Anda di halaman 1dari 9

Kumpulan Puisi

Jalaluddin Rumi
Written by Administrator
Thursday, 30 August 2007
MANFAAT PENGALAMAN
Kebenaran yang agung ada pada kita
Panas dan dingin, duka cita dan penderitaan,
Ketakutan dan kelemahan dari kekayaan dan raga
Bersama, supaya kepingan kita yang paling dalam
Menjadi nyata.
~ Jalaluddin Rumi ~

KERJA
Kerja bukan seperti yang difikirkan orang.
Bukan sekadar sesuatu yang
jika sedang berlangsung, kau
dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia,
seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia
dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan keanak-anakan
dan menuju ke kelompok Manusia.
~ Jalaluddin Rumi ~

BURUNG HANTU DAN ELANG RAJA


Seekor helang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu.
Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, Bagi kalian tempat ini mungkin
tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja. Beberapa burung hantu
berteriak kepada temannya, Jangan percaya kepadanya! Ia menggunakan tipu muslihat
untuk mencuri rumah kita.
~ Jalaluddin Rumi ~

AKAN JADI APA DIRIKU?


Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;
Aku telah alami tujuh ratus dan tujuh puluh bentuk.
Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;
Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.
Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.
Maka mengapa takut hilang melalui kematian?
Kelak aku akan mati
Membawa sayap dan bulu seperti malaikat:
Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat
Apa yang tidak dapat kau bayangkan.
Aku akan menjadi itu.
~ Jalaluddin Rumi ~

JOHA DAN KEMATIAN


Seorang anak laki-laki menangis dan berteriak di belakang jenazah ayahnya,
Dia berkata, Ayah! Mereka membawamu ke tempat di mana tidak ada pelindung lantai.
Di sana tidak ada cahaya, tidak ada makanan; tidak ada pintu maupun bantuan
tetanggaJoha, diperingatkan karena penjelasan tampaknya mencukupi, berteriak
kepada ayahnya sendiri:Orang tua yang dihormati oleh Allah, mereka diambil ke rumah
kami!
~ Jalaluddin Rumi ~

KAU DAN AKU


Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung,
Kau dan Aku;
Dalam dua bentuk dan dua wajah dengan satu jiwa,
Kau dan Aku.
Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian
Seketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.
Bintang-bintang Surga keluar memandang kita
Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.
Kau dan Aku, dengan tiada Kau atau Aku,
akan menjadi satu melalui rasa kita;
Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.
Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita

Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.


Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini
Keduanya dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan
Kau dan Aku.
~ Jalaluddin Rumi ~

TINDAKAN DAN KATA-KATA


Aku memberi orang-orang
apa yang mereka inginkan.
Aku membawakan sajak kerana mereka
menyukainya sebagai hiburan.
Di negaraku, orang tidak menyukai puisi.
Sudah lama aku mencari orang yang
menginginkan tindakan, tetapi
mereka semua ingin kata-kata.
Aku siap menunjukkan tindakan pada kalian;
tetapi tidak seorang pun akan menyikapinya.
Maka aku hadirkan padamu kata-kata.
Ketidakpedulian yang bodoh
akhirnya membahayakan,
Bagaimanapun hatinya satu denganmu.
~ Jalaluddin Rumi ~

MENYATU DALAM CINTA


Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan
semakin tinggi.Para tabib menyarankan bedah, Sebagian darah dia harus dikeluarkan,
sehinggu suhu badan menurun.Majnun menolak, Jangan, jangan melakukan bedah
terhadap saya.Para tabib pun bingung, Kamu takut? padahal selama ini kamu masukkeluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau binatang buas
lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?Tidak, bukan pisau bedah itu yang
kutakuti, jawab Majnun.Lalu, apa yang kau takuti?Jangan-jangan pisau bedah itu
menyakiti Layla.Menyakiti Layla? Mana bisa? Yangn dibedah badanmu.Justru itu.
Layla berada di dalam setiap bagian tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat
perbedaan antara aku dan Layla.
~ Jalaluddin Rumi ~

MATI SEBELUM ENGKAU MATI


Kau sudah banyak menderita
Tetapi kau masih terbalut tirai
Karena kematian adalah pokok segala
Dan kau belum memenuhinya
Deritamu tak kan habis sebelum kau Mati
Kau tak kan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tangga
Ketika dua dari seratus anak tangga hilang
Kau terlarang menginjak atap
Bila tali kehilangan satu elo dari seratus
Kau tak kan mampu memasukkan air sumur ke dalam timba
Hai Amir, kau tak kan dapat menghancurkan perahu
Sebelum kau letakan mann terakhirPerahu yang sudah hancur berpuing-puing
Akan menjadi matahari di Lazuardi
Karena kau belum Mati,
Maka deritamu berkepanjangan
Hai Lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajar
Ketahuilah mentari dunia akan tersembunyi
Sebelum gemintang bersembunyi
Arahkan tombakmu pada dirimu
Lalu Hancurkanlah dirimu
Karena mata jasadmu seperti kapas di telingamuWahai mereka yang memiliki
ketulusan
Jika ingin terbuka tirai
Pilihlah Kematian dan sobekkan tirai
Bukanlah karena Kematian itu kau akan masuk ke kuburan
Akan tetapi karena Kematian adalah Perubahan
Untuk masuk ke dalam Cahaya
Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecilnya
Ketika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyi-nya
Ketika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikar
Ketika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa
~ Jalaluddin Rumi ~

