2|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
3|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
4|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
Bahagian ke 3
5|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
6|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
7|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
8|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
BAHAGIAN KE 4
9|Page
Koleksi Khazanah Zawiyyah
10 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
BAB TAUHID
11 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
12 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
karena adanya Allah dengan sifat Ujud ini. Jika sifat Ujud ini tidak
ada, maka Allah pun menjadi tidak ada.
2. Siaft Salbiyah Sifat
Salbiyah cendrung dikatakan sebagai sifat yang membedakan
Allah dengan selain Allah, tapi myrazano lebih memahami
bahwa sifat salbiyah adalah sifat yang menerangkan sifat
nafsiyah karena apabila dinyatakan sebagai sifat yang
membedakan antara Allah dengan selain Allah tentunya sifat-sifat
Allah yang lain selain sifat salbiyah bisa dipersamakan dengan
sifat selain Allah sedangkan zat, sifat dan perbuatan Allah tidak
bisa disetarakan sesuatu apapun juga
Sifat-sifat salbiyah itu adalah Qidam yang berarti dahulu yang
tidak bermula, Baqa,berarti kekal yang tidak berkesudahan atau
abadi yang tidak berakhir, sehingga melahirkan
sifat Mukhalifatu lil hawaditsi yang berarti tidak sama dengan
dengan segala sesuatu. Allah itu bersifat Qiyamuhu
binafsihi yang berati berdiri sendiri secara mutlak. Allah tidak
membutuhkan apapun atau siapapun juga untuk mengurus
urusannya dan juga tidak mau urusannya dicampuri, Selanjutnya
dinyatakan bahwa, Allah itu bersifat Wahdaniyah yang berarti
Maha Esa atau Maha Tunggal tidak berbilang dengan pengertian
bahwa :
Allah itu Maha Esa Zat-Nya yang berati Zat Allah itu tidak
sama dengan apapun juga
Allah itu Maha Esa Sifat-Nya yang berarti Allah itu
bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang tidak sama
atau dipersamakan dengan sifat selain Allah
Allah itu Maha Esa Perbuatan-Nya yang berarti seluruh
perbuatan Allah tidak bisa ditiru atau dicontoh oleh
siapapun. hanya Allah yang berkuasa untuk melakukan
sesuatu
Sifat yang tergabung dalam kelompok sifat nafsiyah dan sifat
salbiyah ini merupakan dasar utama dari pemahaman
tauhid. Apabila sifat-sifat nafsiyah dan salbiyah ini difahami
secara salah, maka faham tersebut telah terjerumus kepada
pemahaman tauhid yang sesat sebagaimana bebarapa
pemahaman yang telah disampaikan diatas
Sudah banyak orang-orang alim yang tersesat dalam
memahami sifat-sifat Allah ini, sehaingga myrazano sangat
13 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
14 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
15 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
16 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
17 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
18 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
19 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
20 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
21 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
22 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
23 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
24 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
25 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
Sifat Jaiz atau Mungkin Pada Allah swt. Postingan ini adalah
lanjutan dari kajian yang berjudul “ Hakikat Zat Pada Sifat
Allah ( 1 – 5 )“ yang lalu. ( kalau belum baca atau sudah lupa
silahkan dibaca kembali mulai dari postingan ini sini ).
Sebagai mana postingan yang lalu, dimana kita telah melakukan
kajian tentang 20 ( dua puluh ) sifat yang wajib pada Allah
swt, maka pada kajian ini kita akan mencoba melakukan kajian
tentang sifat yang Jaiz pada Allah swt
Jaiz pada sifat Allah swt berarti “ mungkin “ yaitu sesuai sifat
Allah swt Iradat yang berati berkehendak, Allah swt
berkehendak dengan sifat iradat-Nya, sehingga segala sesuatu
bisa bersifat mungkin dan tidak ada yang mustahil bagi Allah
swt. Secara syariat dinyatakan bahwa “ manusia
punya kehendak, Allah punya kehendak, tapi kehendak Allah swt
lah yang akan berlaku “, “ Nyatanya iradat Allah swt itu pada
nafsu kita, kalau tidak berkehendak nafsu kita, tindak nyata iradat
Allah swt itu, karena berkehendak nafsu kita itu dengan iradat
Allah swt “
Dalam “ Kajian Hakikat Tauhid “ ini kita memahami bahwa sifat
Jaiz pada Allah swt terbagi atas 4 ( empat ) kelompok atau
empat bagian dengan namnya masing-masing yaitu :
1. Mungkin pada masa lalu ( wajadda wa’angqada )
Mungkin pada masa lalu ini adalah seperti mungkin pada
nenek moyang atau leluhur kita termasuk didalamnya asal
usul dan segala hal yang berhubungan dengannya. Dalam
mungkin wajadda wa’angqada ini pemahaman kita adalah
bahwa sifat Qudrat dan Iradat Allah swt memberi bekas
pada setiap ciptaan-Nya. Taksyariyah namanya
2. Mungkin pada saat ini ( Maujudad )
Mungkin pada saat ini adalah seperti bumi dan langit dan
segala isinya termasuk didalamnya mungkin saja yang
dikatakan alien itu ada dan mungkin saja tidak ada dll.
26 | P a g e
Koleksi Khazanah Zawiyyah
27 | P a g e