Anda di halaman 1dari 13

AL Yummil

MUNIRHasan, dkk – Komunikasi Orang Tua …


Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Volume 12 Nomor 01, Januari-Juni 2021 p. 15-27
p- ISSN : 2086-1303 e-ISSN : 2657-0521
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/index

Nilai-Nilai Budaya Dalam Lagu Ndas Gerih Karya Denny


Caknan; Studi Semiotika Ferdinand De Saussure
Ilham Ma’rufi dan Mulia Ardi
1, IAIN
Tulungagung , Indonesia
IAIN Tulungagung , Indonesia
2)

Correspondence Email : ilhammarufi10@gmail.com

ABSTRACT
Denny Setiawan or Denny Caknan is classified as successful in inspiring millennial generation to be
culturally literate through their musical works with regional nuances. Denny became known to the
public when his song Kartonyono Medhot Janji went viral in 2019. At the end of 2020 Denny
released a new song entitled Ndas Gerih. This song is unique because the song lyrics are written in 3
languages, namely Javanese, Indonesian and English, with more than 30 million views and 27
thousand comments. Not only that, the visualization in the video clip of the song is rich of local
cultural and traditional values. This study specifically aims to analyze the cultural values in the
Ndas Gerih song through the semiotic perspective of Ferdinand De Saussure. This research is a
qualitative descriptive research with the objects of this research, namely lyrics, music (audio) and
pictures. The results showed that cultural values were represented in each of the lyrics, music and
video clips of the Ndas Gerih song. Those values are local traditional values, religious value,
aesthetic value and economic value.
Keywords : Cultural Value; Denny Caknan; Semiotics

ABSTRAK
Denny Setiawan atau Denny Caknan tergolong sukses menggugah generasi milenial untuk melek
budaya lewat karya-karya musiknya yang bernuansa daerah. Denny mulai dikenal publik ketika
lagu ciptaannya yang berjudul Kartonyono Medhot Janji viral di tahun 2019 silam. Pada
penghujung tahun 2020 Denny merilis lagu baru yang berjudul Ndas Gerih. Lagu ini terbilang
unik karena lirik lagu ditulis menggunakan 3 bahasa, yakni bahasa Jawa, Indonesia dan Inggris,
dengan jumlah penonton lebih dari 30 juta dan menuai 27 ribu komentar. Tidak hanya itu,
visualisasi dalam video klip lagu tersebut sarat dengan nilai-nilai tradisi dan budaya lokal.
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai budaya dalam lagu Ndas
Gerih melalui perspektif semiotika Ferdinand De Saussure. Penelitian ini berjenis kualitatif
deskriptif dengan objek penelitian yaitu lirik, musik (audio) dan gambar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya terepresentasi dalam lirik, musik dan video klip lagu
Ndas Gerih. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai tradisi lokal, nilai persaudaraan, nilai relijius,
nilai estetika dan nilai ekonomi.
Kata Kunci : Nilai Budaya; Denny Caknan; Semiotika

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 15


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

PENDAHULUAN Di tahun yang sama muncul artis


Musik merupakan salah satu produk baru yang mengangkat musik daerah
budaya populer di kalangan segmentasi yaitu Denny Setiawan atau Denny Caknan
demografis baik gender, usia, latar yang sukses menggugah generasi milenial
belakang ekonomi serta sosial budaya. untuk melek budaya dan menyukai musik
Keberadaannya di tengah-tengah daerah. Netizen kerap mengasumsikan
masyarakat menjadi media distribusi Denny Caknan sebagai penerus sekaligus
pesan dengan pengaruh signifikan tanpa pengganti legenda Campursari Didi
batasan tertentu (Sari dan Suprihatin, Kempot (Herdianto, 2020: 1). Denny
2020: 26). Tokoh-tokoh seperti mulai dikenal banyak orang setelah lagu
Aristoteles, Plato, dan Imam Ghazali Kartonyono Medot Janji ciptaanya viral
menurut Wulandari (2019: 453) tahun 2019 dan ditonton lebih dari 181
menyatakan bahwa musik berpengaruh juta kali (Utami, 2020: 1). Karya lain
terhadap kehidupan seseorang. Jika isi di yakni lagu berjudul Los Dol berhasil
dalamnya terkandung hal-hal baik, maka trending di Youtube lebih dari 3 pekan
kebaikan tersebut akan meresap ke bersanding dengan Aurel Hermansyah,
dalam hatinya, begitu pula sebaliknya. Tiara, Lydora, Ziva, dan Blackpink
Roffiq (2017: 35) berpendapat, sebagai (Herlambang, 2020: 1).
salah satu media transmisi pesan, musik Penghujung tahun 2020 Denny
digunakan untuk menanamkan pesan merilis karya terbarunya, Ndas Gerih,
moral, mengajak seseorang melakukan judul yang terkesan remeh dan ndeso.
sesuatu, mengungkapkan perasaan, atau Menariknya, terdapat 3 bahasa (Jawa,
bahkan kritik terhadap pemerintah. Indonesia, dan Inggris) dalam lagu
Penyampaian pesan dalam musik kolaborasi Denny dan Lek Dahlan
dilengkapi dengan berbagai visualisasi tersebut. Meski lagu termasuk lagu
gambar relevan atau mendukung isi lagu. daerah, namun musik yang diaransemen
Video klip yang berisikan gambar visual Bayu Onyonk jauh dari kesan musik
sebagai latar lagu tidak hanya daerah pada umumnya. Bahkan, video
mempertegas pesan yang hendak klip Ndas Gerih sudah ditonton lebih dari
ditampilkan namun juga memperjelas 30 juta kali dengan 27 ribu komentar
maksud dan kandungan lagu. Video klip warganet (Caknan, 2020b). Dilansir dari
menurut (Tommy, 2010: 2) ditujukan portal berita online Tribunneswiki.com,
untuk menarik perhatian serta berikut adalah lirik dan terjemah lagu
memperjelas isi lagu, sehingga beberapa Ndas Gerih
pesan yang belum bisa tersampaikan
dalam bentuk musik dan lirik bisa Jane aku ra pernah ngerti
tersalurkan melalui visual. Perasaanmu kepadaku
Musik Jawa mengalami Tapi aku berusaha mencari
perkembangan pesat belakangan. Isi hati dari sikapmu
Rosmini (2017: 93) menyatakan bahwa
tren musik Jawa mulai merangkak naik Yen pancen atimu kui iso tenanan
seiring munculnya fenomena ‘Sobat Tak usahakno neng pelaminan
Ambyar’ pada pertengahan 2019. Didi Kudu sabar ngadepi masalah kahananku
Kempot dinilai mampu menggugah Sing nerimo sing legowo
generasi milenial untuk menyukai budaya
terutama budaya lokal melalui lagu-lagu Lawuhku mie bancaan blendrang tuntut
ciptaannya. Keberhasilan sang maestro gedang
disinyalir karena kedekatan lirik lagu Ben gurih sengojo tak campur ndas gerih
dengan realita yang dialami oleh kaum Isuk kudu wis tangi
muda, yakni kisah asmara. Ngecong wedhang kopi

