Anda di halaman 1dari 15

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN DANA

BANSOS PROGRAM INDONESIA PINTAR


DI LINGKUNGAN PUSAT LAYANAN PEMBIAYAAN
PENDIDIKAN, SETJEN KEMDIKBUDRISTEK

DISAMPAIKAN
TRI SUKMONO JOKO PBS
KEGIATAN KOORDINASI, SINKRONISASI DAN VALIDASI DATA PROGRAM
INDONESIA PINTAR (PIP) JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
21 JULI TAHUN 2022.
KERANGKA PROSES
KONTKES KONTKES

S S
T E T
I
A K A
N
K S K
T
E T E
E
H E H
R
O R O
N
L N L
A
D A D
L
E L E
R R
PENETAPAN
KEBUTUHAN DAN RISK APPETITE & KEBUTUHAN &
MANFAAT RISK TOLERANCE KOMPETENSI
SUMBER DAYA
KONTKES
EKSTERNAL INTERNAL
• GEOGRAFIS, DEMOGRAFIS, DAN • SUMBER DAYA MANUSIA
BUDAYA, POLITIK • SUMBER DAYA UANG
• LEMBAGA EKSTERNAL • SUMBER DAYA SARANA
• MASYARAKAT • STRUKTUR ORGANISASI DAN
• UNDANG-UNDANG, PERATURAN ALUR KOMUNIKASI
HUKUM • PERATURAN INTERNAL
DEFINISI DAN TUJUAN
1. Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bantuan berupa uang tunai, perluasan
akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta
didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin
untuk membiayai pendidikan.
2. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 s.d. 21 tahun untuk mendapatkan layanan
pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan menengah universal/rintian wajar 12 tahun
3. Mencegah putus sekolah
4. Menarik siswa putus sekolah untuk kembali mendapatkan layanan pendidikan
5. Meningkatkan akses belajar di Perguruan Tinggi
6. Meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan

Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI


nomor 10 tahun 2020 tentang Program Indonesia Pintar
SASARAN
1. Peserta didik usia antara 6 sampai dengan 21 tahun yang miskin atau rentan
miskin
2. Peserta didik dari keluarga: PKH, Pemegang Kartu Keluarga Sejahtera, peserta
didik berstatus yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan
3. Peserta didik yang terkena bencana alam
4. Peserta didik yang droup out
5. Peserta didik yang mengalami kelainan fisik
6. Dari keluarga yang terkena PHK
7. Peserta lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI


nomor 10 tahun 2020 tentang Program Indonesia Pintar
SEKOLAH

SEKOLAH BANK
DISDIK
PARPOL
DISDIK

KEMENTERIAN KEMENTERIAN

NORMAL
TIDAK NORMAL
STAKE HOLDER INTERNAL KEMENTERIAN

1. Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan


2. Ditjen PAUD DIKDASMEN
3. DITJEN VOKASI
4. DITJEN DIKTI
5. INSPEKTORAT JENDERAL
STAKE HOLDER EKSTERNAL KEMENTERIAN

1. DINAS PENDIDIKAN
2. SEKOLAH
3. PERGURUAN TINGGI
4. SISWA DAN MAHASIWA
5. BANK PERSEPSI
6. DUKCAPIL (KEMDAGRI)
7. PARTAI POLITIK
8. MASYARAKAT
RISIKO RENTANG KENDALI
INTERNAL • STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR YANG TIDAK EFISIEN DAN
EFEKTIF
• PEDOMAN
• PETUNJUK TEKNIS YANG TIDAK JELAS
• PERATURAN TERKAIT
• PENGAWASAN LANGSUNG
• PEMETAAN RISIKO YANG LEMAH
EKSTERNAL • DATA SISWA MISKIN TIDAK UPDATE
• JALUR ASPIRASI TIDAK TAAT PADA INDIKATOR YANG
DITETAPKAN
• PUNGLI DAN GRATIFIKASI
• PENGELAPAN DANA BANTUAN OLEH SEKOLAH
• TIDAK ADA KESERAGAMAN PROSEDUR LAYANAN PADA BANK
PERSEPSI
PENGAWASAN TERHADAP STAKEHOLDER ESKTERNAL
1. Pengawasan terhadap Sekolah : dilakukan dengan instrumen
pemantauan/penggunaan aplikasi google drive dan instrumen audit
internal.
2. Pengawasan terhadap dinas Pendidikan:
• mekanisme pelaporan dinas pendidikan kepada Puslapdik,
• mekanisme penangan masalah di tingkat operator.
3. Bagaimana berkoordinasi dengan Bank persepsi. Siapa yang
berwenang berkoordinasi dengan Bank ketika terjadi masalah
pencairan dan penyalahgunaan dan penggelapan dana PIP.
FUNGSI MONITORIN G
• Mendeteksi hambatan dan penyimpangan dini
• Mendeteksi trend penyimpangan
• Mendeteksi kemajuan pekerjaan
• Memberi data bahan ramal/prediksi
TEMUAN-TEMUAN MASALAH DI LAPANGAN

1. Satuan pendidikan belum menetapkan tim pelaksana PIP


2. Satuan pendidikan belum memverifikasi status kelayakan peserta didik dan
mengisi kelayakan Dapodik
3. Data penerima PIP dari jalur aspirasi tidak ditembuskan ke satuan pendidikan
4. Peserta didik belum/terlambat melakukan aktivasi
5. Peserta didik belum melakukan pencairan
6. Pemotongan atau pungli
7. Pengunaan dana PIP untuk membayar uang komite
8. Dana langsung digunakan sekolah
9. Penyaluran tidak tepat
10. Buku rekening disimpan sekolah
11. Tidak tersedia kanal pengaduan
REKOMENDASI

• Membuat Link layanan pengaduan


• Membuat Instrumen monitoring yang kuat
• Melakukan evaluasi atas hasil monitoring
• Melakukan evaluasi dan review atas POS Banpem
• Melakukan evaluasi atas mapping risk Banpem

Anda mungkin juga menyukai