Anda di halaman 1dari 28

INTEGRASI COMPUTATIONAL

THINKING (CT) DALAM


PEMBELAJARAN SAINS

1
MATERI BAHASAN
❶ APAKAH CT ITU?
❷ APA ELEMEN-ELEMEN CT?
❸ APAKAH CT MERUPAKAN HOTS?
❹ BAGAIMANA INTEGRASI CT DALAM PEMBELAJARAN SAINS?
❺ APA TAKSONOMI CT-STEM ITU?

2
❶APAKAH CT ITU?

3
APA MAKNA CT ITU?
• Computational Thinking (CT) adalah proses berfikir yang melibatkan
perumusan masalah dan solusinya, agar solusi direpresentasikan
dalam suatu bentuk yang dapat secara efektif dikerjakan dengan
wahana pemerosesan informasi (Wing, 2012)
• CT menggambarkan aktivitas mental dalam merumuskan masalah
yang memungkinkan solusi dengan memanfaatkan komputasi.
• CT merupakan kerjasama antara manusia dan mesin (komputer)
dalam memecahkan masalah.

4
KARAKTERISTIK CT (ISTE, 2011)
Computational thinking (CT) adalah proses pemecahan masalah (problem solving)
yang mempunyai karakteristik berikut:
• Merumuskan masalah sedemikian rupa yang memungkinkan penggunaan
komputer dan alat lain untuk membantu pemecahan masalah;
• Secara logis mengorganisasikan dan menganalisis data;
• Merepresentasikan data melalui abstraksi seperti model dan simulasi;
• Mengotomasi solusi melalui berpikir algoritmik (satu rangkaian tahap yang teratur);
• Identifikasi, analisis, dan implementasi solusi-solusi yang mungkin dengan tujuan
mencapai kombinasi langkah dan sumberdaya yang paling efisien dan efektif;
• Mengeneralisasi dan mentransfer proses pemecahan masalah ke beragam yang
lebih luas masalah-masalah yang dihadapi.

5
❷APA ELEMEN-ELEMEN CT?

6
7
AADP ATAU DPAA
 Dekomposisi (Decomposition) [D] — memecah masalah yang lebih
besar/kompleks menjadi bagian-bagian (segmen) yang lebih kecil/sederhana.
 Pengenalan Pola (Pattern recognition) [P] — mencari/menemukan
pola/kesamaan antar-masalah maupun dalam-masalah tersebut.
 Abstraksi (Abstraction) [A] — fokus pada informasi penting saja, dan
mengabaikan detail yang kurang relevan; Mengkonseptualisasi.
 Algoritma (Algorithms) [A]— membangun langkah-langkah solusi terhadap
masalah.

8
IDENTIFIKASI AADP DALAM
PENYELESAIAN MASALAH
Tabel berikut menunjukkan nilai kalori tiga jenis makanan

Makanan Nilai Kalori (kJ/100 g)


Mie Goreng 870
Telur Rebus 659
Jus jeruk 200

Seorang anak makan 100 gram mie goreng, 50 gram telur rebus, dan minum
100 gram jus jeruk.
Berapa nilai total kalori yang didapat anak itu?

Bagaimana Pnyelesaiannya?

9
TAHAP PEMECAHAN PROSES BERPIKIR ELEMEN CT
MASALAH
1. Memahami 100 g Mie goreng → Jml kalori ? DEKOMPOSISI
masalah
50 g Telur rebus → Jml kalori? TOTAL?
50 g jus jeruk → Jml kalori ?
2. Merencanakan Jumlah kalori dari Mie goreng = (mmie)(NKmie) PENGENALAN
solusi POLA
Jumlah kalori dari Telur rebus = (mtelur)(Nktelur)
Julmah kalori dari Jus jeruk = (mjeruk)(NKjeruk)

Total NK = {(mmie.NKmie) + (mtelur.NKtelur) + (mjeruk.NKjeruk)}


Secara Umum: ABSTRAKSI
Total NK = {(m1.NK1) + (m2.NK2) + (m3.NK3) + (mx.NKx)}
3. Menetapkan Hitung mmie.NKmie → Hitung mtelur.NKtelur → Hitung ALGORITMA
langkah solusi mjeruk.NKjeruk → Jumlahkan ketiganya
4. Mengeksekusi Manual/Wahana Pemerosesan Informasi
rencana solusi

10
❸APAKAH CT MERUPAKAN
HOTS?

11
CT TERMASUK HOTS
PROBLEM SOLVING HIGHER ORDER
THINKING SKILLS
(HOTS)

COMPUTATIONAL THINKING
Critical • DECOMPOSITION Creative
Thinking • PATTERN RECOGNITION Thinking
h
• ABSTRACTION
• ALGORITHM DESIGN

Inferential
Thinking

12
BEDA ANTARA COMPUTATIONAL THINKING,
SCIENTIFIC THINKING DAN DESIGN THINKING
(Hunsaker, 2018)
COMPUTATIONAL THINKING SCIENTIFIC THINKING DESIGN THINKING
1. Decomposition 1. Ask a Question 1. Empathize
2. Pattern Recognition 2. Conduct Research 2. Define
3. Abstraction 3. Form a Hypothesis 3. Ideate
4. Algorithm Design 4. Experiment to test the 4. Prototype
hypothesis 5. Test
5. Record & Analyse Data
6. Draw a Conclusion

13
❹BAGAIMANA INTEGRASI CT
DALAM PEMBELAJARAN
SAINS?

14
• Dalam 20 tahun terakhir, setiap bidang sains mengalami kemajuan
pesat karena fasilitasi dari komputasi. Oleh karenanya, dewasa ini
muncul banyak pandangan bahwa CT perlu dikembangan pada diri
siswa yang mempelajari sains.
• CT yang bertumpu pada keterampilan digital akan menjadi
keterampilan dasar yang digunakan setiap orang di Abad ke-21,
sehingga CT berperan mengembangkan literasi digital.

15
• Dari perspektif pedagogi, penggunaan alat dan keterampilan
komputasi memungkinkan pembelajaran dapat memfasilitasi
pemahaman siswa secara lebih mendalam tentang konten sains.
• Mengintegrasikan praktik CT dalam pembelajaran sains memberi
peserta didik pandangan yang lebih otentik tentang apa yang
dilakukan saintis di “masa kini”, sehingga pembelajaran sains
mempersiapkan siswa untuk berkarir karier dalam disiplin ilmu sains.

16
Next Generation Science Standards (NGSS):
Computational thinking sebagai alat digital dapat menguatkan sains melalui:
• Otomasi kalkulasi-kalkulasi;
• Solusi terhadap masalah yang tidak dapat dikalkulasi secara presisi;
• Analisis set data-besar yang menyediakan landasan untuk identifikasi pola-pola.
Computational thinking melibatkan strategi-strategi untuk:
• Mengorganisasi dan mencari data;
• Mengkreasi urutan tahap-tahap yang dinamakan algoritma;
• Menggunakan dan mengembangkan simulasi baru tentang sistem alami dan
sistem yang didesain.

17
LEVEL INTEGRASI PEMBELAJARAN SAINS DAN CT
(Waterman & Goldsmith, 2018)

EXIST ENHANCE EXTEND


Konsep, keterampilan, dan Pembelajaran ditambah Materi atau urutan
pratik yang sudah ada (exist) tugas yang menguatkan pembelajaran baru yang
dalam pembelajaran sains (enhance) pemahaman memperluas (extend)
dilengkapi dengan presentasi konsep sains, serta konsep dalam disiplin sains
contoh-contoh bagaimana menunjukkan keterkaitannya sebagai landasan untuk
dikaitkan dengan komputer dengan konsep, eksplorasi komputasi,
atau teknologi lain. keterampilan, dan praktik seringkali dalam bentuk
komputasi. kegiatan pemograman

18
Level Integrasi: Exist
Konsep, keterampilan, dan praktik yang
sudah ada (exist) dalam pembelajaran sains
dilengkapi dengan contoh-contoh
bagaimana dikaitkan dengan komputer
atau teknologi lain.
• Mendeskripsikan bagaimana kegiatan-
kegiatan hands-on siswa dapat lebih
memantapkan pemahaman konsep
dengan bantuan teknologi.
• Memperkaya pembelajaran sains dengan
ilustrasi/contoh yang merupakan hasil
komputasi
19
Level Integrasi: Enhance
Tugas tambahan dari pembelajaran sains untuk
menguatkan (enhance) konsep dari disiplin sains
yang menunjukkan keterkaitan yang jelas dengan
konsep, keterampilan, dan praktik komputasi.
• Memasukkan tugas dalam pembelajaran yang
ada menjadi pelengkap kegiatan dengan konsep
CT, misalnya siswa membuat grafik dengan tangan,
dilanjutkan dengan membuat grafik tersebut
dengan aplikasi spreadsheet untuk mengorganisasi
dan mengkreasi representasi dataset untuk analisis
lebih lanjut.
• Memasukkan tugas untuk menggunakan
komputer sebagai tugas lanjutan, misalnya
simulasi dan pemodelan dengan aplikasi yang
tersedia, untuk memperdalam pemahaman
terhadap konsep sains.

20
Level Integrasi: Extend
Materi atau urutan pembelajaran baru yang
memperluas (extend) konsep dalam disiplin
sains sebagai landasan untuk eksplorasi
komputasi dengan melibatkan kegiatan
pemrograman.
• Guru memperluas unit sains untuk
menelaah model berbasis spreadsheet
yang lebih kompleks.
• Siswa menggunakan dan memodifikasi
variabel-variabel dalam simulasi komputer
untuk menyelidiki bagaimana sistem
dinamis berubah dengan waktu.
• Contoh bagaimana model komputer dapat
diterapkan dalam skala yang lebih luas.

21
❺APA TAKSONOMI CT-STEM
ITU?

22
Taxonomy of CT-STEM
(Weintrop, et al., 2014)

Simulations
Data System
& Programing
Practices Thinking
Modelling

23
PRAKTIK DATA
Data memainkan peran penting dalam
bidang sains. Keterampilan CT digunakan
dalam semua aspek pekerjaan sains, mulai
dari fase pengumpulan data hingga
menarik kesimpulan.
Keterampilan kerja data dan informasi
meliputi:
• Mengumpulkan data;
• Mengorganisasi data;
• Memanipulasi data;
• Menganalisis data; dan
• Memvisualisasikan data.
24
SIMULASI & PEMODELAN
Simulasi berbasis non-statis atau model fenomena dunia
nyata merupakan praktik penting dalam penyelidikan
fenomena sains. Penggunaan simulasi dalam menguji
hipotesis sangat berharga, sebab tidak mahal, tidak
berbahaya, tidak terlalu sulit, atau tidak mungkin jika
dilakukan secara fisik.
Keterampilan-keterampilan yang membentuk kategori
Pemodelan dan Simulasi adalah:
• Menggunakan model komputasi untuk memahami
konsep;
• Memahami bagaimana model komputasi bekerja;
• Mengases model komputasi;
• Menggunakan model komputasi untuk menemukan
dan menguji Solusi;
• Membangun model komputasi baru/memperluas yang
ada.

25
PEMROGRAMAN KOMPUTER UNTUK
MEMBANTU PENYELESAIAN MASALAH
Penyelesaian masalah adalah bagian integral dari sains, baik dalam proses penelitian
maupun dalam mengembangkan pemahaman tentang fenomena sains.
Menggunakan strategi penyelesaian masalah dalam konteks komputasi adalah
keterampilan penting untuk memanfaatkan teknologi baru dalam sains.
Praktisi sains mendapat manfaat dari pengembangan keterampilan komputasi yang
memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ide-ide dalam bentuk yang dapat
diinterpretasi dan dieksekusi komputer untuk menyelidiki fenomena sains.
Keterampilan-keterampilan yang membentuk kategori Keterampilan Pemecahan
Masalah Komputasi adalah:
• Pemrograman;
• Troubleshooting dan debugging;
• Memilih perangkat lunak komputasi yang efektif;
• Menilai pendekatan/solusi yang berbeda untuk menyelesaikan masalah;
• Menggunakan strategi penyelesaian masalah, dan menciptakan Abstraksi

26
BERPIKIR SISTEM
Fenomena ilmiah sering melibatkan interaksi
antara elemen-elemen dari sistem. Ada
seperangkat keterampilan CT yang berguna
untuk mengidentifikasi berbagai elemen sistem
dan memahami bagaimana mereka berfungsi
dan berinteraksi, antara lain:
• Menyelidiki sistem secara keseluruhan;
• Memahami hubungan-hubungan antarelemen
dalam sistem;
• Memvisualisasikan sistem;
• Mengidentifikasi, memahami, dan mengelola
kompleksitas.
27
Terimakasih

28

Anda mungkin juga menyukai