COM/ALLFAISHALL
Digitally signed by
Faishal Himawan MKI
DN: cn=Faishal Himawan MKI,
givenName=Faishal Himawan MKI,
c=Indonesia,
l=ID,
o=Allfaishall,
ou=Allfaishall,
email=allfaishall@yahoo.co.id
Reason: I am the author of this document
Location: Surabaya
SESOBEK
BUKU HARIAN
INDONESIA
1993
2008
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
SESOBEK
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
BUKU HARIAN
INDONESIA
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
M Frustasi dan Sajak-sajak Cinta
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
6/1/2008
Allfaishall
SESOBEK
BUKU HARIAN
INDONESIA
M Frustasi dan Sajak-sajak Cinta
SESOBEK
BUKU HARIAN
INDONESIA
(BAGIAN PERTAMA DARI EMPAT BAGIAN)
M Frustasi
Dan
Sajak-sajak Cinta
Lenyap
76
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 3.
M Frustasi! (1)
Saudara-saudara!
Aku mau tidur
Tolong bantu doa
Agar tak bangun lagi
Gelora, gelora
Meleset dari dada
Gelora, gelora
Kau ke mana
Sejak Kaukucilkan
aku dari sejuta gemuruh
Dari sejuta kepala
Yang bangkit
Dari sejuta tangan
Yang menuding ke langit!
O, saudara-saudara!
Aku mau tidur
Tolong bantu doa
Agar kekal lelap mendengkur
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 4.
M Frustasi Haihaata!
Dan bagi tiap-tiap jiwa
Kukalungkan nasib
Sendiri-sendiri..
(Q.S. 17: 13)
dingin
Itu pseudo, itu semu, itu pemanjaan berisi tindak subversi
yang dilangsungkan secara gerilya
Cinta yang demikian sangat murah, tapi tidak populer
Cinta yang demikian tidak kontemporer, tidak pula antik
tapi langka dan pucat!
Tuhanku! Tuhanku!
Mana tangan-Mu
Mana jari-jari-Mu
Atau menjelmalah jadi sesuatu
Kerasulan
Jiwa pilihan
Insanul Kamil
Jiwa sempurna
Yang terjaga
Yang Kaucintai, teramat Kaucintai
Adalah otoritas yang terselubung, bayangan yang
mengucilkanku dari bainku sendiri
Maka sepi itulah persoalannya!
Dan Kau, Tuhanku, Kekasihku, mustahil bahwa Kau sama
sekali tak merasa kesepian
Tak mungkin Kau bisa terbebas dari sepi di tengah umat-Mu
yang buta
Di hadapan wajah mereka yang bengong, yang melongo
Yang melontarkan berjuta pertanyaan dan tuntutan
ke arah-Mu
Atau kalian sendiri yang tak merasa kesepian, wahai umatku?
Bagaimana kalian bisa tenang-tenang sedang Tuhan kita saja
pasti juga
merasa kesepian!
Siapakah yang membius kalian, sehingga lelap tidur
Sehingga arah peradaban kalian begitu
memprihatinkan dan kabur?
Para penghuni surga kini membeku
Para penghuni surga kini membeku total!
+ Mohamad!
Adakah engkau pun kini akan lahir
Ketahuilah mereka itu takwa dan pasrah kepada-Ku
Yang termulia di hadapanku adalah yang paling
takut di antara kalian
Dan oleh karenanyalah mereka lantas merasa
berbahagia!
- Tuhanku!
Kebahagiaan mereka itu semu!
+ Mohamad!
Ingatlah olehmu cerita tentang kesombongan
Ingatlah olehmu cerita tentang Musa
Yang terlempar hingga pingsan
Ketika gunung Timur bergoncang
Sebagai awal pertanda ujud-Ku bagimu!
- Okeylah! Tapi apa kabar kesepianku
Dan kesepian seluruh umatku?
+ Maka sama sekali tidak merasa kesepian Mohamad!
- Mereka kesepian, tapi kesepian itu terpendam
Mohon janganlah membuat bencana dengan
membiarkannya
Karena akhirnya bakal meletus dan surga
tak bernilai lagi bagi mereka
+ Aku Maha Mengetahui apa yang kau tidak ketahui,
Mohamad!
Tuhanku
Janganlah ulangi sekali lagi kata-kata-Mu itu
Sebab akan menambah kesepianku
Sebab akan mempertegas kesepianku
Kemarilah Engkau, kemari saja
Kita tak usah berbantah, sebab jawabanmu selamanya statis
Sebab Kau tak pernah mau membuka diri barang sedikit
Kemarilah Engkau wahai pelindungku yang Agung, keluarlah
Engkau dari persembunyian-Mu
Kupersilahkan dan kumohon dengan penuh hormat, keluarlah
Ingin kucium tangan-Mu, kucium lutut kaki-Mu
Keluarlah Kekasihku
Keluarlah Engkau
Keluarlah
Keluar
Keluaaaaaar!!!
(Ya Allah
Bisikkanlah seruling
Di ubunku
Seruling dan lagu
Yang merahasiakan ujud-Mu
Ya Allah
Abadilah seruling
Abadilah rahasia
Ya Allah
Sunyilah semua bintang
Sunyilah jiwa dan tenteram
Atau sirnalah ruang dan waktu!
Sirna dan kembali tiada)
Atau kepribadianmu telah berkembang kini, Tuhan?
Hati nuranimu cenderung menjadi kaku dan perasaan-Mu kini
Sulit disentuh?
Ah, Tuhanku! Kekasihku!
Temperamenmu aneh
Kau eksentrik dan nyleneh!
13 Februari 1975
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 518.
M Frustasi! (3)
Saudara-saudaraku
Marilah datang ke kegelapan
Memekik!
Dan mengancamnya!
75.
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 1921.
Nocturno
75.
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 21.
Sewaktu-waktu
Seekor binatang buas pasti menerkamnya
Merobek dadanya
Merebut, menyiakan proses
Dan segala bangunan imannya
Dan itu pasti!
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 2223.
Dengan Berat
72
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 24.
Refleksi
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 25.
Kelembutan Hati!
Marah besar
Dada menggelegak hingga sukma terbakar
Sesudah itu baru kematian luhur
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 26.
Upacara
1
Di depan tubuhmu telanjang
Tuhan menggoda makin dalam
2
Demikianlah kukira, Ia
mengikut ke mana jua
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 27.
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 28.
Sajak
Ah, Tuhan!
Demi rembulan yang Engkau ciptakan
Buat menggoda!
Di semak-semak ini
Di hutan gelap yang tercipta
dalam gaung jiwa
Dalam gelegak samudera
Dalam gelegak darahku
Yang letih
Dan maya
(terimalah
semangatku
reguklah
cintaku!)
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 2930.
Laut Bergelombang
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 3132.
Jadi kepunglah!
Hingga menetes perih
Darah dari luka di dalam
Luka yang membahagiakan
Kemudian menggelepar aku dalam alpa
Dan tak bisa lagi bertanya
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 3334.
-- sajak perkawinan --
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 35.
Marilah sembahyang!
Marilah bersujud!
Marilah tenggelam!
Marilah sembahyang!
Marilah bersujud!
Marilah tenggelam!
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 3637.
Merasuk Dalam
Asma Allah Semesta
Allah
Dengan segala perbendaharaan-Nya yang mentakjubkan
Mengupas kening kita
Dan meniupkan permaafan
Seperti kau ketahui
Ia bagaikan cakrawala
kegaibannya sering tak kentara
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 3839.
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 4041.
Jika Kaucium
di punggung
di pundak
di kedua tangan
dan segenap ruang, menyeretku
begitu saja, sambil memberiku rasa sakit
yang sama denganmu!
kemudian tumbuh semacam dahaga
kekeringan di tenggorokan jiwaku
yang hanya basah oleh liurmu
dan apa artinya merdeka? jika ia tak bebas
mencari wujudnya!
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 4243.
Lagu
Sangatlah nyaman
Serta penuh kekhusyukan
Bersahabat dengan angin
Dan matahari pagi
O, biru langit!
O, bukit-bukit!
Saksikanlah bahwa merdeka
Sangatlah mengikat
Bahwa jiwa
Butuh saat-saat alpa
Di mana roh diguncang
Tercampak dari tanya dan pikiran
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 44.
Bisakah Kiranya
75
Ainun Nadjib, Emha. 1993 (Cet. Ke-2). Sesobek Buku Harian Indonesia.
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama. Hal. 45.
Siapapun Siapapun!
Saya mohon didoakan. Apa saja. Pokoknya bukan doa yang bukan
berpotensi pada kecelakaan dan kesia-siaan hidup saya. Terimakasih
sebelum dan sesudahnya. Terimakasih selamanya.