Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Pendidikan ........................................................................ 3
B. Fenomena Sekolah Mahal ................................................................... 4
C. Fenomena Sekolah Unggul ................................................................ 7
BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Pendidikan ........................................................................ 3
B. Fenomena Sekolah Mahal ................................................................... 4
C. Fenomena Sekolah Unggul ................................................................ 7
BAB III KESIMPULAN .................................................................................
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,PP, PERATURAN
KEMENTRIAN Dan LOCAL WISDOM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Politik dan Etika Pendidikan

Dosen Pengampu:

Lutfiana Wahyuni, M.Sos


Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Arvin Rofiqotu Tsaniah (20204210104576)


2. Azrul Mizan (20204210104577)
3. Devi Khalimatus Sa’diyah (20204210104579)
4. Khusnur Khoir

PROGRAM STRATA 1 JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

STIT AL-MUSLIHUUN TLOGO BLITAR

2023
DAFTAR ISI

Cover ………………………………………………………………………………………… i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………….. ii

Kata Pengantar …………………………………………………………………………….. iii

Bab I …………………………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 1
C. Tujuan ……………………………………………………………………………….. 1

Bab II ………………………………………………………………………………………… 2

A. Peraturan Perundang-Undangan ………………………………………………….. 2


B. Peraturan Pemerintah ……………………………………………………………… 4
C. Peraturan Kementrian ……………………………………………………………… 6
D. Local Wisdom ………………………………………………………………………… 7

Bab III

Penutup ……………………………………………………………………………………… 10

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………….. 11


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat, taufiq, hidayah serta karunianya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Politik dan Etika Pendidikan.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami cukup banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Lutfiana Wahyuni, M.Sos sebagai dosen pembimbing kami yang tidak lelah dan
bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.

2. Orang tua dan keluarga kami yang banyak memberikan motivasi.

3. Pihak-pihak yang sudah membantu terselesainya tugas ini.

Kami sadar sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah ini yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Ada kurang dan lebihnya kami mohon maaf sebesar-
besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Blitar, 24 November 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan
pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Peraturan memiliki arti dalam kelas
nomina atau kata benda sehingga peraturan dapat menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Peraturan termasuk dalam ragam
bahasa klasik.1

pendidikan merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa


kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu kedewasaan.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu peraturan perundang-undangan dan apa saja contohnya?
2. Apa itu peraturan pemerintah dan apa saja contohnya?
3. Apa saja peraturan kementrian yang sudah berlaku di Indonesia?
4. Bagaimana implementasi Local Wisdom di dalam Pendidikan Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan contoh peraturan perundang-undangan
2. Untuk mengetahui pengertian dan contoh peraturan pemerintah
3. Untuk mengetahui peraturan kementrian yang sudah berlaku di Indonesia
4. Untuk mengetahui implementasi Local Wisdom di dalam Pendidikan Indonesia

1 https://kbbi.lektur.id/peraturan
2 Menurut ahli pedagogik dari Belanda, Langeveld
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peraturan Perundang-Undangan
1. Pengertian

Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma


hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur
pembentukan peraturan perundang-undangan tersebut terdiri dari lima tahapan, diawali
dengan tahap perencanaan, tahap penyusunan, tahap pembahasan, tahap pengesahan atau
penetapan, dan terakhir tahap pengundangan. Peraturan perundang-undangan merupakan
sumber terutama untuk penyelenggaraan hukum dan negara di Indonesia. Peraturan
perundang-undangan di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis yang disusun dalam
bentuk hierarki menurut kekuatan hukumnya.

