Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Dan Siapa Itu Yajuj Majuj Dan Raja

Zulkarnain
33 Comments
Sejarah Dan Siapa Itu Yajuj Majuj Dan Raja Zulkarnain | Un1x Project | Pada zaman
dahulu, di masa kenabian Ibrahim, hidup seorang raja yang saleh bernama Zulkarnain. Rakyat
sangat menyukainya karena sang raja amat bijaksana. Pasca kepemimpinan raja Namrud yang
kejam, Zulkarnain hadir sebagai pengganti yang membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Tak
hanya itu, Zulkarnain pun berkiprah besar dalam mendakwahkan agama tauhid yang dibawa
Ibrahim.

Zulkarnain amat cerdas dan pandai berpetualang. Ia melakukan ekspedisi ke seluruh dunia untuk
menyebarkan agama tauhid. Sang raja amat pandai menguasai bahasa berbagai dunia. Ia juga
mahir berlayar melakukan perjalanan dari belahan timur hingga barat bumi.

Perjalanan Raja Zulkarnain

Pada sebuah perjalanannya, Zulkarnain sampai ke tempat matahari terbenam di bagian barat
dunia. Di sana ia mendapati penduduknya tak beriman. Zulkarnain pun kemudian
mendakwahkan keesaan Allah. Mereka pun menerimanya dengan gembira. Perjalanan berlanjut,
Zulkarnain tiba di kawasan timur dunia di mana matahari tampak terbit dari sana.

Penduduk Timur tersebut amat miskin dan terbelakang hingga tak mampu membangun tempat
tinggal. Zulkarnain pun membantu mereka, mengajarkan memiliki tempat yang dapat
melindungi diri mereka dari panas dan hujan. Setelah mendapat bantuan, mereka pun menerima
dakwah Zulkarnain dengan gembira.

Ia pun melanjutkan kembali perjalanannya. Tibalah Zulkarnain pada sebuah tempat di antara dua
gunung. Di bukitnya terdapat sebuah kaum yang tak mengerti bahasa. Zulkarnain yang cerdas
pun memerlukan penerjemah untuk memahami ucapan mereka. Kaum tersebut pun mengeluhkan
kesulitan mereka pada Zulkarnain. Mereka selalu dilanda kemiskinan karena harta mereka selalu
diambil paksa oleh kaum kejam bernama Yajuj dan Majuj.
Para manusia kejam tersebut berpostur tubuh yang tak biasa, mereka selalu merusak setiap hal
yang dilewati. Kaum Ya'juj dan Ma'juj tersebut tinggal di antara dua gunung. Mereka selalu
mengganggu kaum di bukit dengan merampas dan merusak segala sesuatu, baik tanaman
maupun ternak.

"Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di
muka bumi maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu
membuat dinding antara kami dan mereka?" pinta penduduk bukit.

Baca juga:
- 10 Ilmuwan Muslim Terhebat Sepanjang Sejarah
- Wajah Asli Nabi Muhammad SAW?
Zulkarnain pun berkeinginan membantu mereka. Namun, tak ada daya upaya kecuali
pertolongan Allah. Maka, diajak berimanlah para penduduk bukit dua gunung tersebut. Setelah
mereka beriman, Zulkarnain pun memikirkan cara untuk membatasi mereka dengan kaum
kejam Ya'juj dan Ma'juj. "Bawakanlah padaku besi dan tembaga, akan kubuat dinding di antara
kalian dan mereka," ujar Zulkarnain.

Maka, dikumpulkanlah segala hasil tambang para penduduk bukit. Zulkarnain kemudian
menggali tanah lalu membangun fondasi yang kokoh dari besi. Setelah itu, besi tersebut
dipanaskan, lalu dilebur dengan cairan tembaga yang mendidih. Maka, jadilah dinding benteng
yang amat kokoh yang mengurung Ya'juj dan Ma'juj di tempat tinggalnya.

Melihatnya, penduduk bukit bersuka cita, ia pun berterima kasih pada Zulkarnain. Namun,
dengan rendah hati, Zulkarnain bersyukur kepada Allah. "Dinding ini adalah rahmat dari
Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh dan
janji Tuhanku itu adalah benar," ujar Zulkarnain.

Sementara itu dari balik gunung, Yajuj dan Majuj berusaha menembus dinding tersebut. Namun,
tak satu pun dari mereka yang berhasil memanjatnya ataupun melubanginya hingga kini.
Dikisahkan bahwa setiap hari sejak Zulkarnain membangun dinding ribuan abad silam,
pemimpin mereka selalu mengerahkan rakyatnya untuk memanjat dinding tersebut. Namun, tak
pernah membuahkan hasil meski dilakukan setiap hari hingga kini.

Keluarnya Yajuj Majuj


Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj dari tempat mereka merupakan salah satu tanda datangnya hari
kiamat. Sebagaimana ucapan Zulkarnain, jika Allah berkehendak maka amat mudah dinding
tersebut hancur. Dengan upaya perobohan dinding tiap hari oleh Ya'juj dan Ma'juj, mereka akan
berhasil menembusnya saat menjelang hari akhir. Saat mereka keluar dari sana, jumlah mereka
amat banyak. Mereka turun gunung bagaikan air bah. Tak ada yang mereka lewati, kecuali akan
hancur lebur. Setiap tanaman dirusak, setiap jiwa akan dibunuh. Demikian, kekejaman Ya'juj dan
Ma'juj.

Kisah tentang Zulkarnain tersebut terdapat dalam Alquran surah al-Kahfi ayat 83 hingga 101.
Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai Ya'juj dan Ma'juj terdapat dalam surah al-Anbiya ayat
96-97. Dari kisah tersebut terdapat hikmah mengenai sikap bijaksana dan rendah hati pemimpin.
Namun, pelajaran yang paling utama yakni mengingatkan kita akan hari kiamat. Dengan
mengingatnya, maka bertambah rajinlah kita dalam beribadah. Yajuj dan Majuj benar adanya
dan masih hidup hingga kini.

Kemunculan mereka merupakan salah satu tanda hari kiamat. "Hingga apabila dibukakan
(dinding) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan
telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata
orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), 'Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah
dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim'." al-Anbiya`ayat 96-
97.

“Ya Allah, matikan kami dalam keadaan muslim (berserah diri), dan hidupkan kami dalam
keadaan muslim (berserah diri), dan satukan, gabungkan kami dengan orang-orang yang soleh”.
(Hr .Ahmad dan al-Bukhari). Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai