Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pembelajaran PKN di SD
Modul V dan VI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pembelajaran PKN di SD PDGK402
Dosen Pengampu: Nurmalia Dewi, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok : 3
Nama/ NIM : DESI NOVIANTI 855763155
HARFIKA 855759947
JANULLIYA 855767761
SITI NURBAYAH 855765711
SURYANI NOPITASARI 855763109
Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana
Pokjar / Kelas : PALEMBANG / IE
Masa Registrasi : 2021.1

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH PALEMBANG


UNIVERSITAS TERBUKA
2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah Pembelajaran
PKN di SD.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palembang, Mei 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................................i


KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang ......................................................................................................................iv
B.Rumusan masalah .................................................................................................................v
C.Tujuan ...................................................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................................
MODUL 5
KB 1 KONSEP HAM DALAM UUD 1945 ........................................................................................1
A.Pengertian HAM ...................................................................................................................1
B.Nnialai-nilai dasar HAM ......................................................................................................2
KB 2 KASUS YANG TERKAIT DENGAN HAM
A.HAM dalam UUD 1945 ........................................................................................................2
B.Pasal-pasal mengenai HAM .................................................................................................2
KB 3 KASUS YANG TERKAIT DENGAN HAM
A.Pengakuan HAM dalam Negara hukum ............................................................................3
B.Komisi national HAM...........................................................................................................3
MODUL 6
KB 1 KONSEP PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
A. Pengertian hukum ...............................................................................................................5
B. Konsep negara hukum.........................................................................................................5
C. Ciri-ciri dan macam-macam negara hukum.....................................................................6
D.Hukum normatif hukum ideal hukum wajar ....................................................................6
KB 2
A.Penegakan hukum di Indonesia ..........................................................................................7
B.Lembaga penegak hukum ....................................................................................................7
C.Empat badan pengadilan .....................................................................................................7
KB 3 KASUS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM
A.Kasus pencurian melalui ATM ...........................................................................................8
B.Kasus perampokan ...............................................................................................................8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................................................9
B,saran .......................................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini isu mengenai ham telah menjadi perhatian dunia, bahkan tidak
jarang suatu negara dalam memberikan bantuan atau kenijakan lainnya dikaitkan dengan
pelaksanaan ham. Sejumlah negara maju mencanangkan ham sebagai bagian dari
program nasionalnya. Perserikatan bangsa-bangsa (pbb) juga menjadikan ham sebagai salah
satu agenda yang perlu ditangani secara serius. Penghormatan terhadap ham telah menjadi
ukuran bagi diakuinya suatu pemerintahan. Pemerintah suatu negara yang tidak
menghargai ham mendapat kecaman bahkan bisa dikucilkan dari
p e r g a u l a n internasional.
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat ketaatan hukum warganya.
Semakin tinggi ketaatan hukum warga suatu negara, akan semakin tertib kehidupan
bermasyarakatnya. Sebaliknya, jika ketaatan hukum warga suatu negara rendah, yang
berlaku adalah hukum rimba. Pentingnya ketaatan hukumdalam suatu negara sangat
diperlukan untuk dijadikan pedoman oleh masyarakat sebagai aturan yang harus ditaati.
Karena itu indonesia sebagai negara hukum, dalam kehidupan masyarakatnya tidak lepas dari
aturan-aturan yang berlaku, baik aturan yang tertulis maupun aturan yang tidak tertulis.
Aturan-aturan tersebut harus ditaati sepenuhnya. Aturan tersebut diharapkan dapat
menciptakan ketertiban dalam lingkungan masyarakat. Karena itu pemberian sanksi atau
hukuman terhadap pelanggar aturan perlu diberikan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis menyusun makalah
tentang “konsep hak asasi manusa (ham) dalam undang-undang dasar 1945 dan
konsep penegakan hukum di indonesia”, rangkuman dari modul 5 dan modul 6 buku
pembalajaran pkn di sd.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian HAM?
2. Bagaimana HAM dalam UUD 1945?
3. Bagaimana Kasus-kasus yang berkaitan dengan HAM?
4. Bagaimana Pengertian Hukum?
5. Bagaimana Penegakan Hukum di Indonesia?
6. Bagaimana Kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan Pengertian HAM.
2. Menunjukkan HAM dalam UUD 1945.
3. Mengemukakan Kasus-kasus yang berkaitan dengan HAM.
4. Memahami Pengertian Hukum.
5. Memahami penegakan Hukum di Indonesia.
6. Memahami Kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 5 KONSEP HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM UNDANG-UNDANG