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 16


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

Ben aku semangat golekno rejeki ditampilkan oleh Denny Caknan melalui
lagu Ndas Gerih.
Tugasmu mung ning omah Bagi orang-orang serumpun atau
Aku tak sing nglakoni polah memahami bahasa Jawa, lagu Ndas Gerih
Uripmu semangatku sayangku padamu mudah ditangkap. Namun bagi bukan
I will always I love you orang Jawa, signifikasi pesan lagu
tersebut tentu mengalami hambatan atau
Arti hanya mengacu pada ulasan di dunia
Sebenarnya aku tak pernah tahu maya. Dengan demikian maka distribusi
Perasaanmu kepadaku informasi tidak berjalan efektif, sehingga
Tapi aku berusaha mencari pesan dari pencipta lagu tidak
Isi hati dari sikapmu tersampaikan. Setiawan (2021: 1)
memberi contoh lagu Karna Su Sayang
Jika memang hatimu bisa serius ciptaan Dian Sorowea yang viral tahun
Ku usahakan ke pelaminan 2018 silam. Artis-artis papan atas
Harus sabar menghadapi keadaanku beramai-ramai meng-cover atau
Yang menerima, yang ikhlas mengaransemen ulang lagu yang ditulis
dengan bahasa Nusa Tenggara Timur
Laukku mie syukuran (NTT). Hal ini tentu tidak mudah karena
Blendrang jantung pisang membawakan atau menyanyikan sebuah
Biar gurih sengaja ku campur kepala ikan lagu memerlukan tidak hanya
asin penghayatan namun juga pemahaman
Pagi harus sudah bangun atas isi lagu. Situasi ini menunjukkan
membuat seduhan kopi hangat bahwa komunikasi budaya membutuhkan
Biar aku semangat mencari rezeki proses interpretasi sebagai upaya
memahami pesan yang ingin disampaikan
Tugasmu hanya di rumah oleh komunikan meskipun informasi
Biar aku yang berusaha dikemas melalui media lagu.
Hidupmu semangatku, sayangku padamu Manusia dan budaya menjadi dua
Aku akan selalu mencintaimu elemen yang tidak dapat dipisah.
Keduanya bersama-sama dan beriringan
Lagu Ndas Gerih menampilkan dalam roda kehidupan. Manusia
budaya lokal yang sangat kental, yaitu menyelaraskan diri untuk menciptakan,
penggunaan bahasa Jawa dalam syair memelihara, serta mengembangkan
lagu. Bahasa Jawa sengaja dipakai karena kebudayan dalam satuan sosial-budaya
kiblat dan panutan Denny dalam (Kistanto, 2017: 1). Definisi budaya
membuat karya adalah Didi Kempot. menurut Tylor (1903: 1) adalah;
Pemilihan judul lagu yakni Ndas Gerih Culture or Civilization... is that
merepresentasikan nilai budaya, dimana complex which includes knowledge,
kosakata tersebut familiar di provinsi belief, art, morals, law, custom, and
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Demikian many other capabilities and habits
pula dengan Video klip Ndas Gerih yang acquired by man as a member of
menampilkan seni tari tradisional Reog society.
Ponorogo dengan sentuhan artistik yang Arti kutipan tersebut secara garis
modern (Caknan, 2020b). Melalui besar adalah kebudayaan merupakan
perpaduan style ala korea, kesan kuno peradaban sekaligus sesuatu yang
dari budaya daerah tertutup dengan rapi kompleks dengan cakupan meliputi
dan tersamarkan. Melihat beberapa tanda pengetahuan, seni, kepercayaan,....
tersebut maka asumsi yang muncul keseluruhan aspek tersebut didapatkan
adalah banyak nilai budaya yang manusia dari perannya sebagai anggota

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 17


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

sosial di lingkungan sekitar. Dengan dengan ragam ras, etnis, budaya,


demikian, maka budaya hampir meliputi keyakinan, dan negara (Junaidi, 2006:
seluruh elemen kehidupan. 23). Setiap orang memiliki peluang besar
Pemahaman lebih dalam mengenai untuk berinteraksi atau bertukar
kebudayaan dapat dilakukan ketika informasi dengan orang lain yang
unsur-unsur di dalamnya diketahui berbeda strata sosial, gender, usia, atau
secara rinci. Koentjaraningrat (2009: 165 kepentingan tertentu. Hal itu membuat
& 266-299) membagi unsur-unsur komunikasi antar budaya menjadi
kebudayaan sebagai berikut; bahasa dominan pada rutinitas sehari-hari.
(idiom, dialek / logat, strata sosial), Perbedaan-perbedaan tersebut sejatinya
sistem peralatan hidup dan sistem merupakan sarana menambah wawasan
teknologi (wadah, makanan / minuman & intelektual dan relasi serta bukan alasan
obat-obatan, senjata, alat-alat produktif, munculnya kesenjangan (Aw, 2015: 69).
alat-alat menyalakan api, alat Suryani (2013: 92) mengatakan saat
transportasi, baju, perhiasan, dan rumah), berkomunikasi dengan orang lain
mata pencaharian hidup (pemanfaatan berbeda budaya membutuhkan
sumber daya alam, kodifikasi modal pengetahuan yang luas dan heterogen,
kerja, pengaturan tenaga kerja, teknik sehingga dalam pengaplikasiannya
produksi, distribusi & konsumsi), memerlukan strategi yang sesuai dengan
organisasi Sosial (keluarga, komunitas tujuan transmisi pesan menjadi efektif,
lokal, dan sejenisnya), Sistem sehingga hasil capaian bisa maksimal.
pengetahuan (unsur sistem peralatan Strategi tidak hanya dianalogikakn
hidup, mitologi, ilmu ghaib), kesenian sebagai jembatan atau peta penunjuk
(seni rupa suara (vokal, instrument, arah saja, akan tetapi juga sederet
sastra puisi, prosa), seni rupa visual manajemen dan planning untuk mencapai
(relief, patung, lukisan, gambar, rias), dan tujuan tertentu (F. P. Sari et al., 2019).
gabungan keduanya (drama, film, Sobarudin menyampaikan salah satu
tarian)), dan sistem religi (keyakinan unsur yang dapat menunjang proses
pada kekuatan diluar manusia, upacara transmisi pesan adalah menggunakan
keagamaan, dan penganut agama). media, khususnya ketika komunikasi
Kondisi masyarakat yang tidak dilakukan secara tatap muka. Media
multikultural memungkinkan setiap menjadi bentuk tanda sebagai upaya
individu berinteraksi dengan banyak meminimalisir noise yang kemungkinan
orang dan beragam latar belakang, yang timbul ketika proses distribusi pesan,
selanjutnya dikenal dengan komunikasi sehingga perbedaan dalam menerima
antarbudaya (Junaidi, 2006: 24). Wasson makna pesan dapat dihindari (Djawad,
mengungkapkan bahwa perbedaan 2016: 96).
persepsi seringkali dijumpai, bahkan Saussure merupakan ahli linguistik
dalam satu komunitas yang sama. dan semiotik kebudayaan dari Swiss yang
Perbedaan pengetahuan dan pengalaman berambisi menjadikan bahasa sebagai
menjadi salah satu penyebabnya. satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri
Terlebih dalam lingkup kelompok dengan sistematika yang kuat.
masyarakat yang berbeda, peluang Menurutnya bahasa ibarat karya musik,
munculnya perbedaan juga lebih besar jika ingin mengetahui isi dan
(Fudiyartanto, 2012: 320). Oleh karena memahaminya harus mengerti musik
itu, signifikasi menjadi solusi sebagai tersebut secara utuh (Mudjiyanto dan
meminimalisir gangguan komunikasi Nur, 2013: 76). Pandangan Saussure
antar budaya. bersifat oposisi, dimana sebuah tanda
Fakta menunjukkan kehidupan sosial selalu memiliki 2 sisi yang saling
masyarakat sekarang bersifat plural menopang. Beberapa teorinya yang

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 18


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

terkenal di antaranya; konsep penanda maya daripada melakukan sebuah


(signifier) dan petanda (siginified), form pekerjaan.
(bentuk) dan content (isi), bahasa Penelitian Rosmini, Sugit Zulianto, dan
(langue) dan ucapan individual (parole), Siti Harisah tahun 2017 dengan judul
synchronic dan diachronic, sintagmatis ‘Diksi dan Gaya Bahasa Syair Lagu Karya
dan paradigmatis (AS dan Umaya, 2010: Didi Kempot’. Hasil penelitian tersebut
86). Banyak peneliti memakai perspektif menunjukkan adanya makna denotatif
Ferdinand De Saussure dalam mengkaji dan konotatif, kata konkret dan abstrak,
sebuah permasalahan, lebih spesifik penggunaan gaya bahasa, serta nilai
dalam memaknai sebuah fenomena, budaya dalam karya sang maestro. Yang
karena konsep Saussure adalah menyamai dengan kajian ini adalah
menghubungkan tanda dengan realitas pemilihan objek penelitian, yaitu lagu
eksternal (Hidayat, 2014: 246). daerah.
Penanda (signifier) dan petanda Artikel ilmiah Septia Winduwati tahun
(signified) merupakan komponen 2017 dengan judul “Representasi Seks
pembentuk setiap sistem tanda. Bebas pada Lirik Lagu Dangdut (Analisis
Keduanya tidak dapat dipisahkan karena Semiotika Saussure pada Lirik Lagu ‘Cinta
saling berkaitan, bisa dianalogikan Satu Malam’)”. Hasil penelitian
sebagai rel yang berdampingan sekaligus menyatakan syair lagu tersebut
menjadi lintasan kereta di atasnya. memberikan gambaran realitas sosial
Penanda (signifier) adalah aspek fisik berupa seks bebas serta
atau berupa materi dari sebuah tanda merepresentasikan esensi bahasa pada
seperti; kata, gambar, suara, objek, atau lagu dangdut yang telah bergeser.
tanda. Sedangkan petanda (signified) Persamaan dengan kajian ini adalah
adalah aspek mental atau konsep dari penggunaan teori siginifier dan signified
aspek materi (Mudjiyanto dan Nur, 2013: dalam proses kajian.
76). Hidayat (2014) mengungkapkan Penelitian oleh Trinanda & Abidin
bentuk petanda dapat berupa ide, berjudul “Analisis Semotika dari Lirik
interpretasi, atau gagasan yang Lagu Esok Kan Bahagia yang
mendekati sebuah tanda. Sebuah contoh, Dipopulerkan oleh Group Band D’Masiv”
tali adalah tanda sekaligus penanda, akan tahun 2019. Hasil penelitian
tetapi tali juga bisa dimaknai sebagai menunjukkan ada informasi motivasi,
persaudaraan, ikatan atau sebuah sesuai dengan perspektif Victor Vroom
hubungan. Contoh lain, merah adalah yaitu teori pengharapan. Yang menyamai
salah satu wujud warna, akan tetapi dengan kajian ini yaitu penggunaan teori
merah juga bisa diartikan sebagai sikap signifier dan signified Ferdinand de
berani. Yang terpenting dalam Saussure.
menginterpretasikan sebuah tanda Penelitian oleh Nugraha berjudul
adalah hasil kesepakatan bersama dan ‘Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme
sifatnya bebas (Sari, 2017, 258). dalam Lirik Lagu (Analisis Semiotika
Beberapa penelitian terdahulu yang Ferdinand De Saussure pada Lirik Lagu
menjadi landasan penggalian data kajian “Menoleh” oleh Pandji Pragiwaksono).
ini di antaranya; Penelitian Dewi Kartika Hasil penelitian menyatakan di dalam
Sari tahun 2017 dengan judul ‘Analisis lagu tersebut terdapat banyak nilai
Semiotika Lirik Lagu Berjudul “Online”’ nasionalisme pada liriknya. Yang
menafsirkan tanda melalui lirik lagu. menyamai dengan kajian ini adalah
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan teori Ferdinand De Saussure
lagu “Online” merupakan representasi (Signifier & Signified) sebagai landasan
kehidupan masyarakat Indonesia yang dalam menganalisis objek penelitian.
kecanduan gawai dan aktivitas dunia

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 19


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

Berdasarkan beberapa kajian di atas, 2013: 131). Alasan penggunaan metode


maka artikel ilmiah menjadi alternatif kualitatif adalah pemaparan hasil yang
untuk memaparkan informasi lebih detail didapat dalam bentuk deskripsi bukan
dan tingkat validitas lebih baik, karena angka, sehingga pembaca lebih mudah
melewati rangkaian proses dan uji memahami serta penyajian informasi
keakuratan data yang dimuat. lebih detail (Rosmini, 2017: 95). Fokus
Harapannya, artikel ini bisa menjadi pada penelitian ini adalah nilai-nilai
referensi dalam menerima dan budaya dengan data primernya lagu Ndas
memahami sebuah karya musik Gerih dan data sekunder berupa artikel,
khususnya musik daerah, sehingga kajian ilmiah, atau dokumen yang
banyak masyarakat dan para pembaca memiliki korelasi dengan objek
mendapatkan edukasi serta wawasan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian
baru. Tujuan khusus dalam kajian ini ini yaitu; observasi, klasifikasi, dan
yaitu; menemukan arti sebenarnya dari analisis data. Pengumpulan data kajian ini
lagu Ndas Gerih, memetakan isi lagu memakai teknik observasi pada lirik,
sesuai dengan instrumen penelitian, dan gambar, dan suara pada Official video klip
mencari unsur budaya yang diangkat lagu Ndas Gerih pada kanal YouTube
pada lagu Ndas Gerih ditinjau dari Denny Caknan. Untuk menganalisis data
perspektif semiotika Ferdinand De yang sudah didapatkan menggunakan
Saussure. Dari beberapa tujuan tersebut teknik dekriptif-analisis, kemudian
nantinya akan ditarik kesimpulan dikaitkan dengan teori signifier dan
mengenai bagaimana nilai-nilai budaya signified Ferdinand De Saussure.
yang disampaikan Denny Caknan melalui
lagu Ndas Gerih. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tulisan ini secara sistematis Deny (2020) menuturkan Lagu Ndas
menganalisis lagu Ndas Gerih dengan Gerih bercerita tentang bagaimana
memakai teori Ferdinand De Saussure. perjuangan lelaki dalam mewujudkan
Teori tersebut dipilih karena dapat cintanya pada sang kekasih, namun tetap
mengkorelasikan aspek inderawi dan pada karakter sederhana dan apa adanya
aspek mental, sehingga proses berpikir dari si pria, kesederhanaan tersebut
dari analisis objek penelitian menjadi diwujudkan pada puncak lagu, yaitu
satu kesatuan utuh dan saling menopang. blendrang tuntut gedang (sayur jantung
Lirik lagu, gambar atau suara sebagai pisang sisa kemarin) dan ndas gerih
aspek penanda (signifier) dan pemaknaan (kepala ikan asin).
dari aspek tersebut sebagai petanda Meski Lagu Ndas Gerih awalnya
(signified), kemudian diidentifikasi merupakan ciptaan Lek Dahlan, namun
dengan mengaitkan pada unsur-unsur pada akhirnya Denny caknan mengubah
kebudayaan, sehingga dapat ditarik 80% isi lagu. Hal itu yang mendasari
kesimpulan atas temuan data di lapangan Caknan dalam mengonsep proses
mengenai bagaimana pesan budaya pada produksi video klip lagu Ndas Gerih
lagu Ndas Gerih. sebagai upaya memperjelas isi lagu
melalui visual. Genre musik yang
METODE digunakan juga bermacam-macam,
Penelitian ini memakai pendekatan seperti; pop, ska / reggae, dangdut dan
deskriptif kualitatif, dimana peneliti akan jaranan sebagai pengiring. Selain itu,
peneliti bertindak sebagai salah satu Bahasa Jawa dikemas lebih ringan dan
instrumen peneltian yang melakukan mudah dipahami. Ardiyanti (2018: 256)
observasi langsung pada lagu Ndas Gerih, mengungkapkan makna multilingual
mengingat aspek realita tidak mampu pada lagu sebenarnya adalah bentuk
terdefinisi dengan sendirinya (Mulyadi, campur kode yang memiliki fungsi

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 20


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

sebagai kutipan, memperjelas lawan lagu Ndas Gerih bermotif sebagai sarana
bicara atau pemetaan isi pesan seperti mempermudah penyampaian informasi
terlihat pada lagu Jaran Goyang. Dengan kepada komunikan. Berikut hasil
demikian pencampuran bahasa dalam pengamatan mengenai lagu Ndas Gerih;
Tabel 01. Nilai Budaya pada Bait Pertama Lagu Ndas Gerih

Bentuk tanda Petanda Penanda


Kata Ngerti, perasaanmu Pencipta lagu ingin mengangkat nilai
kebudayaan berupa variasi logat
Mataraman
Suara Gamelan Pencipta lagu ingin mengangkat
musik tradisional melalui iringan
lagunya
Visual Badut sedang ngamen Pencipta lagu ingin menunjukkan
sebuah budaya / kebiasaan
masyarakat dalam menilai sebuah
profesi
Sumber data : www.tribunnewswiki.com, 2020

Tabel 02. Nilai Budaya pada Bait Kedua Lagu Ndas Gerih

Bentuk tanda Petanda Penanda


Kata Atimu, tenanan Pencipta lagu ingin mengangkat nilai
kebudayaan berupa variasi logat
Mataraman
Suara Gamelan Pencipta lagu ingin mengangkat musik
tradisional melalui iringan lagunya
Visual Badut sedang makan di trotoar Pencipta lagu ingin menunjukkan
kondisi sebenarnya dari profesi badut
jalanan
Sumber data : www.tribunnewswiki.com, 2020

Tabel 03. Nilai Budaya pada Bait Ketiga Lagu Ndas Gerih

Bentuk tanda Petanda Penanda


Kata Lawuhku, isuk, ngecong Pencipta lagu ingin mengangkat nilai
kebudayaan berupa variasi logat
Mataraman
Suara Gamelan Pencipta lagu ingin mengangkat musik
tradisional melalui iringan lagunya
Visual Beberapa orang sedang Pencipta lagu ingin menunjukkan nilai
berkumpul dengan tumpeng di budaya berupa tradisi kenduri/
tengahnya bancaan
Visual Beberapa orang memakai peci, Pencipta lagu ingin menyampaikan
baju koko, sarung, dan sorban nilai budaya berupa agama /
keyakinan, yaitu Agama Islam
Visual Denny memakai baju warok Pencipta lagu ingin menunjukkan
dan beberapa penari latar kearifan lokal berupa tarian rakyat
mengenakan kostum jathilan Reog Ponorogo
Sumber data : www.tribunnewswiki.com, 2020

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 21


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

Tabel 04. Nilai Budaya pada Bait Keempat Lagu Ndas Gerih

Bentuk tanda Petanda Penanda


Kata Tugasmu, uripmu Pencipta lagu ingin mengangkat nilai
kebudayaan berupa variasi logat
Mataraman
Suara Gamelan Pencipta lagu ingin mengangkat musik
tradisional melalui iringan lagunya
Sumber data : www.tribunnewswiki.com, 2020
Gamelan Logat Jawa Mataraman
Relasi penanda dan petanda ibarat Wilayah Arekan (Lamongan,
dua sisi selembar kertas yang tidak Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Gresik,
terpisahkan (Lukman, 2015: 216). Sama Malang, Pasuruan, dan Jombang) atau
halnya dengan gamelan yang melekat Pedalungan / Madura (Jember,
dengan siklus kehidupan etnis Jawa, Probolinggo, Banyuwangi, Situbondo,
khususnya dalam setiap acara Lumajang, Besuki, Bondowoso, dan
masyarakat Jawa (Hananto, 2020: 10). Madura) memiliki dialek berbeda dengan
Sebagai warisan leluhur yang telah wilayah Mataraman (Ngawi, Magetan,
diakui secara internasional, gamelan Madiun, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan,
mewakili alat musik tradisional Indonesia Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan
(Qibtiyah, 2012: 59). Adanya pengakuan Kediri) yang cenderung memiliki
dari berbagai penjuru dunia membentuk kesamaan dengan pusat kebudayaan
konvensi di masyarakat dalam Jawa yaitu Solo dan Jogja (Surokim dan
menyematkan gamelan sebagai bentuk Wahyudi, 2013: 41). Perbedaan tersebut
budaya Jawa, sesuai dengan ungkapan menjadi bentuk penanda sosial
Saussure bahwa kebiasaan yang ada di masyarakat pengguna bahasa. Kata
masyarakat merupakan kesepakatan perasaanmu, atimu, tugasmu, dan uripmu
(konvensi) dari perilaku kolektif (Fanani, pada lirik Ndas Gerih merupakan wujud
2013: 12). Gamelan sendiri merupakan logat Jawa Mataraman, dimana pada
instrumen yang terdiri atas sistem akhir kata terdapat imbuhan ‘mu’ yang
tangga nada pentatonis, alat musik berarti awakmu atau kamu. Berbeda
dengan laras pelog dan slendro, atau halnya pada logat Arekan, ‘kamu’ adalah
kesenian Jawa yang dimainkan secara kon dan di wilayah Pedalungan lazim
bersama-sama menyerupai sebuah diucapkan rika (Maryaeni, 2006: 62).
orksestra (Prasetyo, 2012: 22). Selain itu, kata ngerti, tenanan, lawuhku,
Instrumen gamelan pada lagu Ndas Gerih isuk, dan ngecong juga menandai logat
merupakan sebuah bentuk kemasan Jawa Mataraman. Keberadaan kata-kata
budaya yang disematkan pada iringan khusus diatas menjadi sebuah identitas
musik. Penggunaan gamelan yang mengarahkan interpretasi pembaca
menunjukkan ciri khas kesenian dalam menangkap makna tersirat, karena
masyarakat Jawa. Hampir setiap setiap makna tidak selalu melekat pada
pergelaran budaya menampilkan kosakata tetapi mampu membangkitkan
gamelan sebagai instrumen musik. persepsi dalam pikiran orang (Djawad,
Meskipun setiap orang bisa 2016: 99). Bahasa merupakan identitas
mempersepsikan secara berbeda namun budaya yang mencirikan suatu
esensi gamelan dalam Lagu Ndas Gerih masyarakat tertentu. Penggunaan logat
sebagai instrumen musik jelas Jawa Mataraman sebagai bahasa
menandakan nilai tradisi masyarakat keseharian menandakan kelekatan
tertentu yakni masyarakat Jawa. masyarakat dengan lokalitas
kedaerahannya. Bahasa sebagai unsur

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 22


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

budaya di samping mengandung nilai 2012: 4). Ilustrasi pada lagu Ndas Gerih
budaya juga mengandung nilai estetika. yang memperlihatkan Denny Caknan
Keindahan bahasa terletak pada intonasi berdoa dengan beberapa orang di
dan kelas kata yang digunakan dalam lirik sekelilingnya dan sajian tumpeng di
lagu. tengahnya. Hal itu merupakan bentuk
distribusi informasi budaya karena
Profesi Badut konsensus masyarakat menyepakati
Badut didefinisikan sebagai pelawak bahwa tanda orang berdoa dan sajian
pada sebuah sirkus, pementasan, atau tumpeng bermakna tradisi kenduri.
acara lainnya. Ciri khas badut terdapat Tradisi kenduri yang dilestarikan
pada riasan yang berlebihan, baik berupa masyarakat menunjukkan solidaritas
kostum atau riasan wajah serta gayanya masyarakat yang kental. Kenduri
yang lucu dan menarik (Nugroho et al, mencerminkan situasi guyub masyarakat.
2020: 42). Sitompol (2017: 22) Kerukunan dan solidaritas masyarakat
mengemukakan selain membuat tertawa yang didasarkan pada nilai-nilai
semua orang melalui pertunjukkan persaudaraan diperkuat melalui kegiatan
mereka, badut juga mengamen di jalanan. dengan melibatkan berbagai komponen
Maraknya aktivitas tersebut pada masyarakat.
akhirnya memberikan doktrin kepada
masyarakat bahwa profesi badut Islamisasi Lagu
merupakan pekerjaan yang identik Sistem religi menjadi nilai budaya
dengan pengamen atau penghibur tertinggi yang mencakup sistem
jalanan, sehingga badut dianggap rendah keyakinan kepada kekuatan di luar
dan murahan, seperti halnya visual pada manusia, penganut agama, dan sistem
lagu Ndas Gerih adalah jenis badut upacara keagamaan (Fudiyartanto, 2012:
karakter atau pengamen. Hal itu 328). Simbol-simbol tertentu dapat
dikuatkan dengan ilustrasi kedua badut merepresentasikan esensi sebuah agama,
menghibur setiap orang yang seperti agama Islam yang identik dengan
dijumpainya untuk kemudian diberikan jilbab, pakaian gamis/koko, sarung, dan
imbalan berupa uang. Penampilan badut peci/kopyah. Atribut keagamaan menjadi
dalam video klip berkaitan erat dengan bentuk identitas sekaligus komunikasi
nilai ekonomi mengingat badut non verbal (Armiah, 2004: 282). Abdul
diposisikan sebagai profesi untuk Fattah (dalam Sanusi, 2018: 84)
mendapatkan sejumlah uang terutama berpendapat bahwasannya memakai
oleh kalangan ekonomi lemah. kopyah mengandung makna simbolis dan
nilai sakral yang tinggi, bahkan pada
Tradisi Kenduri komunitas santri NU memakai kopyah
Surjono (dalam Susanti, 2017: 490) seolah menjadi kewajiban. Visual pada
memberikan definisi kenduri atau bait ketiga lagu Ndas Gerih mengandung
bancakan adalah tradisi selamatan atau arti penganut agama Islam. Hal itu
do’abersama dengan dipimpin oleh tokoh dicermati dari komunikasi non verbal
agama atau pemuka adat serta berupa orang-orang memakai sarung,
mengundang para kerabat dan tetangga. peci, dan baju koko sebagai simbol yang
Hidangan khas pada upacara kenduri mencerminkan nilai-nilai agama Islam.
adalah sajian tumpeng beserta lauk Penggunaan simbol-simbol keagamaan
pelengkap yang nantinya dibagikan juga mengisyaratkan suasana atau
kepada para tamu undangan. Kenduri kondisi masyarakat yang religius dimana
dilakukan dalam rangka iringan hidup atribut keagamaan digunakan dalam
seseorang (kehamilan, kelahiran, khitan, rutinitas keseharian.
perkawinan, kematian), bersih desa, hari
besar Islam, dan disaat selo (S. W. Sari,

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 23


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

Tarian Rakyat Reog Ponorogo tradisi kenduri/bancaan, agama Islam,


Koentjaraningrat (dalam Achmadi, dan tarian rakyat Reog Ponorogo. Nilai-
2014: 5) mendefinisikan Kesenian reog nilai yang dapat ditelusuri melalui
Ponorogo sebagai kesenian berkelompok tampilan budaya dalam lagu tersebut
meliputi: pemimpin rombongan (warok), terdiri atas nilai tradisi, nilai
penari tokoh raksasa (barongan), penari persaudaraan, nilai religius dan nilai
topeng (tembem), penari kuda (jathil), ekonomi.
penari klana, dan penabuh alat-alat
gamelan (gong, kethuk, trompet kayu, DAFTAR KEPUSTAKAAN
kendhang, dan kempul). Jenis tarian yang Achmadi, A. (2014). Aksiologi Reog
dibawakan biasanya terbagi menjadi 3, Ponorogo Relevansinya dengan
yaitu bujang ganong, jathilan, dan singo Pembangunan Karakter Bangsa.
barong (Suryanti, 2017: 3). Semua unsur TEOLOGIA, 25(1), 3–27.
diatas adalah citra akustik yang dapat https://core.ac.uk/download/pdf/2
ditangkap oleh panca indra manusia. 91485618.pdf
Selanjutnya citra akustik menjadi media Ardiyanti, D., Setyorini, R., & Peradaban,
pengantar pada proses interpretasi U. (2018). Analisis Campur Kode
(Saussure, 1988: 153). Temuan citra pada Lirik Lagu Jaran Goyang. Jurnal
akustik pada Ndas Gerih diantaranya; SAP, 2(3), 255–261.
Denny Caknan memakai pakaian warok https://journal.lppmunindra.ac.id/i
dengan penari latar yang menggunakan ndex.php/SAP/article/download/2
baju pembarong serta diiringi suara 451/1852
kendhang, dan slompret. Hal itu Armiah. (2004). Perilaku Simbolis Santri
merupakan bentuk folklor bukan lisan dalam Praktik Keagamaan di
yang menandai nilai budaya berupa Pesantren Daarut Tauhid Bandung.
tarian rakyat Reog Ponorogo pada musik MEDIATOR, 5(2), 281–295.
modern (Purnami, 2014: 10). Penampilan https://ejournal.unisba.ac.id/index.
kesenian Reog Ponorogo menegaskan php/mediator/article/download/11
lokalitas tradisi beserta nilai-nilai yang 63/pdf
dipegang dan dihayati penuh oleh AS, A., & Umaya, N. M. (2010). SEMIOTIKA
masyarakat. Nilai-nilai itu tidak hanya Teori dan Aplikasi pada Karya
berupa nilai keindahan melainkan juga Sastra. UPGRIS PRESS.
nilai tradisi yang terwarisi dan http://library1.nida.ac.th/termpape
dipertahankan lintas generasi r6/sd/2554/19755.pdf
Aw, S. (2015). Implementasi Teori
KESIMPULAN Komunikasi Sosial Budaya Dalam
Lagu Ndas Gerih ciptaan Denny Pembangunan Integrasi Bangsa.
Caknan dan Lek Dahlan tidak hanya Informasi, 45(1), 65.
sekedar hiburan bagi masyarakat https://doi.org/10.21831/informasi
Indonesia. Lagu tersebut sekaligus .v45i1.7771
merupakan media mentransmisikan Caknan, D. (2020a). BEN RA LOS BARENG
nilai-nilai kebudayaan yang sedemikian MAS DODIT LOS DOL. Youtube.Com.
kental kepada khalayak. Nilai-nilai https://youtu.be/Z2S-jyyjjZA
kebudayaan secara spesifik tersematkan Caknan, D. (2020b). Denny Caknan - Ndas
atau tertuang dalam lirik lagu, musik Gerih (Official Music Video).
pengiring, atau visualisasi pada video Youtube.Com.
klip. Beberapa bentuk atau unsur budaya https://youtu.be/zdwABziiuVk
yang diangkat pada lagu Ndas Gerih Caknan, D. (2020c). TRAGEDI BTS VIDEO
antara lain; bahasa, alat musik gamelan, CLIP NDAS GERIH - DENNY CAKNAN.
logat Jawa Mataraman, profesi badut, https://youtu.be/wsW9wFydBAg

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 24


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

Devi, A. N. P. (2020). Lirik Lagu Ndas Makna Motivasi Pada Lirik Lagu
Gerih-Denny Caknan, Lengkap “Laskar Pelangi” Karya Nidji.
dengan Terjemahan Bahasa EJournal Ilmu KOmunikasi, 2(1),
Indonesia. Tribunnewswiski.Com. 243–258. http://www.fisip-
https://www.tribunnewswiki.com/ unmul.ac.id
2020/12/01/lirik-lagu-ndas-gerih- Junaidi, J. (2006). Komunikasi Dan
denny-caknan-lengkap-dengan- Budaya: Menuju Masyarakat
terjemahan-bahasa-indonesia Multikultural. In Jurnal Ilmu Budaya
Djawad, A. A. (2016). Pesan, Tanda, dan Unilak (Vol. 3, Issue 1, p. 99753).
Makna dalam Studi Komunikasi. https://journal.unilak.ac.id/index.p
Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan hp/jib/article/view/689
Pengajarannya, 1(1), 95–101. Kistanto, N. H. (2017). Tentang Konsep
https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index. Kebudayaan. Sabda : Jurnal Kajian
php/STI/article/download/344/14 Kebudayaan, 10(2), 1–11.
6/ https://doi.org/10.14710/sabda.v1
Fanani, F. (2013). Semiotika 0i2.13248
Strukturalisme Saussure. THE Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu
MESSENGER, V(1), 10–15. Antropologi cet ke-9 (Revisi). PT
http://journals.usm.ac.id/index.php Rineka Cipta.
/the- https://difarepositories.uin-
messenger/article/download/149/ suka.ac.id/223/1/Pengantar Ilmu
120 Antrpologi.pdf
Fudiyartanto, F. A. (2012). Penerjemahan Lukman, F. (2015). Pendekatan Semiotika
Butir Budaya Dari Bahasa Inggris Ke dan Penerapannya dalam Teori
Bahasa Indonesia. Adabiyyāt: Jurnal Asma’ Al-Qur’an. Religia, 18(2), 207.
Bahasa Dan Sastra, 11(2), 317. https://doi.org/10.28918/religia.v1
https://doi.org/10.14421/ajbs.201 8i2.628
2.11207 Maryaeni. (2006). Karakteristik Bahasa
Hananto, F. (2020). Gamelan Sebagai Jawa Dialek Jawa Timur. DIKSI,
Simbol Estetis Kebudayaan 13(1), 56–65.
Masyarakat Jawa. Representamen, https://journal.uny.ac.id/index.php
6(01), 9–19. http://jurnal.untag- /diksi/article/view/6437
sby.ac.id/index.php/representamen Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013).
/article/download/9-19/pdf Semiotika Dalam Metode Penelitian
Herdianto, B. (2020). Disebut Netizen Jadi Komunikasi. Jurnal Penelitian
Penerus Almarhum Didi Kempot, Komunikasi, Informatika Dan Media
Denny Caknan Beri Tanggapan. Massa t PEKOMMAS, 16(1), 10.
KapanLagi.Com. https://jurnal.kominfo.go.id/index.p
https://m.kapanlagi.com/amp/dang hp/pekommas/article/download/1
dut/disebut-netizen-jadi-penerus- 160108/647
almarhum-didi-kempot-denny- Mulyadi, M. (2013). Penelitian Kuantitatif
caknan-beri-tanggapan-711f2c.html Dan Kualitatif Serta Pemikiran
Herlambang, A. M. (2020). Trending di Dasar Menggabungkannya. Jurnal
YouTube, Ini Lirik Lagu “Los Dol” Studi Komunikasi Dan Media, 15(1),
Denny Caknan. Ayosemarang.Com. 128.
https://www.ayosemarang.com/rea https://doi.org/10.31445/jskm.201
d/2020/07/13/60250/trending-di- 1.150106
youtube-ini-lirik-lagu-los-dol- Nugraha, R. P. (2016). Konstruksi Nilai-
denny-caknan nilai Nasionalisme dalam Lirik Lagu
Hidayat, R. (2014). Analisis Semiotika (Analisis Semiotika Ferdinand De

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 25


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

Saussure pada Lirik Lagu Religiusitas Mahasiswa Berkopyah.


“Bendera”). Jurnal Ilmu Ekonomi IJTIMAIYA, 2(2), 83–100.
Dan Sosial, 5(3), 290–303. https://journal.iainkudus.ac.id/inde
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/i x.php/Ijtimaia/article/download/4
ndex.php/almunir/article/downloa 299/pdf
d/2080/1475 Sari, ratna puspita, & Suprihatin. (2020).
Nugroho, D., Ardiawan, D. F., & Putra, A. Akulturasi Budaya Pada Komunitas
D. (2020). Fenomena Badut Sedih : Virtual “Sobat Ambyar.” CHANNEL:
Sebuah Kajian Stakeholder Theory. Jurnal Komunikasi, 8(1), 25–36.
JIP ( Jurnal Industri Dan Perkotaan ), https://doi.org/10.12928/channel.v
16(2), 42–46. 8i1.15058
https://jip.ejournal.unri.ac.id/index. Sari, D. K. (2017). Analisis Semiotika Lirik
php/JIP/article/downloads/5820/p Lagu Berjudul “ Online .” Jurnal
df Cakrawala, 6(2), 253–276.
Prasetyo, P. (2012). Seni Gamelan Jawa http://ejournal.uksw.edu/cakrawal
sebagai Representasi dari Tradisi a/article/view/1629
Kehidupan Manusia Jawa: Suatu Sari, F. P., Alkhendra, Usman, & Fransiska,
Telaah dari Pemikiran Collingwood. A. (2019). Strategi Komunikasi
UNIVERSITAS INDONESIA. Fakultas Dakwah dan Ilmu
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2 Komunikasi UIN Imam Bonjol
0291476-S1336-Panji Prasetyo.pdf Padang dalam Meningkatkan Jumlah
Purnami, S. T. (2014). Mitos Asal-Usul Mahasiswa. AL MUNIR : Jurnal
Tarian Reog Ponorogo dan Komunikasi Dan Penyiaran Islam,
Pemanfaatannya sebagai Materi 2(1), 12–21.
Pembelajaran Sastra di SMA. https://doi.org/10.15548/amj-
UNIVERSITAS JEMBER. kpi.v2i1.485
https://repository.unej.ac.id/bitstre Sari, S. W. (2012). Pergeseran Nilai-Nilai
am/handle/123456789/61618/So Religius Kenduri dalam Tradisi Jawa
wo Tri Purnami - oleh Masyarakat Perkotaan. Candi,
100210402058.pdf?sequence=1 4(3), 1–17.
Qibtiyah, M. (2012). Lunturnya https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.p
Antusiasme Karawitan di Tanah hp/sejarah/article/view/267
Nusantara. LoroNG, 2(2), 53–62. Saussure, F. de. (1988). Pengantar
http://urj.uin- Lingustik Umum (R. S. Hidayat (ed.)).
malang.ac.id/index.php/lorong/arti GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.
cle/download/251/184/ Setiawan, J. irwan. (2021). Kabar Dian
Roffiq, A., Qiram, I., & Rubiono, G. (2017). Sorowea, Sempat Viral Lewat Lagu
Media Musik dan Lagu pada Proses “Karna Su Sayang” Kini Punya Lagu
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Baru, Intip Pesonanya.
Dasar Indonesia, 2(2), 35–40. Tribunnewsmaker.Com.
https://journal.stkipsingkawang.ac.i Sitompol, W. K. (2017). Tinjauan Sosiologi
d/index.php/JPDI/article/view/330 dan Tinjauan Hukum terhadap
Rosmini, sugit Z. (2017). Diksi dan Gaya Anak- Anak yang Bekerja sebagai
Bahasa Syair Lagu Karya Didi Badut di Kota Rantauprapat
Kempot. Bahasantodea, 5(2), 92– Kabupaten Lbuhanbatu Tahun
101. 2016-2017. CIVITAS, 2(1), 17–28.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/ind http://jurnal.ulb.ac.id/index.php/ci
ex.php/Bahasantodea/article/down vic/article/download/1083/1069
load/13285/10165 Sobarudin, K. (2019). Konsep Dan
Sanusi. (2018). Motif Penggunaan Simbol Dinamika Komunikasi Antarbudaya

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 26


Ma’rufi dan Ardi - Nilai- Nilai Budaya...

di Indonesia. Jurnal Dakwah Dan Researches into The Development of


Komunikasi, 4(1), 41. Mythology, Philosophy, Religion
https://doi.org/10.29240/jdk.v4i1. Language, Art, and Custom (Fourth
886 Edi). John Murray.
Surokim, & Wahyudi, M. (2013). TELEVISI https://ia800207.us.archive.org/13
LOKAL Strategi Jitu Memenangkan /item/primitiveculture1tylouoft/pri
Persaingan & Merebut Pemirsa TV mitiveculture1tylouoft.pdf
(1st ed.). UTM PRESS. Utami, R. P. (2020). Profil Denny Caknan
Suryani, W. (2013). Komunikasi Antar Penerus Didi Kempot, Penyanyi
Budaya Yang Efektif. Jurnal Kartonyono Medot Janji yang
Komunikasi, 14(1), 91–100. Ditonton 181 Juta Kali. Sriwijaya
http://journal.uin- Post.
alauddin.ac.id/index.php/tabligh/ar https://palembang.tribunnews.com
ticle/view/316 /amp/2020/11/28/profil-denny-
Suryanti, N., Darmawati, & Desfiarni. caknan-penerus-didi-kempot-
(2017). Bentuk Penyajian Kesenian penyanyi-kartonyono-medot-janji-
Reog Ponorogo di Jorong Koto yang-ditonton-181-juta-
Agung Nagari Sungai Duo kali?page=all
Kecamatan Sitiung Kabupaten Winduwati, S. (2017). REPRESENTASI
Dharmasraya. E-Jurnal Sendratasik, SEKS BEBAS PADA LIRIK LAGU
6(1), 1–9. DANGDUT ( ANALISIS SEMIOTIKA
http://ejournal.unp.ac.id/index.php SAUSSURE PADA LIRIK LAGU “
/sendratasik/article/download/868 CINTA SATU MALAM ”). Jurnal
5/6685 Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan
Susanti, R. D. (2017). Tradisi Kenduri Seni, 1(2), 346–359.
dalam Masyarakat Jawa pada https://doi.org/http://dx.doi.org/1
Perayaan Hari Raya Galungan di 0.24912/jmishumsen.v1i2.1023
Desa Purwosari Kecamatan Wulandari, T. S., Aliyudin, M., & Dewi, R.
Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi (2019). Musik sebagai Media
(Kajian Teologi Hindu). Jurnal Dakwah. Tabligh: Jurnal Komunikasi
Penelitian Agama Hindu, 1(2), 489– Dan Penyiaran Islam, 4(4), 448–466.
495. https://doi.org/10.15575/tabligh.v
https://core.ac.uk/download/pdf/2 4i4.1089
91675464.pdf
Tommy, H. (2010). Perancangan Promosi
Grup Musik Lalang Melalui Video
Klip. 1–15.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php
/dkv/article/download/100381/10
0130
Trinanda, E. R., & Abidin, S. (2019).
Analisis Semiotika dari Lirik Lagu
Esok Kan Bahagia yang
Dipopulerkan oleh Group Band
D’Masiv. SCIENTIA JOURNAL : Jurnal
Ilmiah Mahasiswa, 1(2), 1–10.
http://ejournal.upbatam.ac.id/index
.php/scienta.journal/article/view/2
603
Tylor, E. B. (1903). Primitive Culture

Copyright © 2021, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 27

Anda mungkin juga menyukai