Anda di halaman 1dari 2

JAYABAYA

Nama Raja Jayabaya atau yang lebih dikenal


dengan sebutan Prabu Joyoboyo demikian
melegenda dikalangan rakyat jawa.

Dalam sejarah, Jayabaya adalah seorang raja


yang memerintah Kerajaan Kediri pada kurang
lebih tahun 1.130 sampai dengan tahun 1.160
masehi. Dia adalah seorang keturunan langsung
dari Prabu Airlangga, penguasa tertinggi
Kerajaan Kahuripan yang memerintah antara
tahun 1.019 sampai dengan tahun 1.042.

Kerajaan Kediri (1.042-1222) sebelumnya merupakan pecahan dari Kerajaan


Kahuripan. Sebelum meninggalkan tahta dan kemudian menjalani hidup sebagai
pertapa, Airlangga membagi kerajaannya untuk dua orang putranya masing-masing.
Kerajaan Jenggala (Singosari) dengan Ibukotanya Kahuripan dan Kerajaan Panjalu
(Kediri) dengan Ibukotanya Daha.

Raja Jayabaya bergelar Cri Maharaja Cri Dharmmecwara


Madhusudanawataranindita Surtsingha Parakrama Digjayotunggadewa. Tertulis
dalam sejarah, Jayabaya adalah putera Raja Kameswara dengan Garwa Padmi
(permaisuri) Cri Kirana atau yang lebih terkenal dalam legenda Putri Kirana, seorang
putri yang luar biasa cantiknya dan berasal dari Jenggala.

Dalam perjalanan sejarah berikutnya, melalui perang saudara antar pewaris


Airlangga, Kerajaan Jenggala akhirnya takluk dan menjadi bagian dari Kerajaan
Kediri.

Suasana Kerajaan Kediri pada masa Jayabaya terekam dalam berita-berita


Tionghoa antara lain dalam kitab Ling-wai-tai-ta yang disusun oleh Chou-Khu-Fei,
seorang pengembara pada tahun 1.178 masehi.
Dilaporkan bahwa orang-orang di kerajaan ini memakai kain sampai ke bawah
lutut, sedangkan rambutnya dibiarkan terurai. Rumah-rumahnya sangat rapi dan
bersih,lantai dari ubin yang berwarna hijau dan kuning. Pertanian, Peternakan, dan
Perdagangan maju dan memperoleh perhatian dari Kerajaan. Juga disebutkan adanya
pemeliharaan ulat sutera dan kapas.

Hukuman badan tidak ada. Orang yang bersalah didenda dengan keharusan
membayar emas. Pencuri dan perampok dihukum mati. Sedangkan untuk perkawinan
pihak perempuan menerima mas kawin berupa sejumlah emas. Alat pembayaran
adalah mata uang dari perak.

Sakit bukannya disembuhkan dengan obat melainkan dengan menyembah kepada


dewa-dewa dan kepada Budha. Tiap bulan kelima diadakan pesta air dan orang-orang
bersuka ria naik perahu. Tiap bulan kesepuluh perayaan dilangsungkan di gunung dan
orang-orang berbondong-bondong datang kesana untuk bersnang-senang. Alat
musiknya terutama terdiri atas seruling, gendang, dan gambang dari kayu.

Pelajaran yang dapat diteladani dari Prabu Jayabaya adalah: Prabu Jayabaya
dalam memimpin Kerajaan Kediri dianggap sebagai sosok pemimpin yang amat bijak,
kuat tirakatnya dalam mengemban tugas negara.

Nama : Lill Ummi Hudaiyah


Kelas : X - Mipa 6
No.Absen : 10

Anda mungkin juga menyukai