DASAR 1945
KEGIATAN BELAJAR 1 PENGERTIAN HAM

A. PENGERTIAN HAM
Deklarasi Universal HAM (universal Declaration of Human Right) pada tanggal 10
Desember 1948, pengertian HAM yaitu pengakuan harkat dan martabat manusia yang menyatu
dalam diri manusia yang meliputi kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia.
UU RI No.39 Tahun 1999 pasal 1 ayat(1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
anugerahNya wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah
dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan dan martabat manusia.
HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan
dibawa bersamaan dengan kelahirannya di masyarakat.

Ciri khas HAM


a. Kodrat, artinya HAM adalah pemberian dari Tuhan kepada setiap manusia agar hidupnya tetap
terhormat.
b. Hakikki,artinya HAM melekat di setiap manusia tanpa melihat latar belakang kehidupan dan
status sosialnya.
c. Universal, artinya HAM berlaku umum, tidak membeda-bedakan manusia satu dengan yang
lainnya.
d. Tidak dapat dicabut, artinya dalam keaadaan apapun hak asasi setiap orang tetap ada.
e. Tidak dapat di bagi, artinya HAM tidak dapat diwakilkan atau dialihkan kepada orang lain.

B. NILAI-NILAI DASAR HAM


a. Kebebasan/kemerdekaan
Manusaia dilahirkan dalam keadaan merdeka, oleh karena itu, menjadi harapan setiap manusia
menjalani kehidupannya dalam keadaan merdeka.
b. Kemnusiaan/perdamaian
Manusia dalam menjalani kehidupannya sangat mendambakan ketentraman, bebas dari rasa
takut, terjamin keamanannya dan senantiasa dalam suasana yang damai.
c. Keadilan/kesederajatan/persamaan

1
Diperlakukan secara wajar dan adil, mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh
hak,tidak beda-bedakan antara manusia yang satu dengan yang lain dengan alasan apapun
merupakan keinginan setiap manusia.

KEGIATAN BELAJAR 2
HAM Dalam Undang-Undang Dasar 1945
UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok saja, sedangkan aturan operasional dibentuk:
1. TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM
2. UU RI No.39 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM
3. Kepres No.50 Tahun 1993 tentang komisi nasional HAM
Semua ketentuan perundang-undangan tersebut dibentuk untuk menjamin dalam upaya
penegakan HAM dapat berjalan secara efisien dan efektif yang di dukung oleh penyelenggara
Negara, pemimpin pemerintahan dan semua lapisan masyarakat umum bersama menegakkan
HAM.
Pasal-Pasal mengenai HAM
1. Pasal 28 UUD 1945
Kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat (28 A s/d 28 J)
2. Pasal 29 UUD 1945
Hak memeluk agama
3. Pasal 30 UUD 1945
Hak usaha pertahanan dan keamanan Negara
4. Pasal 31 UUD 1945
Hak mendapat pendidikan
5. Pasal 32 UUD 1945
Negara menjamin kebebasan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya
6. Pasal 33 UUD 1945
Perekonomian disusun sebagai usaha bersma atas dasr asas kekeluargaan
7. Pasal 34 UUD 1945
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.

HAM dalam UUD 1945


a. Alinea pertama
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oeh sebab itu maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
b. Alinea 4
Tertuang dalam rumusan dasar Negara pancasila
1. Hak memeluk agama/kepercayaan.
2. Hubungan antarmanusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diatur agar

2
dilaksanakan berlandaskan moralitas adil dan beradap.
3. Sikap toleransi dalam perbadaan di lingkungan sekitar.
4. Demokrasi berdasarkan pancasila dan mengedepankan keputusan musyawarah.
5. Kebersamaan dalam upaya mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur.

HAM dalam UU RI No.39 tahun 1999


1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Hak wanita
10. Hak anak

➢ UU RI No.7 1984 tentang retifikasi Konvensi PBB tentang penghapusan segala bentuk
diskriminasi terhadap perempuan.
➢ Kepres No.36 Tahun 1990 tentang pengesahan konvensi tentang Hak-hak anak.
➢ Majelis Umum PBB siding ke-44 Desember 1989 tentang penegakan factor umum setiap
orang di bawah 18 tahun.
➢ Deklarasi PBB tahun 1959 tentang Hak-hak anak
➢ UU RI No.8 Tahun 1998 tentang konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia.

