Komponen ini merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting, sebab
berhubungan dengan implementasi kurikulum. Bagaimanapun idealnya tujuan tidak akan
berhasil tanpa strategi. Strategi meliputi rencana metode dan perangkat kegiatan yang
direncanakan untuk mecapai tujuan tertentu.
Jadi, tujuan umum menyangkut hasil proses umum pendidikan seperti berbudi pekerti
luhur. Tujuan umum dijabarkan menjadi tujuan institusional yang mengacu pada tujuan institusi
(sekolah). Tujuan instisusional dijabarkan menjadi tujuan bidang studi tertentu yaitu tujuan
kurikuler. Tujuan kurikuler dijabarkan menjadi lebih spesifik lagi yaitu tujuan instruksional.
Sebelum memahami istilah tujuan ada dua istilah utama yang harus di pahami yaitu
“Goals” dan “Objectives”. Goals cenderung lebih menekankan pada tujuan yang bersifat umum
dan belum bisa diukur dalam asfek perubahan perilaku peserta didik. Objectives cenderung
mengarah pada pemahaman mengenai tujuan yang sudah dapat diukur dalam asfek perubahan
perilaku peserta didik.
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler
Menurut Bloom, dengan bukunya Taxonomy of Educational Objectives terbitan 1965, bentuk
perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan kedalam 3 domain, yaitu:
1. Domain Kognitif
Kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual seperti
mengingat dan memecahkan masalah. Domain kognitif terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu;
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisa,
sintesis dan evaluasi.
2. Domain Afektif
Afektif berkenaan dengan sikaf, nilai-nilai dan afresiasi. Domain ini memiliki tingkatan, yaitu;
penerimaan, merespon, menghargai, mengorganisasi dan karakterisasi nilai.
3. Domain Psikomotor
Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill
seseorang. Dan tingkatannya yaitu ; persepsi (perception), kesiapan, meniru (imitation),
membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaption) dan menciptakan (organization) dan Tujuan
Pembelajaran Khusus.
Menurut T. Rakjoni strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum perbuatan
guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Dari pengertian diatas ada dua hal yang pelu diamati, yaitu:
b. Agar pelajaran yang sama yang diberikan oleh pendidik dilakukan secara konsisten sehingga
tidak merugikan kelas tertentu.
c. Membantu guru memberi pelajaran yang efektif serta menarik dengan menyediakan sumber
belajar yang memadahi.
1
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum; Konsep Implementasi, Evaluasi dan Inovasi. Yogyakarta: Teras.
2009. Hal. 79-81
2. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Metode adalah upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal.
Terdapat perbedaan dalam menentukan tujuan dan materi pembelajaran, hal ini tentunya
memiliki konsekuensi pula terhadap penentuan strategi pembelajaran yang hendak
dikembangkan. Apabila yang menjadi tujuan dalam pembelajaran adalah penguasaan informasi-
intelektual,–sebagaimana yang banyak dikembangkan oleh kalangan pendukung filsafat klasik
dalam rangka pewarisan budaya ataupun keabadian, maka strategi pembelajaran yang
dikembangkan akan lebih berpusat kepada guru. Guru merupakan tokoh sentral di dalam proses
pembelajaran dan dipandang sebagai pusat informasi dan pengetahuan. Sedangkan peserta didik
hanya dianggap sebagai obyek yang secara pasif menerima sejumlah informasi dari guru.Metode
dan teknik pembelajaran yang digunakan pada umumnya bersifat penyajian (ekspositorik) secara
massal, seperti ceramah atau seminar.Selain itu, pembelajaran cenderung lebih bersifattekstual.2
B. Komponen Materi
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran
yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran.
2
Lias Hasibuan, Kurukulum dan Pemikiran Pendidikan. hal. 38-40
2)Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran.
Isi / materi kurikulum hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan
dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum isi kurikulum itu dapat
dikelompokan menjadi :
Materi kurikulum mengandung asfek tertentu sesuai dengan tingkat tujuan kurikulum, yang
meliputi :
1.Teori 6. Fakta
2.Konsep 7. Istilah
4. Prinsip 9. Definisi
Hilda Taba (1962:267), kriteria untuk memilih isi materi kurikulum yaitu :
b.Relevan dengan kenyataan social dan kultur agar anak lebih memahaminya.
Banyak kegagalan dalam komponen ini karena guru tidak bisa memberikan pengalaman belajar
pada peserta didiknya. Cara untuk mewujudkan pengalaman peserta didik adalah dengan
merancang dan menjabarkan materi pelajaran menjadi berbagai kegiatan belajar. Menurut Taba
(1062), kegiatan belajar menimbulkan pengalaman belajar (Taba, 1962).