Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

APRESIASI
SASTRA

Oleh:
Lungguh Puri Pramswari
(0802055/13)
LAPORAN NOVEL

Judul Novel : Tasawuf Cinta


Pengarang : M. Hilmi Asad
Penerbit : DIVA Press
Sinopsis:
Desa Kedung Maling, Mojokerto, nama desa
yang diambil dari sebuah peristiwa masa
lampau. Rona seorang gadis yang cantik, putri
Bu Sofia, gadis yang ditinggal ayahnya yang pergi
ke surga sejak Rona berusia 10 tahun. Rona dan
ibunya tinggal di Desa Kedung Maling. Kini Rona
berusia 17 tahun.
Rona bagaikan bunga di desa, dan laki-laki
bagaikan kumbangnya. Banyak sekali laki-laki
yang ingin mendapatkannya. Mulai dari
pengangguran, gurunya di SMA, bahkan
miliyarder Desa Kedung Maling yang bernama
Aryo. Dan Aryo yang beruntung menjadikan
Rona sebagai pacarnya.
Rona, gadis dari keluarga sederhana ini sering
tersinggung setiap kali Aryo
mempermasalahkan perbedaan status sosial
mereka, ketika mereka bermasalah. Saat Rona
mulai jenuh dengan Aryo, Marham seorang
mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabayayang
baru dating di Desa Kedung Maling untuk
menjalankan KKN bersama kawan-kawannya ,
mampu merebut hati Rona.
Marham dan Rona berkenalan ketika mereka
bertemu di masjid. Pertama bertemu Rona,
Marham terpesona dengan kecantikan Rona
yang mirip sekali dengan Nurhanifah, mantan
Marham saat ia mondok di pesantren, bahkan
Nurhanifah mengkhianati Marham.
Perlahan lahan cinta mulai tumbuh di antara
Rona dan Marham. Namun Marham
menyadari bahwa ia tak mungkin
mendapatkan Rona, karena Rona masih
berstatus pacarnya Aryo, miliyarder Desa
Kedung Maling yang sangat kikir. Lalu Marham
mencoba saran dari Yassir, temannya, untuk
kembali kepada Nurhanifah.
Namun ketika Marham menghubungi
Nurhanifah, lalu menemuinya, Marham sangat
terkejut melihat Nurhanifah sekarang yang
jauh berbeda saat ia temui di pondok
pesantren, 5 tahun yang lalu. Nurhanifah yang
kini berprofesi sebagai Guide dan sekaligus
sebagai bantal guling bagi para turis. Marham
pun langsung mengundurkan diri.
Ketika Rona menyadari bahwa Marham
menghindar darinya, Rona pun bimbang.
Akhirnya Rona memutuskan Aryo. Aryo yang
tidak terima diputuskan, akhirnya mengikuti
saran dari Bowo, pembantunya, untuk pergi ke
dukun untuk menjampe-jampe Rona. Namun
tindakan Aryo itu akhirnya terbongkar. Rona
semakin membenci Aryo. Anita, sahabat Rona
memberitahu Marham bahwa Rona dan Aryo
sudah putus. Lalu Marham pun mendekati Rona
dan saling berkomitmen untuk saling mencintai.
Mereka pun berpacaran.
APRESIASI NOVEL
Tema : Percintaan
Plot/ alur : Alur yang digunakan
adalah alur maju
Tokoh : Tokoh utama : Rona,
Aryo, Marham.
Tokoh tambahan : Bu
Sofia, Anita, Nurhanifah,
Bowo, Yassir.
Penokohan :
1. Rona (seorang gadis yang lugu, baik, cantik, ramah,
sederhana, namun karena ia orang dari keluarga
sederhana, ia menilai seorang laki-laki dari hartanya
(matre), dia juga tidak mempunyai pendirian)
2. Aryo (seorang miliyarder muda yang pekerja keras,
sombong, kikir, emosional, dan mudah terhasut)
3. Marham (laki-laki yang baik, ramah, sopan, sholeh,
sederhana)
4. Bu Sofia (ibu yang baik, bijaksana, ramah, sederhana,
pekerja keras)
5. Anita (baik, setia kawan, emosional)
6. Nurhanifah (tidak setia, mudah terbawa
arus)
7. Bowo (penurut, suka menghasut)
8. Yassir (baik, selalu ceria, tidak
mempunyai pendirian)
Setting :
1. Di pinggir Sungai Brantas
2. Di rumah Rona
3. Di rumah Pak Lurah
4. Di masjid
5. Di Tunjungan Plaza Surabaya
Sudut pandang : Sudut pandang orang ketiga.
Majas :
1. Personifikasi (majas yang membandingkan benda yang
tidak bernyawa, seolah-olah memiliki sifat seperti manusia)
contohnya pada kalimat : Kecantikan wajahnya banya
mengundang laki-laki untuk menaksirnya.
2. Hiperbola (majas yang mengandung suatu pernyataan
yang berlebih-lebihan) contohnya pada kalimat : Matanya
yang tajam melebihi belati.
3. Asosiasi (perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
berbeda, namun dianggap sama) contohnya pada kalimat :
Rona seperti seorang perawan di sarang penyamun.
Amanat :
Janganlah kita menjadi orang yang tidak
mempunyai pendirian, emosional, kikir,
sombong, dan janganlah menilai seseorang
dari hartanya, tapi dari hatinya.
Kelebihan Novel :
1. Banyak menceritakan tempat-tempat
bersejarah.
2. Amanat yang dikandung dekat dengan
kehidupan masyarakat.
3. Kata-kata mudah dipahami.

Kekurangan Novel :
1. Konflik kurang menarik.
2. Penulis seolah-olah tidak terfokus (melebar)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai