Anda di halaman 1dari 2

Tasawuf dan Tarekat (Dimensi Esoteris Ajaran Islam)

RESENSI BUKU

Judul : Tasawuf dan Tarekat (Dimensi Esoteris Ajaran Islam)


Penulis : Cecep Alba
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
Tebal Buku : X + 210 hlm
Tahun : -

Islam kaffah adalah Islam yang di ibadah dan menjauhkan diri dari hiruk
dalamnya terpadu aspek akidah, syariah dan pikuknya kehidupan dunia dan disebutlah
hakikat. Dari akidah lahir ilmu tauhid, dari mereka kaum sufi, sedangkan ajarannya
syariah lahir ilmu fikih dan dari hakikat lahir disebut tasawuf.
ilmu tasawuf. Tasawuf tidak bisa diamalkan Dalam tasawuf ada tahapan-tahapan
sendirian tanpa syariah seperti halnya syariah supaya bisa dekat dengan Allah (taqarrub
tidak bisa diamalkan tanpa landasan akidah. ilallah), dikenal dengan istilah maqamat
Menurut Imam Malik, sebagaimana dikutip (stasiun-stasiun) dan ahwal yang mesti
oleh al-Gazali “Mengamalkan tasawuf tanpa ditempuh dan diraih seorang sufi. Maqamat
fikih adalah kezindikan, juga sebaliknya merupakan usaha seorang sufi untuk berada
berfikih tanpa tasawuf adalah kehampaan dalam tingkatan tertentu, sedangkan ahwal
spritual yang didapatkan, memadukan antara adalah suatu pemberian (karunia) Allah yang
keduanya adalah pencapaian hakikat diberikan kepada seseorang sebagai hasil
kebenaran”. Dalam buku ini Penulis menekan- usahanya dalam maqamat tadi. Konsep seorang
sufi dengan sufi yang lain tidak selalu sama
kan bahwa dimensi esoteris (tasawuf) sangat
tentang sistematika maqamat. Maqam-maqam
dipentingkan dalam kesempurnaan pengamal-
tersebut antara lain: taubah, wara’, zuhud, faqr,
an ajaran Islam. Pembahasan tentang sabar, syukur, tawakkal, ridha dan makrifat.
”Tasawuf dan Tarekat” dalam buku ini secara Demikian juga ahwal bertingkat-tingkat, pada
rinci dibahas Penulis dalam empat bab. umumnya sepuluh tingkatan yaitu: al-
Pada bagian awal bukunya Penulis Muraqabah, al-Qurb, al-Mahabbah, al-Khauf,
memaparkan bahwa para pakar memberikan ar-Raja, as-Syauq, al-Uns, al-Tumakninah, al-
defenisi yang berbeda-beda terhadap istilah Musyahadah dan al-Yaqin.
tasawuf. Dari sekian banyak defenisi tersebut, Kemudian pada bab selanjutnya,
menurut Ibn Khaldun yang paling rajih adalah Penulis membagi tasawuf dan tokoh-tokohnya
pendapat yang menyatakan bahwa tasawuf menurut pemikiran dan konsep ajarannya.
berasal dari akar kata ”suf ” yang artinya bulu Pertama, tasawuf akhlaki (tasawuf sunni)
domba (wool). Dengan argumentasi bahwa di adalah tasawuf yang berusaha mewujudkan
masa silam para sufi selalu memakai pakaian akhlak mulia dalam diri seorang sufi,
wool kasar yang terbuat dari bulu binatang sekaligus menghindarkan diri dari akhlak
sebagai tanda kesederhanaan hidup mereka. tercela. Tokoh-tokohnya antara lain: Hasan al-
Lahirnya tasawuf dimulai ketika kehidupan Basri, al-Muhasibi, al-Qusyairi, Abdul Qadir
kaum materialistik mulai mengemuka dalam al-Jilani, al-Gazali dan lain-lain. Kedua,
perikehidupan masyarakat muslim pada abad tasawuf falsafi adalah tasawuf yang didasar-
kedua dan ketiga hijriyah sebagai akibat dari kan kepada keterpaduan teori-teori tasawuf
kemajuan ekonomi di dunia Islam. Maka dan filsafat. Tokoh-tokohnya antara lain: al-
muncullah orang-orang yang konsentrasi ber- Hallaj, Ibn ’Arabi, al-Jili, Ibn Sab’in, as-

245 Jurnal Sosioteknologi Edisi 27 Tahun 11, Desember 2012


Tasawuf dan Tarekat (Dimensi Esoteris Ajaran Islam)

Sukhrawardi dan lain-lain. Ketiga, tasawuf Nusantara, bahkan ke Malaysia, Singapura,


’irfani adalah tasawuf yang berusaha Thailand, Brunai dan beberapa negara
menyingkap hakikat kebenaran atau makrifat lainnya.
yang diperoleh dengan tidak melalui logika Untuk dapat mengamalkan ajaran
atau pembelajaran, tetapi melalui pemberian TQN harus dimulai dengan proses talqin dan
tuhan (mauhibah). Tokoh-tokohnya antara bai’at. Talqin adalah peringatan guru kepada
lain: Rabiah al-Adawiyah, Dzunnun al-Misri, murid, seseorang yang sudah bertalqin berarti
Junaid al-Baghdadi, Abu Yazid al-Bustami, sudah masuk dalam silsilah (lingkaran)
Jalaluddin Rumi dan lain-lain. pengamal ajaran TQN. Sedangkan bai’at
Menurut Pembaca, dalam bab ini sangat adalah kesanggupan dan kesetiaan murid di
disayangkan Penulis hanya memapar-kan tetapi hadapan mursyidnya (gurunya) untuk
tidak memberikan analisis kritis terhadap mengamalkan dan mengerjakan segala
pemikiran dan konsep ajaran para tokoh sufi. kebajikan yang diperintahkan mursyidnya.
Apakah sejalan dengan Alquran dan Sunnah Amalan-amalan TQN di Pondok Pesantren
Rasul atau ada yang me-nyimpang, mana yang Suryalaya antara lain: Dzikir khas TQN yang
sebaiknya diikuti dan mana yang harus dilakukan setiap hari. Khataman adalah
dihindari. Karena ajaran tasawuf yang tidak menamatkan atau menyelesaikan pembacaan
memiliki landasan dalil baik implisit maupun aurad (wirid-wirid) yang dilakukan seminggu
eksplisit dari Alquran dan Sunnah, bisa sekali. Manaqib adalah pembacaan penggalan
mengarah kepada perbuatan syirik.
sejarah hidup Syekh Abdul Qadir al-Jilani dan
Dalam perkembangannya, tasawuf
amalan-amalan lain yang dilakukan minimal
kemudian melahirkan tarekat. Banyak sekali
tarekat-tarekat yang mu’tabarah, salah satunya satu bulan sekali. Di samping itu, ada tradisi
Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) ziarah, uzlah, khalawat dan lain-lain.
Pondok Pesantren Suryalaya, yang secara Bagian akhir bukunya Penulis
khusus dibahas penulis dalam bab III buku ini. memaparkan tentang mursyid dan murid.
Tarekat yang diamalkan di Pondok Mursyid (guru) adalah orang yang paling
Pesantren Suryalaya adalah ajaran syekh tinggi derajatnya dalam suatu tarekat.
Abdul Qadir al-Jilani. Ajaran ini kemudian Seseorang tidak dibenarkan mengamalkan
dikembangkan oleh muridnya Syekh Ahmad ajaran tarekat tanpa guru. Di samping itu
Khatib Sambas dengan menggabungkan dua mursyidlah yang berhak melakukan talqin dan
tarekat (qodiriyah dan naqsyabandiyah) dan bai’at. Sedangkan murid dalam istilah tarekat
ditulis dalam bukunya ”Fathul ’Arifin”. Di adalah orang yang bermaksud menempuh
antara muridnya yang menyebarkan ajaran jalan untuk sampai ke tujuan, yakni keridhaan
TQN di Indonesia khususnya di pulau Jawa Allah. Dalam bab ini Penulis dengan lengkap
adalah Syekh Ahmad Thalhah dari Trusmi – menyajikan kriteria mursyid, adab murid
Cirebon. Selanjutnya oleh Syekh Abdullah terhadap guru, dirinya sendiri, sesama ikhwan
Mubarak bin Nur Muhammad dari Suryalaya atau muslim yang lain.
– Tasikmalaya yang dikenal dengan panggilan Buku ini direkomendasikan untuk
Abah Sepuh, pendiri pondok pesantren seluruh umat Islam pada umumnya. Terutama
Suryalaya. Sepeninggalnya pemimpin spritual bagi yang ingin mengetahui lebih dalam
TQN turun kepada Syekh Ahmad Shahibul tentang ajaran tasawuf dan tarekat, dan
Wafa Tajul Arifin yang dikenal dengan Abah mengamalkan ajaran Tarekat Qadiriyah
Anom. Ajaran dan amalan TQN beliau Naqsabandiyah. Buku ini menekankan kepada
bukukan secara komprehenshif dalam bentuk kita bahwa dimensi esoteris (tasawuf) sama
buku saku ”Uqud al-Juman”. Beliau juga pentingnya dengan dimensi eksoteris (fikih)
bertindak sebagai pengembang dan pengayom dalam mengamalkan ajaran Islam.
pondok pesantren Suryalaya. Dari Suryalaya
TQN menyebar hampir keseluruh wilayah di Oleh: Qoriah A. Siregar

246 Jurnal Sosioteknologi Edisi 27 Tahun 11, Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai