BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibn bajjah menyandarkan filsafat dan logikanya pada karya-karya al-
farabi,dan dia telah memberikan sejumlah besar tambahan-tambahan dalam
karya-karya itu. Dan dia telah menggunakan metode penelitian filsafat yang
benar-benar lain. Tidak seperti al-farabi , dia berurusan segala masalah hanya
berdasarkan nalar semata. Dia mengagumi filsafat aristoteles, yang diatasnya
dia membangun sistemnya sendiri. Tapi dia berusaha untuk memahami lebih
dulu filsafatnya secara benar.Itulah sebabnya ibn bajjah menulis uraian-uraian
sendiri atas karya-karyanya aristoteles.
Atas dasar pemaparan diatas maka penulis menyusun makalah ini
dengan judul ”IBNU BAJJAH”. Dengan makalah ini penulis berharap
pembaca dapat memahami ilmu filsafat berdasarkan pemikiran yang islami
yang bersumber dari wahyu Allah SWT, dan dapat mengenal filosof dari dunia
Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas pemakalah membahas tentang biografi Ibnu
Bajjah.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang biografi Ibnu Bajjah.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
T.J. De Boer, Tarikh al-Falsafat fi al-Jslam, Terj. Muhammad Abd Al-Hadi Abu Zaidah,
(Kairo: Mathba,'at al-Taklif, 1962), h. 280.
2
Majid Fakhry, A History of Muslim Philosophy, Terj. Mulyadi Kartanegara, (Jakarta:
Pustaka Jaya, 1986), h. 397.
3
T.J. De Boer, OpCit., him. 281. Lihat juga: Muhammad 'Athif Al-Iraqy, al-Falsafat al-
lslSmiyyat, (Kairo: Dar al-Ma'arif, 1978), him. 59. (Selanjutnya disebut al-lraay, al-Falsafat).
4
Ibn Bajjah, Kitab Tadbir al-Mutawahhid, "lahkik Ma'an Ziyadah, (Beirut: Dar 1978),
cet. I, h. 3.
5
Umar Farukh, Tarikh al-Fikr al-Arabi Ha Ayydm ibn Khaldun, (Beirut: t.tp.,) h. 498.
2
3
B. Karya Tulisnya
Menurut Ibnu Thufail, Ibnu Bajjah adalah seorang filosof Muslim yang
paling cemerlang otaknya, paling tepat analisisnya, dan paling benar
pemikirannya. Namun, amat disayangkan pembahasan filsafatnya dalam
beberapa bukunya tidaklah matang dan sempurna. Ini disebabkan ambisi
keduniaannya yang begitu besar dan kematiannya yang begitu cepat.7
Karya tulis Ibnu Bajjah yang terpenting dalam bidang filsafat, ialah
sebagai berikut.
1. Kitab Tadbir al-Mutawahhid, ini adalah kitab yang paling populer dan
pentmg dari seluruh karya tulisnya. Kitab ini berisikan akhlak dan politik
serta usaha-usaha individu menjauhkan diri dari segala macam keburukan-
keburukan dalam masyarakat negara, yang disebutnya sebagai Insan
Muwahhid (manusia penyendiri).
2. Rlsalat al-Wadd', risalah ini membahas Penggerak Pertama (Tuhan),
manusia. alam, dan kedokteran.
3. Rhdlat al-Ittishdl, risalah ini menguraikan tentang hubungan manusia
dengan Akal Fa'al.
4. Kitab al-Nafs, kitab ini menjelaskan tentang jiwa.
6
Muhammad Saghir Hasan Al-Ma'sumi, "ibnu Bajjah', dalam M.M.Syarif History of
Muslim Philosophy, Vol. I, (Wisbaden: Otto Harossowitz, 1963), h.7
7
Majid Fakhry, op.cit., h. 360.
4
C. Keadaan Sosio-Kultural
Ada sekitar dua abad lamanya keterlambatan lahirnya filsafat di
kawasan Islam baglan Barat, Andalus, dari kawasan Islam bagian Timur.
Kebangkitan filsafat dalam dunia Islam (Timur), —terjemahan
diprakarsai oleh Dinasti Abbasiyah (Khalifah Al-Makmun) walaupun
embrionya sudah dimulai masa Khalifah Ibnu Yazid (Bani Umayyah).8
Gerakan intelektual di Timur berkembang dengan cepat sebab orang-orang
Suryani di Timur, sebelumnya telah mengalihbahasakan buku-buku Yunani ke
dalam bahasa mereka dan karya mereka ini tetap terpelihara di kota-kota
sekitar Syria. Dengan demikian, ketika orang Islam menaklukkan kota-kota ini
tidak mendapat kesulitan untuk mendapatkan dan menerjemahkannya.
Dengan keberhasilan Dinasti Abbasiyah naik "panggung" kekuasaan di
kawasan Islam bagian Timur pada abad ke 8 H/749 M, menggantikan Dinasti
Umayyah, segera muncul di Spanyol Dinasti Umayyah tandingan. Dinasti
Umayyah ini dibangun oleh Abdur Rahman Al-Dakhil,H cucu Hisyam ibnu
Al-Malik, khalifah ke-10 Umayyah di kawasan Islam Timur. Secara
menakjubkan Abdur Rahman berhasil menyelamatkan diri dari Dunia Islam
Timur ke Spanyol (Andalus), ketika penguasa Abbasiyah melakukan
pembunuhan tanpa ampun terhadap keluarganya, Bani Umayyah. Dalarn v/aktu
yang reiarif singkat, Dinasti Umayyah Andalus telah mengancam Dauiat
Abbasiyah di Timur, baik secara politik maupun kultural. PaJa masa
sesudahnya, secara brilian Dinasti Umaiyah Andalus ini telah memainkan
peranan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan di "pentas”
sejarah, yang menjadi cikai bakal kemajuan ilmu pengetahuan di Barat (Eiopa
Barat).
8
Khaliq ibnu Yazid menginstruksikan untuk menerjemahkan kitab-kitab al-Fahafat al-
lslamiyyat, (Kairo: Maktabat al-Saqafiyyat, 1962), h. 39.
5
9
Muhammad Saghir, Ibnu Bajjah, op.cit., him. 511.
6
jiwa yang berhasrat terdiri atas tiga unsur yaitu, (A) hasrat imajinatif, yang
melaluinya anak keturunan dibesarkan individu-individu dibawa ketempat-
ketempat tinggal mereka dan memiliki rasa sayang, cinta dan yang
semacamnya. (B) hasrat menengah, yang melaluinya timbul nafsu akan
makanan, perumahan, cinta dan ilmu. (C) hasrat berbicara, yang
melaluinya timbul pengajaran, ini merupakan hasrat khusus yang dimiliki
oleh manusia, tidak seperti kedua hasrat lainnya.
Jiwa, menurut Ibnu Bajjah, adalah jauhar rohani, akan kekal
setelah mati. Di akhirat jiwalah yang akan menerima pembalasan, baik
balasan kesenangan (surga) maupun balasan siksaan (neraka). Akal, daya
berpikir bagi jiwa, adalah satu bagi setiap orang yang berakal. Ia dapat
bersatu dengan Akal fa'dl yang di atasnya dengan jalan ma'rifah filsafat.
Filsafat Ibnu Bajjah tentang jiwa pada prinsipnya didasarkan pada
filsafat Al-Farabi dan Ibnu Sina.
4. Akal dan Ma'rifah
Ibnu Bajjah menempatkan akal dalam posisi yang sangat penting
Dengan perantaraan akal, manusia dapat mengetahui segala sesuatu,
termasuk dalam mencapai kebahagiaan dan masalah Ilahiyat. Akal,
menurut Ibnu Bajjah terdiri dari dua jenis.
a. Akal teoritis
Akal ini diperoieh hanya berdasarkan pemahaman terhadap
sesuatu yang konkret atau abstrak.
b. Akal praktis
Akal ini diperoleh melalui penyelidikan (eksperimen) sehingga
menemukan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, pengetahuan yang diperoleh akal ada dua jenis
pula: yang dapat dipahami, tetapi tidak dapat dihayati; yang dapat
dipahami dan dapat pula dihayati.10
10
Muslim Ishak, Tokoh-Tokoh Filsafat Islam dari Barat (Spanyol), (Surabaya: Bina Ilmu,
1980), h. 31.
9
11
Muhammad Challab, al-Ma'rifat 'ind Mufakkir al-Muslim, (Kairo: Dar al-Mishriyyat,
1966), hlm. 272.
12
Ahmad Fu'ad Al-Ahwany, op.cit., hlm. 92.
10
7. Manusia Penyendiri
Al-insan al-munfarid adalah filsafat Ibnu Bajjah yang penjelasan
pertama adalah tadbir almuwahhid, berasal dari bahasa Arab. Maksud
pengertiannya mengatur perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
atau aturan yang sempurna. Maka harus khusus bagi manusia, ini hanya
dapat dilakukan dengan akal dan ikhtiar yang membedakan manusia
dengan hewan.
Kata ini mencakup pengertian umum dan khusus segala perbuatan
manusia, dalam pengertian khusus pengaturan Negara dalam pencapaian
tertentu yaitu kebahagiaan. Jika dihubungkan dengan allah menjadi al-
mutadabbir, maha pengatur, ia mengatur alam teratur dan rapi tanpa cacat.
Ini hanya penyempurnaan saja, manusia meniru Allah terhadap alam
dengan akal dan ikhtiar, dalam filsafat disebut aql.13
Istilah al-mutawahhid manusia menyendiri, mengasingkan diri dari
perbuatan tidak baik, cukup berhubungan dengan ulama dan ilmuwan. Jika
filosof tidak melalukan hal itu, maka pemikiran mereka akan turun tidak
pernah sampai ke tingkat mustafad. Yaitu akal yang dapat berhubungan
dengan dengan akal faal, maka ia menyamakan manusia menyendiri
bagaikan tumbuhan. Jika tidak menyendiri akan layu, pikiran filsafatnya
mengalami kemunduran, maka tidak akan mendcapai kebahagiaan
(sa’adah). Filosof Yang mengutamakan amal akan mencapai derajat
kesempurnaan, filsafat manusia menyendiri cocok dengan zaman modern.
Manusia dalam masyarakat yang bergelimang dalam kemaksiatan
dan kebobrokan serta matrealistis, harus membatasi dalam pergaulan dan
berhubungan dengan masyarakat, hanya memenuhi kebutuha pokok saja.
13
Mustafa, H.A. Filsafat Islam. (Bandung. Pustaka Islam: 2007). h.75
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama asli Ibnu Bajjah adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Yahya al-
Sha’igh. Di dunia Barat ia dikenal dengan sebutan Avempace. Dia berasal dari
keluarga Al-Tujib. Sedangkan pemikiran Ibnu Bajjah diantaranya:
1. Metafisika (Ketuhanan)
2. Materi dan Bentuk
3. Jiwa
4. Akal dan Ma'rifah
5. Akhlak
6. Politik
7. Manusia Penyendiri
Karya-karya dari Ibnu Bajjah :
1. Tardiyyah
2. Kitab an-Nabat
3. Al-Andalus
4. Risalah Ittishal al-‘Aql bi al-Insan
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, mudah-mudahan dengan adanya
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua.
Untuk kesempurnaan makalah ini, kami selaku pemakalah bersedia menerima
kritik dan saran yang membangun untuk menuju yang lebih baik nantinya.
untuk perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
12
13
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T.J. De Boer, 1962 Tarikh al-Falsafat fi al-Jslam, Terj. Muhammad Abd Al-Hadi
Abu Zaidah, (Kairo: Mathba,'at al-Taklif)
Majid Fakhry, 1986,A History of Muslim Philosophy, Terj. Mulyadi Kartanegara,
(Jakarta: Pustaka Jaya)
Ibn Bajjah, 1978, Kitab Tadbir al-Mutawahhid, "lahkik Ma'an Ziyadah, (Beirut:
Dar), cet. I
Umar Farukh, Tarikh al-Fikr al-Arabi Ha Ayydm ibn Khaldun, (Beirut: t.tp.,)
Muhammad Saghir Hasan Al-Ma'sumi, 1963, "ibnu Bajjah', dalam M.M.Syarif
History of Muslim Philosophy, Vol. I, (Wisbaden: Otto Harossowitz),
Khaliq ibnu Yazid, 1962. menginstruksikan untuk menerjemahkan kitab-kitab al-
Fahafat al-lslamiyyat, (Kairo: Maktabat al-Saqafiyyat,)
Muhammad Challab, 1966. al-Ma'rifat 'ind Mufakkir al-Muslim, (Kairo: Dar al-
Mishriyyat),
Mustafa, H.A. 2007. Filsafat Islam. Pustaka Islam: Bandung.