KEGIATAN BELAJAR 3
KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN HAM
Pembangunan telah melaksanakan HAM apabila menunjukkan ciri-ciri:
a. Politik
Berupa kemauan pemerintah dan masyarakat untuk mengakui pluralisme pendapat dan
kepentingan dalam masyarakat.
b. Social
Ditandai adanya perlakuan yang sama dimata hukum terhhadap siapa saja dan adanya toleransi
dalam masyarakat terhadap perbedaan agama dan ras warga Indonesia
c. Ekonomi
Tidak adanya monopoli dalam system ekonomi yang berlaku

3
Penegakan HAM dalam Negara Hukum Republik Indonesia
UU RI No.39 Tahun 1999 tentang HAM
1. Pasal 2 ayat (1)
Setiap manusia sama derajatnya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
semangat persaudaraan.
2. Pasal 2 ayat (2)
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,perlakuan dan perlindungan hukum.
3. Pasal 6 ayat (1)
Hukum adat dipertahankan dan dilindungi oleh hokum masyarakat dan pemerintah.
4. Pasal 8
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM terutama menjadi tanggung jawab
pemerintah.

Komisi Nasional HAM


Dibentuk melalui Kepres No.50 Tahun 1993 tanggal 7 Juni 1993. Tujuan Komnas HAM
dimuat dalam UU RI No. 93 Tahun 1993, yaitu:
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan pancasila,
UUD 1945, dan piagam PBB serta Deklarasi Universal HAM
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna berkembangnya pribadi manusia
Indonesia seutuhnya.

4
MODUL 6
KONSEP PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 1 PENGERTIAN HUKUM
A. Pengertian hukum
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah, larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud
untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.
Hukum adalah peraturan-peraturan hidup = peraturan-peraturan yang mengadakan tata
tertib dalam pergaulan hidup manusia dalam masyarakat.

B. Konsep Negara Hukum


Negara hukum adalah negara yang berlandaskan hukum dan keadilan bagi warganya.
Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan Negara dan
penguasa, semata-mata berdasarkan hukum atau dengan kata lain diatur oleh hukum.
Pengertian lain negara hokum secara umum di mana kekuasaannya dibatasi oleh hokum
dalam arti bahwa segala sikap, tingkah laku dan perbuatan baik dilakukan oleh para warga negara
harus berdasarkan atas hukum.

C. Ciri-ciri Dan Macam-macam Pembagian Hukum


Ciri-ciri hukum:
a. Adanya perintah dan/atau larangan
b. Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati semua orang
Hukum dapat dibagi dalam beberapa golongan hukum menurut beberapa asa pembagian,
sebagai berikut
1. Hukum menurut sumbernya :
a. Hukum undang-undangan
b. Hukum kebiasaan (adat)
c. Hukum traktat, yaitu huku
d. Hukum yurisprudensi

2. Hukum menurut bentuknya


a. Hukum tertulis
b. Hukum tak tertulis

3. Hukum menurut tempat berlakunya


a. Hukum nasional
b. Hukum internasional

5
c. Hukum asing
d.Hukum gereja

4. Hukum menurut berlakunya


a. Ius constitum (hukum positif)
b. Ius constituendum(hukum berlaku pada waktu yang datang)
c. Hukum asasi(hukum alam)

5. Hukum cara mempertahankannya, menurut fungsinya


a. Hukum material
b. Hukum formil

6. Hukum menurut sifat atau daya kerjanya atau sanksinya


a. Hukum yang memaksa
b. Hukum mengatur=hukum pelengkap=hukum penambah

7. Hukum menurut isinya


a. Hukum publik(publik law)
b. Hukum privat(private law)

D. Hukum Normatif-hukum Ideal-hukum Wajar


1. Hukum normatif adalah hukum yang nampak dalam peraturan perundangan serta juga
hukum yang tidak tertulis dalam perundangan, tetapi ditaati oleh masyarakat
2. Hukum ideal adalah hukum yang dapat memenuhi perasaan keadilan semua bangsa di
seluruh dunia
3. Hukum wajar adalah hukum seperti yang terjadi dan nampak sehari-hari.

