Anda di halaman 1dari 3

ADITYA YOASTARA

CGP ANGKATAN 6/78


SURABAYA 31

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke-3


Modul 1.3.
MODEL : DEAL
(Description-Examination & Articulation of Learning)
Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul 1.3 ini saya buat dengan menerapkan model
DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning) yang dikembangkan
oleh Ash dan Clayton (2009).

Description
Pada modul 1.3 ini saya mempelajari tentang bagaimana membuat gambaran tentang
siswa impian. Pembelajaran ini dimulai dengan sebuah refleksi pada alur mulai dari
diri. Disini kami diminta untuk menggambarkan bagaimana siswa impian kami di masa
depan kurun waktu 5 atau 10 tahun ke depan. Pada tugas ini saya membuat
gambaran impian bahwa siswa saya belajar dengan menggunakan teknologi yang
memudahkan cara mereka belajar dengan LMS yang dapat diakses diluar dan dalam
kelas juga memanfaatkan hologram untuk memudahkan praktik dalam pembelajaran.

Dari gambaran siswa impian itu, saya juga membuat jabaran menjadi rumusan visi
yang saya impikan yang nantinya saya berharap akan dipakai oleh sekolah secara
bersama yaitu Terwujudnya siswa berAkhlak mulia, Kreatif & ber-Nalar Kritis,
generasi unggul serta mencintai tanah air".

Sebelum membuat visi tersebut, kami dalam tahap eksplorasi konsep dan melakukan
kegiatan secara kolaboratif/bekerja dalam kelompok yang sangat seru dan
komunikatif ada banyak pembelajaran yang saya dapatkan dan sampai akhirnya pada
saat kami berlatih membuat prakarsa perubahan dengan pendekatan ATAP dan
BAGJA ( Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan rencana, Atur
Eksekusi) berdasarkan pengalaman kami di sekolah kami belajar bahwa dalam
membuat prakarsa perubahan kami harus saling bersekapat dan dengan rela hati
merumuskan satu prakarsa perubahan yang itu adalah :

Terwujudnya Imtaq, Generasi Unggul, Kreatif & Bernalar Kritis, serta


Mencintai Tanah Air.
ADITYA YOASTARA
CGP ANGKATAN 6/78
SURABAYA 31

Dari diskusi tersebut, kami mendapatkan nilai-nilai kebajikan yang termuat dalam visi
yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila. Yang mana ketika dalam mewujudkan visi
tersebut diperlukan prakarsa perubahan dan dirancang suatu tindakan perubahan
dengan menggunakan model inkuiri apresiatif (IA) yang mana diberikan penekanan
oleh ibu Fasiliator (red. Ibu Dra. Susiana) bahwa kami harus tetap mengingat dengan
pemrakarsa Inkuiri Apresiatif yaitu oleh David Cooperrider.

Pemahaman saya tentang merumuskan visi dan membuat perubahan prakarsa


dengan inkuiri apresiatif alur BAGJA semakin tercerahkan setelah saya mengikuti sesi
elaborasi dengan instruktur ibu Soepriatin Poerwantiningtyas dan saya semakin
paham bahwa visi itu dirumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai atau
gambaran siswa impian dimana visi ini hendaknya memuat dimensi profil pelajar
pancasila

Examination
Pada modul 1.3 ini kami diajak untuk belajar merumuskan suatu visi atau cita-cita yang
kami impikan tentang siswa, kemudian cita-cita tersebut kami susun untuk diwujudkan
menjadi sebuah aksi nyata di kelas dengan sebuah prakarsa perubahan yang disusun
dengan menggunakan model inkuiri apresiatif alur BAGJA . Pengalaman menyusun
pertanyaan BAGJA ini adalah hal baru bagi saya dan luar biasa bagi saya dan
tentunya sangat bermanfaat. Selama ini saya memang punya mimpi tentang siswa
tetapi mimpi itu tidak terwujud dengan baik karena tidak mempunyai prakarsa
perubahan.

Saya terkadang terlalu asyik dan larut dari beberapa masalah dan hal yang harus
segera diselesaikan dengan menggunakan pengalaman dan pemahaman lama saya
yang sering saya/kami lakukan di sekolah. Salah satunya adalah menggunakan model
wawancara dan menanyakan kepada senior/atasan dalam menyelesaikan masalah.
Pendekatan yang dilakukan juga terkadang dengan menggunakan hukuman yang
terkadang berbentuk poin pelanggaran dan bukan pada pembiasaan positif.

Sebuah video yang ditampilkan oleh ibu Soepriatin Poerwantiningtyas tentang


keberanian anak kecil untuk turun pohon yang tumbang di tengah jalan telah menjadi
inspirasi, bahwa saya harus berani masuk dalam lingkaran pengaruh agar
orang-orang yang ada di sekitar saya tergerak untuk mengubah cara mendidik siswa
yaitu dengan cara menuntun bukan menuntut. Kami harus bergerak menjadi pelopor
perubahan sehingga orang lain agar ikut tergerak untuk melakukan perubahan
bersama-sama.
ADITYA YOASTARA
CGP ANGKATAN 6/78
SURABAYA 31

Articulation of Learning
Pada tahap ini saya mempelajari Cara mewujudkan Visi impian dan melakukan proses
perubahan dengan menggunakan pendekatan atau paradigma inkuiri Apresiatif (IA)
yang dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney, 2005; Noble &
McGrath,2016)

Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan pendekatan kolaboratif berbasis kekuatan yang


bertujuan untuk melakukan perubahan yang membawa perbaikan dalam suatu sistem
missal di sekolah dalam lingkup kecil yaitu di kelas. Manajemen perubahan yang saya
lakukan adalah dengan menyusun tindakan menggunakan Tahapan BAGJA dengan
berbasi kekuatan atau potensi yang ada.

Dari pembelajaran tersebut saya merencanakan ke dalam aksi nyata saya di kelas
dan di sekolah mewujudkan visi impian dengan merumuskan prakarsa perubahan
yang saya fokuskan pada pembiasaan dan pembelajaran model pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Pembiasaan atau budaya positif yang dapat menumbuhkan
setiap siswa/warga sekolah berakhlak mulia, kreatif & bernalar kritis, generasi unggul
serta mencintai tanah air.

Anda mungkin juga menyukai