Anda di halaman 1dari 12

TEKS KHUTBAH JUM’AT

Disampaikan di Masjid Al Nur Muhammadiyah


Jum’at, 30 April 2021 M/ 18 Ramadhan 1442 H
Pk. 12.00 WIB
Keutamaan Taubat dan Istighfar
Oleh : Fitriyadi, ST
Ketua Yayasan Hidayah Jaya Barokah Palembang
terwujudnya generasi pemimpin yang shaleh, cerdas dan unggul

‫َوبَ َر َكاتُه‬ ِ‫اَلسَّال ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللا‬

1
Hadirin siding Jum’ah yang dimuliakan Allah
Marilah kita bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan
sebenar-benar takwa. Karena Dialah Yang Maha Baik,
yang memberikan segala yang terbaik untuk kehidupan
kita. Dialah yang menghidupkan kita. Dialah yang
mencukupi kebutuhan kita. Dialah yang memelihara kita.
Dialah yang menidurkan kita di malam hari agar kita bisa
bersemangat di pagi hari. Segala puji hanya untuk-Nya
semata.

Sesungguhnya kita manusia membutuhkan amal shaleh


untuk perjalanan akhirat yang panjang dan kekal nanti.
Kita butuh berbekal, karena setelah kematian dunia, ada
kehidupan dan penantian panjang untuk kehidupan
selanjutnya. Orang yang cerdas adalah mereka yang
pandai memanfaatkan hari-harinya untuk persiapan
dunianya terlebih untuk akhiratnya. Dan di antara amalan
besar yang kita butuhkan agar bahagia di kehidupan
abadi adalah amalan taubat dan istighfar.

Taubat tidak hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang


suka bermaksiat. Tapi semua manusia membutuhkan
taubat. Baik dia seorang taat atau pelaku maksiat.
2
Terlebih dalam bulan Ramadhan yang mulia ini.
Semuanya bertaubat kepada Allah. Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia terbaik di
dunia dan akhirat. Beliau telah diampuni dosanya yang
telah lalu dan akan datang, pun bertaubat kepada Allah.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan


bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.”
(HR. Bukhari)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar)


kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya
dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim).
Kalau nabi saja melakukan sedemikian dan merasakan
butuh akan hal ini, apalagi kita. Jangan sampai seseorang
merasa bahwa dia rajin ke masjid, rajin shalat dan puasa,
kemudian dia merasa tidak merasa butuh untuk bertaubat.
Ketahuilah, kita semua butuh akan taubat kepada Allah.

Hadirin siding Jum’ah yang dimuliakan Allah

3
Berikut ini beberapa dalil Alqur’an yang
menunjukkan keutamaan dan agungnya taubat
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pertama: Bertaubat itu dicintai oleh Allah.


Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang


bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri.” [Quran Al-Baqarah (2): 222].

Al-Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Bukanlah yang


terpenting itu mencintai, tapi yang lebih penting adalah
apakah engkau dicintai Allah.” Betapa banyak orang
menyatakan diri bahwa Dia mencintai Allah, tapi Allah
murka kepada mereka.

Kedua: Bertaubat adalah jalan menuju surga.


Hal ini adalah sesuatu yang selayaknya kita renungkan.
Kita teringat betapa mulianya Allah Ta’ala. Betapa
kasihnya. Seseorang yang bertaubat, Ia akan masukkan
ke dalam surga. Dalam kehidupan kita, kalau kita
bersalah dengan seseorang, kemudian kita meminta maaf,
maka hal itu impas. Tetapi Allah tidak, orang yang
bersalah kemudian meminta maaf, Dia maafkan dan
dibalas dengan surga. Allah berfirman,

4
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-
murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam
jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”
[Quran At-Tahrim (66): 8].

Ketiga: Orang yang bertaubat didoakan oleh


malaikat.
Allah berfirman: (yang artinya):

“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat


yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya
dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan
ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu
Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan
kepada orang-orang yang bertaubat.” [Quran Ghafir
(40): 7].

Seorang yang bertaubat mendapatkan doa dari malaikat.


Dan malaikat yang mendoakan bukanlah malaikat
5
sembarangan. Mereka adalah malaikat yang mulia.
Malaikat-malaikat pemikul arasy.

Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan taubat.


Yang semuanya menunjukkan betapa agungnya amalan
taubat dan istighfar ini.

Hadirin sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah


Allah Ta’ala menakdirkan manusia memiliki sifat
bersalah dan berdosa. Bagaimanapun manusia berusaha
untuk istiqomah, mereka tak akan mampu terus-terusan
dalam keadaan taat tersebut. Pasti suatu saat mereka akan
menyimpang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

“Beristiqomahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak


dapat istiqomah dengan sempurna.”