KEMBALI PADA TUHAN


Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak,

maka merangkaklah kepadaNya!Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,


maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
kerana Tuhan, dengan rahmatNya
akan tetap menerima mata wang palsumu!Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.Begitulah caranya!Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayuhlah datang, dan datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman:
Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.
~ Jalaluddin Rumi ~
SEBERAPA JAUH ENGKAU DATANG!
Sesungguhnya, engkau adalah tanah liat.
Dari bentukan mineral, kau menjadi sayur-sayuran.
Dari sayuran, kau menjadi binatang, dan dari binatang ke manusia.
Selama periode ini, manusia tidak tahu ke mana ia telah pergi,
tetapi ia telah ditentukan menempuh perjalanan panjang.
Dan engkau harus pergi melintasi ratusan dunia yang berbeda.
~ Jalaluddin Rumi ~

EMPAT LAKI-LAKI DAN PENERJEMAH


Empat orang diberi sekeping uang.
Pertama adalah orang Persia, ia berkata, "Aku akan membeli anggur."
Kedua adalah orang Arab, ia berkata, "Tidak, karena aku ingin inab."
Ketiga adalah orang Turki, ia berkata, "Aku tidak ingin inab, aku ingin uzum."
Keempat adalah orang Yunani, ia berkata, "Aku ingin stafil."
Karena mereka tidak tahu arti nama-nama tersebut, mereka mulai bertengkar.
Mereka memang sudah mendapat informasi, tetapi tanpa pengetahuan.
Orang bijak yang memperhatikan mereka berkata,
"Aku tidak dapat memenuhi semua keinginan kalian,
hanya dengan sekeping uang yang sama.
Jika kalian jujur percayalah kepadaku, sekeping uang kalian akan menjadi empat;
dan keempatnya akan menjadi satu."
Mereka pun tahu bahwa sebenarnya keempatnya dalam bahasa masing-masing,
menginginkan benda yang sama, buah anggur.

~ Jalaluddin Rumi ~

AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU


Apa yang dapat aku lakukan, wahai umat Muslim?
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,
bukan Majusi, bukan Islam.
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Bukan dari darat, maupun laut.
Bukan dari Sumber Alam,
Bukan dari surga yang berputar,
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;
Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;
Bukan dari dunia kini atau akan datang:
surga atau neraka;
Bukan dari Adam, Hawa,
taman Surgawi atau Firdaus;
Tempatku tidak bertempat,
jejakku tidak berjejak.
Baik raga maupun jiwaku: semuanya
adalah kehidupan Kekasihku ...
~ Jalaluddin Rumi ~

DIMENSI LAIN
Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan,
tetapi dalam jenis yang berbeda.
Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeda.
Ini tampak nyata,
hanya untuk orang yang berbudi halus
mereka yang tidak tertipu oleh kesempurnaan dunia yang semu.
~ Jalaluddin Rumi ~

MANFAAT PENGALAMAN
Kebenaran yang agung ada pada kita
Panas dan dingin, duka cita dan penderitaan,
Ketakutan dan kelemahan dari kekayaan dan raga
Bersama, supaya kepingan kita yang paling dalam
Menjadi nyata.
~ Jalaluddin Rumi ~

KESADARAN
Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk
menyadarkan. Itu memang usaha yang baik. Namun keadaan ini mungkin buruk baginya,
dan kesadaran mungkin baik baginya. Membangunkan orang yang tidur, baik atau buruk
tergantung siapa yang melakukannya. Jika si pembangun adalah orang yang memiliki
pencapaian tinggi, maka akan meningkatkan keadaan orang lain. Jika tidak, maka akan
memburukkan kesadaran orang lain.
~ Jalaluddin Rumi ~

DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN


Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia tidak di Salib.
Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.
Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah,
dan ke Kandahar Aku memandang.
Dia tidak di dataran tinggi
maupun dataran rendah. Dengan tegas,
aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di sana cuma ada tempat tinggal
(legenda) burung Anqa.
Aku pergi ke Ka'bah di Mekkah.
Dia tidak ada di sana.
Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia ada di luar jangkauan Avicenna ...
Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.
Di situlah, tempatnya, aku melihat dirinya.

Dia tidak di tempat lain.


~ Jalaluddin Rumi ~

KEBENARAN
Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:
"Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah
Tidak di bumi, langit atau singgasana.
Ini kepastian, wahai kekasih:
Aku tersembunyi di kaibu orang yang beriman.
Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini."
~ Jalaluddin Rumi ~

PUISI BAK AWAN HITAM


Apalah puisi
perlu kubanggakan
kupunya seni
lain dari seni penyair
Puisi bak awan hitam
aku laksana bulan
tersembunyi belakang selubungnya
usah kaupanggil
awan nan hitam
bulan bersinar di angkasa
~ Jalaluddin Rumi ~

PENGAWAS DAN PEMABUK


Kata pemabuk
hai pengawas
tinggalkan daku
pergi jauh
siapa kan bias
merebut gadaian

dari si dia tak berpakaian


Kiranya aku kuat
pasti kutuju rumahku
bagaimana ini
terjadi?
Andainya kupunya
akal dan wujud mungkin
aku di bangku
laksana syeikh.
~ Jalaluddin Rumi ~

KARENA CINTA
Kerana cinta duri menjadi mawar
kerana cinta cuka menjelma anggur segar
Kerana cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Kerana cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Kerana cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Kerana cinta tompokan debu kelihatan seperti taman
Kerana cinta api yang berkobar-kobar
jadi cahaya yang menyenangkan
Kerana cinta syaitan berubah menjadi bidadari
Kerana cinta batu yang keras
menjadi lembut bagaikan mentega
Kerana cinta duka menjadi riang gembira
Kerana cinta hantu berubah menjadi malaikat
Kerana cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Kerana cinta sakit jadi sihat
Kerana cinta amarah berubah
menjadi keramah-ramahan
~ Jalaluddin Rumi ~

Anda mungkin juga menyukai