Komponen materi adalah komponen yang didesain untuk mencapai komponen tujuan. Yang dimaksud
dengan komponen materi adalah bahan-bahan kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai,
pengalaman dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam proses pembelajaran guna mencapai
komponen tujuan.
Siswa belajar dalam bentuk interaksi dengan lingkungannya, lingkungan orang-orang, alat-alat, dan ide-
ide. Tugas utama seorang guru adalah menciptakan lingkungan tersebut, untuk mendorong siswa
melakukan interaksi yang produktif dan memberikan dirancang dalam suatu rencana mengajar. Materi
pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk:[8]
a. Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan, yang
menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan-hubungan antara
variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
b. Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-kekhususan, merupakan
definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
c. Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis,
pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
d. Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan
antara beberapa konsep.
e. Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan
peserta didik.
f. Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari terminologi,
orang dan tempat serta kejadian.
g. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.
h. Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu
uraian atau pendapat.
i. Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata dalam garis
besarnya.
j. Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya
mencapai tujuan kurikulum.
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan
dan isi program masing-masing bidang studi tersebut. Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan
jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada. Kriteria yang dapat membantu pada perancangan
kurikulum dalam menentukan isi kurikulum. Kriteria itu antara lain:
a. Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
[1] Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Remaja Rosda Karya,
Bandung, 2006, hal. 74.
[4] Lias Hasibun, Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada, 2010. hal. 37
[5] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktik. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2010. Hal. 102
[6] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum; Konsep Implementasi, Evaluasi dan Inovasi.
Yogyakarta: Teras. 2009. Hal. 79-81
[8] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan praktek, hal. 105
[9] Hamid Syarif. Pengembanagan Kurikulum, Pasuruan: Garoeda Buana Indah, 2009, hal 108
[10] Oemar amalik, Kurikulum Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal. 28
[11] Muhammad Ali, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008, hal.
60
[12] Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2005, hal. 49
[13] Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008,
hal 88.
[14] Muhammad Joko Susilo, Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran, hal. 77
Comments
terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan
aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang
tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website kami
ABSENSI SISWA
REPLY
Post a Comment
Powered by Blogger
Sosio Akademika
My photo
VISIT PROFILE
361,566
READ MORE
Oleh: * Abdul Katar Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) IAIN STS Jambi PENDAHULUAN Perkembangan ilmu
pengetahuan yang semakin pesat sekarang ini, tidaklah menjadikan manusia berhenti untuk mencari
kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk terus mencari dan mencari
kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru
atau menggugurkan teori sebelumnya. Sehingga manusia sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-
penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Karena
itu bersifat statis, tidak kaku, artinya ia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung
seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunianya.
READ MORE
Image
Ditulis Oleh: * Abdul Katar Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) IAIN STS Jambi PENDAHULUAN Sejarah
pendidikan Islam mempunya manfaat bagi umat Islam dalam meneladani proses pendidikan Islam
semenjak masa Rasulullah SAW, masa sahabat ulama-ulama besar dan zaman para pemuka gerakan
pembaruan pendidikan Islam. Secara akademis sejarah pendidikan Islam bermanfaat untuk mengetahui
dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sehingga dapat untuk memecahkan
problematika pendidikan Islam dimasa kini karena kemajuan IPTEK. [1]
READ MORE
READ MORE
Image
Ditulis Oleh: * Abdul Katar Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) IAIN STS Jambi A. PENDAHULUAN Al-Quran
merupakan kitab petunjuk yang senantiasa mengajak manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan,
bahkan dalam salah satu ayat Al-Quran, Allah SWT menjanjikan akan menempatkan orang-orang yang
berpengetahuan pada derajat yang lebih tinggi, dan diberi kebajikan yang banyak. Demikian tegasnya
Allah SWT memerintahkan kepada manusia sehingga manusia termotivasi untuk menuntut ilmu
pengetahuan dan mengembangkannya dalam berbagai bentuk kreativitas, termasuk dalam hal
perumusan tentang teori-teori pendidikan.
READ MORE
Image
Ditulis Oleh: * Abdul Katar Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) IAIN STS Jambi A. PENDAHULUAN Sejarah
pendidikan Islam hakikatnya tidak terlepas dari sejarah Islam, oleh karna itu sejarah pendidikan Islam
dapat di katakan ada dalam periode-periode sejarah
Islam itu sendiri secara umum sejarah memiliki kegunaan yang sangat besar dalam kehidupan umat
manusia. Salah satu unsur pembangun peradaban bangsa adalah melalui pendidikan. Sedangkan hasil
akhir sebuah pendidikan tergantung pada tujuan awal pendidikan itu sendiri. Islam dan Barat memiliki
pandangan berbeda mengenai hal tersebut. Paham rasionalisme yang berkembang di Barat dijadikan
dasar pijakan bagi konsep-konsep pendidikan Barat.
READ MORE
Ditulis Oleh: * Abdul Katar Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) IAIN STS Jambi PENDAHULUAN Di tengah-
tengah situasi reformasi yang menghendaki dilakukannya penataan ulang terhadap berbagai masalah
ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya, sangat dibutuhkan adanya pemikiran-
pemikiran kreatif, inovatif dan solutif. K.H. Abdurrahman Wahid yang lebih akrab dipanggil Gus Dur,
termasuk tokoh yang banyak memiliki gagasan kreatif, inovatif dan solutif tersebut. Pemikirannya yang
terkadang keluar dari tradisi Ahl-Sunnah wal Jama’ah, menyebabkan ia menjadi tokoh kontroversial.
READ MORE
Image
Ditulis Oleh: * Abdul Katar Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) IAIN STS Jambi A. PENDAHULUAN Proses
belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai
dengan perkembangannya dan lingkungannya. Peserta didik seharusnya tidak hanya belajar dari guru
atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar dengan berbagai sumber belajar yang tersedia di
lingkungannya. Oleh karena itu sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan
atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara
individual. [1]
READ MORE
kehidupan manusia yang bersumber pada alQur'an dan hadits serta penalaran logis dan