Anda di halaman 1dari 5

AKSI NYATA MODUL 1.

3 VISI GURU PENGGERAK

A. Latar Belakang
Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan adalah tuntunan di
dalam hidup tumbuhnya anak, dalam hal ini menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Lingkungan pendidikan
terdiri atas tiga yaitu Lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat atau yang biasa
disebut tri pusat pendidikan. Memberikan tuntunan anak berdasarkan kodrat alam dan
zamannya diperlukan peran guru khususnya peran dan nilai guru penggerak untuk
membuat sebuah terobosan yang berpihak pada murid untuk mewujudkan murid merdeka
belajar.
Guru penggerak dalam menjalankan peranannya pada sebuah institusi pendidikan
sebaiknya berpedoman pada paradigma Inkuiri Apresiatif dimana IA ini dapat membuat
suatu managemen perubahan yang dimulai dari masalah yang ada sampai pada tahap
ekskusi atau dikenal dengan tahapan BAGJA dengan melibatkan seluruh komponen
internal dan eksternal sekolah untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuannya. Guru
penggerak haruslah mengembangkan diri dan orang lain, mendorong semua orang untuk
mencurahkan potensinya untuk mencapai visi sekolah. Dengan berdasar pada filosofi
pendidikan Ki Hajar Dewantara maka guru penggerak bisa mencapai visi dan
menjalankan misinya melalui paradigma Inkuiri Apresiatif sehingga terciptalah suatu
perubahan positif, dan melahirkan program pro siswa yang terencana dan sistematis
untuk menuntuk anak berdasarkan kodrat alam dan zaman, fokus pada perkembangan
otak, perasaan dan karya demi bekal hidup masa depan untuk mencapai terwujudnya
pelajar pancasila dan merdeka belajar. Seperti kita ketahui bahwa suasana pembelajaran
terkadang membosankan bagi murid, hal ini disebabkan beberapa hal seperti metode
mengajar guru, kondisi kelas, hubungan guru dengan siswa. Metode mengajar yang
terkadang tidak memusatkan pembelajaran pada murid sehingga murid menjadi jenuh
ketika di dalam kelas. Oleh karena itu hal ini yang mendorong saya untuk merancang
suatu pembelajaran yang menyenangkan bagi murid secara berkelompok dimana semua
diminta untuk menyampaikan pendapatnya sehingga murid merasa bertanggung jawab
dalam pelaksanaan pembelajaran.

B. Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata yang saya lakukan adalah mengajak semua peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya, dengan memberikan stimulus yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa takut dan meyakinkan peserta didik bahwa mereka
semua punya potensi yang beragam antara satu dengan yang lainnya. Aksi nyata saya
lakukan dengan merancang pembelajaran luring (home visit) secara berkelompok.
Adapun hal pertama yang saya lakukan adalah berkoordinasi dengan kepala
sekolah sebagai penanggung jawab. Kepala sekolah memberikan dukungan penuh dan
mengizinkan dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan. Selanjutnya saya meminta
izin kepada orang tua/wali murid yang memberikan tempat di rumahnya untuk
melaksanakan pembelajaran. Langkah selanjutnya yang saya ambil yaitu dengan
merancang pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi murid dengan membuat
game pada kegiatan awal sebagai motivasi bagi murid supaya tidak tegang dalam
pembelajaran. Pada kegiatan inti setiap murid diminta untuk menyampaikan pendapat
masing-masing terkait dengan materi pembelajaran. Sedangkan pada kegiatan penutup
meminta setiap murid untuk membuat refleksi pembelajaran terkait dengan materi dan
hal-hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran, yang menurut
murid perlu ditindaklanjuti.

C. Hasil Aksi Nyata


Hasil dari aksi nyata ini dimana hampir semua murid yang terlibat merasa senang
dalam mengikuti pembelajaran, mereka dapat bekerja kelompok, memecahkan masalah
dan mempresentasikannya dengan baik. Murid merasa dihargai karena dapat terlibat
secara langsung dalam pembelajaran dan merasa menjadi sosok yang diakui dalam
berpendapat.
D. Pembelajaran yang didapat
Pembelajaran dengan konsep pembiasaan budaya local 3S (Senyum, Sapa dan
Salam) membuat murid merasa nyaman dalam belajar karena adanya kerja sama yang
baik dan saling menghargai sesama teman. Meskipun demikian masih ada sebagian murid
yang memerlukan bimbingan dan dukungan agar membiasakan 3S di sekolah, rumah dan
masyarakat.

E. Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan di masa yang akan datang yaitu mengajak rekan – rekan guru
untuk saling sharing tentang bagaimana menyiapkan kelas yang kondusif bagi murid,
mengubah strategi pembelajaran menjadi berpusat pada murid. Selain itu juga melibatkan
semua murid di kelas yang dihadapi untuk menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut.

F. Dokumentasi Proses

Gambar a. Dokumentasi Pribadi Foto Memberi pertanyaan terkait dengan masalah sehari-hari pada
saat Belajar Luring
Gambar b. Dokumentasi Pribadi Foto mengatur rencana pembelajaran pada saat Belajar Luring

Gambar c. Dokumentasi Pribadi Foto menggali Harapan dan Impian Terkait dengan Pembelajaran
pada saat Belajar Luring
Gambar d. Dokumentasi Pribadi Foto menggali Harapan dan Impian Terkait dengan Pembelajaran
pada saat Belajar Daring

Anda mungkin juga menyukai