DI SUSUN OLEH:
NAMA :
KELAS :
NO.INDUK :
SMKN 1 SUMEDANG
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya
telah dapat menyelesaikan tugas berjudul “Analisis Novel Dalam Mihrab Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy ”. Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas bahasa
Indonesia analisis novel. Sastra merupakan bagian dari seni yang berusaha menampilkan nilai-
nilai keindahan yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan
kepuasan rohaniah pembacanya. Apresiasi sastra memiliki pengertian sebagai suatu aktivitas
merasakan atau menikmati karya seni dengan sunggguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian,
penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan keperkaan yang baik terhaadap karya sastra. Setelah
mampu mengapresiasi barulah manganalisis unsur-unsur inrinsik novel tersebut. Oleh karena itu
dalam tugas ini akan dibahas tentang analisis unsur intrinsik novel “Dalam Mihrab Cinta” karya
Habiburrahman El Shirazy. Tugas ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki
banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab
itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
tugas ini. Akhirnya semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan bagi pembaca.
Penulis
Yangga Andika R
Daftar Isi
A. Sinopsis Novel……………………………………
B. Unsur Intrinsik ……………………………………..
C. Unsur Ektrinsik ……………………………………….
D. Biografi Penulis ……………………………….
Syamsul si tokoh utama ialah seorang yang sangat senang dengan tantangan. Sifat itu
mendorong ia melanjutkan studi ke pondok pesantren setelah dua tahun lulus SMA. Ia merasa
tertantang dengan cerita seorang seniman bahwa belajar di pondok sangat sulit. Syamsul
memutuskan masuk ke pondok Al-Huda yang kemudian ia ketahui pondok itu milik ayah
seorang gadis yang telah ia tolong di kereta sebelumnya. Gadis yang menyantri di Pekalongan itu
bernama Zizi.Syamsul sangat rajin belajar di pondok sehingga ia bisa menyelesaikan tingkatan-
tingkatan dalam pondok lebih cepat. Karena hal itu, Zizi menjadi simpati kepada Syamsul.
Melihat sikap Zizi, Burhan yang menaruh perasaan kepada Zizi merasa cemburu. Muncul niat
jahatnya untuk menjebak Syamsul, seolah-olah Syamsul adalah pencuri. Akhirnya Syamsul
diadili secara masal oleh seluruh santri dan ustadz dengan tuduhan mencuri. Ia dikurung dalam
suatu tempat dan tidak kuasa untuk membela diri atas fitnah yang ditudingkan Burhan
kepadanya. Berita ini pun sampai pada keluarga Syamsul. Syamsul dikeluarkan secara tidak
hormat dari pesantren. Ayahnya sangat marah, Syamsul dihajar oleh kakak- kakaknya. Hanya
Ibu dan Nadia, adik perempuanya yang percaya. Tidak tahan dengan sikap keluarganya, Syasul
memutuskan untuk pergi dari rumah. Zizi yang pernah menaruh rasa simpati kepada Syasul
sering mengunjungi rumah Syamsul. Suatu hari Syamsul ditangkap polisi karena tuduhan
mencopet. Berita ini sampai kepada orang tuanya. Di penjara Syamsul mendapatkan banyak hal.
Adik Syamsul yang tidak percaya mendatangi kantor polisi yang diberitakan sebagai tempat
Syamsul ditahan. Melihat Syamsul mendekam di penjara Nadia sangat tidak percaya. Syamsul
meminta Nadia untuk membebaskannya. Syamsul kemudian bebas. Keika di bus Syamsul kabur.
Adiknya tidak kusa mencegah. Syamsul yang tak membawa bekal apa- apa tinggal di sebuah
masjid di Jakarta. Ia merawat masjid tersebut dengan baik. Ironisnya, ia malah semakin sering
mencopet dan hasil copetannya sebagian dimasukkan di kotak amal masjid. Setiap kali mencopet
selalu ia catat siapa saja korban- korbannya, karena ia berniat suatu saat ia akan
mengembalikannya. Suatu hari Syamsul mencopet dompet seorang gadis cantik yang dia ketahui
namanya adalah Silvie. Ia sangat terkejut ketika mendapati foto Silvie bersama Burhan, seorang
yang telah membuat hidupnya hancur. Ia kemudian mencari rumah Silvie. Di saat pencariannya,
ia justru diminta menjadi guru ngaji pribadi seorang anak yang bernama Della, di situ pula lah
dia menemukan Silvie yang kebetulan adalah guru les pribadi Della. Tujuan utama Syamsul
datang ke situ adalah untuk mencari Silvie dan membongkar semua kebejatan Burhan. Maka
ketika kesempatan itu ada Syamsul langsung mengatakan semuanya kepada Silvie tentang
Burhan yang telah membuat Syamsul dipenjara dan kejahatan- kejahatan lainnya. Bahkan
tentang dirinya yang pernah menjadi pencopet. Mendengar cerita itu Silvie sangat terkejut. Ia
sulit untuk mempercayai semanya. Ia beranjak meninggalkan Syamsul. Perasaan simpati Silvie
pada Syamsul menjadi kabur, galau. Namun perasaan simpati yang berubah menjadi cinta itu
tidak dapat dibohongi lagi. Terlebih lagi kedua orang tuanya juga mendukung. Silvie
membatalkan pertunanganya dengan Burhan dan orang tuanya justru melamar Syamsul untuk
putri semata wayangnya. Syamsul yang waktu itu sudah menjadi mubaligh muda yang terkenal
minta pertimbangan kepada sang bunda dan minta petunjuk kepada Alloh melalui sholat
istikharoh. Kemudian Syamsul mengiyakan lamaran Silvie. Mereka berdua akan segera menikah.
Naas, tepat satu minggu sebelum pernikahan keduanya, Silvie mengalami kecelakaan dan
meninggal seketika. Syamsul sangat terpukul atas kejadian yang menimpanya. Ia tidk mau
makan, minum, bahkan berhenti berdakwah. Setelah cukupa Syamsul melakukan itu ibunya
semakin tidak tega dan meminta Zizi untuk menghibur putrinya. Cukup lama Zizi memendam
rasa cintanya, dan itu buah dari kesabarannya. Akhirnya kakak zizi yang juga kyai di pondok
tempat Syamsul mengaji dulu meminta Syamsul untuk mengajar di pesantren sekaligus menjadi
pendamping Zizi. Setelah melakukan sholat istikharoh untuk meminta petunju, Syamsul dan Zizi
sah menjadi suami isteri. 3. Komentar Novel tersebut menceritakn bahwa lingkunga mempunyai
pengaruh besar untuk membentuk diri seseorang. Pada mulanya tokoh utama hanya difitnah
maling oleh rekan belajarnya, kemudian lingkungan mengiyakan hal tersebut, bahkan keluarga
yang ia andalkan pun ikut mempercayai fitnah itu. Tokoh utama merasa tidak tahan, kabur dari
rumah, dan akhirnya ia menjadi copet sungguhan sampai pernah mendekam di penjara. Namun,
ketika lingkungan menganggap di adalah seorang ustad semenjak menjadi guru mengaji seorang
anak kecil, maka jadilah ia seorang ustad, bahkan tenar sampai masuk pada program religi
sebuah stasiun televisi. Jadi, lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk diri
seseorang. 1. Identitas Buku : Judul buku : Dalam Mihrab Cinta Pengarang : Habiburrahman El
Shirazy Penerbit : Republika Basmala Tebal buku+Cover : 110 halaman Tahun terbit : Juni 2007
Desain Cover : Abdul Basith El Qudsy Penerjemah : Ummu Ahmad Amin Ababil Editor : Anif
Sirsaeba, MBQ Ukuran Buku : 20,5 x 13,5 cm Tujuan Resensator : Untuk memperoleh informasi
dan menjabarkan cerita-cerita yang berasal dari pengarang dengan tujuan menambah wawasan
dan pengetahuan dan juga untuk mengetahui seberapa besar perjuangan seseorang yang berusaha
mendapatkan cinta sejati.
B. Unsur Intrinsik
-Alur : Maju
-Tema : Perjuangan hidup
-Penokohan : 1. Zahrana : Cerdas, Baik hati, Tidak Sombong, Sabar, Suka Menolong, Ramah
2. Hasan : Cerdas, Lemah lembut, Baik, Sabar
3. Bu Merlin : Pemarah, Egois,
4. Pak Karman : Sombong, Cerdas, Individual
5. Pak Darmanto : Baik hati, Lemah lembut
6. Bu Zul : Ramah, Baik, Sabar
7. Ibu Zahrana : Baik, Sabar, Ramah
8. Ayah Zahrana : Baik, Sabar, Ramah
-Sudut Pandang : Orang ketiga Pelaku Utama
-Latar : Dirumah Zahrana, Di Universitas, Di warung
-Amanat : Seseorang harus dapat mengambil keputusan yang tegas, lugas dan dapat bermanfaat
untuk hidupnya ke depan, karena roda kehidupan terus berputar dan mengubah semua nasib
seseorang yang tidak akan diketahuinya kedepan.
-Manfaat : 1. Memberikan berbagai informasi tentang perkembangan Islam
2. Mengajak para pembaca untuk dapat mengambil keputusan baik
3. Selalu mensyukuri akan karunia dari Allah
4. Agar dapat selalu berfikir positif terhadap semua orang.
C.Unsur Ekstrinsik :
- Alasan Pengarang Buku : Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar dapat
mengetahui seberapa besar seseorang yang ingin mendapatkan cinta sejati dan selalu berpegang
teguh terhadap ajaran Islam, serta selalu bersabar untuk menanti jodoh yang sudah ditentukan
oleh Allah SWT. ·
BIOGRAFI PENULIS