Jadi, sifat berdosa adalah sifat yang menyertai manusia.


Sebagaimana dalam hadits yang lain dijelaskan bahwa
setiap anak Adam itu banyak melakukan salah. Demikian
juga dalam sebuah hadits qudsi:

“Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya kalian selalu berbuat


salah (dosa) di waktu malam dan siang hari; sedang Aku
6
mengampuni seluruh dosa. Maka, mohon ampunlah
kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni dosa
kalian.” (HR. Muslim dan selainnya).

Ternyata Allah telah memberitahu dan maha tau bahwa


manusia akan banyak melakukan dosa. Itu adalah suatu
kepastian. Yang salah dan celaka adalah ketika manusia
tidak memohon ampun kepada Allah. Taubat sangat
dicintai oleh Allah. Di antara hikmah Allah menetapkan
manusia melakukan dosa kemudian yang terbaik adalah
yang bertaubat, agar manusia semakin mengenal Allah
dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Ketika manusia
berdosa, kemudian bertaubat, ia akan mengenal dan
merenungkan nama Allah adalah Al-Ghaffar, Maha
Pengampun.

Hadirin siding Jum’ah yang dimuliakan Allah


Ada banyak tuntunan untuk kita dalam bertaubat dan
istighfar kepada Allah, diantaranya:

1. Istighfar pendek
“Aku memohon ampun kepada Allah.”
(biasa ditambah dengan asma’ul husna)

2. Istighfar Nabi Yunus


7
”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau.
Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
[QS. Al Anbiya (21): 87]

3. Istighfar nabi Adam

“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami


sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk
orang-orang yang rugi.” (QS. Al A’raf [7]: 23)

4. Di dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh


Sayyidina Salman 4 ,‫ رضي هللا عنه‬perkara yang
dianjurkan untuk diamalkan di dalam bulan
Ramadhan:
Yang artinya: Dan perbanyaklah padanya
daripada empat hal (perkara), yang dua hal adalah
keredhaan Tuhanmu dan yang dua lainnya adalah
tiada kemampuan kalian mendapatkannya (Allah
yang memiliki). Dua hal yang pertama adalah
syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah ( ‫ال اله إال‬
‫)هللا‬, dan yang kedua adalah kalian beristighfar
kepadaNya. Dan dua hal yang bukan milik kalian
adalah mintalah syurga dan berlindunglah
padaNya daripada api neraka. (Hadits riwayat
Ibn Khuzaimah didalam Shahihnya; al-Baihaqi
didalam Syu’abul Iman dan Fadhail al-Auqaat; Ibn
8
Abi Dunya di dalam kitab Fadhail Syahr
Ramadhan;Ibn Syahin di dalam kitab Fadhail
Syahr Ramadhan, Ibn Hibban;al-Hafidz Ibn Hajar
al-Asqalani di dalam al-Mathalibul ‘Aliyah,
kitab puasa, bab kelebihan bulan Ramadhan.
Matan hadits yang lengkap boleh dibaca disini)

5. Sayyidul Istighfar

6. lbcvnlkv
7. b

Artinya: Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tiada tuhan


selain Engkau, Engkau ciptakan diriku, maka aku adalah
hamba-Mu. Semampuku akan setia pada janjiku pada-
Mu. Aku memohon perlindungan-Mu atas segala buruk
perbuatanku. Aku akui semua nikmat dari Mu dan aku
akui segala dosaku. Ampunilah aku. Sungguh hanya
engkau yang dapat mengampuni dosa.
Hadirin sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah
Semoga kita menjadi seseorang yang rendah hati dan
tidak terhalang untuk menjadi pribadi2 yang senantiasa
bertaubat dan istighfar kepada Allah. Dan dengan itu kita
berharap keridhoan Allah kita dapatkan.

9
Karena orang beriman sudah seharusnya membenci
maksiat. Hatinya berontak tatkala bermaksiat. Tapi
sebagian kita tatkala bermaksiat hatinya bukan berontak,
malah berlezat-lezat. Imam Ibnul Qayyim berkata, orang
seperti ini membutuhkan dua taubat. Taubat dari dosanya
dan taubat berlezat-lezat tatkala bermaksiat.
Mudah-mudahan khotbah yang singkat ini menambah
ketakwaan kita dan kecintaan kita kepada Allah.
Menjadikan kita orang yang bersegera kembali kepada-
Nya dan segera taubat dari segala kesalahan yang telah
kita lakukan.

10
KHUTBAH KEDUA

11
Oleh tim KhotbahJumat.com
https://khotbahjumat.com/5173-keutamaan-taubat-dan-istighfar.html

12

Anda mungkin juga menyukai