Negara hukum menurut F.J Stahl adalah “negara Kesejahteraan”


Elemen negara hukum menurut F.J Stahl
1. Adanya elemen dan hak dasar manusia
2. Adanya pembagian kekuasaan
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan hukum
4. Adanya peradilan administrasi negara
Menurut A.V Dicey yang menganut sistem Anglo Saxon, yaitu “Rule of law”, konsep negara
hukum mengandug 3 unsur, yaitu:
1. Supermacy of law
2. Equality before the law
3. Human right

6
KEGIATAN BELAJAR 2
PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
Dalam pergaulan hidup manusia sehari-hari, terdapat berbagai macam kaidah atau norma
yang mengatur kehidupannya yang meliputi norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan,
norma adat, dan norma hukum.
• Norma agama bertujuan untuk mencapai suatu kehidupan yang beriman.
• Norma kesusilaan bertujuan agar manusia hidup berakhlak atau mempunyai hati nurani bersih.
• Norma kesopanan bertujuan agar pergaulan hidup berlangsung dengan menyenangkan.
• Norma adat merupakan sekumpulan peraturan hidup yang tumbuh dan berkembang pada suatu
masyarakat dan ditaati serta dilakukan oleh masyarakat yang bersangkutan karena
dirasakannsebagai suatu kewajiban.
• Norma hukum bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam pergaulan hidup.

Berkenaan dengan hukuman pidana terdapat dua jenis hukuman:


1. Hukuman pokok
a. Hukuman mati
b. Hukuman penjara
c. Hukuman kurungan
d. Hukuman denda

2. hukuman-hukuman tambahan
a. Pencabutan dari hak-hak tertentu
b. Pensitaan dari benda-benda tertentu
c. Pengumuman dari putusan hakim

Lembaga penegak hukum


A. Kepolisian
Kepolisian negara ialah alat penegak hukum yang terutama bertugas memelihara keamanan di
dalam negeri.

B. Kejaksaan
Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang
penuntutan.

C. Kehakiman
Kehakiman merupakan suatu lembaga yang diberi kekuasaan untuk mengadili

7
Empat badan pengadilan
1. Peradilan Agama
2. Peradilan Militer
3. Peradilan Tata Usaha Negara
4. Peradilan Umum

KEGIATAN BELAJAR 3
KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM
1. Kasus Pencurian Uang melalui ATM
Pasal yang mengatur tentang pencurian uang adalah pasal 362 KUHP, yang menyatakan
bahwa barang siapa mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, denda pidana penjara atau denda.

2. Kasus perampokan
Kasus perampokan yang disertai dengan penganiayaan dan pembunuhan serta
pembakaran rumah korban yang bernama nyonya sylvia, tujuan dari pada pelaku dalam
pembakaran rumah korban adalah untuk menghilangkan jejak, terhadap pelaku dalam kejahatan
di rumah Nyonya Sylvia tersebut dijatuhi ancaman pidana perampokan disertai penganiayaan
yang menyebabkan matinya korban.Pelaku dapat dikenai ancaman pidana atas dasar ketentuan
pasal 339, 354, 368 Jo.365 KUHP.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penegakan HAM dibentuk
untuk memberika jaminan dalam upaya penegakan HAM dalam negara hokum Indonesia. HAM
dalam masyarakat mutlak harus ditegakan, karena setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat
dan martabat manusia yang sma dengan derajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam semangat persaudaraan. Dalam upaya penegakan
HAM telah ditemui berbagai kendala yang merupakan tantangan untuk dipecahkan
bersama.kendala tersebut diantaranya paradigm pelanggaran HAM dataran dengan kebijakan
politik selalu berbeda dengan paradigm hokum.
Pemerintah yang bersih ditentukan oleh kwalitas aparatur (administrasi)nya. Pemerintahan
yang bersih adalah produk kegiatan public yang didukung oleh pribadi-pribadi pelaksana
(administrasi) yang jujur dan bersih.

B. SARAN
1. Untuk peserta didik sebaiknya dapat memahami Konsep HAM dalam undang-undang Dasar
1945 dan Konsep Penegakan hokum di Indonesia.
2. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi
pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi pelaku
kependidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Winataputra, Udin S. dkk, 2020. Pembelajaran PKn di SD (buku materi pokok


PDGK420/4SKSmodul1-12).
Almuhasim, dkk. 2020. https://www.coursehero.com/file/71832983/KELOMPOK-3-MAKALAH-
PKn-MODUL-5-DAN-6docx/

10

Anda mungkin juga menyukai