Peraturan perundang-undangan di Indonesia harus berdasarkan pada Pancasila,


yang merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini membuat seluruh
peraturan perundang-undangan Indonesia yang dibuat harus menempatkan Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis negara, serta setiap
materi muatan dalam peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.3

Peraturan Perundang Undangan dijelaskan dalam UU No 12 Tahun 2011 dan


pembaruan UU No 15 Tahun 2019. Dalam UU tersebut, peraturan perundang undangan
diartikan sebagai peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang
melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.4

3 https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perundang-undangan_Indonesia
4 https://news.detik.com/berita/d-5995527/peraturan-perundang-undangan-pengertian-jenis-hingga-muatan-
materi
2. Contoh-contoh

a. Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan Oleh Pemerintah


Pusat Dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah
b. Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan
c. Nomor 35 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi
d. Nomor 5 Tahun 2023 tentang Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
e. Nomor 55 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Bangka
Belitung
f. Nomor 54 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Mataram
g. Nomor 271/O/2023 tentang Kelas Jabatan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
h. Nomor 52 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
i. Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak
j. Nomor 45 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan Guru
Aparatur Sipil Negara Daerah5

5 https://jdih.kemdikbud.go.id/peraturan
B. Peraturan Pemerintah
1. Pengertian

Peraturan Pemerintah (disingkat PP) adalah Peraturan Perundang-undangan


di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tingkat pusat
sedangkan di tingkat wilayah dan daerah ditentukan oleh eksekutif untuk menjalankan
peraturan dan Undang Undang sebagaimana mestinya untuk dijadikan pondasi landasan
pedoman dasar. Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi
untuk menjalankan Undang-Undang. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dinyatakan
bahwa Peraturan Pemerintah sebagai aturan "organik" daripada Undang-Undang menurut
hierarkinya tidak boleh tumpang tindih atau bertolak belakang. Peraturan Pemerintah
ditandatangani oleh Presiden.

Permendikbudristek tahun 2022. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,


Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) tahun 2022 diterbitkan sebagai pedoman
untuk penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik.Regulasi
dalam Permendikbudristek perlu dipahami sebagai upaya pemerintah untuk terus
meningkatkan mutu pendidikan nasional.Hal ini sesuai dengan amanat negara yang
tertuang secara tertulis dalam UUD 1945 Pasal 31. Pasal 31 UUD 1945 menjamin seluruh
rakyat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang baik.Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar. Konsekuensinya adalah
pemerintah harus mengusahakan dan menyelenggarakan sebuah sistem pendidikan
nasional, termasuk di dalamnya mengusahakan pembiayaan pendidikan.

Permendikbudristek sebagaimana peraturan lainnya, harus mengacu pada sebuah


pedoman dasar sebagai landasannya.Dengan demikian, apa yang dihasilkan dan
prosedur yang ditempuh adalah satu kesatuan sistem yang melibatkan berbagai unsur
yang terlibat. Landasan tersebut selanjutnya menjadi acuan dalam
penyusunan Permendikbudristek.Landasan yang harus digunakan dalam
penyusunan peraturan pendidikan, meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, dan
landasan yuridis. Ketiga landasan tersebut adalah satu kesatuan yang utuh.
Penyusunan Permendibudristek apabila mengacu kepadanya akan melahirkan
peraturan pendidikan yang dapat diimplementasikan dalam penyelenggaraan pendidikan.

Filosofis, bahwa penyusunan Permendibud didasarkan pada etika dan norma


kehidupan di Indonesia.

Sosiologis, bahwa penyusunan peraturan pendidikan serta implementasinya harus


menggambarkan keterlibatan serta aspirasi masyarakat (dalam hal ini penyelenggara
pendidikan).

Yuridis, bahwa tata urutan peraturan harus selalu memperhatikan bagaimana


peraturan di atasnya serta hubungan-hubungan di antaranya. Peraturan pendidikan
menggambarkan kewenangan yang jelas dari setiap pelaksanaannya.

Munculnya Permendikbudristek yang baru biasanya diikuti dengan adanya


perubahan kebijakan pendidikan. Regulasi tentang pendidikan perlu untuk diketahui dan
dipahami oleh seluruh penyelenggara pendidikan, khususnya guru sebagai ujung tombak
pendidikan.Guru harus peka terhadap kebijakan Peraturan Pendidikan. Peraturan
pendidikan dibuat sebagai pedoman guru untuk penyelenggaraan pendidikan ke arah
yang lebih baik di dalam mencapai tujuan pendidikan secara nasional.6

2. Contoh-contoh

a. Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan


b. Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
d. Nomor 18 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
e. Nomor 58 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Negeri Gorontalo

6 https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_Pemerintah_(Indonesia)
f. Nomor 35 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Layanan Pendidikan Tinggi
g. Nomor 55 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Bangka Belitung
h. Nomor 54 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Mataram
i. Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
j. Nomor 52 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2022
tentang Pendidikan Guru Penggerak7

C. Peraturan Kementrian
1. Pengertian
Dalam menyelenggarakan pemerintahannya, Pemerintah Republik Indonesia
perlu memiliki peraturan yang berlandaskan pada undang undang yang bertugas
sebagai pengawal pelaksanaan undang undang. Peraturan yang mendukung Undang
Undang tersebut disebut sebagai Peraturan Pemerintah. Ada landasan hukum atas
fungsi Peraturan Pemerintah adalah sebagai pengawal undang undang serta
bagaimana peraturan ini disusun dan ditetapkan berdasarkan undang-undang.8
2. Contoh-contoh
a. Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran
b. Nomor 113/O/2022 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi
c. Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan Tahun 2020-2024
d. Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020-2024

7 https://www.amongguru.com/kumpulan-peraturan-pendidikan-permendikbudristek-tahun-2022/
8 https://www.siapbisnis.net/pengertian-peraturan-pemerintah-adalah/
e. Nomor 1 Tahun 2022 tentang ata Cara Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan
Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
f. Nomor 2 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Bantuan
Operasional Sekolah, dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan
Kesetaraan
g. Nomor 3 Tahun 2022 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus
Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2022
h. Nomor 4 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan Profesi,
Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru Aparatur Sipil Negara di
Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
i. Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah
j. Nomor 6 Tahun 2022 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi,
Gelar, dan Kesetaraan Ijazah Perguruan Tinggi Negara Lain9

D. LOCAL WISDOM
Para leluhur bangsa ini telah mewariskan pendidikan tata kelola kehidupan yang
mengedepankan relasi selaras antara manusia dengan sesama, dengan alam, dengan Sang
Pencipta, dan bahkan antar ketiganya. Berbagai elemen kehidupan juga saling
memberikan kontribusi bagi terciptanya tatanan kehidupan bersama secara harmonis
melalui penyelenggaraan adat-tradisi dan kegiatan sosial-budaya masyarakat.
Kehidupan sehari-hari masyarakat sering kali diwarnai dengan cerita rakyat,
mitos, kepercayaan, simbol, personifikasi leluhur, narasi, segala bentuk sikap dan
perilaku, serta ritual sebagai bentuk turunan prinsip selaras yang pada gilirannya akan
saling menopang atas terwujudnya keselarasan kehidupan bersama secara holistik. Dalam
konteks ini, relasi selaras dalam kehidupan terus terkoneksi dan direproduksi di hampir
semua lini kehidupan sebagai bentuk pembelajaran, pendidikan, internalisasi, dan
penghayatan.

9 https://www.amongguru.com/kumpulan-peraturan-pendidikan-permendikbudristek-tahun-2022/
Nuansa pendidikan semacam ini telah menjadi landasan pengelolaan kehidupan
sejak berabad-abad lampau. Perwujudan kehidupan yang nyaman, tenteram, sejahtera,
dan berkecukupan secara holistik relatif menjadi tanggung jawab bersama. Berbagai
pengelolaan kehidupan bersama dalam wilayah geografis relatif kurang menentu
cenderung dikelola melalui rajutan tradisi pemberian timbal-balik (resiprositas) agar
dapat saling terkoneksi dengan wilayah lain. Berbagai dikotomi kehidupan sering kali
dipertautkan agar mendapatkan ruang perjumpaan yang padu serasi.
Landasan pendidikan dalam local wisdom relatif bermuara pada terwujudnya
keselarasan kehidupan bersama beserta berbagai turunan yang saling menopang
terbentuknya ekosistem kehidupan secara selaras. Dalam konteks kehidupan modern
maupun global, keberadaan local wisdom justru relatif kurang terwadahi secara seimbang
karena tidak mendukung prasyarat-prasyarat dalam pencapaian kehidupan tersebut.
Keberadaan pendidikan memang tidak bisa lepas keterkaitannya dengan
kehidupan modern ataupun global. Pendidikan formal yang diperkenalkan sejak
penjajahan Belanda, pada gilirannya juga harus terajut dengan tatanan kehidupan global.
Sejalan dengan pendidikan formal, pendidikan nonformal dan informal juga lebih
menjadi turunan penopang tercapainya kehidupan global. Seolah-olah keberadaan
pendidikan kurang memberikan ruang bagi keberadaan local wisdom dalam pengelolaan
keselarasan kehidupan bersama dan merengkuh karakter bangsa ini.
Pendidikan bukan sekadar penaklukan atau perubahan tanpa konektivitas dalam
keberlanjutan kehidupan bangsa ini. Para pengelola dan pengambil kebijakan pendidikan
tentunya terus bergumul dan bergulat dengan perkembangan zaman agar tidak tertinggal
dari kemajuan kehidupan global. Sekaligus memberikan ruang dan porsi bagi upaya
internalisasi kehidupan selaras sebagai landasan terwujudnya karakter khas bangsa.
Upaya dalam merawat local wisdom dan keberpihakan kepada logika berpikir
lokal sebagai landasan pendidikan karakter bangsa bukan merupakan sesuatu yang asing.
Berbagai dikotomi perlu dipahami dan disikapi dengan mengedepankan relasi selaras.
Dengan demikian, serpihan nilai-nilai keselarasan dalam local wisdom yang masih tersisa
dapat ditransformasikan dan dikelola kembali.
Dalam konteks ini, ruang pendidikan juga dapat merengkuh dan menaungi nilai-
nilai selaras dalam local wisdom untuk disandingkan atau bahkan dikawinkan secara
padu serasi dengan nilai-nilai kehidupan global yang berkembang saat ini. Keseimbangan
ruang dan porsi dalam ranah lokal-global, pengelolaan secara terintegrasi dan holistik,
serta perkawinan cantik atau padu serasi menjadi prasyarat utama perpaduan berbagai
komponen kehidupan tersebut. Perlu perubahan pola pikir (mindset) untuk
mempertautkan local wisdom dalam kebijakan dan pengelolaan pendidikan, sekaligus
membangun peradaban baru. Dunia pendidikan tidak hanya sekedar dapat membawa
kehidupan bangsa menjadi semakin berkembang dan maju, tetapi juga menghantarkan
keharmonisan kehidupan bersama secara holistik.10

10 Argo Twikromo, Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta https://kumparan.com/tugujogja/opini-local-wisdom-


dalam-pendidikan-1vJCAzcPyyw/full
BAB III
PENUTUP
Peraturan Pemerintah (disingkat PP) adalah Peraturan Perundang-undangan
di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tingkat pusat sedangkan di
tingkat wilayah dan daerah ditentukan oleh eksekutif untuk menjalankan peraturan dan Undang
Undang sebagaimana mestinya untuk dijadikan pondasi landasan pedoman dasar.
DAFTAR PUSTAKA

https://kbbi.lektur.id/peraturan
Menurut ahli pedagogik dari Belanda, Langeveld

https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perundang-undangan_Indonesia
https://news.detik.com/berita/d-5995527/peraturan-perundang-undangan-pengertian-jenis-
hingga-muatan-materi

https://jdih.kemdikbud.go.id/peraturan

https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_Pemerintah_(Indonesia)

https://www.amongguru.com/kumpulan-peraturan-pendidikan-permendikbudristek-tahun-2022/
https://www.siapbisnis.net/pengertian-peraturan-pemerintah-adalah/

https://www.amongguru.com/kumpulan-peraturan-pendidikan-permendikbudristek-tahun-2022/

Argo Twikromo, Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta


https://kumparan.com/tugujogja/opini-local-wisdom-dalam-pendidikan-1vJCAzcPyyw/full

Anda mungkin juga menyukai