anak. Dalam penanaman budi
pekerti dan penguatan karakter, selain sekolah, alam keluarga juga memiliki
peranan yang penting. Oleh karena itu, pendidik harus bekerja sama dengan
sesama guru, juga harus berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat untuk
melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi anak didik.
Pada proses Pendidikan dan pembelajaran di CGP ini kesulitan yang saya rasakan
adalah manajemen waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas, kebetulan sekolah
saya fullday school, sehingga hari-hari saya disibukkan dengan mengajar dan
mendampingi siswa saya di kelas mulai pagi sampai sore. Belum lagi Ketika saya
pulang sekolah, saya juga harus mengerjakan pekerjaan rumah seperti ibu rumah
tangga lainnya. Bahkan Ketika ada Diskusi virtual pun saya lakukan di sekolah
karena biasanya waktu pelaksanaannya di pkl. 14.00 WIB sampai maksimal
maghrib. Mungkin kesulitan saya juga terjadi kepada peserta CGP lainnya juga,
tetapi kesulitan tersebut tidak menghalangi saya untuk selalu semangat demi
merubah sistem Pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, saya
belajar dan mengerjakan tugas saat tengah malam. Menurut saya itu adalah waktu
yang paling tepat untuk saya bisa fokus pada materi dan tugas yang diberikan.
Alhamdulillah semua tugas di modul 1.1.A ini dapat terselesaiakan dengan tepat
waktu.
Selama proses Pendidikan ini, saya mendapatkan ilmu yang baru dan sangat luar
biasa. Saya seperti mendapatkan tamparan Ketika saya membaca pemikiran-
pemikiran yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yang sangat memuliakan
anak. Selama saya menjadi guru saya mencoba untuk bersabar menghadapi
peserta didik, tetapi kadang juga jika sudah terlalu Lelah, maka saya juga bisa
marah kepada peserta didik. Setelah memahami materi-materi pada modul 1.1. A,
saya merefleksi diri saya sendiri tentang kesalahan yang telah saya lakukan selama
ini kepada peserta didik, banyak kesalahan dalam hal mengajar dan mendidik anak-
anak.
Dari sini lah saya tergugah untuk merubah diri saya dalam mengajar dan mendidik.
Aksi nyata yang saya lakukan setelah mempelajari filosofi KHD ini adalah
menerapkan belajar sambil bermain. Karena saya mengajar anak SD yang senang
sekali dengan bermain. Saat melakukan aksi nyata, hal yang saya persiapakan
adalah mencari permainan-permainana, game, ice breaking yang menarik dan bisa
diaplikasikan pada anak SD di berbagai sumber. Jika dulu saya jarang sekali
mengajak mereka bermain, tapi sekarang saya akan lebih mengkolaborasikan
antara materi pelajaran dan permainan dengan harapan anak-anak lebih semangat
belajar dan juga lebih mudah memahami materi.

Harapan yang saya inginkan selanjutnya adalah bisa mendesain pembelajaran yang
merdeka bagi siswa, pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan
kebebasan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai